Beberapa minggu lalu, tepat nya tanggal 8 Agustus 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 sebesar 5.01%. Pencapaian tersebut sama persis dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017, namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 yang mencapai 5.18%. Meskipun tidak jelek-jelek amat, namun angka 5.01% bisa dibilang cukup
Analisa Makro
Kinerja sektor properti membuat harga properti mencapai puncaknya di akhir tahun 2013, pemerintah mengetatkan regulasi Loan To Value (LTV) sehingga para spekulan yang tadinya berani untuk membeli property pada harga berapapun (sehingga muncul idiom beli property pasti untung). Sekarang ini tidak bisa lagi berspekulasi dengan adanya pengetatan regulasi Loan To Value (LTV) tadi. Hal tersebut
Racun Informasi Pasar Modal dan Cara Mengatasinya. Pada Workshop Value Investing 8 – 9 Juli kemarin di Jakarta, ada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan yang sangat bagus. Peserta tersebut bertanya “Menurut Pak Rivan, apakah semakin banyak kita membaca berita semakin bagus? Informasi seperti apa sih yang sebaiknya dibaca atau didengar oleh seorang investor atau trader
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ada di posisi 5.01% per Kuartal I -2017, jauh dari target 5.3%. Kenapa kita belum mencapai target itu?
Hari Jumat (19/5) kemarin, seperti yang Anda semua mungkin sudah lihat sendiri, IHSG terbang 2.59% ke level 5,791 membuat IHSG untuk kesekian kalinya mencetak new record di tahun 2017 ini.. Dan mungkin Anda sudah tau penyebabnya. Ya rating investment grade yang dikeluarkan oleh S&P (Standard & Poor’s) setelah sekian lama tak kunjung diberikan, akhirnya resmi diberikan juga
Apa Dampak dari Rebalancing MSCI Index? Kemarin mungkin Anda mendengar istilah baru baik dari berita, atau dari grup saham, atau informasi dari sekuritas Anda. Istilah tersebut adalah MSCI Index, di mana diberitakan bahwa MSCI Index baru saja melakukan rebalancing portfolio. Jadi apa itu MSCI Index? Okay kita langsung saja.. MSCI itu sendiri kepanjangan dari
Sebagai seorang Value Investor, kita tidak hanya perlu untuk mengetahui kondisi perusahaan yang bersangkutan, namun kita perlu memahami kondisi makroekonomi Indonesia. Dengan mengetahui kondisi makroekonomi Indonesia akan memberikan pandangan secara “helicopter view” dan memberikan kita “signal” dalam berinvestasi. Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi perekonomian negara kita ini. Namun, saya mencoba untuk memilihkan beberapa indikator yang
Posisi IHSG Kenaikan IHSG di ke titik tertinggi sepanjang sejarah di level 5726 pada bulan April 2017 kemarin mengundang sejumlah optimisme namun juga kekhawatiran di saat yang bersamaan. Banyak investor mengkhawatirkan bahwa IHSG sekarang sudah terlalu tinggi dan berpotensi untuk bubble (baca : IHSG rontok). Well, mungkin Anda perlu mengetahui terlebih yang namanya Economic Business Cycle,
Seperti biasanya Per akhir Maret 2017, lebih dari 500 emiten mengumpulkan Laporan Tahunan 2016 ke Bursa Efek Indonesia. Pastinya banyak investor yang menunggu-nunggu laporan tahunan ini, sebagai momentum pergerakan sahamnya. Okay, sekarang kita cek bagaimana kinerja laporan keuangan emiten di Indonesia sepanjang 2016. Secara overall, kinerja laporan keuangan emiten di tahun 2016 lebih baik dibandingkan