BRIS Berhasil Breakout Level 2000, Apakah Prospeknya Bagus?

BRIS Berhasil Breakout Level 2000, Apakah Prospeknya Bagus?


PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), adalah salah satu bank syariah terbesar di Indonesia. BRIS terbentuk dari gabungan tiga bank syariah milik BUMN, ada Bank BRI syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah. Belum lama ini BRIS berhasil breakout  level 2.000. Apakah membuat prospeknya semakin menarik?

 

 

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Saham-Rakyat

 

 

 

 

Pergerakan saham BRIS pada awal tahun ini cukup mendomasi market. Pada penutupan pekan lalu, (19/1/2024), harga saham BRIS closing di level Rp2.010. Jika dibandingkan dengan akhir desember 2023 lalu, BRIS closing di level Rp1.740. Nah, artinya, saham BRIS sudah naik 15.52% di 3 minggu pertama bulan Januari 2024 Ytd. Lalu masih menarik kah BRIS di pertimbangkan untuk di koleksi di 2024? Sebelum memutuskan simak ulasannya.

 

 

Profil PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk terbentuk melalui merger antara PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Dalam prosesnya, PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) diangkat sebagai bank survivor atau entitas yang menerima penggabungan berbagai bank tadi, tentunya mempertimbangkan keberadaan sahamnya yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2018.

Penggabungan ini tujuannya untuk menggabungkan kelebihan masing-masing bank syariah, menciptakan layanan yang lebih komprehensif, meningkatkan jangkauan, dan meningkatkan kapasitas permodalan. Sinergi dengan perusahaan dan dukungan komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk dapat bersaing di tingkat global.

Hingga bulan Desember 2023, komposisi pemegang saham BRIS adalah sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki 51.47%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki 23.24%, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki 15.38%. Sisanya adalah pemegang saham lainnya, masing-masing memiliki kepemilikan di bawah 5%.

 

Source: RTI Business

 

 

 

 

Kinerja Keuangan Terakhir BRIS

 

Data dibawah ini akan memberikan gambaran kepada calon Investor BRIS untuk mempertimbangkan kinerjanya dalam 7 tahun terakhir.

 

Source: Tradingview

 

Berdasarkan data diatas, total pendapatan BRIS mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2016, dengan lonjakan cukup mencolok dari Rp2.88 triliun pada tahun tersebut menjadi Rp24.79 triliun pada tahun 2022 atau meningkat sebesar 758%. Pertumbuhan signifikan mulai terjadi antara tahun 2020 dan 2021, di mana pendapatan total melonjak sebesar Rp4.89 triliun atau 32.8%.

Selain itul, pendapatan bunga bersih BRIS juga menunjukkan tren peningkatan yang konsisten. Dari 1.59 triliun IDR pada tahun 2016, pendapatan bunga bersih melonjak menjadi Rp16.39 triliun pada tahun 2022, mencatat kenaikan sebesar 930%. Pendapatan bunga bersih tersebut menunjukkan bahwa BRIS berhasil meningkatkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga dan suku bunga kredit yang dibebankan kepada nasabah.

 

Source: Tradingview

 

Secara bersamaan, total aset dan ekuitas BRIS juga menunjukkan adanya pertumbuhan yang stabil sepanjang periode tersebut. Total aset meningkat dari Rp43.12 triliun pada 2019 menjadi Rp305.73 triliun pada 2022, sementara total ekuitas juga meningkat Rp5.09 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp33.51 triliun pada tahun 2022. Secara keseluruhan, data tersebut mencerminkan kesehatan dan pertumbuhan yang positif bagi BRIS, dimana menandakan posisi yang baik untuk perjalanan pertumbuhan di masa depan.

Namun perlu dicatat, total liabilitas BRIS lebih tinggi daripada total ekuitasnya. Di tahun 2022 saja, total liabilitas BRIS Rp272.22 triliun, sedangkan total ekuitasnya adalah Rp33.51 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa BRIS memiliki posisi yang kurang aman dari segi solvabilitas. Artinya, BRIS memiliki lebih banyak kewajiban yang harus dibayarkan daripada ekuitas yang dimiliki

Secara umum, rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) yang ideal adalah di bawah 1,0. Artinya, total liabilitas harus lebih kecil daripada total ekuitasnya.

 

 

 

 

 

[Lihat lagi: Pandangan Tentang Merger Bank Syariah dan Prospek BRIS ke Depannya]

 

 

 

 

 

Riwayat Dividen

 

Source: Tradingview

 

Sebagai emiten yang baru terdaftar di tahun 2018, BRIS kembali melaksanakan pembagian dividen kepada para pemegang saham pada tahun 2021, setelah sebelumnya memberikan dividen perdana pada tahun 2018 sebesar Rp1.10 per saham.

Di tahun 2021, BRIS membagikan dividen sekitar Rp17.95 per lembar saham dan di tahun 2022 membagikan sekitar Rp426.02 miliar, yang setara dengan Rp9.24 per lembar saham. Nominal tersebut mengalami penurunan. Walaupun demikian, potensi pembagian dividen di tahun berikutnya masih terbuka lebar.

Namun yang perlu diketahui bagi para dividen hunter, dividen BRIS secara nominal relatif rendah dibandingkan dengan bank-bank lain di Indonesia. Di mana rata-rata dividen bank-bank di Indonesia adalah diatas Rp20 per saham, seperti contoh BBNI di bawah ini.

 

Source: Tradingview

 

 

 

 

Kinerja Harga BRIS

Saat ini, pada tanggal 23 Januari 2024, harga saham BRIS berada pada level Rp2.160. Meskipun mengalami kenaikan dari waktu ke waktu, harga BRIS saat ini masih berada di bottom jika dibandingkan dengan harga pada tahun 2021, yang mencapai tertinggi di level  Rp3.880, dengan upside ke level tertinggi mencapai sekitar 70%. Adapun trend pergerakan harga BRIS dapat dilihat pada chart dibawah ini.

 

Source: Tradingview

 

 

Prospek BRIS di Tahun 2024

Berdasarkan prospek bisnis, BRIS menunjukkan potensi yang besar untuk menjadi salah satu bank syariah terkemuka di dunia. Saham BRIS menarik perhatian dengan langkah-langkah strategisnya. Kepercayaan untuk menyalurkan KUR Syariah sebesar Rp16 triliun pada 2024 menandai komitmen perseroan pada pertumbuhan ekonomi dan UMKM.

Dengan fokus pada bisnis yang berkelanjutan, BRIS menciptakan dasar yang kuat untuk pertumbuhan. Proyeksi positif pada sektor usaha dan dukungan aktif terhadap UMKM melalui program-program seperti UMKM Center menandai peran BRIS sebagai pendorong pertumbuhan ekosistem bisnis kecil di Indonesia.

Selain itu, saat ini BRIS menargetkan penyaluran pembiayaan bertumbuh hingga 18%, dengan konsistensi pembiayaan double digit di kisaran 16% – 18%. Fokus BSI pada beberapa segmen pembiayaan menunjukkan strategi yang kokoh untuk meraih peluang di pasar.

Pertumbuhan signifikan terlihat pada pembiayaan griya, yang mencapai booking sebesar Rp1 triliun dalam satu bulan. Selain itu, pembiayaan mitraguna didukung oleh ekosistem bisnis payroll ASN dan karyawan BUMN yang terintegrasi. Pembiayaan mikro dan upaya peningkatan pembiayaan korporasi di sektor-sektor menjanjikan seperti perkebunan, rumah sakit, pendidikan, dan teknologi, juga menjadi fokus BRIS dalam mencapai target pertumbuhan pembiayaan di tahun mendatang.

Berdasarkan prospek BRIS di masa depan menjadikan BRIS salah satu emiten yang disukai oleh investor asing, hal ini terlihat dari capital inflow asing sejak 6 bulan terakhir mencapai Rp525.75 miliar di reguler market. Hal ini tentunya dapat dijadikan pijakan secara teknikal bagi investor domestik untuk menentukan entry buy di saham BRIS.

Source: RTI Business

 

 

Kesimpulan

Dengan melihat proyeksi bisnisnya, BRIS menampakkan potensi yang signifikan untuk menjadi salah satu bank syariah terdepan di dunia. Keunggulan ini didukung oleh kinerja perusahaan yang solid, komitmen pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri halal, dan kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.

 

 

 

 

Dapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap dan harga spesial hanya untuk member RK. Yuk gabung sekarang juga menjadi Platinum Member !

Platinum-Members

Untuk berlangganan Platinum Member RK, teman-teman investor bisa menggunakan

 

 

 

 

 

Mengingat faktor-faktor tersebut, saham BRIS dapat dianggap sebagai pilihan investasi jangka panjang yang menjanjikan. Sebelum warga cuan membuat keputusan untuk berinvestasi, disarankan untuk melakukan analisis menyeluruh terhadap saham BRIS, baik dari fundamentalnya maupun teknikalnya. Hal ini dapat membantu warga cuan menentukan waktu yang tepat untuk membeli BRIS. Sehingga warga cuan dapat memaksimalkan potensi keuntungan baik dari dividen maupun dari capital gain.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research! 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel