Indonesia menjadi produsen kertas peringkat ke-6 dan juga sebagai industri pulp peringkat ke-9 di dunia. Fakta ini menjadikan pulp dan paper sebagai salah satu potensi ekonomi yang berperan penting bagi Indonesia. Bahkan di tahun 2017 – 2018 kemarin, harga saham dua emiten (INKP dan TKIM) mencetak return yang luar biasa. Hal ini seiring dengan meningkatnya
Analisa Saham
Setelah emiten CPO menjadi salah satu sektor yang cukup bullish sepanjang Agustus – September 2018 lalu karena sentimen positif Kebijakan Beleid B20, saat ini pergerakan harga sahamnya kembali bergerak antiklimaks. Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir terbesar untuk minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di dunia. Salah satu faktor yang menjelaskan penurunan
Belakangan ini, banyak investor bertanya mengenai Prospek Saham TOWR. Pasca TOWR mengakuisisi ±1.500 tower milik PT Komet Infra Nusantara (KIN) pada Maret 2018 ini, kini TOWR sudah kembali diberitakan terkait rencana akuisisi tower milik PT Indosat Tbk (ISAT) yang saat ini memiliki sebanyak 26.000 tower. TOWR sendiri hingga saat ini sudah memiliki sekitar 16.790 tower. Bagaimana
Baru-baru ini, GIAA secara resmi mengambil alih operasional dan finansial Sriwijaya Air Group yang tertuang dalam bentuk KSO Garuda-Sriwijaya. Menanggapi hal ini, market memberikan reaksi positif yang berdampak pada naik nya harga saham GIAA. Sebelumnya di November harga saham GIAA berada di Rp 200,-an, dan saat ini (per Desember 2018) harga sahamnya berada di Rp
Sejumlah emiten pertambangan belakangan ini seperti kehilangan tenaga di bulan November kemarin. Seperti misalnya harga saham PTBA yang sempat menyentuh harga tertinggi Rp 4.800-an di bulan Oktober 2018 dan harus merosot hingga ke Rp 3.900-an atau mengalami penurunan 18.75%. Demikian pula ADRO yang sempat berada di Rp 2.500-an pada awal tahun 2018 saat ini turun
Divestasi perkebunan BRPT resmi dilakukan setelah melepas perkebunannya ke perusahaan asal Korea Selatan, yakni LG International Corp. Pelepasan kepemilikan tersebut dilakukan BRPT melalui anak usaha nya PT Royal Mandiri yang sebesar 95%. Kesepakatan tersebut dicapai dengan ditandatangani nya transaksi penjualan pada tanggal 7 September 2018 kemarin. Pertanyaannya sekarang, bagaimana prospek saham BRPT untuk ke depannya
Harga saham SMGR mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak berita SMGR akuisisi SMCB mengemuka ke publik. Sebelumnya harga saham SMGR sempat terpuruk di harga 6700 an, kini harga saham SMGR berada di 11000-an. Artinya harga saham SMGR ini telah mengalami kenaikan sekitar 70%. Pertanyaannya sekarang, apakah dengan SMGR akuisisi SMCB akan membuat kinerja SMGR bersinar
Belakangan ini kinerja profitabilitas INDF sedang menurun, khususnya pada segmen Agribisnis nya di sepanjang tahun 2018 berjalan. Pasal nya saat ini segmen Agribisnis milik INDF tengah dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk harga CPO yang terus menurun. Kondisi tersebut turut mempengaruhi harga saham INDF, yang selama ini memiliki valuasi yang cukup premium. Harga saham INDF yang
MPMX baru saja melepas kerjasama untuk distribusi Nissan dan Datsun. Kerjasama yang dijalin melalui anak usaha MPMAuto sejak 2013 tersebut, sepakat untuk tidak melanjutkan kerjasama. Terhitung sejak MPMX secara resmi menandatangani Perjanjian Pelepasan dan Penyelesaian Kerjasama pada tanggal 5 November 2018. Berkenaan dengan hal tersebut, lantas apakah akan mempengaruhi prospek saham MPMX ? Sekilas