Bill Gates Jadi Tuan Tanah Pertanian terbesar di AS. Bagaimana sepak terjang Bapak Microsoft ini?

Bill Gates Jadi Tuan Tanah Pertanian terbesar di AS. Bagaimana sepak terjang Bapak Microsoft ini?


Terakhir diperbarui Pada 21 February 2024 at 12:41 pm

Baru-baru ini nama Bill Gates kembali harum, setelah akhirnya mencuat rumor bahwa dirinya telah membeli sebuah lahan pertanian seluas ±242.000 hektar di seluruh AS. Tak pelak, rumor itu berkembang luas sekaligus mengungkap jumlah kekayaan seorang Bill Gates. Kira-kira bagaimana sepak terjang Bill Gates, hingga akhirnya memborong sebuah lahan pertanian di seluruh AS ?

 

Biografi Bill Gates

Bill Gates Si Kutu Buku. Source: midtrans.com

Bernama lengkap William Henry Bill Gates III, lahir di Seattle – Washington pada Oktober 1955. Ia lebih dikenal dengan nama Bill Gates, sekaligus sebagai seorang tokoh bisnis, investor, filantropis, programmer komputer, penemu, dan juga penulis asal Amerika Serikat, serta mantan CEO yang kini menjabat sebagai ketua Microsoft.

Bill Gates terlahir dari keluarga kalangan menengah atas, ayahnya William H. Gates Sr. berprofesi sebagai pengacara ternama, sekaligus presiden bank nasional. Sedangkan ibunya Mary Maxwell Gates adalah anggota dewan direktur First Interstate BancSystem, Pacific Northwest Bell, dan anggota tingkat Nasional United Way.

 

Bill Gates Mengenal Komputer – Keberhasilan Microsoft

Nah, kira-kira bagaimana awal mula Bill Gates mengenal perangkat-perangkat komputer, hingga Microsoft terbentuk ?

Sebagai seorang anak yang cerdas, Bill Gates mulai tertarik dengan komputer sejak usia 13 tahun. Berawal dari sebuah terminal Teletype Model 33 ASR dan beberapa komputer General Electric (GE) untuk para siswa di Lakeside School pada tahun 1968. Perangkat-perangkat itu rupanya menarik minat Bill Gates untuk mempelajarinya, mulai dari kemampuan mesin hingga mengeksekusi kode perangkat lunak. Termasuk menulis program komputer pertamanya dengan menggunakan bahasa pemrograman BASIC. Salah satu magic words yang selalu Bill Gates ucapkan saat itu adalah “ada sesuatu yang pas dengan mesin tersebut”.

Di Lakeside School juga lah, Bill Gates bertemu dengan Paul Allen yang sama-sama tertarik terhadap perangkat-perangkat komputer. Keduanya pun seringkali menghabiskan banyak waktu luang bersama-sama untuk membuat program komputer. Di tahun 1970, pada usia ke 15 tahun, Bill Gates dan Paul Allen bekerja sama mengembangkan “Traf-o-Data,” sebuah program komputer yang memantau pola lalu lintas di wilayah Seattle. Dari kerja sama ini, keduanya berhasil mendapat US$ 20.000 untuk memulai perusahaan patungan. Sayangnya di tahun 1973, Paul Allen memilih Washington State University. Sedangkan Bill Gates melanjutkan pendidikan ke Harvard University, namun selama itu Bill Gates justru banyak menghabiskan waktunya di klub komputer daripada di kelas.

 

Bill Gates dan Paul Allen. Source : www.biografiku.com/biografi-bill-gates

 

Setelah dua tahun kuliah, Paul Allen pindah ke Massachusetts dan bekerja dengan Honeywell. Paul Allen memperlihatkan kepada Bill Gates majalah Popular Electronics yang menampilkan artikel tentang Komputer Altair 8800. Keduanya tertarik pada komputer Altair 8800 dalam dunia komputasi personal, yang dibuat oleh perusahaan kecil di wilayah Albuquerque, AS bernama MITS. Paul Allen dan Bill Gates pun menghubungi perusahaan MITS dan memberitahukan bahwa mereka sedang membuat aplikasi BASIC yang dapat berjalan di komputer Altair. Akhirnya, Ed Roberts – Pimpinan MITS meminta keduanya melakukan demonstrasi.

Dan setelah itu, mereka menghabiskan waktu dua bulan menulis program BASIC di laboratorium komputer Harvard. Dari sinilah keduanya mulai merintis dan mendirikan Microsoft pada tahun 1975, sebuah perusahaan perangkat lunak yang berhasil menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia. Produk pertama Microsoft adalah perangkat lunak BASIC yang dijalankan pada komputer Altair.

 

Ilustrasi Microsoft. Source: biografiku.com

 

Perjalanan Microsoft sebagai perusahaan besar terbilang sangat memuaskan, program perangkat lunak BASIC milik Microsoft berjalan dengan baik di komputer Altair, Gates, dan Allen hingga mendapat biaya royalti dari pengguna program BASIC di komputer Altair. Sayangnya, program mereka lebih banyak dibajak dan digunakan secara gratis. Sejak kejadian itu, Microsoft mulai menulis program ke dalam berbagai format untuk perusahaan komputer lain.

Tahun 1979, Microsoft akhirnya memindahkan perusahaan ke Bellevue di sebelah timur Seattle, dengan total karyawan saat itu sebanyak 25 orang, dan menghasilkan sekitar $ 2.5 juta (ketika Bill Gates berusia 23 tahun dan menjabat sebagai CEO Microsoft). Di saat yang sama industri komputer tengah bertumbuh pesat seperti halnya Apple, Intel dan IBM yang juga mengembangkan perangkat keras dan komponen untuk komputer. Bill Gates pun terus mengembangkan aplikasi perangkat lunak dari Microsoft.

Hingga di tahun 1980, perusahaan IBM mencari perangkat lunak yang dapat beroperasi pada personal computer (PC) dan kemudian mendekati Microsoft. Bill Gates yakin, Microsoft mampu memenuhi kebutuhan perangkat keras IBM. Salah satu upayanya adalan dengan membeli sistem operasi untuk dijalankan pada komputer yang mirip dengan PC IBM. Dan kemudian memasang sistem operasi yang baru dibeli tersebut agar berfungsi untuk PC IBM. Bill Gates pun mematok biaya $ 50 ribu, harga yang sama ketika ia membeli sistem operasi tersebut.

Walaupun IBM ingin membeli source code sistem operasi tersebut Namun Bill Gates menolak, sebaliknya justru mengusulkan agar IBM membayar biaya lisensi saja untuk salinan sistem operasi yang dijual bersama komputer IBM. Hal ini memungkinkan Microsoft untuk melisensikan perangkat lunak yang mereka yang disebut dengan MS-DOS ke produsen PC lain, jika ada perusahaan komputer lain mengkloning PC IBM.

 

Sistem Operasi Microsoft MS-DOS. Source: biografiku.com/biografi-bill-gates

 

Selepas itu, Microsoft juga merilis perangkat lunak – Softcard, yang memungkinkan Microsoft BASIC beroperasi pada mesin Apple II yang dibuat oleh Steve Jobs. Per tahun 1979 -1981 pertumbuhan dan keuntungan Microsoft melesat, karyawan pun meningkat menjadi 128 orang, dan pendapatan Microsoft melonjak dari $ 2.5 juta menjadi $ 16 juta.

Kemudian tahun 1981, Bill Gates menjabat sebagai presiden dan ketua dewan Microsot. Sedangkan Paul Allen sebagai wakil presiden eksekutif Microsoft. Berikutnya di tahun 1983, Microsoft berkembang pesat dengan membuka kantor di Inggris dan Jepang.

Perubahan besar pun terjadi di Microsoft, setelah bertemu dan berkolaborasi dengan Steve Jobs yang memimpin Apple di tahun 1981, yang kemudian mengembangkan perangkat lunak Microsoft di komputer Apple Macintosh. Sejak kolaborasi itu, Microsoft sendiri mulai mengembangkan Windows, sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang bisa menggunakan mouse untuk menggerakkan antarmuka grafis, menampilkan teks dan gambar di layar yang kini dikenal dengan nama “Windows” yang kini kompatibel dengan semua produk perangkat lunak PC yang berjalan di sistem MS-DOS.

Dan tepat di tahun 1985, Bill Gates dan Microsoft meluncurkan sistem operasi Windows. Lalu tahun 1989, Microsoft kembali memperkenalkan Microsoft Office yang berisi aplikasi perkantoran seperti Microsoft Word dan Excel ke dalam satu sistem yang kompatibel dengan semua produk Microsoft.

Hingga tahun 2000, Bill Gates pun memutuskan mundur dari CEO Microsoft dan menyerahkan jabatan CEO kepada Steve Ballmer. Namun ia tetap menjadi ketua dewan direksi Microsoft, sejalan ia menjadi kepala arsitek perangkat lunak hingga tahun 2008.

 

Bill Gates dan Warren Buffett

 

 

Berikutnya adalah mengenai pertemuan Bill Gates dengan Warren Buffett..

Tak banyak yang tahu, setelah menorehkan kesuksesan melalui peluncuran Windows, Juli 1991 merupakan waktu yang pertama kali bagi Bill Gates dan Warren Buffett bertemu. Tepatnya saat ibu Bill Gates mengundang mereka berdua ke rumah keluarga Gates di Hood Canal – Washington. Adapun percakapan pertama mereka, adalah saat Warren Buffett memberikan pertanyaan cerdas mengenai masa depan Microsoft dan bagaimana Bill Gates akan bersaing dengan perusahaan teknologi IBM yang saat itu dominan.

Sejak itu, Bill Gates banyak belajar dari Warren Buffett mengenai surat kabar, pengecer, investasi bagus, maupun investasi buruk, hingga cara berpikir mengenai investasi. Kemudian Bill Gates pun mengembangkan ilmu investasi tersebut melalui investasi dalam perusahaan yang dikelola oleh Cascade Investment, LLC – sebuah entitas yang sebagian dijalankan oleh Bill Gates untuk membeli saham di berbagai bisnis. Bill Gates juga secara pribadi memiliki sekitar >5% saham Berkshire Hathaway kelas B.

Selain itu, Bill Gates juga memiliki 47% saham hotel Four Seasons, dan masih ada beberapa saham perusahaan lainnya. Bahkan termasuk, saat Bill Gates dan istrinya Melinda mendirikan yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, yang langsung meminta nasihat dari Warren Buffett. Di mana ia dan istrinya mengetuai yayasan amal swasta terbesar di dunia tersebut.

Yayasan tersebut bekerja dengan tujuan meningkatkan kesehatan global dan menciptakan kesempatan yang sama bagi orang-orang di seluruh dunia. Bahkan per Mei 2020 yang lalu, Gates Foundation berkomitmen akan menggunakan sekitar $300 juta untuk memerangi pandemi Covid-19, termasuk pula dengan mendanai perawatan, deteksi, hingga vaksin.

Salah satu kutipan Bill Gates mengenai Warren Buffett :

“Ternyata, cara brillian Warren dalam memandang dunia ini juga berguna untuk mengatasai kemiskinan dan penyakit, seperti dalam membangun bisnis.”

Keduanya juga bekerja sama melalui The Giving Pledge, sebuah gerakan filantropis yang mendorong orang-orang kaya dunia agar turut menyumbangkan lebih dari separuh kekayaannya untuk amal. Beberapa nama besar yang sudah terlibat dalam filantropis tersebut adalah Mark Zuckerberg, Mckenzie Bezos, Michael Bloomberg, Carl Ichan, Elon Musk, Stephen Schwarzman, hingga Ted Turner, dan masih banyak nama lainnya lagi.

 

Bill Gates – Pemilik Lahan Pertanian Swasta Teratas di AS

Per awal tahun ini, beredar rumor bahwa kini Bill Gates menjadi pemilik lahan pertanian swasta teratas di Amerika Serikat (AS), setelah namanya tercatat membeli ±242 ribu hektar tanah pertanian di seluruh AS. Mengacu pada informasi yang diterbitkan cnbcindonesia, The Land Report menyebutkan bahwa Bill Gates telah membangun portfolio lahan pertanian besar-besaran dengan membeli lahan pertanian di sejumlah tempat seperti Florida dan Washington, yang secara keseluruhan mencakup 18 negara bagian.

Beberapa di antaranya ialah : Seluas ±69.071 hektar di Louisiana; Seluas ±47.927 hektar di Arkansas; Seluas ±20.588 hektar di Nebraska; Bahkan Bill Gates juga tercatat memiliki saham di ±25.750 hektar tanah transisi di sisi barat Phoenix, Arizona yang tengah dikembangkan sebagai pinggiran kota baru; Dan seluas ±16.097 hektar di negara bagian Washington.

Tanah-tanah pertanian tersebut dimiliki secara langsung oleh Bill Gates, melalui Cascade Investments. Tak hanya itu, sejak awal tahun 2000-an, Bill Gates dan istrinya juga pernah terlibat dalam beberapa upaya guna membantu petani di negara berkembang. Sebagai tambahan informasi saja, di tahun 2008 Bill Gates dan Melinda Gates Foundation mengumumkan US$ 306 juta dalam bentuk hibah untuk mempromosikan pertanian dengan hasil tinggi di antara petani kecil di sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.

Yayasan itu juga sudah berinvestasi lebih lanjut dalam pengembangan ‘tanaman-tanaman super’ yang tahan terhadap perubahan iklim dan sapi perah dengan hasil lebih tinggi. Per tahun 2019, yayasan Bill Gates mengumumkan Gates Ag One yang merupakan organisasi nirlaba untuk berperan aktif meningkatkan pertanian khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.

 

 

Kepemilikan lahan-lahan tersebut, sekaligus mengungkapkan sisi lain seorang Bill Gates yang selama ini dikenal sebagai miliarder dan kutu buku, yang rupanya secara diam-diam sudah mengoleksi tanah pertanian dengan luas yang tergolong besar. Tindakannya itu pun, menegaskan bahwa Bill Gates bukan hanya menyukai dunia teknologi, tetapi juga sebagai upaya untuk terjun ke bidang pertanian.

Kendati sudah diketahui beberapa lahan pertanian yang dibeli Bill Gates, namun hingga kini masih belum diketahui jelas seperti apa tujuan dan rencana Bill Gates terhadap lahan-lahan pertanian tersebut. Adapun beberapa indikasi yang terlihat adalah lahan-lahan tersebut akan digunakan sejalan dengan nilai-nilai yayasannya.

Meski Bill Gates disebut sebagai Pemilik Lahan Pertanian Swasta Teratas di AS, namun ia bukanlah satu-satunya miliarder dalam daftar pemilik lahan pertanian swasta teratas versi The Land Report. Lantaran Bill Gates juga bukanlah seorang pemilik tanah individu terbesar.

 

Pencapaian Kekayaan Bill Gates

Bill Gates dikenal sebagai pribadi yang memegang tanggung jawab penuh terhadap strategi produk perusahaan. Ia agresif memperluas jajaran produk perusahaan dan ketika Microsoft berhasil mendominasi pasar ia mempertahankannya sekuat tenaga, bahkan ia tidak pernah merasa benar-benar puas. Ia selalu menganalisis setiap langkah perusahaan, mengembangkan semua inovasi atau hal baru yang mungkin dan menjalankannya. Tak heran jika kemudian popularitas Bill Gates pun diakui dunia, dengan total kekayaan sebesar $ 121.7 miliar, berdasarkan data Forbes berikut ini :

Update per 27 Januari 2021. Soruce : www.forbes.com

 

Bill Gates juga telah menjual sebagian besar sahamnya di Microsoft, di mana ia memiliki >1% saham dan berinvestasi dalam campuran saham maupun aset dalam bentuk properti, pulau, kendaraan, dan lainnya.

Disamping itu, Bill Gates  telah menyumbangkan saham Microsoft senilai $ 35.8 miliar kepada Gates Foundation. Dan sebagai informasi lain yang juga perlu kita ketahui, pada pertengahan Maret 2020 ketika usia Bill Gates 64 tahun, ia pun memutuskan mengundurkan diri sebagai anggota dewan direksi Microsoft. Dan lebih memilih untuk mencurahkan lebih banyak waktu dalam kegiatan filantropi nya…

 

Kesimpulan

Sepanjang pembahasan kita tentang pencapaian Bill Gates, dan kesuksesannya dalam mempengaruhi perkembangan teknologi melalui temuan-temuan mutakhirnya untuk kemajuan peradaban manusia. Jelas sangat menginspirasi kita, demikian pula dengan popularitas yang berhasil ia raup hingga kini. Terlepas dari itu, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari sosok Bill Gates – Bapak Microsoft yakni gigih dalam berjuang. Ia juga cermat dalam membaca peluang, dan tidak berhenti berinovasi untuk memperkuat dan memperbarui produk.

 

###

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Komentar

Artikel Lainnya

Youtube Update

Our Social Media

Arsip Artikel