Comprof-LABA

Terakhir diperbarui Pada 10 Juli 2025 at 9:56 am

PT Green Power Group Tbk (LABA) salah satu perusahaan baja dan mold, yang sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun. Namun baru-baru ini memutuskan untuk beralih ke sektor energi baru terbarukan (EBT). Emiten ini awalnya bernama PT Ladangbaja Murni Tbk yang kemudian diambil alih oleh investor baru, hingga terjadi perubahan arah bisnis yang baru ke industry EBT  – tanpa meninggalkan identitas bisnis lamanya. Lantas seperti apa profil dari emiten LABA?

 

Identitas Perusahaan

PT Green Power Group Tbk (LABA), berdiri pada Desember 1989, bergerak pada bidang industri barang logam, bukan mesin dan peralatan lainnya. Tujuan bisnis LABA saat itu adalah untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri, dengan menyediakan produk baja berkualitas tinggi dan turunannya. Yang memang dirancang secara khusus untuk aplikasi dan desain cetak (mold).

Sepak terjang bisnis LABA dalam industry barang logam sudah berlangsung lebih dari tiga decade. Sehingga LABA berhasil menjadi distributor yang melayani beragam sektor industry, dalam hal solusi baja yang presisi.

Berkat kemajuannya tersebut, LABA melakukan Penawaran Umum Saham untuk pertama kalinya di BEI di mulai pada 10 Juni 2021 (IPO Perdana).

Pada tahun 2024, kepemilikan saham LABA mengalami perubahan – usai sahamnya diakuisisi oleh PT Nev Stored Energy (NSE) dan PT Longping Investasi Indonesia (LII) dengan jumlah nilai transaksi sebesar Rp42.5 miliar atau setara dengan menguasai 72.5% saham LABA.

Kepemilikan Saham LABA. Source: Laporan Tahunan LABA 2024

 

Kegiatan Bisnis LABA

LABA – salah satu distributor produk baja dan turunan baja dengan peruntukan mold. Termasuk dengan berbagai sparepart mold, dan perlengkapan penunjang lainnya. Tidak hanya itu, LABA juga memproduksi mold base, custom mold, hingga jasa modifikasi, serta perbaikan.

FYI, sebagian besar bahan baku yang digunakan oleh LABA masih diimpor dari China dan Austria. Dari sebagian produk yang diimpor tersebut, langsung dipergadangkan kembali oleh LABA. Sedangkan sebagian bahan baku lainnya digunakan sebagai bahan baku produksi. Beberapa jenis bahan baku yang diimpor LABA:

  • Carbon steel;
  • Steel (2311, 2738, dan 2316);
  • Rule die steel;
  • Mold base;
  • Cutting rule;
  • Creasing rule;
  • Ejector pin;
  • Guide pin;
  • Spring;
  • Ejector guide pin;
  • Return pin;
  • Bushing;
  • Hetlock;
  • Copper.

Portofolio pelanggan LABA juga beragam, umumnya perusahaan yang bergerak di industry yang menggunakan material plastic, industry packaging, hingga industry teksil dan pakaian. Beberapa di antaranya:

Pelanggan LABA. Source: Laporan Tahunan LABA 2024

 

Entitas Anak Perusahaan LABA

Per Desember 2024, LABA memiliki saham anak usaha secara langsung:

  • 51% saham beredar PT Green Power Battery
  • 99% saham beredar PT Sustainable Energy Development Trading

Entitas Anak Usaha LABA. Source: Laporan Tahunan LABA 2024

 

LABA Melakukan Perubahan Nama

Tercatat pada Juni 2024, LABA memutuskan untuk merubah nama perusahaan dan logo bisnis. Dari semula bernama PT Ladangbaja Murni Tbk, sejak saat itu sah menjadi PT Green Power Group Tbk. Yang juga diikuti dengan perubahan logo perusahaan, menjadi berikut ini:

Makna yang terkandung dalam logo perusahaan, adalah:

  • Daun, sebagai dasar logo memiliki makna yang akan terus tumbuh, meski menghadapi berbagai musim. Hal ini menandakan kemampuan LABA untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan.
  • Hijau yang menandakan warna alam, dan Biru menandakan air. Perpaduan kedua warna, yang mewujudkan representasi alam dan air yang berasal dari bumi.

Sehingga logo perusahaan saat ini, memiliki makna Green Power yang berarti energy yang sumbernya berkelanjutan. Perubahan logo ini, menyusul adanya perubahan lini bisnis yang direncanakan perusahaan di masa mendatang, tanpa menghentikan operasional lini bisnis utama. Dengan tujuan utama LABA, terus menggenjot perluasan jangkauan pasar dengan diversifikasi portofolio bisnis. Terutama dengan lini bsinis yang menawarkan solusi terhadap energy baru terbarukan (EBT).

Dengan rencananya tersebut, di tahun 2025 ini LABA memiliki berapa target:

  • Mengoptimalkan pembentukan dua anak usaha, agar mampu berkontribusi secara optimal;
  • Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan lebih banyak pihak yang membutuhkan supplier produk baterai, sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) ke depan;
  • Melaksanakan aksi korporasi yang dapat mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan;
  • Investasi asset untuk dapat melanjutkan ekspansi bisnis di masa depan.

Terlihat rencana pengembangan bisnis LABA lebih mengarah pada proyek-proyek EBT. LABA akan memulai fokus bisnisnya pada pengembangan produk dan aplikasi yang berbasis ‘green’ dan ‘new energy’.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News. 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *