WIKA-RESULT

Terakhir diperbarui Pada 19 September 2024 at 11:15 am

Dalam tiga bulan terakhir, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan lonjakan harga yang luar biasa, meningkat sebesar 359.09%. Kenaikan signifikan ini menarik perhatian banyak investor, termasuk salah satunya adalah BlackRock. Apakah masuknya BlackRock menandakan WIKA prospek di masa depan? Simak ulasan singkatnya.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Saham-Rakyat

 

Profil Singkat WIKA

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, atau WIKA, adalah perusahaan BUMN yang berfokus pada sektor konstruksi dengan bisnis yang terbagi dalam lima segmen utama: konstruksi, industri mesin dan listrik, real estate, dan pertambangan. Di bidang konstruksi, WIKA terlibat dalam proyek-proyek sipil seperti jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, bendungan, serta bangunan komersial dan perumahan.

Dalam sektor mesin dan listrik, perusahaan menyediakan layanan EPC (engineering, procurement, and construction) dan berinvestasi di pembangkit listrik. Di segmen industri, WIKA memproduksi beton pracetak dan baja. Selain itu, perusahaan juga aktif dalam pengembangan real estate melalui pembangunan perumahan, komersial, dan pengelolaan properti. Untuk pertambangan, aktivitasnya dijalankan oleh PT Sarana Karya, yang berfokus pada tambang aspal di Pulau Buton.

 

Kontrak Baru Rp 4.07 Triliun Momen Sunrise WIKA

[Baca lagi: Peroleh Kontrak Baru Rp4.07 triliun. Momen Sunrise WIKA?]

 

Sekilas Kinerja

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), perusahaan konstruksi milik negara, berhasil mencatatkan kinerja yang luar biasa selama paruh pertama tahun 2024. Dalam periode Januari hingga Juni, WIKA berhasil meraih laba bersih sebesar Rp401.95 miliar, naik 121% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menjadi pencapaian besar karena pada periode yang sama di 2023, WIKA justru mengalami kerugian besar senilai Rp1.88 triliun.

 

Kutipan LK WIKA 1H24

Dengan laba yang diraih, WIKA juga berhasil mengangkat nilai laba per saham (EPS) menjadi Rp20.86, setelah sebelumnya berada di angka negatif Rp209.72. Ini menunjukkan pemulihan yang signifikan dari kondisi keuangan perusahaan, dan menjadi sinyal positif bagi investor yang sebelumnya mungkin meragukan prospek perusahaan.

Namun, investor perlu mempertimbangkan apakah pembalikan kinerja keuangan WIKA ini benar-benar berasal dari aktivitas operasionalnya atau bukan. Meskipun WIKA berhasil mencatatkan laba, hal ini terjadi di tengah penurunan pendapatan, sehingga penting bagi investor untuk memahami lebih lanjut sumber keuntungan tersebut sebelum mengambil keputusan.

 

Laba Naik, Pendapatan Turun

Berdasarkan laporan keuangan hingga akhir Juni 2024, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengalami penurunan pendapatan sebesar 18.6%, dari Rp9.25 triliun di tahun sebelumnya menjadi Rp7.53 triliun. Penurunan ini juga berdampak pada laba bruto yang turun 21%, dari Rp779 miliar menjadi Rp645 miliar.

  • Penyebab kenaikan laba WIKA ditengah penurunan pendapatan

Penyebab kenaikan laba di tengah penurunan pendapatan WIKA adalah bersumber dari penghasilan lain-lain yang tercatat sebesar Rp4.38 triliun. Komponen tersebut  adalah keuntungan dari restrukturisasi pinjaman, yang mencapai Rp3.94 triliun, serta pemulihan penurunan nilai sebesar Rp361 miliar.

Jika komponen penghasilan lain-lain tersebut dikeluarkan, maka WIKA sebenarnya masih mengalami kerugian operasional sebesar Rp2.4 triliun pada kuartal II-2024 dan Rp3.5 triliun untuk keseluruhan semester I.

Kerugian tersebut sebagian besar disebabkan oleh kerugian yang lebih besar dari divestasi perusahaan patungan (joint venture), yang mencapai Rp604 miliar di kuartal II-2024, jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar Rp467 miliar dan kuartal II tahun lalu yang hanya Rp5 miliar. Selain itu, beban bunga juga mengalami lonjakan signifikan, naik 72.4% secara tahunan menjadi Rp1.1 triliun, menambah beban keuangan perusahaan.

Jadi, sudah jelas ya keuntungan WIKA bukan bersumber dari kegiatan operasional, melinkan dari penghasilan lain-lain yang terbesar dari kegiatan restrukturisasi pinjaman.

 

Bank-bank yang Menyetujui Restrukturisasi untuk WIKA

Keuntungan yang dicatat oleh WIKA tidak lepas dari hasil restrukturisasi utang dengan berbagai perbankan. Pihak perseroan juga menyatakan bahwa dukungan dari lembaga-lembaga keuangan ini mencerminkan keyakinan bahwa WIKA memiliki kemampuan untuk bangkit dari kesulitan dan memperbaiki kondisi keuangannya.

 

Kinerja WIKA YTD

Dengan banyaknya sentimen pasar terhadap saham WIKA menjadikan harga sahamnya bergerak strong bullish.

Source: investing.com

Sehingga sejak awal tahun, kinerja harga saham WIKA bergerak bullish mencapai 97.17% (YTD). Jika dianalisis berdasarkan teknikal, maka pergerakan harga saham WIKA berpotensi membentuk cup and handle pattern. Walaupun secara teknikal pergerakannya cukup bagus, namun investor perlu mencermati kinerja fundamental sebagai pijakan jika investor memiliki strategi long term.

 

 

Kesimpulan

Meskipun PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berhasil mencatatkan laba bersih yang signifikan sebesar Rp401.95 miliar pada paruh pertama 2024, kenaikan ini sebagian besar didorong oleh pendapatan non-operasional, terutama dari restrukturisasi utang dan pemulihan penurunan nilai aset. Pendapatan operasional justru mengalami penurunan, dengan pendapatan turun 18.6% dan laba bruto turun 21%. Jika komponen penghasilan non-operasional dikeluarkan, WIKA masih mencatatkan kerugian operasional yang cukup besar.

Sementara harga saham WIKA bergerak bullish, mencapai kenaikan 97.17% year-to-date (YTD) dan berpotensi membentuk pola cup and handle, investor tetap perlu berhati-hati. Fundamental perusahaan, terutama dari segi operasional, belum sepenuhnya pulih, dan sebagian besar laba berasal dari sumber yang tidak berkelanjutan seperti restrukturisasi utang. Bagi investor jangka panjang, penting untuk mempertimbangkan aspek-aspek ini sebelum membuat keputusan investasi.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *