
Terakhir diperbarui Pada 25 April 2025 at 2:00 pm
Edukasi mengenai literasi keuangan Gen Z, merupakan salah satu faktor penting karena akan menjadi bekal hidup mereka di masa mendatang nanti. Dengan kondisi ekonomi akan semakin menantang, seperti halnya kenaikan inflasi yang tajam. Di mana kondisi tersebut perlu diantisipasi sejak dini dan memiliki pemahaman literasi keuangan yang baik, dapat membantu Gen Z lebih mudah beradaptasi. Nah apa saja tips yang sekiranya dapat dilakukan?
Daftar Isi
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Alasan Pentingnya Kebutuhan Literasi Keuangan untuk Gen Z
Generasi Z, sebagai salah satu generasi baru yang akan melangkah masuk ke dunia finansial, harus bersiap untuk menghadapi berbagai macam tantangan kompleks. Seperti halnya, kebutuhan pendidikan yang memakan biaya tinggi, persaingan kerja semakin ketat, fluktuasi pasar saham, hingga berbagai rintangan lain yang akan menghambat pengelolaan finansial. Dengan bercermin dari tantangan-tantangan tersebut, itu mengapa sangat penting bagi Gen Z meningkatkan literasi keuangan. Sebagai bekal yang krusial untuk lebih siap menghadapi kompleksitas tantangan ekonomi ke depan.
Menyadur salah satu ungkapan Financial Planner Finansialku, Laurensia Vina Dharmawan, S.M., M.Ak.,CFP® – bahwa dengan memiliki literasi keuangan yang baik, maka kelompok Gen Z ini dapat menghindari jeratan utang yang tak terkendali. Termasuk untuk mengelola keuangan dengan cara yang bijak, dan lebih siap untuk mandiri secara finansial yang lebih stabil.
Nikmati tools Cheat Sheet yang bisa bantu analisa laporan keuangan secara lebih cepat dan lengkap dengan Intrinsic Value Calculator untuk tahu nilai intrinsik dari saham tertentu! Yuk buruan!

Tidak hanya itu, dengan literasi keuangan yang mumpuni – maka sama saja membekali Gen Z dengan ilmu penting mengenai kiatkiat berinvestasi, menyimpan dana, manajemen risiko, dan pemahaman produk asuransi. Pengetahuan ini akan membimbing dalam mengambil keputusan keuangan yang tepat dan menguntungkan. Kemampuan tersebut, sekarang ini semakin menjadi penting, lantaran Gen Z harus mewaspadai maraknya penipuan keuangan dan investasi bodong. Termasuk untuk dapat memahami, apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka di dalam berbagai kontrak keuangan.
Adapun imbas buruk, akibat kurangnya literasi keuangan adalah rentan tertipu pada berbagai praktik finansial yang tidak transparan atau bahkan tidak etis untuk dilakukan yang berujung merugikan. Nah untuk itu, kita akan bahas sejumlah alasan pentingnya literasi keuangan untuk kelompok Gen Z.
Membantu Pengelolaan Keuangan
Sebagian Gen Z ada yang sudah mulai memasuki masa usia produktif. Di fase inilah, literasi keuangan yang baik akan sangat membantu dalam memperbaiki pengelolaan keuangan secara lebih bijak. Misalnya dalam menyusun anggaran, membagi antara menabung, dan berinvestasi. Tentunya akan sangat membantu dalam mencapai tujuan keuangan, baik itu untuk menambah aset kekayaan ata mungkin membangun bisnis.
Mengurangi Permasalahan Finansial
Gen Z yang tidak memiliki cukup literasi keuangan, akan sangat rentan berhadapan dengan masalah keuangan di masa depan. Di mana tidak hanya sulit mengatur keuangan, namun juga mudah tertipu dan terjebak utang yang tak terkendali, atau bahkan tergiur investasi bodong.
Beda hal, jika Gen Z memiliki pemahaman literasi keuangan yang baik, yang akan memudahkan mereka dalam memahami berbagai bentuk risiko keuangan. Serta akan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat, guna terhindar dari kerugian.
Mempersiapkan Kebutuhan dalam Waktu Panjang
Percaya atau tidak, masa depan Gen Z ini dipenuhi oleh ketidakpastian, mulai dari ketidakpastian ekonomi, inflasi yang melonjak, over information yang terjadi seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi. Namun kondisi tersebut dapat diatasi dengan kemampuan literasi keuangan Gen Z yang baik. Di mana , mereka dapat menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut dan membangun masa depan yang lebih baik.
Ilustrasi Gen Z dalam pemahaman literasi keuangan. Source: Freepik/tirachardz
Strategi Meningkatkan Literasi Keuangan Gen Z
Nah berikut juga terdapat beberapa strategi yang dapat meningkatkan literasi keuangan Gen Z, antara lain:
Disiplin Membuat Anggaran dan Arus Kas Keuangan
Manajemen pengelolaan keuangan, layaknya kompas yang menunjukkan kemana arah finansial. Untuk mendukung terwujudnya tata kelola keuangan yang efektif dan terarah, maka perlu memahami betul antara kebutuhan dan keinginan, agar terhindar dari pengeluaran tanpa arah.
Setelah itu, juga perlu untuk menyusun rancangan penggunaan anggaran keuangan. Hal ini juga menjadi penting, karena anggaran ini sama fungsinya seperti peta – yang menuntun perjalanan untuk mencapai tujuan keuangan. Entah itu untuk melunasi utang, persiapan dana pensiun, hingga menabung untuk liburan, atau mungkin untuk persiapan dana darurat.
Kedua hal tadi penting, sebagai kunci dari berhasilnya manajemen keuangan yang efektif. Terutamanya pemahaman yang baik mengenai arus kas yang masuk maupun keluar. Berikutnya yang perlu dilakukan adalah membuat daftar pengeluaran secara mendetail, dengan mengkategrikan berdasarkan kebutuhan dan keinginan. Untuk memudahkan pemisahan kategori, diperlukan analisis sehingga lebih mudah mencari celah untuk berhemat atau bahkan memangkas pengeluaran yang tidak seharusnya.
Disiplin menjadi kunci utama dalam meningkatkan literasi keuangan untuk Gen Z. Mulai berlatih untuk disiplin mencatat setiap pengeluaran, sekalipun nilainya kecil. Kemudian perbandingkan dengan rencana anggaran yang telah dibuat. Pantau pertumbuhan dan lakukan penyesuaian secara berkala pada anggaran keuangan, jika memang diperlukan. Ingat, disiplin dan konsistensi merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan keuangan.
Disiplin Menabung dan Mulai Berinvestasi
Menabung adalah langkah paling awal untuk dapat meningkatkan literasi keuangan dan melatih diri untuk disiplin. Namun selain itu, pilihan berinvestasi juga sangat memungkinkan untuk membantu Gen Z menumbuhkan jumlah aset yang dimiliki. Pilihan menabung menawarikan jaring pengamanan finansial, sedangkan berinvestasi justru juga dapat menawarkan peluang yang lebih baik dalam mencapai pertumbuhan keuangan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mulai membiasakan diri berinvestasi, di mulai dari produk investasi yang sederhana seperti Reksa Dana.
Dan untuk melengkapi strategi keuangan yang ada, menyisihkan dana secara rutin guna mempersiapkan kondisi darurat juga tidak kalah penting. Tujuannya jelas, yakni untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan tak terduga, yang pada gilirannya tidak akan berpengaruh pada stabilitas keuangan.
[Baca lagi: Hedonisme, Sebuah Tantangan yang Tidak Mudah Ketika Berniat Investasi]
Kelola Manajemen Utang
Meningkatkan literasi keuangan di era modern seperti sekarang, memang diperlukan oleh kelompok Gen Z. Pasalnya literasi keuangan ini merupakan bagian kemampuan yang dapat membantu Gen Z memahami dampak nilai kredit terhadap bunga, merancang strategi pelunasan, atau bahkan menelaah persyaratan utang secara kritis. Bagi Gen Z sendiri, hal krusial dalam pengelolaan manajemen utang adalah mampu membedakan perbedaan dasar antara ‘utang baik’ maupun ‘utang buruk’.
Utang yang digunakan untuk kepentingan investasi seperti pendidikan, dapat diibaratkan sebagai menanam benih di masa depan. Sedangkan pada ‘utang buruk’, utang yang digunakan untuk membeli barang mewah, seperti menggunakan kartu kredit maka hanya akan menjadi beban jangka panjang. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menghindari utang. Adapun jika sangat terpaksa berutang, lakukan dengan cermat untuk memilih jenis pinjaman yang memiliki bunga rendah. Pastikan juga bahwa cicilan yang dilakukan sesuai dengan anggaran.
Rencanakan Dana Pensiun
Gen Z termasuk golongan umur yang beruntung, karena masih memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan dana pensiun secara matang. Pemahaman yang baik mengenai berbagai pilihan rencana pensiun dapat dioptimalkan dengan memanfaatkan berbagai instrumen investasi yang mendukung. Salah satunya dengan saham. Atau bahkan melakukan penundaan tunjangan, guna meningkatkan pembayaran bulanan di masa pensiun.
Dalam proses merencanakan dana pensiun, mempertimbangkan gaya hidup dengan harapan hidup yang ingin dicapai secara ideal ketika pensiun, juga diperlukan. Terutamanya berkaitan dengan potensi biaya kesehatan. Oleh karena itu, perencanaan dana pensiun perlu didukung oleh literasi keuangan yang memadai, agar target tercapai.
Mempelajari Ragam Produk Keuangan
Hal lain yang juga sebaiknya tidak dilewatkan dalam tips meningkatkan literasi keuangan, ialah pengetahuan yang baik mengenai pemahaman berbagai produk keuangan. Di mulai dari rekening tabungan sederhana, hingga ke berbagai instrumen derivatif yang rumit. Untuk mempermudah pemahaman ini, maka dibutuhkan penguasaan konsep fundamental seperti halnya bunga majemuk, siklus inflasi, hingga ke perpajakan. Dengan dukungan konsep-konsep tersebut, tentu pengambilan keputusan akan lebih mudah dan sejalan dengan tujuan keuangan, serta sudah memperhatikan toleransi risiko. Bukan tidak mungkin, kestabilan finansial dapat tercapai secara optimal.
Tingkatkan Literasi Keuangan Sekarang!
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa literasi keuangan merupakan bekal yang dapat mendukung tercapainya kemerdekaan finansial. Sekaligus memperkuat diri untuk berhadapan dengan berbagai kompleksitas ekonomi di masa mendatang. Tidak hanya itu, dengan literasi keuangan yang lebih baik, juga akan membantu kamu terhindari dari berbagai risiko seperti penipuan, jeratan utang, hingga kerugian berupa kehilangan modal investasi.
So, segera mulai tingkatkan literasi keuanganmu untuk mempersiapkan diri dan mental untuk menghadapi ketidakpastian masa depan. Mereka yang berhasil mencapai kebebasan finansial hari ini, tidak lahir begitu saja. Melainkan karena memiliki kemampuan mengenai dunia investasi, manajemen risiko, dan juga perkembangan situasi ekonomi. Serta mampu berdisiplin diri.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.