Tak sedikit pula yang sampai saat ini masih belum familiar dengan investasi saham. Terutama bagi mereka yang sangat-sangat baru ngeh dan kepikiran “oh, ada ya investasi saham”. Tapi lagi-lagi prinsipnya kan “terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali”. Tapi akan lebih baik jika Anda mempelajarinya lebih dulu, daripada selalu mempertanyakan hal-hal sepele yang sebaiknya dihindari. Pengen tahu pertanyaan apa saja yang baiknya dihindari ? Simak langsung yuk…
Artikel ini dipersembahkan oleh :
Daftar Isi
Ingin belajar investasi saham? Pasti pernah kepikiran hal kayak gini
1. Saham apa yang bagus besok/ minggu depan/ bulan depan?
Pertanyaan ini menempati peringkat pertama dalam daftar tanya investor pemula, buruknya pertanyaan ini hampir selalu dilakukan dan diulangi oleh setiap investor pemula yang baru terjun ke pasar saham. Kenapa bisa demikian, ya?
Ada beberapa alasan yang menyebabkan orang yang baru mulai dengan entengnya menanyakan poin tadi :
Pertama adalah banyak orang malas belajar namun ingin profit cepat. Padahal dibalik keberhasilan pemilihan saham, ada upaya yang tidak sedikit dan jarang diketahui manusia lain.
Misalnya saja membongkar laporan keuangan puluhan perusahaan, terus mengambil yang terbaik. Atau berjam-jam ada di depan komputer dan memelototi grafik saham. Selain itu, beraneka ragam usaha yang dilakukan untuk mencapai kesuksesan investasi, namun tidak satupun yang instan.
Bahkan setelah melakukan semua itu, belum tentu Anda bisa langsung berhasil mendapat untung. Tidak sedikit pula orang sudah bertahun-tahun dengan sabar menanti cuan yang tak kunjung datang, padahal perusahaannya bagus. Ternyata setelah diselidiki, ekonomi global memang sedang susah.
Makanya, sebelum melontarkan pertanyaan tadi, akan lebih bagus jika sudah memahami terlebih dulu konsep dasar analisis teknikal maupun fundamental saham. Dengan demikian Anda juga akan belajar latar belakang pemilihan saham tersebut, tidak seperti beli kucing dalam karung.
Kedua yaitu terlalu percaya pada kemampuan orang lain dan minder. Tentu saja hal ini tidak bagus, karena self confidence saat berinvestasi sangat diperlukan. Bayangin saja, kalau orang yang lagi berinvestasi ternyata tidak percaya diri, bisa-bisa belum lewat semalem sudah galau terus.
2. Bagaimana caranya biar cepat kaya dari saham?
Masih zaman ada pertanyaan macam ini?
Dalam konsep passive income, tidak ada yang namanya cara cepat terus langsung kaya! Kalau misal ada, maka semua orang pasti kaya raya dong. Begitu logikanya, bukan?
Begitu pula dengan dunia saham, bisnis ini bukan perkara cepat tajir, tapi siapa yang memiliki mental kuat ketika badai menerpa. Serius, kita tidak akan belajar banyak ketika indeks sedang bullish, namun jika bearish, mental Anda juga akan semakin terasah. Makanya mau naik atau turun, tetap syukuri saja kondisi portofolio kita.
Dibanding terburu nafsu berpikir “bagaimana cepat kaya”, kita harus bijak pula berpikir “bagaimana agar tidak cepat miskin”. Dengan demikian, Anda akan lebih berhatik-hati ketika memutuskan buy/sell.
3. Apa yang buat Akang milih saham A, B, C, dan seterusnya?
Pertanyaan menarik selanjutnya adalah…
Karakteristik trading saham tidak lepas dari pribadi sang eksekutornya. Jika ada jenis saham agresif dan defensif, maka investor juga ada yang agresif dan defensif. Kedua pembahasan ini secara lebih deep nya dan mendetail, bisa digali melalui buku dari Benjamin Graham yang berjudul The Intelligent Investor.
Jadi, bagaimana cara memilih saham versi Diskartes ?
Mencampurkan antara yang berisiko tinggi dan rendah. Mengejar profit di saham-saham yang berisiko tinggi, sementara jangkarnya si rendah risiko. Memang tidak selalu berhasil, adakalanya gagal juga. Namun lebih sering jurus ini ngasih profit lumayan…
Nah bagaimana dengan Anda?
Kita akan kembali ke basic dulu. Untuk investpr pemula, baik berencana menjadi trader agresif maupun investor defensif, harus sudah paham konsekuensinya. Konsep “high risk-high return“, tetap berlaku. Enak banget kalau “low risk-high return“.
Kalau baru belajar, dan ingin mengetahui saham apa saja yang memiliki fundamental bagus dan harganya masih terdiskon (undervalued). Anda bisa menggunakan E-Book Quarter Outlook Q1 2021 yang telah terbit di sini…
4. Apakah kita benar-benar akan mendapat dividen setelah membeli saham?
Bisa IYA dan bisa TIDAK.
Perusahaan memiliki berbagai kebijakan dan itu ditawarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ceritanya kalau perusahaan memiliki laba 200 Miliar, maka bisa disepakati berapa yang akan dibagikan ke pemegang saham dalam bentuk dividen. Bisa 100 Miliar, 50 Miliar, atau tidak sama sekali.
Loh, kenapa tidak dibagikan dividennya?
Apabila para pemegang saham menyetujui penggunaan laba untuk menambah modal dan menunjang bisnis perusahaan, maka dividen tidak dibagikan. Lalu apa untungnya beli saham kalau dividen tidak dibagi?
Perlu kita ketahui, keuntungan dari investasi saham bisa berupa dividen atau kenaikan harga saham. Nah dengan tidak membagi dividen, tapi meningkatkan kapasitas perusahaan, maka kenaikan harga saham berpotensi meningkat.
Untuk Anda yang mengincar dividen, bisa mengambil perusahaan besar dan sudah established. Misalnya nih ya, saya buatkan daftar 5 perusahaan dan stabil memberikan dividen.
Kode
Nama
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
ASII
PT Astra International, Tbk
INDF
PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
JSMR
PT Jasa Marga (Persero), Tbk
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
5. Bisakah uang yang diinvestasikan untuk beli saham hilang?
Jawabannya, BISAAAAA !
Investasi saham untuk Pemula
Ketika orang bertanya soal investasi saham, sebenarnya kita sebagai investor jadi senang. Karena artinya makin banyak yang kepo investasi, cuma sayangnya wadah belajarnya memang sangat terbatas. Tidak banyak pula sekuritas yang benar-benar komit memberi edukasi kepada masyarakat luas, dan ini berbahaya.
Apalagi pertumbuhan angka investor pemula saat ini sudah sangat banyak banget. Bayangin aja kalau mereka asal beli, terus rugi? Bisa jadi kapok!
Makanya jangan mau beli saham sesuai saran orang-orang kalau belum paham. Oleh karenanya, kita kurang sepakat ada kampanye beli saham bila tidak dibarengi edukasi yang baik. Oleh karena itu, blog Diskartes dan Rivankurniawan.com selalu mengingatkan tentang potensi risiko investasi akan pasti selalu ada, bukan hanya manis-manisnya doang.
Logika sederhananya, Anda investasi ke sebuah perusahaan A yang bergerak di bidang batubara. Tahun depan perusahaan A ini mengalami kebangkrutan, ya jelas Anda tidak akan dapat apa-apa. Jelas kan?
Selain soal belajar, untuk pemula juga jangan berinvestasi terlalu banyak dulu. Kalau misal uang Anda sekarang ada Rp 100 juta, gunakan maksimal setengahnya untuk belajar saham. Potensi Anda mengalami rugi akan lebih besar dibanding untung. Itu sejujurnya!
Bila ada orang bilang sebaliknya, berarti dia adalah antara pialang saham atau hanya menyenangkan hati Anda. Bahkan ketika mulai belajar investasi saham, baik saya Diskartes maupun Rivan Kurniawan juga mengalami kerugian besar kok. Setelah itu rehat bentar agar bisa berfikir tenang, then I’m comeback!
Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kerugian investasi saham.
Sumber Referensi:
Diskartes. 27 Juni 2018. 5 Pertanyaan Mendasar Saat Ingin Belajar Investasi Saham. https://diskartes.com/2018/06/ingin-belajar-investasi-saham/
###
Info:
Monthly Investing Plan Juli 2021 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
Cheat Sheet LK Q1 2021 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
E-Book Quarter Outlook LK Q1 2021 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
Core Stock Playbook telah terbit. Anda dapat memperolehnya disini.
RK Academy Online Course telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
Stock Market Mastery 2021. Open Registrasi di sini.
Tags : Hindari 5 Pertanyaan Dasar Investasi Saham | Hindari 5 Pertanyaan Dasar Investasi Saham | Hindari 5 Pertanyaan Dasar Investasi Saham | Hindari 5 Pertanyaan Dasar Investasi Saham | Hindari 5 Pertanyaan Dasar Investasi Saham | Hindari 5 Pertanyaan Dasar Investasi Saham