Terakhir diperbarui Pada 13 November 2024 at 11:09 am
Emiten SRIL ini dikabarkan akan likuidasi oleh Pengadilan Negeri, di mana seperti kita ketahui perusahaan ini merupakan padat karya, dengan karyawan yang tentunya tidak sedikit. Dengan begitu, apa benar SRIL akan diselamatkan oleh Pemerintah?
Daftar Isi
Keterbukaan Informasi SRIL
Beberapa waktu lalu, SRIL mengeluarkan keterbukaan informasi atas permintaan penjelasan pemberitaan di media massa, pada Pengadilan Negeri Semarang bahwa benar terkait dengan pemutusan pembatalan homologasi. Fyi, homologasi ini adalah pengesahan oleh hakim atas perdamaian yang disetujui oleh debitur dan kreditur untuk mengakhiri kepailitan. Dengan putusan pembatalan homologasi, itu artinya SRIL sedang diambang kepailitan.
Seperti kita tahu bahwa isu kepailitan Sritex ini belakanganj memanas, karena kondisi sektor tekstil di dalam negeri tidak sedang baik-baik saja. Emiten SRIL sendiri, termasuk emiten padat karya karena menyerap banyak tenaga kerja.
Saat ini ada sekitar 14.112 karyawan SRIL yang terdampak langsung, 50.000 karyawan dalam Grup Sritex, dan tak terhitung usaha kecil dan menengah lain yang keberlangsungan usahanya tergantung pada aktivitas bisnis Sritex ini! Oleh karena, SRIL termasuk bisnis padat karya maka dari itu pemerintahan Prabowo ingin menyelamatkan Sritex dari ambang kepailitan.
Tapi mungkin disini kalian ada yang bertanya, “Kenapa sih utang Sritex ini bisa besar? Apa benar akan diselamatkan Pak Prabowo?
Keadaan Industri Tekstil
Kenapa industri tekstil sedang tertekan dimulai pada masa pandemi Covid-19 melandai.
Beda hal dengan China, yang ketika pandemi mulai masuk ke Indonesia, justru industri tekstil di China sudah kembali berjalan normal. Sedangkan China termasuk negara produsen tekstil terbesar, yang saat itu menimbulkan kelebihan kapasitas produksi. Hal ini akhirnya berimbas ke negara yang lemah dalam penerapan trade barrier, seperti Indonesia.
Salah satu bentuk dampak yang paling dirasakan Indonesia adalah utilitas industri tekstil dalam negeri terus melemah, sehingga berdampak pada pemutusan hubungan kerja. Besarnya barang impor yang masuk ke Indonesia ini menyulitkan produk lokal untuk berkembang.
Anyway di beberapa media yang saya baca sebenarnya permasalahan sudah mulai terjadi di pelabuhan. Di mana ada permainan yang terjadi, seperti permainan under volume dan under value, yang terjadi ketika volume barang yang masuk ke pelabuhan jauh lebih besar dari yang tercatat. Ditambah dengan harga yang lebih murah. Alhasil saat itu, sempat menimbulkan persoalan celah regulasi, pelanggaran pelaku usaha, hingga ada penyelewengan pengawas di internal pemerintah.
Nah pertanyaannya apakah SRIL akan diselamatkan oleh Pemerintah? Dan gimana kondisi hutang emiten SRIL ini? Jika kalian penasaran stay tune terus di video kali ini…
###
DISCLAIMER ON:
Video ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada video adalah bersifat informasi yang mengedukasi teman-teman investor, berdasarkan sudut pandang Rivan Kurniawan dan Team. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.