Cara-Menghitung-Valuasi-Saham

Terakhir diperbarui Pada 4 September 2024 at 4:37 pm

Valuasi saham ialah metode penilaian harga wajar saham, yang digunakan untuk mengetahui apakah harga saham sudah murah, wajar atau bahkan terlalu mahal untuk dijual dan dibeli. Dengan valuasi saham, teman-teman investor yang pemula bisa terhindar dari iming-iming influencer terhadap saham-saham yang digoreng. Nah sebaiknya kita pelajari gimana cara menghitung valuasi saham yang gampang!

 

Valuasi saham adalah cara menghitung harga wajar dan nilai intrinstik saham berdasarkan beberapa poin yang terdapat pada laporan keuangan seperti jumlah pendapatan, asset, liabilitas, struktur modal, arus kas hingga kualitas manajemen.

Dalam melakukan valuasi juga harus memperhatikan posisi perusahaan yang sedang dianalisa, yakni dengan membandingkan valuasi dari kompetitor sejenis, termasuk juga posisi perusahaan dalam industri.

 

 

Cara Menghitung Valuasi Saham

Dalam menghitung valuasi saham teman-teman investor harus mengetahui basic dari valuasinya terlebih dulu. Caranya adalah membandingkan harga saham dengan kondisi perusahaan dalam dua metode yang sudah banyak digunakan, yakni:

  1. Metode Absolute / Absolute Method

Metode absolut merupakan penentuan tingkat valuasi perusahaan dengan menemukan nilai intrinsik dari perusahaan, berdasarkan kondisi perusahaan atau analisa fundamental. Dengan menggunakan metode absolut ini investor akan fokus terhadap performa perusahaan.

Berikut ini beberapa cara menghitung metode absolut antara lain:

    • Metode Discounted Cash Flow (DCF)

Metode discounted cash flow ini melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang di masa mendatang. Dalam metode ini kita harus dapat membuat proyeksi asset, liabilitas dan modal, sehingga kita bisa mendapatkan proyeksi arus kas perusahaan ke depannya.

Biasanya metode ini menggunakan data dari 5-10 tahun kebelakang, untuk menentukan proyeksi dalam 5 tahun ke depan menggunakan penyesuaian nilai asset saat ini berdasarkan tingkat diskonto

Dengan menggunakan tingkat biaya modal dan proyeksi ke depannya, investor dapat memasukan rumus WACC atau weighted average cost of capital untuk menentukan modal perusahaan berdasarkan struktur modal yang ada.

Metode discounted cash flow memiliki keakuratan yang terbilang kurang baik, karena kita harus memasukan asumsi-asumsi pada proyeksi laporan keuangan. Oleh karenanya, jika teman-teman investor menghitung valuasi saham menggunakan metode discounted cash flow ini, sebaiknya perlu dikombinasikan dengan metode lain yang bersifat relative. Alasannya karena dalam metode Discounted Cash Flow tidak memperhatikan faktor kompetitor maupun industry, sehingga sangat subjektif.

    • Metode Dividend Yield

Metode dividend yield ialah mengukur presentase perkiraan dividend yang akan diterima dengan harga saham saat ini. Untuk perkiraan dividend biasanya diasumsikan sama dengan dividend terakhir yang dibagikan oleh perusahaan.

Semakin tinggi dividend yield, maka semakin besar tingkat pengembalian perusahaan dan juga semakin menarik sahamnya.

Namun metode dividend yield ini memiliki beberapa kelemahan yakni:

      • Dividend yield menggunakan patokan dividend terakhir, sehingga tidak cocok untuk diterapkan pada perusahaan cyclical yang selalu berubah ubah dalam angka pembagian dividend.
      • Tidak dapat dilakukan penilaian kepada perusahaan yang tidak pernah atau jarang sekali membagikan dividend walaupun kondisi keuangannya baik. Contohnya pada perusahaan-perusahaan Panin Group (PNBN, CFIN, PNIN).

Selain metode absolut yang memperhatikan kondisi didalam perusahaan, ada baiknya jika kita juga menambahkan metode relatif dalam menghitung valuasi saham.

Price-Ratio

[Baca lagi: Price to Cash Flow Ratio dalam Valuasi Harga Saham]

 

  1. Metode Relatif / Relative Method

Metode Relatif merupakan cara menentukan valuasi perusahaan dengan membandingkan valuasi suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, yang masih dalam satu industri yang sama atau bisa disebut juga peer analysist.

Beberapa faktor yang dapat dibandingkan adalah price to earning ratio (PER), Price to book value ratio (PBV), Price to sales ratio (P/S Ratio), dan Debt to Equity ratio (DER). Berikut ini penjelasannya:

    • Price to Earning Ratio (PER)

PER ialah menentukan valuasi perusahaan dengan cara melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan harga perusaan saat ini. PER sendiri merupakan turunan dari EPS dan memiliki rumus harga saham / EPS per tahun.

Berikut ini contoh dalam perhitungan PER:

Perusahaan A

Perusahaan B
Harga Saham: Rp 500 / lembar

EPS disetahunkan: Rp 100

PER: 5x

Harga Saham: Rp 200 /lembar

EPS disetahunkan: Rp 25

PER: 8x

Pada Perusahaan A per sebesar 5x menandakan investor akan balik modal saham selama 5 tahun.  Jika EPS tetap dan pada perusahaan B dengan PER sebesar 8x, maka investor akan balik modal selama 8 tahun.

    • Price to Book Value Ratio (PBV)

PBV ialah menentukan valuasi harga saham dengan cara membandingkan harga saham dengan nilai buku suatu perusahaan. PBV memiliki keuntungan dibandingkan PER karena dapat menentukan valuasi perusahaan yang belum menghasilkan laba.

Berikut ini contoh perhitungan PBV:

Perusahaan A

Perusahaan B
Harga Saham: Rp 500 / lembar

Nilai Buku: Rp 700

PBV: 0.71x

Harga Saham: Rp 200 /lembar

Nilai Buku: Rp 500

PBV: 0.4x

Dalam perbandingan di atas menunjukan bahwa Perusahaan B lebih murah dibandingkan perusahaan A. Lantaran saham B memiliki harga saham terhadap nilai buku yang lebih kecil jika dibandingkan perusahaan A

    • Price to Sales Ratio (P/S Ratio)

P/S ratio ialah membandingkan harga saham perusahaan dengan jumlah penjualan / sales/revenue yang dihasilkan oleh perusahaan. Dapat diperoleh menggunakan rumus P/S Ratio = Harga saham / Total Penjualan per saham.

Berikut ini contoh perhitungan P/S Ratio:

Perusahaan A

Perusahaan B
Harga Saham: Rp 500 / lembar

Total Sales per saham: Rp 525

P/S Ratio: 0.95

Harga Saham: Rp 200 /lembar

Total Sales per saham: Rp 100

P/S Ratio: 2

Dalam perbandingan di atas menunjukan bahwa perusahaan A lebih murah dibandingkan perusahaan B. Lantaran perusahaan A memiliki harga saham terhadap nilai pendapatan yang lebih kecil jika dibandingkan perusahaan B.

    • Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio ialah rasio yang membandingkan tingkat hutang perusahaan terhadap tingkat ekuitas. Rasio DER menentukan seberapa rentan perusahaan terhadap interest risk.

Rumus perhitungan DER adalah = Total Hutang / Total Ekuitas

Berikut ini contoh perhitungan DER:

Perusahaan A

Perusahaan B
Total Hutang = Rp 1 Trilyun

Total Modal = Rp 500 Milyar

DER: 200%

Total Hutang = Rp 500 Milyar

Total Modal = Rp 400 Milyar

DER =  125%

Dalam perbandingan di atas menunjukan bahwa perusahaan B lebih tidak berisiko dibandingkan perusahaan A. Karena perusahaan B memiliki DER yang lebih kecil jika dibandingkan perusahaan A.

Tidak hanya itu, selain menggunakan relatif method dalam menentukan valuasi saham. Sebenarnya kita juga bisa melakukan perbandingan beberapa indikator lain seperti EV/EBITDA, PEG, ROE, ROA dan beberapa indikator lainnya.

 

Pentingnya Valuasi Saham bagi Perusahaan dan Investor

Beberapa fungsi valuasi perusahaan dari kacamata investor adalah:

  • Pendanaan dan Investasi

Pendanaan maupun investasi kita dalam bentuk saham sangat ditentukan oleh harga saham itu sendiri. Jika kita berinvestasi pada saham IPO, maka kita akan berkontribusi dalam pendanaan perusahaan secara langsung. Sebaliknya kalau kita berinvestasi pada saham yang telah listing, maka kita akan mencari saham yang masih memiliki harga wajar agar margin of safety (MoS) kita terjaga dengan baik.

Jika valuasi dari perusahaan tidak baik, maka investor tidak akan tertarik untuk menanamkan dana investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini membuat investor mencari perusahaan yang mampu memberi valuasi lebih tinggi di masa mendatang dengan perkembangan bisnisnya.

  • Pembelian atau Penjualan Usaha

Saat ini banyak sekali investor yang melirik aktivitas pembelian dan penjualan usaha, khususnya para angel investor. Dan dalam dunia bisnis jual-beli usaha merupakan suatu hal yang lumrah.

Fungsi valuasi yang dilakukan oleh para investor akan membantu investor untuk membeli perusahaan dengan harga terbaik, ataupun melakukan penjualan/divestasi jika perusahaan dirasa tidak dapat tumbuh valuasinya.

 

Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!

BANNER-ARTIKEL-CHEATSHEET-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.

 

 

Valuasi juga berfungsi bagi pihak internal perusahaan untuk kebutuhan berikut:

  • Perencanaan Strategis Perusahaan

Fungsi valuasi untuk perusahaan dalam melakukan perencanaan strategis kedepannya, sangatlah penting. Tujuannya agar perusahaan dapat memiliki tujuan bisnis yang terarah dan lebih baik ke depannya. Oleh sebab itu, diperlukan valuasi untuk melihat valuasi perusahaan saat ini dan hal-hal apa saja yang perlu diinvestasikan, agar valuasi dari perusahaan dapat terus meningkat.

  • Meningkatkan Kepercayaan Para Investor

Perusahaan harus dapat meningkatkan kepercayaan investor, salah satunya melalui pemaparan publik yang biasa dilaksanakan setiap tahun. Hal yang umumnya disampaikan dalam pemaparan publik adalah valuasi perusahaan terbaru dan proyeksi ke depan. Kedua infromasi tersebut sangat penting untuk meyakinkan para investor agar mau berinvestasi di perusahaan terkait.

 

Mudah-Memvaluasi-Saham-Menggunakan-Metode-Ini

[Baca lagi: Mudah Memvaluasi Saham Menggunakan Metode Ini!]

 

Kesimpulan

Dapat kita tarik kesimpulan bahwa posisi valuasi saham memegang peranan penting sebelum akhirnya memutuskan investasi saham. Di mana dengan cara menghitung valuasi saham, maka kita bisa mengetahui apakah harga saham tersebut sudah terlalu tinggi (overvalued) atau sebaliknya terlalu rendah (undervalued). Tentunya hal ini akan sangat memengaruhi potensi margin of safety (MoS), karena tentunya tujuan berinvestasi dalah mendapatkan perusahaan yang mampu memberikan MoS besar dan tetap terjaga dengan baik.

Nah sekarang bagaimana? Ternyata cara menghitung valuas saham sebuah perusahaan tidak sesulit yang dibayangkan bukan? Mulai sekarang rajin-rajin hitung valuasi saham mu sebelum memutuskan untuk membelinya!***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *