Di masa transisi ini, pemerintah dengan optimis menerapkan program PEN sebagai langkah yang mendukung fase pemulihan ekonomi pasca terdampak pandemi Covid-19. Program PEN yang digagas oleh pemerintah ini, diklaim mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih positif. Salah satu targetnya adalah pulihnya perekonomian di Kuartal III-2020 dan Kuartal IV-2020 mendatang, akan tetapi jika tidak
Analisa Makro
Baru-baru ini pemerintah mengumumkan bahwa program Tapera akan diterapkan, guna melengkapi dan mendukung Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Tidak hanya itu saja, program Tapera ini juga akan diperluas jaringan kepesertaannya. Rencana pemerintah tersebut memang mendapatkan respon yang cukup positif dari sebagian kalangan. Lantaran dinilai akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan industri properti, dan juga
Sudah hampir ±4 bulan ini kita berada dalam situasi perekonomian yang bisa dikatakan sedang “tidak bergairah”. Bagaimana tidak, semenjak pandemi Covid-19 mulai menjangkiti masyarakat di beberapa wilayah Indonesia. Secara perlahan kegiatan perekonomian masyarakat mulai melambat, sejalan dengan diterapkannya social distancing yang berakibat pada pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pemerintah pun terus melakukan berbagai upaya
Pandemi Covid-19 menyebar di seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang terkena Covid-19, angka pengangguran juga meningkat. Pendapatan menurun, mulai dari individu sampai pendapatan negara. Terbaru, rilis data ekonomi mengeluarkan data pertumbuhan ekonomi dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia – Amerika Serikat mengalami kontraksi -4.8% YoY di Q1 2020, dan China mengalami perlambatan
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga minyak dunia mengalami krisis. Setelah jatuhnya harga minyak acuan internasional WTI di Bursa Berjangka Nymex. Diikuti dengan menurunnya harga minyak internasional Brent di Bursa Berjangka ICE. Kondisi ini sangat memukul negara-negara yang berperan aktif didalamnya, apalagi sejak ±6 tahun kebelakang harga minyak mentah dunia memang sedang dalam trend menurun.
Belum lama ini pemerintah baru saja menerbitkan surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar AS. Namun penerbitan utang pemerintah kali ini, justru menarik perhatian banyak pihak. Pasalnya penerbitan utang pemerintah ini menjadi utang yang terbesar dalam sejarah Indonesia, bahkan Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang berani menerbitkan surat utang negara sejak terjadinya pandemi virus corona
Industri keuangan saat ini, tengah melakukan penyesuaian terhadap kebijakan restrukturisasi kredit yang diterapkan pada perbankan dan lembaga non-bank. Kebijakan tersebut menyusul keputusan OJK yang memberi kelonggaran dan relaksasi kredit di tengah pandemi virus corona. Bagaimana dampaknya terhadap emiten di sektor perbankan ? OJK Berlakukan Restrukturisasi Kredit di Tengah Pandemi Virus Corona Belum lama ini
Sejak awal Maret 2020, pandemi virus Corona terus mengalami penyebaran luas hingga ke sejumlah wilayah di Indonesia. Di mana hingga saat ini, Jakarta masih menjadi kota dengan pasien positif virus corona terbanyak lebih dari 300 kasus, menyusul kemudian di beberapa kota besar lainnya. Pemerintah pun mengupayakan berbagai cara untuk menangani situasi ini, salah satunya melalui
Belum lama ini, pasar sempat dikejutkan oleh keputusan AS yang mengeluarkan sejumlah negara dari daftar negara berkembang. Pasalnya, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang turut dicabut status negara berkembangnya. Hal ini terjadi, karena AS menganggap Indonesia sudah menjadi negara maju. Sayangnya status Indonesia yang berubah, tak sepenuhnya disambut positif. Mengingat ke depannya akan ada