Varian Omicron : Sektor Mana yang Diuntungkan dan Dirugikan?


Terakhir diperbarui Pada 24 December 2021 at 4:43 pm

Pada awal November, teknisi laboratorium di Lancet Laboratories, Pretoria – Afrika Selatan menemukan ciri yang tidak lazim pada sampel uji coba virus corona yang kemudian dikenal dengan nama Covid19 varian Omicron. Rumornya Omicron ini telah menyebar ke beberapa negara, tak terkecuali dengan Indonesia. Jika demikian, bagaimana dampaknya? Sektor mana yang diuntungkan dan dirugikan?

AA

Awal Mula Varian Omicron hingga Masuk Indonesia

Ya, di awal November 2021 kemarin, tim teknisi laboratorium di Lancet Laboratories, Pretoria – Afrika Selatan telah menemukan ciri yang tidak lazim pada sampel uji coba virus Covid19. Ditandai dengan hilangnya sebuah gen dari struktur genom normal virus Covid19 yang biasanya ada. Fenomena selanjutnya turut dilaporkan oleh Departemen Patologi Molekuler Lancet di Johannersburg, bahkan menurut Dr Allison Glass fenomena ini terjadi bertepatan dengan melonjaknya kasus positif Covid19 di sejumlah wilayah di Afrika Selatan. Tentu kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap gelombang Covid19 berikutnya, dan kini seluruh dunia mengenal fenomena tersebut dengan nama virus Covid19 varian Omicron. Buruknya banyak ilmuwan melihat genom tersebut gagal terdeteksi oleh tes PCR, hingga akhirnya Omicron ini mendominasi semua kasus penularan setelah gelombang Delta di Afrika Selatan.

Source : ekonomi.bisnis.com

AA

Kendati demikian, namun secara pasti hingga saat ini masih belum diketahui pasti, bagaimana varian ini bisa begitu cepat menyebar, apakah varian ini kebal terhadap vaksin, hingga apa dampaknya bagi orang yang tertular. Adapun salah satu informasi yang berkembang adalah varian Omicron ini memiliki tingkat penularan 5x lebih tinggi daripada virus Covid19 aslinya.

Di tengah riuhnya varian Omicron yang sudah banyak menyebar ke sejumlah negara. Belum lama ini Indonesia menyatakan statusnya bahwa Covid19 varian Omicron ini sudah masuk ke Indonesia bermula dari WNI yang baru tiba dari Nigeria pada 27 November 2021. Sementara untuk kasus pertamanya, Omicron ini ditemukan pada 15 Desember 2021 pada pasien berinisial N yang merupakan pekerja Wisma Atlet, padahal secara pribadi ia tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Singkat kata, varian Omicron ini membuat setiap negara termasuk Indonesia bersikap waspada. Pasalnya Omicron ini diperhitungkan berpotensi lebih menular, dengan karakteristik kekebalan dan dapat lolos dari vaksinasi, sehingga dinilai dapat menjadi kunci pemulihan ekonomi tahun 2022, terlebih lagi jika pemulihannya berjalan lambat, bukan tidak mungkin ekonomi juga akan bergerak lamban.

AA

AA

AA

Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan Anda, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi Januari 2021 yang akan segera terbit di sini…

Monthly Investing Rivan Kurniawan

AA

AA

AA

Dampak Omicron terhadap Pasar Saham Indonesia

Sampai dengan saat ini, penyebaran varian Omicron masih harus diwaspadai agar wabahnya tidak terus meluas. Seperti halnya ketika varian Delta meluas pada pertengahan tahun 2021 kemarin. Apabila penyebaran Omicron ini tidak terkendali, bukan tidak mungkin akan menjadi sentimen pasar yang melemahkan IHSG. Ditambah lagi dengan banyaknya pemberitaan media mengenai Omicron, maka pergerakan pasar saham pun turut berfluktuasi.

Lebih jauh seperti apa dan bagaimana dampak varian Omicron ini, setidaknya baru akan bisa dirasakan pada kuartal I-2022 mendatang. Dan polanya pun tidak akan jauh dari fenomena wabah sebelumnya, di mana masyarakat akan kembali menahan konsumsinya dan cenderung bersikap hati-hati yang sudah pasti akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi  tahun 2022.

AA

Sektor Bisnis vs Omicron

Lantas bagaimana dengan sektor bisnis Indonesia? Sektor mana saja yang diuntungkan dan dirugikan?

Sektor yang Diuntungkan

  • Sektor kesehatan, menjadi salah satu sektor yang diuntungkan dengan adanya varian baru seperti Omicron. Lantaran kinerja sektor kesehatan akan menjadi sorotan pemerintah dan mendapatkan dukungan fiskal yang kuat untuk terus menyelenggarakan program kesehatan dan program vaksinasi. Bahkan sektor kesehatan seperti perusahaan farmasi dan pengelola rumah sakit tentu akan terjun langsung dalam proses pengendalian virus.
  • Sektor teknologi, dengan perkembangan varian baru Omicron ini, sektor teknologi masih menemui momentumnya dalam menggenjot kinerja operasional maupun keuangannya. Pasalnya, perubahan gaya hidup baru telah mendorong masyarakat untuk terbiasa dengan teknologi digital seperti sekarang, tak ayal hal itu membuat sektor teknologi sangat diuntungkan dan sama sekali tidak terpengaruhi oleh pandemi. Artinya prospek bisnis sektor teknologi sangat baik karena dapat diandalkan ketika pandemi terjadi.
  • Sektor penyedia layanan logistik, perusahaan-perusahaan transportasi kargo dan logistik terpadu hingga saat ini tergolong mampu melewati pandemi dengan cukup baik. Bahkan dalam menghadapi ancaman varian Omicron ini perusahaan transportasi kargo dan logistik ini masih optimis terhadap peluang yang ada. Sebut saja salah satunya, potensi Indonesia untuk mengisi pasar kosong, di tengah banyaknya negara yang melakukan lockdown akibat khawatir pada varian Omicron.

AA

Sektor yang Dirugikan

  • Sektor pariwisata, dengan terdeteksinya Omicron di Indonesia jelas akan berdampak buruk bagi aktivitas pariwisata, terutamanya dalam pergerakan wisatawan domestik dan asing. Salah satu bentuk efek domino yang ditimbulkan adalah berhentinya aktivitas pariwisata sementara waktu, yang berdampak pada turunnya okupansi hotel akibat adanya pembatalan reservasi hotel dan perencanaan perjalanan liburan yang juga turun dan mempengaruhi kelangsungan bisnis hotel.
  • Sektor ritel, seperti halnya pengelola mal, properti, hingga leisure (restoran ataupun hotel) sangat berpotensi tertekan. Lantaran sektor ritel ini sangat bergantung pada daya beli masyarakat, di mana jika kebijakan pembatasan masyarakat kembali dibatasi, bukan tidak mungkin aktivitas ekonomi melemah yang pada akhirnya masyarakat menunda konsumsinya sehingga kinerja keuangan sektor ritel terpukul.
  • Sektor perbankan, sektor lain yang mungkin terdampak adalah sektor perbankan. Meski perbankan bisa dikatakan dapat melewati pandemi dengan baik, bukan tidak mungkin kinerja perbankan kembali terpukul. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pelaku usaha yang cenderung menahan kegiatan, sehingga kredit perbankan bisa mengalami penurunan. Sedangkan di lain sisi, perbankan harus siap menghadapi risiko kredit macet (non-performing loans/NPL) yang berpotensi naik. Hal demikian, dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perbankan.
  • Sektor transportasi, juga menjadi salah satu sektor yang terpukul akibat menyebarnya wabah sejak Maret 2020, yang juga beriringan dengan kebijakan pemerintah yang membatasi aktivitas masyarakat, termasuk pada aktivitas perjalanan baik darat, laut maupun udara, termasuk kereta api dan pesawat. Jika sudah demikian, yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan keberlangsungan mobilitas masyarakat dan juga operasional penyelenggara transportasi agar tetap beroperasi di masa pendemi, baik itu dengan sejumlah aturan protokol kesehatan atau bahkan dengan mengurangi armada operasi.

AA

AA

AA

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

###

Info:

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel