Rivan Kurniawan

Investasi untuk Sumber Pemasukan Keuangan Anda, Ini Caranya..


 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Investasi untuk Sumber Pemasukan?

Investasi merupakan salah satu cara untuk membiarkan ‘uang bekerja untuk Anda’. Tidak jarang seseorang lepas dari pekerjaan tetapnya dan hanya bergantung pada keuntungan investasi. Cara seperti ini dikenal sebagai investasi untuk sumber pemasukan. Investasi untuk sumber pemasukan mulai marak karena sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak yang cukup menghidupi kebutuhan sehari-hari.

Konsep dasar investasi untuk sumber pemasukan adalah membentuk sebuah portofolio investasi yang terdiri dari kumpulan saham, properti, atau bahkan obligasi. Di mana portofolio ini akan menghasilkan pemasukan maksimal dengan risiko minimal. Pendapatan yang dihasilkan oleh investasi ini akan dipakai layaknya gaji atau keuntungan dari usaha. Nah berkaitan dengan konsep dasar investasi sebagai sumber pemasukan, pada artikel yang terpisah lainnya Penulis juga sudah pernah membahas tentang investasi sebagai passive income. Yuk, review lagi artikelnya di bawah ini :

 

[Baca lagi : Berinvestasi Saham Ternyata Bisa Menjadi Passive Income Bagi Anda]

 

Sebagai investor pemula, mungkin hal ini terdengar sangat sulit, mencari investasi yang tepat saja sudah cukup rumit, apalagi menjadikan investasi tersebut sebagai sumber pendapatan Anda. Tetapi dengan cara-cara di bawah ini, Anda dapat lebih memahami cara investasi yang tepat.

 

Cara 1: Jangan Pernah Kehabisan Uang

Salah satu peraturan dasar dari investasi untuk sumber pemasukan adalah jangan sampai portofolio Anda kehabisan uang. Walau Anda dapat menarik uang Anda dari investasi, jumlah uang yang Anda tarik harus disesuaikan dengan portofolio Anda.

Idealnya, maksimum uang yang dapat Anda tarik adalah 4% setiap tahunnya. 4% merupakan angka tengah dimana jika terjadi penurunan drastis pada pasar uang, 5% adalah tingkat yang dapat membuat Anda kehilangan seluruh uang Anda di dalam 20 tahun dan 3% adalah tingkat di mana Anda tidak akan pernah kehilangan uang secara virtual.

 

Cara 2: Pilihlah Gabungan Investasi yang Tepat Didalam Portofolio Anda

Ketika Anda ingin berinvestasi untuk sumber pemasukan, tentunya Anda tidak boleh sembarangan memilih produk investasi. Walaupun produk investasi mungkin akan menguntungkan, tetapi Anda membutuhkan sumber pemasukan yang rutin untuk membiayai hidup Anda. Berikut ini bisa menjadi contoh instrumen investasi yang memiliki potensial, diantaranya :

Saham yang Membagikan Dividen

Dividen bekerja layaknya keuntungan yang dibagikan kepada para pemilik atau pemegang saham perusahaan tersebut. Dividen dibagikan berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki oleh pemilik, dan pembagian ini akan mengurangi kas yang tersedia pada perusahaan dan laba yang ditahan. Pada saat Anda memilih perusahaan, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa karakter ini:

  • Janganlah memilih perusahaan yang membagikan rasio dividen terlalu tinggi dan menyisakan dana yang terlalu sedikit untuk perkembangannya. Hal tersebut akan merusak posisi perusahaan di antar kompetitornya. Rasio payout ideal adalah 50% atau kurang.
  • Pilihlah perusahaan yang mempunyai penghasilan positif tanpa ada kerugian setiap tahunnya dengan minimum 3 tahun belakangan. Dengan cara ini, risiko investasi untuk sumber pemasukan Anda akan lebih aman
  • Pilihlah perusahaan yang mempunyai jejak rekam (track record) peningkatan dividen. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cukup dewasa dan memprioritaskan pemegang saham dibandingkan membangun perusahaan raksasa.
  • Menunjukkan ROE (Return on Equity) yang tinggi dengan total utang perusahaan yang rendah atau nihil. Jika sebuah perusahaan menunjukkan rasio ROE yang tinggi, ini berarti perusahaan tersebut mempunyai bisnis yang lebih baik dibandingkan rata-rata.

 

Properti

Investasi properti memungkinkan Anda untuk mendapatkan pemasukan secara berkala dari uang sewa atau pemakaian properti tersebut sebagai tempat kos. Pemasukan dari properti ini bekerja layaknya pemasukan pasif.

Salah satu keuntungan dari memiliki properti adalah investasi tersebut tidak akan termakan oleh inflasi. Selain itu, investasi properti cukup aman jika Anda memahami pasar lokal dan mengerti harga sebuah rumah. Bagi Anda yang telah memiliki sumber pemasukan lainnya, Anda tidak perlu takut dan bahkan Anda mungkin mampu melipatgAndakan pemasukan bulanan Anda.

Selain memberikan Anda pemasukan, mempunyai investasi properti juga membuat Anda lebih tenang karena secara psikologis Anda memiliki investasi tersebut. Akan tetapi, Anda tidak boleh menaruh seluruh dana Anda pada investasi properti karena jika pasar properti mengalami penurunan drastis, kerugian yang Anda terima akan lebih besar lagi.

Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka panjang (minimal 3 tahun) dan pilihannya beragam, mulai dari obligasi pemerintah, perusahaan atau lembaga. Pemberi obligasi memiliki kewajiban untuk membayar bunga tertentu secara periodik serta pada saat jatuh tempo, serta wajib melakukan pelunasan pokok pinjaman (principal).

Walaupun secara teknis, obligasi akan menghasilkan keuntungan yang lebih kecil dibandingkan saham, tetapi pada situasi kebangkrutan, Anda memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan ganti rugi atas investasi Anda. Tetapi bukan berarti obligasi tidak memiliki risiko.

Salah satu risiko terbesar yang dimiliki oleh obligasi adalah durasi obligasi, sebaiknya Anda tidak memilih obligasi yang jatuh tempo lebih dari 5-8 tahun karena jika tingkat suku bunga bergerak fluktuatif, obligasi Anda akan mengalami penurunan harga yang cukup tinggi. Selain itu, sebaiknya Anda tidak berinvestasi pada obligasi luar negeri kecuali Anda mengenal betul kurs mata uang asing tersebut.

 

Cara 3: Memberikan Alokasi yang Tepat untuk Masing-masing Produk Investasi

Persentase alokasi yang seharusnya Anda berikan untuk masing-masing aset akan bergantung dengan preferensi pribadi serta toleransi Anda akan risiko. Alokasi aset adalah sesuatu yang personal yang harus disesuaikan dengan kemampuan Anda. Cara yang paling sederhana adalah:

  • Mengalokasikan 1/3 aset untuk saham dividen
  • Mengalokasikan 1/3 aset untuk obligasi
  • Dan sisanya untuk investasi properti.

 

Cara 4: Menabung

Menabung adalah hal yang vital dalam melakukan investasi untuk sumber pemasukan. Menabung dengan investasi adalah sesuatu hal yang berbeda, di mana portofolio investasi yang terdiversifikasi dengan baik akan menghasilkan pemasukan yang cukup banyak, tetapi Anda tetap harus memiliki simpanan dana darurat.

Ada Beberapa Cara yang Dapat Dilakukan

Keempat cara yang telah disebutkan dan dijelaskan sebelumnya, merupakan beberapa contoh cara yang dapat Anda lakukan. Ada cara-cara lain yang dapat Anda lakukan. Pilihlah produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Ada produk investasi yang memberikan keuntungan besar namun memiliki risiko yang sangat tinggi. Ada juga produk yang memiliki risiko tinggi namun memberikan keuntungan yang kecil. Bijaklah dalam memilih produk investasi agar dapat memenuhi sumber pemasukan Anda.

Cara investasi mana yang cocok dengan Anda? Apa pertimbangan dan alasan Anda saat memiliki cara investasi tersebut? Bagikan pengalaman Anda pada kolom yang sudah tersedia di bawah ini. Semoga bermanfaat dan memberikan pengetahuan baru, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Finansialku. 27 Februari 2017. Bagaimana Cara Investasi untuk Sumber Pemasukan?. https://www.finansialku.com/bagaimana-cara-investasi-untuk-sumber-pemasukan/

 

###

 

 

Info:

  • Monthly Investing Plan Januari 2019 akan segera terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Cheat Sheet LK Q3 2019 akan segera terbit, Anda dapat memperolehnya di sini.
  • E-Book Quarter Outlook LK Q3 2019 akan segera terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Jadwal Workshop :
    • RK Investment Day (Jakarta, 18 Januari 2020) dapat dilihat di sini.
1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel