Terakhir diperbarui Pada 18 Juni 2023 at 12:02 am
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk adalah satu perusahaan milik Bakrie Group yang memproduksi kendaraan listrik. Berdasarkan rumor yang berkembang di pasar, perusahaan ini akan segera melantai di BEI dengan harga penawaran saham di kisaran Rp100 – Rp130. Lantas bagaimana dengan kinerja keuangan perusahaan, apakah saham VKTR ini layak untuk dibeli investor?
Artikel ini dipersembahkan oleh :
Daftar Isi
Rencana IPO VKTR
Dikutip dari cnbcindonesia.com, perusahaan kendaraan listrik milik Bakrie Group, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), akan melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Juni 2023. Saat ini, harga penawaran saham VKTR berada dalam kisaran Rp100 – Rp130. Meskipun valuasinya dianggap sudah tinggi, dengan prospek raihan dana IPO sebesar Rp1.13 triliun, mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi usaha kendaraan listrik, termasuk mobil dan sepeda motor.
Jadwal penting pencatatan perdana saham VKTR adalah sebagai berikut:
– Masa penawaran awal: 26 – 31 Mei 2023
– Tanggal efektif: 8 Juni 2023
– Masa penawaran umum: 12 – 14 Juni 2023
– Tanggal penjatahan: 14 Juni 2023
– Tanggal distribusi saham: 15 Juni 2023
– Tanggal pencatatan saham di BEI: 16 Juni 2023
Sebagai perusahaan kendaraan listrik, VKRT memiliki model bisnis yang mencakup perdagangan mobil dan sepeda motor listrik berbasis baterai, penjualan komponen suku cadang, aksesories mobil, industri karoseri kendaraan roda empat atau lebih, kendaraan listrik, sepeda motor roda dua atau tiga, industri pengecoran besi dan baja, serta industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih melalui anak usahanya.
Penggunaan dana dari IPO VKTR terbagi sebagai berikut:
- Sekitar 39.93% atau sekitar Rp445 miliar akan digunakan untuk belanja modal perusahaan, termasuk pembangunan fasilitas perakitan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan fasilitas produksi sepeda motor listrik.
- Sekitar 11.59% atau sekitar Rp130 miliar akan diberikan kepada anak usaha C.
- Sekitar 44.61% akan digunakan untuk modal kerja, termasuk biaya administrasi umum, pembelian persediaan bus listrik, truk listrik, dan karoseri.
- Sisanya akan digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Tambara Tama Mandiri dan PT Andara Multi Sarana.
Dengan aksi IPO ini, kepemilikan masyarakat atau free float VKTR akan mencapai 20% dari total modal disetor. Jumlah saham beredar setelah IPO menjadi 43.75 miliar lembar saham. Dengan harga penawaran per saham di kisaran Rp100 – Rp130, potensi kapitalisasi pasar VKTR akan mencapai Rp43.75 triliun – Rp56.87 triliun.
Kinerja keuangan VKTR pada tahun 2022 menunjukkan laba tahun berjalan setelah merger sebesar Rp68.21 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp43.41 miliar. Laba tersebut didorong oleh peningkatan penjualan sebesar 57.70% YoY menjadi Rp1.07 triliun.
Laporan Laba/Rugi VKTR
*Dalam Jutaan Rupiah | 2021 | 2022 | %YoY |
Penjualan Neto | 679.178 | 1.071,130 | 57.71% |
Beban Pokok Penjualan | -565.562 | -878.468 | 55.33% |
Laba Bruto | 113.616 | 192.662 | 69,57% |
Total Beban Usaha | -78.779 | -113.374 | 43.91% |
Laba Usaha | 34.837 | 79.288 | 127.60% |
Keuntungan atas pelepasan saham pada entitas anak | 2.426 | N/A | |
Pendapatan Bunga | 115 | 614 | 433.91% |
Kerugian atas pelepasan aset tetap | -6 | N/A | |
Keuntungan/kerugian selisi kurs | 63 | -332 | N/A |
Beban keuangan | -9842 | -8.698 | -11.62% |
Lain-lain | 30050 | 2561 | -91.48% |
Laba Sebelum Pajak | 55223 | 75.853 | 37.36% |
Beban Pajak Penghasilan | -11.812 | -7.612 | -35.56% |
Laba Tahun Berjalan Setelah Merger | 43.411 | 68.241 | 57.20% |
Laba Tahun Berjalan Sebelum Merger | -2548 | 6597 | N/A |
Dari sisi neraca, VKTR mencatatkan aset sebesar Rp1,03 triliun pada akhir 2022, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp770,18 miliar. Kas dan setara kas VKTR juga mengalami kenaikan menjadi Rp70,89 miliar. Sementara itu, kewajiban VKTR naik menjadi Rp758.02 miliar, dan total modal atau ekuitas naik menjadi Rp274.88 miliar.
Likuiditas & Solvabilitas VKTR
Rasio | 2021 | 2022 |
Debt Equity Ratio | 36.11% | 68.65% |
Debt Asset Ratio | 8.78% | 18.27% |
Curret Rasio | 90.31% | 74.62% |
Interest Coverage Ratio | 599.53% | 893.12% |
Debt Service Coverage Ratio | 140.18% | 216.14% |
Valuasi VKTR menggunakan perhitungan Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Dengan laba bersih 2022 dan perkiraan ekuitas serta jumlah saham beredar setelah IPO, nilai PER VKTR berkisar antara 63.94x sampai dengan 83.12x, sedangkan PBV berkisar antara 2.76x sampai dengan 3.59x. Meskipun belum memiliki data harga saham historis, valuasi VKTR terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitornya, seperti SLIS.
Valuasi VKTR
Keterangan | Nilai |
Laba Bersih (Rp Miliar) | 68.42 |
Ekuitas Setelah IPO (Rp Miliar) | 1584 |
Jumlah Saham Beredar | 43.750.000.000 |
EPS | 1.56 |
BVS | 36.21 |
Harga penawaran (Rp/saham) | 100 s.d 130 |
PER (kali) | 63.94 s.d 83.12 |
PBV | 2.76 s.d 3.59 |
Perbandingan dengan Peers
Emiten | PER (kali) | PBV (kali) |
VKTR | 63.94 s.d 83.12 | 2.76 s.d 3.59 |
SLIS | 10.71 | 1.21 |
Secara valuasi, harga saham VKTR dianggap sudah mahal, sehingga pembelian pada harga saat ini mungkin bukan merupakan harga terbaik bagi investor. Namun, potensi tekanan beli saat IPO dapat menjadi peluang karena prospek industri listrik di Indonesia masih dalam tahap awal dan berkembang. Selain itu, kondisi keuangan yang sudah menguntungkan memberikan dasar bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya, terutama dengan adanya dana segar dari IPO yang sebagian besar akan digunakan untuk ekspansi.***
DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.
###
Info: