Tags : Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor | Phil Town Investor |
Terakhir diperbarui Pada 27 November 2020 at 10:40 am
Menjelang akhir tahun, Penulis ingin lebih membahas tokoh value investor yang tergolong underrated, karena banyak juga yang dapat kita pelajari tokoh-tokoh ini.. Setelah minggu lalu kita membahas tokoh value investor yang tidak diketahui banyak orang yaitu John Neff dan Set Klarman, hari ini kita akan membahas topik yang sama. Selain John Neff, Ada juga seorang value investor asal Amerika Serikat yang pamornya tidak setinggi Warren Buffett, tetapi memiiki sepak terjang di bidang investasi yang sangat cemerlang juga. Investor tersebut adalah Phil Town. Siapa sebenarnya Phil Town dan apa yang dapat kita pelajari dari metode Value Investing milik Phil Town?
Daftar Isi
Biografi Singkat Phil Town
Phil Bradley Town – nama lengkap dari Phil Town – lahir pada tanggal 21 September 1948 di Portland, Oregon. Saat ini, Phil merupakan seorang investor asal Amerika, pembicara motivasi, dan juga pengarang dua buku tentang investasi yang kedua bukunya termasuk kedalam jajaran New York Times Best-Sellers.
Phil lulus dari Newport High School pada tahun 1966. Tetapi, Phil mengalami kesulitan kala ingin masuk ke perguruan tinggi, di mana ia gagal sebanyak empat kali dalam upaya masuk ke perguruan tinggi – sampai akhirnya ia mendapatkan gelar Bachelor of Arts di bidang Filsafar dari University of California, San Diego.
Masuk ke tahun 1968, Phil sebenarnya merupakan mantan Angkatan Darat Amerika Serikat. Pertama kalinya Phil mengenal investasi saham adalah dari seorang pelanggannya yang mengajak Phil untuk berinvestasi. Phil juga merupakan seorang pengusaha di bidang nature sport.
Phil akhirnya keluar dari Angkatan Darat Amerika pada tahun 1972 – setelah 4 tahun Phil mengabdi pada negara Paman Sam melalui jalur Angkatan Darat. Selepas keluarnya Phil, Phil mendirikan sebuah usaha di bidang yang cukup ekstrim – nature sport – atau yang biasa kita kenal dengan arung jeram. Dalam operasional bisnisnya, ternyata ditemukan banyaknya masalah sampai terjadi sebuah kecelakaan yang menimpa konsumen Phil dari sebuah kegiatan bernama Outward Bound Program.
Akhirnya, Phil pertama kali mengenal investasi saham dari seorang pelanggannya juga yang mengajaknya untuk berinvestasi. Sekarang, Phil dikenal sebagai founder dari Rule#1 dalam investasi dan ia juga dikenal dengan kriteria kriteria investasi khusus yang ia ciptakan, yang disebut 4M untuk menentukan apakah suatu perusahaan tergolong Super Company atau Bad Company. Sebelum membahas itu, mari kita bahas sekilas sepak terjang Phil Town dalam berinvestasi.
Karir Phil Town di Bidang Investasi
Phil Town adalah seorang penasehat investasi, hedge fund manager, 2x New York Times best-selling Author dari bukunya yang berjudul Rule #1 & Payback Time, dan Ex-Grand Canyon River Rafting Guide. Di dalam buku Rule #1, Phil Town mengajarkan metode investasi dengan gaya Warren Buffett, di mana kita membeli suatu bisnis yang sedang “diidiskoon”, dengan minim risiko, dan 15% return.
Sama juga dengan John Neff dan Seth Klarman, Phil Town juga memiliki filosofi investasi yang dapat kita ambil ilmunya untuk kita pelajari. Oh ya, Penulis sempat menulis tentang John Neff, Anda dapat membacanya di link berikut:
http://rivankurniawan.com/2019/12/04/john-neff-underrated-value-investor/
Filosofi investasi yang dipegang oleh Phil Town adalah apa yang ia sebut sebagai 4M, yang artinya; Meaning, Moat, Management, dan Margin of Safety. Sekarang, mari kita bahas masing-masing M ini lebih dalam.
- Meaning
Kriteria pertama menurut Phil dalam pertimbangan kita membeli saham suatu perusahaan adalah dengan mengetahui apakah perusahaan tersebut memiliki arti yang kuat untuk kita koleksi. Hal ini sebenarnya dapat diartikan dengan flexible – karena dapat disesuaikan dengan kesukaan kita. Seperti yang kita tahu, kesukaan kita dengan rekan kita satu sama lain dapat berbeda, itulah mengapa nilai meaning ini dapat berarti berbeda satu sama lain juga.
Mari kita ilustrasikan dengan contoh sederhana. Misalnya, Anda menyukai susu Ultra Milk – karena menurut Anda susu Ultra Milk merupakan susu yang paling enak dan paling Anda suka dibandingkan dengan susu lainnya. Hal ini dapat berarti bahwa Anda telah memiliki meaning untuk membeli saham ULTJ – perusahaan yang memproduksi saham Ultra Milk.
- Moat
Kriteria berikutnya yang dibahas oleh Phil Town adalah untuk membeli perusahaan yang memiliki Economic Moat yang tinggi.
Istilah Moat ini sebenarnya sudah tidak terlalu asing lagi. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Warren Buffett yang menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang memiliki Competitive Advantage yang baik sehingga perusahaan kompetitor akan sulit bersaing.
Perusahaan dengan Moat yang tinggi artinya perusahaan tersebut memiliki competitive advantage yang baik, sebaliknya pula perusahaan dengan Moat rendah artinya perusahaan tersebut tidak atau kurang memiliki competitive advantage yang baik.
Phil Town membuat kriteria untuk membeli saham-saham perusahaan yang memiliki Economic Moat yang tinggi. Di mana biasanya perusahaan ini merupakan market leader di bidang industrinya.
Di dalam Moat ini, Phil Town Moat menjadi 5 komponen:
- Brand – apakah suatu perusahaan bisa memberikan harga premium kepada customer karena kepercayaan customer terhadap brand perusahaan?
- Secret – apakah suatu perusahaan memiliki paten teknologi atau rahasia perusahaan yang menjadi competitive perusahaan?
- Toll – apakah perusahaan dapat akses eksklusif yang dapat mengontrol market?
- Switching – apakah produk suatu perusahaan telah menjad isangat penting sehingga susah untuk ditinggalkan?
- Price – apakah perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjadi low-cost provider?
5 komponen dalam Moat ini juga menjadi pertimbangan bagi Phil Town dalam membeli suatu saham perusahaan.
- Management
Kriteria berikutnya yang disarankan oleh Phil Town adalah Management.
Bila dalam property ada istilah yang penting adalah lokasi, lokasi, dan lokasi. Maka, dalam berinvestasi saham ada juga istilah yang penting adalah management, management, dan management.
Dalam memilih perusahaan untuk kita berinvestasi, akan jauh lebih baik juga apabila kita mengetahui siapa yang mengelola perusahaan tersebut. Tannyakan hal-hal sederhana kepada diri Anda, dan lakukan riset terkait manajemen perusahaan. Apakah perusahaan memiliki good attitude? Apakah Anda merasa aman jika menginvestasikan uang Anda di perusahaan tersebut? Apakah perusahaan bersikap pro terhadap para pemegang saham, ataukah hanya mementingkan operasional perusahaan saja?
Phil Town menyarankan untuk kita berinvestasi di perusahaan yang memiliki management yang baik. Jadi, sebaiknya kita juga meluangkan waktu kita untuk mencari tau apakah perusahaan memiliki manajemen perusahaan yang baik, good attitude, memiliki visi dan misi yang kita dukung, dan pro terhadap para pemegang saham atau tidak.
- Margin of Safety
Kriteria terakhir yang disarankan oleh Phil Town adalah Margin of Safety.
Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh guru Warren Buffett dalam investasi – Benjamin Graham.Secara sederhana, Margin of Safety memberi informasi kepada kita sebagai investor seberapa besar risiko keamanan kita jika berinvestasi dalam suatu perusahaam. Angka MoS ini didapat dari perbandingan antara harga sekarang dengan harga intrinsic sebuah perusahaan. Semakin besar MoS sebuah perusahaan, artinya semakin menarik saham perusahaan tersebut karena kita dapat membelinya dengan harga yang murah.
Phil Town menyarankan kepada para investor untuk mengecek apakah harga suatu saham menawarkan angka Margin of Safety yang cukup tinggi atau tidak. Sebaiknya kita membeli saham-saham perusahaan yang menawarkan MoS yang tinggi – di mana artinya kita membeli perusahaan tersebut jauh di undervalued.
Di luar filosofi investasi 4M yang dipegang teguh oleh Phil Town, Ia juga memiliki Rule #1 portfolio yang pernah mendpat peringkat 1 oleh American Association for Individual Investors ketika saat 2014 portfolio Rule #1 menghasilkan 50% rate of return.
Rule #1 sendiri sebenarnya mengutip infamous quote dari Warren Buffett, yakni:
“There are only two rules of investing. Rule no. 1: Don’t lose money. And Rule no.2: Don’t forget rule no. 1”
Kesimpulan
Phil Town merupakan seorang investor asal Amerika Serikat yang – sama seperti John Neff – tidak seterkenal seperti Warren Buffett, tetapi memiliki metode investasi yang baik, yang dapat kita pelajari juga untuk kita terapkan dalam investasi kita.
Secara singkat, filosofi investasi dari Phil Town adalah yang dinamakan dengan 4M: Meaning, Management, Moat, dan Margin of Safety. Di mana keempat M ini menjadi pertimbangan dan analisa oleh Phil Town terkait apakah sebuah perusahan dapat dikatakan Super Company atau Bad Company.
Jadi, jika suatu perusahaan memiliki 4 kriteria tersebut, maka perusahaan tersebut dapat diinvestasikan.
Di luar itu, Phil Town juga mempopulerkan Rule #1 dalam investasi, yakni mengutip quote dari Warren Buffett yang mengatakan bahwa
“Rule no.1: Don’t lose money. Rule no.2: Don’t forget rule no.1.”
Nextnya, kita masih akan membahas tentang underrated value investor lainnya, so, stay tuned terus di website ini.
###
Info: