BDKR-Naik-150-persen

BDKR adalah salah satu emiten yang melantai di bursa pada Maret 2023. Secara historis, BDKR sudah memiliki sepak terjang sekitar 38 tahun dalam bidang konstruksi dan juga teknik sipil yang berhasil diraih dari cukup banyak proyek. Rumornya sejak listing, kinerja harga saham BDKR terus melonjak hingga 150%. Lantas seberapa menarik?

 

 

 

Artikel ini dipersembahkan oleh :

 

 

 

 

Mengenal Emiten BDKR

Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) didirikan pada tanggal 27 Februari 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup bisnis BDKR adalah bergerak pada bidang konstruksi, persewaan alat-alat besar dan perlengkapan lainnya.

Pada tanggal 23 Februari 2023, BDKR memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BDKR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 706.100.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100,- per saham, dengan harga penawaran Rp200,- per saham disertai dengan Waran Seri I sebanyak 353.050.000 dengan harga pelaksanaan Rp500,- per saham. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 03 Maret 2023.

 

Bisnis BDKR

Perusahaan telah berpengalaman selama 38 tahun dari berbagai proyek dari segi teknis maupun situasi lapangan dengan total lebih dari 400 proyek besar selama periode tersebut. Saat ini, fokus utama kegiatan usaha BDKR adalah dalam bidang pondasi, perbaikan tanah, konstruksi dermaga, serta penyewaan alat berat dan crane.

Bagian divisi Heavy Lift dan Crane Rental perusahaan saat ini merupakan yang terbesar di Indonesia, memiliki beberapa unit Crawler Crane dengan kapasitas terbesar mencapai 800 ton dengan luffing jib dan Superlift. Perusahaan juga memiliki armada Mobile dan Rough Terrain Crane dengan kapasitas terbesar mencapai 450 ton.

Melalui kemitraan dengan perusahaan di luar negeri, BDKR juga mampu menyediakan berbagai jenis Crane, baik Mobile maupun Crawler, dengan kapasitas hingga 1.600 ton. Jajaran armada crane perusahaan mencakup berbagai tipe, mulai dari 25 ton hingga 600 ton, yang dapat disewakan untuk proyek-proyek atau digunakan dalam proyek pemasangan (seperti proyek mekanikal, pemasangan, dan ereksi).

Perusahaan memiliki kemampuan untuk menangani beragam jenis pekerjaan, mulai dari layanan subkontrak hingga proyek rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) yang lengkap. Cakupan geografis BDKR meliputi hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Perlu untuk diketahui, berikut klien-klien besar dari BDKR yakni; PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), Freeport Indonesia, Pertamina, PT Hutama Karya (Persero).

 

 

Stock Market Mastery Oktober – November 2023!!!
Ikuti program Stock Market Mastery yang membahas berbagai topik berkesinambungan, dari tahap basic hingga tingkat lanjut dengan materi yang dikemas secara komprehensif…

SMM-Oktober-November

 

Kinerja Harga BDKR sejak IPO

Berdasarkan kinerja harga BDKR sejak IPO hingga saat ini sudah meningkat sekitar 145%, dengan membentuk trend bullish secara konsisten, bergerak diatas rata-rata 20 hari. Secara teknikal, trend dari saham BDKR masih sangat optimis yang diikuti dengan volume transaksi yang cenderung stabil.

 

 

Pesaing BDKR

Dalam dokumen resmi perusahaan perseroan, disebutkan beberapa perusahaan yang menjadi pesaing bisnis BDKR yakni, seperti PT Super Krane Tbk (SKRN), PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR), dan PT Pratama Widya Tbk (PTPW). Tetapi, kita akan melihat 1 emiten yang akan menjadi pembanding dari BDKR, yakni SKRN berdasarkan valuasi.

 

PT Pondasi Perkasa Tbk (BDKR)

PT PT Super Krane Tbk (SKRN)

PBV3.37x5.87x
PER25.92x17.43x
DER101.69%310.33%
ROA4.66%8.02%
ROE9.38%33.66%

Source: RTI, Data 23 Agustus 2023

Dapat dilihat, secara PBV, BDKR lebih rendah dibandingkan dengan SKRN, walaupun keduanya terbilang overvalue. Secara PER BDKR juga lebih tinggi dibandingkan dengan SKRN yang di angka 17. Sehingga PER BDKR terbilang diatas rata-rata sektoral.

Secara ROA, SKRN lebih unggul di angka 8.02% sedangkan BDKR hanya 4.66%, artinya SKRN lebih optimal dalam menghasilkan laba dari pemanfaatan aset.

Namun DER SKRN tiga kali lipat dari DER BDKR yang hanya berada di area wajar yakni 100%, sehingga dikatakan saat ini risiko gagal bayar sangat kecil di bandingkan dengan SKRN.

 

Prospek Bisnis BDKR

Salah satu segmen bisnis BDKR berfokus pada bidang konstruksi. Fluktuasi harga material proyek sangat dipengaruhi oleh perubahan dari suku bunga di pasar. Peningkatan suku bunga dapat berdampak pada kenaikan biaya material proyek.

Saat ini, suku bunga di Indonesia masih berada pada level 5,75%. Selain itu, data inflasi Indonesia pada bulan Januari 2023 mencapai 5,28%, mengalami penurunan dari angka inflasi pada bulan Desember 2022 yang sebesar 5,51%. Jika tren penurunan inflasi berlanjut dan suku bunga tetap stabil, hal ini akan memberikan dampak positif bagi sektor konstruksi.

Jika melihat dari news yang beredar, BDKR dikabarkan telah mengantongi dua proyek strategis di Kawasan IKN Nusantara. Dua proyek tersebut adalah pembangunan fender jembatan di Pulau Balang serta pembangunan duplikasi jembatan pendek di Pulau Balang, Kalimantan Timur.

Direktur Operasi Berdikari Pondasi Perkasa, Tan Franciscus, juga menjelaskan bahwa peluang untuk memperoleh proyek lain di IKN masih terbuka lebar, mengingat sebagian besar proyek di kawasan ini masih dalam tahap tender. Salah satu proyek yang sedang diikuti dalam proses tender oleh BDKR adalah pembangunan Istana Presiden. BDKR akan mengikuti setiap proyek yang memerlukan layanan pondasinya.

Hal ini menunjukkan komitmen BDKR untuk terus berpartisipasi dalam pengembangan proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan layanan pondasi, dengan fokus pada IKN dan proyek-proyek lain yang sesuai dengan kapabilitas dan keahlian perusahaan.

 

Apakah BDKR Layak Koleksi?

Secara valuasi, BDKR lebih rendah dibandingkan dengan pesaing, akan tetapi overvalue. Namu yang perlu highlight  adalah rasio hutang terhadap ekuitas masih tergolong wajar. Sehingga baik secara rasio valuasi dan prospek bisnis BDKR terhadap IKN Nusantara, BDKR layak untuk di pertimbangkan.***

 

 

Disclaimer: Penyebutan nama saham dalam artikel ini bukan bersifat referensi, dan bukan merupakan perintah beli atau jual. Di mana setiap keuntungan dan kerugian menjadi tanggung jawab dari masing-masing pelaku pasar. So, do your our research !

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *