Belakangan tengah ramai mengenai rilisnya merger BUMN pelabuhan, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo I, III, dan IV) menjadi satu perusahaan ke dalam PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo II). Menariknya, Pelindo II sudah punya anak usaha yang tercatat di BEI yakni IPCC dan IPCM. Lantas, jika demikian mana yang akan diuntungkan dari merger nya Pelindo, antara IPCC
Analisa Saham
BSDE sebagai salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia sedang menyasar bisnis data center, cukup unorthodox. Mengingat pondasi bisnis yang cukup berbeda antara BSDE yang berpengalaman di sektor properti dan menyasar data center. Mari kita bahas apakah strategi ini dapat menjadi peluang peningkatan kinerja bagi BSDE atau justru sebaliknya?! A A Kinerja BSDE A A Di
Sebuah perusahaan induk yang bergerak pada industri MICE yang terintegrasi di Indonesia, PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) belum lama ini memutuskan untuk melebarkan sayap bisnisnya ke ranah Hybrid Event. Apakah bisnis tersebut dapat mendongkrak kembali kinerja DYAN? Dan bagaimana review kinerja fundamental DYAN selama ini? Strategi Bisnis DYAN : Hybrid Event Dari sekian
AISA mulai ekspansif karena telah berbalik untung Rp14.25 miliar pada 1H21, apa keuntungan itu alarm bahwa produsen Taro ini mulai ekspansif?
Simak ulasan lengkap potensi saham RAJA dari Proyek Pipa Blok Rokan
Salah satu emiten properti terbesar di Indonesia, Summarecon Agung (atau dikenal pelaku pasar sebagai SMRA) mendapatkan peringkat idA dengan outlook stabil. Tidak hanya dalam skala perusahaan, Pefindo juga menetapkan peringkat idA untuk tiga obligasi milik SMRA. Dengan outlook yang lebih positif, mari kita kulik kinerja fundamental SMRA! Portfolio SMRA SMRA telah berdiri sejak 1975,
Bank BTN (BBTN) mungkin tidak sebesar big banks yang lebih terkenal seperti BBCA, BBRI, dan bank buku IV lainnya. Namun sekarang BBTN memiliki strategi untuk menyasar target pasar kelas atas. Mari kita bahas bagaimana rasio perbankan BBTN dan strategi BBTN untuk bersaing di tengah big banks, apakah akan semakin menarik? Kinerja BBTN BBTN termasuk ke
ARNA merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri keramik di Indonesia. ARNA telah mulai beroperasi sejak tahun 1995, dan sekarang telah menjadi salah satu leading company di industri keramik di Indonesia. Dengan kinerja yang tumbuh +83% YoY pada 2Q21 lalu, mari kita bahas potensi kinerja ARNA. Operasional Bisnis ARNA Sebagai perusahaan manufaktur, operasional
1030 tenant di 1H21, pencapaian TOWR yang cukup baik di tahun 2021, lantas bagaimana dampaknya terhadap kinerja TOWR ke depan?