Pasca terdepresiasi di sepanjang tahun 2018, kini otot Rupiah kembali mengalami penguatan sejak awal tahun. Kini dengan Rupiah Menguat ke 14.000, bagaimana proyeksi ke depan ? Setelah sebelumnya Rupiah sempat menyentuh level tertingginya di Rp 15.200,-an per USD pada Oktober 2018, Rupiah diprediksi semakin cemerlang di tahun 2019 ini. Kira-kira apakah dengan Rupiah Menguat ke
Analisa Makro
Amerika Serikat (AS) merupakan penggerak ekonomi terbesar di dunia dengan pertumbuhan GDP yang stabil. Selain itu menjelang akhir tahun 2018 kemarin, data perekonomian AS juga mulai menunjukkan perbaikan yang positif. Meskipun data perekonomian AS menunjukan perbaikan positif, namun yang menarik perhatian Penulis adalah munculnya issue resesi AS di 2019. Sejumlah pengamat memprediksikan bahwa AS akan
Harga minyak mentah dunia turun sejak bulan Oktober 2018 turun dari sebesar USD 75 per barel menjadi USD 50 – 52 per barel. Meskipun Indonesia berpotensi mengurangi jumlah impor minyak, tren harga minyak mentah dunia turun tersebut ternyata memberikan dampak bagi kinerja emiten-emiten di sektor migas dan energi. Dengan harga minyak mentah dunia turun tersebut,
Penerapan Free Float IDX inidiimplementasikan pada Februari 2019. Bagaimana dampaknya terhadap emiten-emiten dalam indeks LQ45 dan IDX30?
Saat ini kita dihadapkan dengan issue tentang Rupiah Tembus 15.000, dalam artikel ini kita akan membahas jauh lebih dalam.. Untuk kesekian kalinya di tahun 2018 ini, IHSG berfluktuasi cukup tinggi. Dalam 1 minggu perdagangan terakhir, IHSG kembali harus terkoreksi dari 6,065 menjadi 5,683 an atau terkoreksi sekitar 6.3%. Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG terkoreksi 3.2% dalam
Setelah kurang lebih 1 bulan belakangan ini. IHSG kembali memasuki fase recovery dengan berbagai indikatornya. Seperti investor asing mulai mencatatkan Net Buy sebesar Rp 1.52 triliun sepanjang Juli 2018. Dan IHSG yang mulai bangkit dari 5700 an dan kembali menembus level 6,000 – 6,100 an, tiba-tiba saja IHSG kemarin harus terkoreksi 3.55% dan kembali ditutup
Memasuki bulan Maret 2018, pasar saham terasa lebih berat dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Sejumlah faktor turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Salah satunya adalah kebijakan moneter The Fed yang berencana menaikkan kembali suku bunga nya di tahun 2018 ini. Terkait hal tersebut, baru-baru ini kita sempat membahas mengenai dampak kenaikan The Fed terhadap IHSG. Jika Anda belum sempat
Pada tahun 2017 lalu, investor asing mencatatkan Net Sell sebanyak Rp 45 triliun di IHSG. Salah satu hal yang menyebabkan investor asing mencatatkan Net Sell adalah pada tahun 2017 kemarin The Fed beberapa kali menaikkan suku bunga Fed Rate dari 0.25% hingga ke 1.5%. Namun ketika dana investor asing berhamburan keluar, di tahun 2017 kemarin
Kemarin, email Penulis kembali kebanjiran pertanyaan yang menanyakan bahwa di awal Februari 2018 ini IHSG cukup tertekan, apalagi kemarin IHSG drop 1.69% (bahkan sempat anjlok sampai 2.5%)… Apakah ini tanda-tanda bahwa IHSG akan mengalami krisis? Penulis akan coba membahas nya saja dalam artikel ini, agar lebih banyak orang yang bisa lebih memahami. Sebelumnya, Penulis juga