
Dalam perkembangan dunia keuangan yang kian hari semakin kompleks, peran Penasihat Investasi menjadi bagian terpenting didalamnya. Sayangnya banyak yang menyalahgunakan profesi ini hanya untuk kepentingan pribadi, bahkan melakukan penipuan. Dari banyaknya hal yang dapat merugikan investor, maka sebaiknya kenali cara membedakan Pensihat Investasi Legal dan Ilegal, supaya tidak pilih. Mari kita simak!
[adinserter block=”4″]
Daftar Isi
9 Cara Membedakan Penasihat Investasi Legal dan Ilegal
Berikut ini perbedaan identik dari jasa Penasihat Investasi Legal, dibandingkan yang ilegal:
Komponen | Penasihat Investasi | |
LEGAL | ILEGAL | |
Terdaftar resmi di Otoristas Jasa Keuangan (OJK) | Penasihat Investasi legal dan sah, akan terdaftar secara resmi dan mengantongi izin operasional dari OJK.
Salah satu jasa Penasihat Investasi dengan legalitas yang disahkan OJK, adalah Rivan Kurniawan dengan nomor resmi KEP-2/PM.021/PI/2024, menandai adanya Izin Usaha Penasihat Investasi dari OJK.
Sekaligus telah memegang lisensi Wakil Perantara Pedagang Efek (KEP-116/PM.02/WPPE/TTE/2023).
Serta Wakil Manajer Investasi (KEP-103/PM.02/WMI/TTE/2023) dari OJK. | Tidak mengantongi izin operasional dan/atau nomor registrasi resmi.
Cenderung aktif mengklaim ‘berpengalaman’, ‘ahli’, maupun ‘sudah lama dalam bidangnya’. Tanpa adanya bukti legalitas.
Atau punya legalitas, tetapi palsu dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya. |
Struktur Model Bisnis Jelas dan Biaya Transparan | Penasihat Investasi Legal seringkali akan menjelaskan secara rinci modal bisnis yang dijalankan, baik itu jasa maupun layanan yang disediakan.
Termasuk menjelaskan bagaimana cara mereka bisa memperoleh penghasilan, apakah itu fee-only, berbasis komisi, atau bahkan kombinasi keduanya.
Mereka juga akan merinci seluruh struktur biaya sejak awal kesepakatan kerja sama di mulai. Karena tujuannya adalah untuk membina hubungan kerja sama yang menguntungkan dalam jangka panjang dan dipercaya oleh klien.
Bahkan Penasihat Investasi legal ini cenderung tidak akan memaksa klien untuk membeli produk-produk investasi yang dijualnya. | Mereka yang mengaku sebagai Penasihat Investasi, cenderung tidak akan transparan dalam perincian biaya yang dibutuhkan.
Bahkan untuk menipu kliennya, oknum ilegal ini akan menyembunyikan bagaimana cara mereka memperoleh keuntungan.
Tidak hanya itu, mereka juga secara aktif mendorong kita untuk membeli produk investasi tertentu. Tanpa menjelaskan potensi risiko yang menyertai. Melainkan diiming-imingi dengan keuntungan besar. |
Kontrak dan Perjanjian Tertulis Jelas
| Sebagai jasa yang legal secara hukum, tentu Penasihat Investasi mampu menunjukkan dokumen kontrak tertulis yang sah dan jelas. Yang didalamnya mencakup hak dan kewajiban, rincian biaya hingga cakupan layanan yang diberikan. | Pada praktik ilegal, maka tidak terdapat kontrak tertulis yang mengikat hubungan kerja sama. Adapun hanya bermodalkan ‘chat’ atau percakapan lisan. Sehingga memang tidak tersedia dokumentasi resmi. So, hati-hati! |
Profesional dan Terbuka dengan Track Recordnya | Penasihat Investasi yang legal akan bersikap profesional dan terbuka untuk di audit. Beserta dengan track record, selama menjalankan profesinya dalam mendampingi klien.
Secara keseluruhan, dalam praktiknya Penasihat Investasi legal ini akan lebih mengedepankan etika profesi. | Karena tidak ada bukti legalitasnya dan bertujuan merugikan. Tentu oknum ilegal ini akan berupaya menutupi segala bentuk informasi dan cenderung menghindar ketika ditanya soal legalitas.
Bahkan mereka akan tertutup tentang sistem kerja dan/atau bagaimana strategi diterapkan. |
Kantor Fisik dan Identitas Digital Resmi
| Dengan dukungan legalitas, maka Penasihat Investasi legal lebih berpeluang untuk memiliki kantor fisik sendiri. Lengkap dengan nomor kontak resmi dan identitas digital yang dapat diverifikasi.
Misalnya seperti: website resmi, profil LinkedIn, profil Instagram, dan platform media sosial profesional lainnya. | Hanya dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp maupun media sosial lain, tanpa kejelasan identitas.
Termasuk jika memiliki website, maka biasanya tidak akan profesional dan bahkan minim informasi. |
Edukatif dan Tanpa Memaksa
| Mampu memberikan informasi-informasi yang edukatif, baik itu keuangan maupun investasi. Sehingga memudahkan klien untuk memahami setiap keputusan yang akan dibuat.
Di tahap ini, Penasihat Investasi legal tidak akan terburu-buru mendorong klien untuk segera membuat keputusan. Lantaran akan ada pertimbangan peluang dan risiko yang ada didalamnya. | Cenderung mendorong paksa klien untuk cepat-cepat melakukan penyetoran dana. Dengan dalih, agar tidak tertinggal momentum.
Tidak memberikan ruang berpikir secara rasional ke klien, sehingga keputusan yang dibuat tergesa-gesa. |
Perihal Keuntungan Besar | Penasihat Investasi legal tidak akan pernah memberikan janji bahwa setiap investasi yang dilakukan akan menghasilkan keuntungan (return) besar.
Melainkan lebih menekankan kesadaran klien, bahwa tidak ada investasi yang terbebas dari risiko dan tidak menjanjikan keuntungan pasti. Serta lebih fokus pada perencanaan investasi dalam jangka panjang. Bukan pada hasil yang instan. | Oknum ilegal justru lebih sering memberikan janji keuntungan (return) yang tinggi dan pasti didapatkan hanya dalam waktu singkat.
Misalnya: Keuntungan pasti didapat setiap bulan atau Investasi anti rugi.
Penasihat Investasi ilegal seperti jelas scam. |
Kepentingan Klien
| Penasihat Investasi yang legal secara hukum, akan terikat oleh etika profesi. Hal ini akan mendorong mereka untuk bertindak mengutamakan kepentingan klien; memberikan insight yang bersifat netral dan objektif; dan berupaya untuk menghindari konflik kepentingan dalam mendampingi klien. | Beda hal dengan Penasihat Investasi ilegal yang semata-mata hanya fokus mengejar keuntungan pribadi. Tidak peduli terhadap kerugian yang ditanggung klien.
Biasanya para oknum ini akan seringkali mendorong klien membeli produk-produk investasi yang memberikan komisi penjualan secara besar. Tanpa mempertimbangkan kesesuaian yang dibutuhkan klien. |
Kesimpulan
Dari 9 cara membedakan penasihat investasi legal dan ilegal di atas, tampak nyata bahwa untuk menilai jasa ini bukan hanya memperhatikan penampilan maupun gaya bicara yang seringkali terkesan profesional. Dalam hal ini, kita perlu mencari tahu dan memperhatikan betul legalitas Penasihat Investasi seperti nomor registrasi dari OJK, transparansi dalam model bisnis maupun struktur biaya, hingga kemampuan mereka dalam memprioritaskan kepentingan klien.
Hal-hal tersebut menjadi penting, sebelum akhirnya kita benar-benar memutuskan menggunakan jasa Penasihat Investasi dalam jangka panjang dan/atau setuju dengan saran investasi yang diberikan. Waspada di awal, jauh lebih baik daripada harus menyesal, karena merugi dalam perencanaan investasi. Bagaimana pun investasi yang aman, akan dimulai dari Penasihat Investasi yang secara legalitas dan profesionalismenya dapat dipertanggungjawabkan.
Teman-teman investor sedang mencari jasa Penasihat Investasi dengan kredibilitas yang baik? RK Advisory dapat menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan, melalui layanan ini teman-teman investor secara langsung akan didampingi oleh Rivan Kurniawan yang telah berpengalaman dalam investasi saham sejak tahun 2008.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.