Terakhir diperbarui Pada 2 April 2024 at 1:05 pm
Mengelola keuangan bukan perkara mudah, banyak di antaranya justru merasa gagal. Lantaran alokasi keuangan yang sudah dibuat tidak berhasil dijalankan dengan baik, akibatnya uang cepat habis. Situasi ini umumnya banyak terjadi dikalangan orang dengan gaji bulanan. Nah berikut ini ada strategi kelola rekening bulanan yang dapat diterapkan…
Daftar Isi
Pentingnya Kelola Pendapatan Bulanan
Seseorang dengan pendapatan bulanan, sangat perlu memahami bagaimana cara mengelola pendapatan. Tujuannya jelas agar uang yang diterima sebagai pendapatan ini, dapat mencukupi hingga menerima gaji di bulan berikutnya.
Sampai dengan sekarang ini masih sangat banyak kasus, di mana orang mengeluh lantaran sudah kehabisan uang. Padahal rentang waktu ke penerimaan gaji di bulan berikutnya masih cukup lama. Sementara baik simpanan uang cash maupun yang ada dalam rekening, sudah habis terkuras.
Tidak heran, jika akhirnya banyak orang yang berutang, bahkan terjebak pada pinjaman online. Untuk bisa terhindar dari situasi buruk tersebut, sebenarnya ada banyak cara dan strategi yang dapat diterapkan.
Nah, salah satunya dengan menerapkan strategi kelola rekening bulanan, antara lain:
Benahi manajemen alokasi gaji dengan formula 40, 30, 20, 10
Saat mendapatkan gaji, sebaiknya langsung kita buatkan manajemen alokasinya. Langkah ini efektif untuk membantu mengatur keuangan dengan baik, secara pendapatan dan juga pengeluaran. Sehingga lebih terukur mana saja kebutuhan primer yang mendesak dan mana yang karena ‘keinginan’.
Dalam hal manajemen alokasi gaji ini bisa menggunakan formula 40, 30, 20, 10. Berikut ini adalah gambaran dari penggunaan formula ini:
- Alokasi sebesar 40% ini dapat ditujukan untuk kebutuhan primer. Di mana sifatnya memang mutlak selama satu bulan, sebut saja seperti makanan, biaya transportasi, bayar listrik/air/internet, iuran bulanan lingkungan rumah maupun sekolah, dan lain sebagainya.
- Alokasi sebesar 30% dapat diperuntukkan untuk kebutuhan yang sifatnya utang atau cicilan. Contohnya seperti bayar cicilan rumah.
- Alokasi sebesar 20% lebih merujuk pada kebutuhan investasi atau simpanan. Sebut saja seperti tabungan untuk hari tua, tabungan untuk anak. Atau bisa juga untuk alokasi investasi, berupa investasi saham, reksa dana, maupun obligasi. Atau bahkan untuk investasi emas.
- Alokasi sebesar 10% diperuntukkan untuk kebutuhan sedekah atau zakat. Namun di lain sisi, alokasi gaji 10% ini dapat dialihkan sebagai dana darurat.
Dengan membenahi kembali manajemen alokasi gaji, maka pengeluaran akan lebih terkontrol dan terukur.
[Baca lagi: Investasi Saham dengan Pendekatan Dividen Investing, Ini Strateginya!]
Bijak saat menggunakan Credit Card
Di masa kini, tentu hampir sebagian besar orang sudah memiliki credit card atau CC. Yang dapat digunakan untuk berbelanja dengan mudah.
Sayangnya, tidak semua orang mampu bersikap bijak saat menggunakan Credit Card ini. Umumnya mereka akan cenderung boros, tidak peduli harga mahal, dan terlalu konsumtif. Padahal mungkin apa yang mereka beli, tidak sedang dibutuhkan.
Bukan itu saja, sebagai kecil diantaranya bahkan tidak peduli dengan penetapan bunga Credit Card dan juga kebijakan penggunaannya. Tentu hal ini akan menjerumuskan pada jerat utang, yang berpotensi menurunkan kemampuan keuangan.
Siapkan rekening yang berbeda
Tidak ada yang salah dengan memiliki beberapa rekening berbeda. Misalnya saja dua rekening, di mana satu rekeningnya untuk tabungan. Sedangkan satu rekeningnya lagi sebagai kas kebutuhan, dari mulai penerimaan gaji, hingga kebutuhan bayar membayar.
Dalam hal rekening ini, pastikan bahwa kita sudah memperhitungkan biaya admin yang rendah. Atau bahkan bebas biaya admin. Tentu ini akan menguntungkan kita di setiap bulannya.
Biasakan mengenal antara kebutuhan dan keinginan
Salah satu cara efektif mengontrol diri untuk tidak bersikap boros ialah mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Di sini kita harus dapat membedakan mana kebutuhan yang sifatnya mendesak, untuk sehari-hari. Atau hanya sekedar keinginan.
Contohnya:
Keinginan untuk membeli handphone keluaran terbaru dan bermerek. Padahal di waktu yang sama, sudah memiliki handphone dengan kualitas yang sudah mendukung aktivitas sehari-hari.
Jika, kita tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Tentu kita akan memaksakan membeli handphone terbaru tersebut. Dengan mengorbankan alokasi tabungan atau bahkan alokasi untuk membayar utang.
Jelas hal itu akan sangat berisiko, tidak hanya karena alokasi yang sudah ada terpakai. Namun juga risiko penurunan nilai dari handphone yang sudah dibeli, meskipun itu handphone baru. Lantaran memang handphone ini tidak termasuk barang dengan nilai investasi yang bertumbuh.
[Baca lagi: Peluang E-Commerce Melantai di BEI Semakin Besar. Seperti Apa Realisasinya?]
Cari pendapatan tambahan
Meski sudah bekerja, tidak ada salahnya jika kita mencari pekerjaan sampingan atau side job. Tujuannya jelas, agar kita bisa mendapatkan pendapatan tambahan. Sehingga nantinya bisa membantu memenuhi kebutuhan kita yang masih kurang.
Dalam hal pekerjaan sampingan ini, sebaiknya carilah yang tidak mengganggu pekerjaan utama kita. Misalnya dengan jam kerja yang fleksibel atau yang menerapkan sistem kerja WFA (Work from Anywhere).
Atau bahkan dengan menjalankan bisnis online, dengan menjual produk tertentu dengan memanfaatkan platform marketplace. Bisa juga menjalankan bisnis dropshipper atau reseller dari brand-brand yang sudah berjalan. Atau dengan bergabung pada sejenis layanan jasa, seperti digital marketing atau copywriting freelance.
Strategi Kelola rekening bulanan di atas, baru sebagian kecil cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengelola keuangan supaya lebih baik lagi.
Namun, perlu diingat kembali tolok ukur berhasilnya strategi Kelola rekening bulanan ini adalah diri kita sendiri. Seberapa sadar kita akan financial planning yang sehat di masa depan. Atau mungkin semampu apa kita mampu mengontrol diri, terhadap keinginan-keinginan yang mengarahkan kita pada sikap boros.
Oya, jika strategi kelola rekening bulanan ini sudah berhasil. Yuk segerakan untuk berinvestasi saham, supaya keuangan kita jauh lebih baik lagi.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.