Analisa-Saham-ADMR

Terakhir diperbarui Pada 2 April 2024 at 2:17 pm

Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

Pada kuartal IV-2023, salah satu perusahaan mineral dan metalurugi milik Adaro Grup yakni PT Adaro Mineral Indonesia Tbk (ADMR) tengah memproses pembangunan smelter aluminium di Kalimantan Utara. Bagaimanakah prospeknya? Apakah potensi dari smelter tersebut menjanjikan pertumbuhan bisnis bagi ADMR ke depannya?

 

Proyek Pengembangan Smelter Aluminium ADMR

Aluminium merupakan salah satu logam teringan yang ada di dunia, saat ini pemanfaatan aluminium sudah banyak digunakan. Mulai dari bahan baku untuk peralatan rumah tangga hingga untuk kebutuhan industri.

Aluminium merupakan logam dengan elemen berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi. Aluminium ini dihasilkan dari bauksit dan menjadi konduktor Listrik yang baik. Aluminium ini disukai karena sifatnya yang mudah untuk di tempa. Sehingga dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk.

Dalam hal proyek pengembangan smelter aluminium yang dijalankan ADMR ini, rupanya sudah sejalan dengan road map Pemerintah. Di mana Indonesia dituntut untuk tidak melakukan ekspor bahan mentah, melainkan harus diolah terlebih dulu ke dalam barang setengah jadi.

Proyek pengembangan smelter aluminium ADMR ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan perusahaan PT Kalimantan Alumunium Industri (KAI). Proyek ini memiliki kapasitas ±500.000 ton per tahun dan berlokasi di Tanah Kuning, Bulungan, Kalimantan Utara.

Selain itu proyek pengembangan smelter aluminium ini memiliki visi energi baru terbarukan (EBT). Hal ini menjadi poin menarik, karena ada beberapa fase dalam proyek ini yang kedepannya akan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Berikut ini gambaran fase dalam proyek pengembangan smelter aluminium milik ADMR:

Ilustrasi proyek pengembangan smelter aluminium. Source: Public expose ADMR September 2022

Ilustrasi proyek pengembangan smelter aluminium. Source: Public expose ADMR Februari 2024

Hingga kuartal III-2023, PT KAI sendiri telah merampungkan persiapan lahan dan konstruksi pabrik. Pengembangan smelter aluminium ini di targetkan dapat beroperasi fase 1 pada kuartal I-2025, dengan kapasitas produksi ±500.000 tpa aluminium.

Sedangkan untuk fase 2 dari proyek ini diestimasikan akan selesai pada kuartal IV-2026, dengan menargetkan tambahan produksi sebesar ±500.000 tpa aluminium. Sehingga total aluminium yang dihasilkan dapat mencapai sekitar ±1.000.000 tpa alumunium di tahun 2026 mendatang.

Proyek pengembangan smelter aluminium ini ditargetkan akan beroperasi penuh pada fase ke 3, yang rencananya akan diselesaikan pada kuartal IV-2029. Dengan penambahan kapasitas sebesar ±500.000 tpa aluminium. Dengan begitu, maka ketika full capacity smelter ini dapat memproduksi ±1.500.000 tpa alumunium. Dan di tahun 2029 pula ditargetkan proyek pengembangan smelter aluminium ini dapat dioperasikan dengan tenaga hydro. Yang artinya proyek ini tidak lagi menggunakan energi fossil seperti batubara. Ya sejalan dengan visinya pada energi baru terbarukan (EBT).

Dengan adanya roadmap pengembangan smelter aluminium tersebut, secara tidak langsung kita dapat melihat potensi dampak baik bagi ADMR. Mengingat sampai dengan saat ini pendapatan terbesar ADMR masih berasal dari sektor coal. Di mana sektor ini banyak diprediksi akan mengalami sunset, sejalan dengan semakin banyaknya pemanfaatan tenaga EBT.

Artinya, langkah yang dilakukan ADMR dalam proyek pengembangan smelter aluminium ini sudah sangat relevan dengan perkembangan bisnis dan road map yang ada dari Pemerintah. Dengan efek yang akan baik bagi prospek ADMR dan Adaro Group, dalam menghadapi tantangan energi di masa mendatang.

 

Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!

BANNER-ARTIKEL-MIP-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…

 

Prospek Industri Aluminium di Indonesia

Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah pasar industri aluminium memang menarik? Sehingga ADMR mau berinvestasi besar pada sektor aluminium ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dapat dilihat table perkembangan global aluminium demand berikut ini:

Data perkembangan global aluminium demand. Source: Public Expose ADMR 2023

Dalam laporan public expose ADMR 2023, perusahaan menyampaikan adanya beberapa potensi yang dapat diperoleh dari proyek pengembangan smelter aluminium ini.

  • Pertama dari Industri transportasi

Diprediksikan aka nada kebutuhan yang melonjak mencapai 43 metric ton pada tahun 2040. Tentunya hal itu dapat dimanfaatkan oleh industri transportasi, sebagai penetralisir panas yang dihasilkan oleh electric vehicle (EV). Di man ini akan membuat aluminium memiliki manfaat pada EV.

  • Kedua dari industri building dan construction

Penggunaan aluminium dapat bermanfaat bagi material-material pendukung industry building dan construction, karena banyak menggunakan aluminium. Atau bahkan dapat memanfaatkan aluminium sebagai substitusi dari besi.

  • Ketiga dari industri consumer dan industry lain-lainya

Penggunaan aluminium pada industry consumer dan lainnya, merupakan sesuatu yang “common”. Di mana aluminium dapat berfungsi sebagai bentuk inovasi alat-alat yang dipergunakan dalam industri-industri tersebut.

  • Keempat ada industry packaging

Aluminium bermanfaat dalam pembuatan aluminium foil yang biasa digunakan untuk packaging. Saat ini mulai banyak produk aluminium yang masuk ke pasar industry packaging, dengan fungsi untuk menggantikan penggunaan plastik.

  • Kelima dapat digunakan sebagai komponen pendukung

Aluminium juga dapat digunakan sebagai komponen dari panel surya. Hal ini membuat aluminium banyak digunakan untuk mendukung perkembangan industri EBT.

Pemanfaatan aluminium. Source: Public Expose ADMR Februari 2024

Dari beberapa potensi yang disebutkan di atas, terlihat bahwa industri aluminium memiliki potensi besar dalam pengembangan bisnis. Tidak heran jika, kemudian ADMR berani mengeluarkan capital expenditure untuk mendukung berjalannya proyek pengembangan smelter aluminium. Terutama dalam menjaga keberlangsungan bisnis ADMR.

 

Kondisi Fundamental ADMR

Lantas bagaimana dengan analisa saham ADMR dari sisi kinerja fundamental?

Berikut ini adalah beberapa rasio yang dimiliki dari ADMR:

Kinerja Keuangan ADMR Kuartal IV-2023
PenjualanUS$1.08 miliar
AsetUS$1.69 miliar
LiabilitasUS$657.3 juta
Ekuitas yang diatriusikan kepada pemilik entitas indukUS$976.3 juta
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas indukUS$441.0 juta
Return on Equity (ROE)45.17%
Return on Asset (ROA)26.01%
Dividend Yield
Debt to Equity (DER)0.67x

Source: RTI Business ADMR Kuartal IV-2023

ADMR mencatatkan kenaikan pendapatan, sejalan dengan naiknya volume penjualan sekitar 39%. Diikuti dengan kenaikan ASP di kuartal IV-2023, bersamaan dengan naiknya harga batubara metalurgi global. Dalam hal ini batubara metalurgi global yang dimiliki ADMR mempunyai kualitas tinggi yang dijual pada banyak produsen dari sejumlah negara. Seperti Jepang, Korea Selatan, China, hingga India.

Kenaikan volume penjualan ADMR tersebut, juga didorong oleh kenaikan volume produksi sebesar 52% menjadi 5.11 juta ton di sepanjang tahun 2023. Hal itu dipengaruhi oleh persediaan alat berat dan juga kinerja yang baik dari kontraktor.

Aset yang berhasil dicatatkan ADMR juga mengalami kenaikan sebesar 32% menjadi US$1.69 miliar. Dengan penambahan pada asset tetap perusahaan sebesar 34%, karena ada investasi yang dilakukan pada smelter aluminium KAI dan beberapa proyek infrastruktur di MC.

Dengan liabilitas perusahaan yang tercatat turun sebesar 8% menjadi US$657.3 juta. Di mana penurunan tersebut banyak dikontribusi oleh liabilitas jangka panjang yang turun hingga 14% menjadi US$447.6 juta. Akibat adanya pinjaman dari investor yang turun 35% menjadi sebesar US$316.9 juta.

Sejalan dengan liabilitas yang turun, ekuitas yang dicatatkan ADMR mengalami peningkatan. Di mana total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar US$976.3 juta, dari sebelumnya sebesar US$534.5 juta.

Laba bersih yang dihasilkan ADMR pun bertumbuh, dengan Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sebesar US$441.0 juta, dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar US$332.2 juta.

Tidak hanya itu, ADMR juga memiliki tingkat ROA dan ROE yang cukup tinggi. Hal ini menandakan bahwa ADMR memiliki MOAT yang terbilang tinggi dalam industrinya.

Sayangnya dari segi dividend ADMR tidak membagikan dividend. Sementara dari sisi risiko solvabilitas, ADMR memiliki DER yang masih dalam batas wajar <1x.

Prabowo-_-Gibran-Unggul-Perolehan-Suara

[Baca lagi: Prabowo & Gibran Unggul Perolehan Suara! Saham Emiten ini Melesat Sebagai Respon Kemenangan]

 

Kontribusi Pendapatan Terbesar ADMR

Kendati kinerja keuangan kuartal IV-2023 ADMR mengalami kenaikan yang positif. Namun perlu digarisbawahi bahwa untuk kinerja yang dicatatkan di atas, bukan berasal dari smelter aluminium yang di mana proyeknya masih berlangsung. Melainkan dari penjualan tatubara metalurgi, berikut ini rincian pendapatan ADMR:

Rincian pendapatan ADMR. Source: Laporan Keuangan ADMR Kuartal IV-2023

Terlihat bahwa penjualan Batubara masih mendominasi, baik itu kepada:

  • Pihak berelasi yang berkontribusi sebesar US$484.1 juta, dan juga
  • Pihak ketiga berkontribusi sebesar US$599.8 juta.

Rincian pendapatan ADMR berdasarkan pasar. Source: Laporan Keuangan ADMR Kuartal IV-2023

Bahkan penjualan Batubara tersebut, lebih banyak dilakukan ADMR ke pasar ekspor. Dengan penjualan terbesar ke Singapura, di susul China, lalu India, dan juga Korea.

Sementara pasar dalam negeri hanya memberi kontribusi penjualan sebesar US$141.9 juta.

 

 

Kesimpulan

Keseriusan ADMR dalam proyek pengembangan smelter aluminium memang layak diakui. Mengingat keseriusan tersebut, tercermin dari alokasi dana capex yang sudah dianggarkan ADMR. Seperti berikut ini…

Keterangan penggunaan modal capex. Source: News Release Kinerja Keuangan Kuartal IV-2023

Terlebih lagi hingga saat ini, ADMR masih terus melanjutkan konstruksi pengembangan smelter aluminium. Di mana per akhir tahun 2023 kemarin, KAI sendiri sudah menyelesaikan penyelidikan dna perataan tanah. Hingga pada pekerjaan penimbunan yang mendukung fasilitas tanur pembakaran di smelter aluminium.

Bahkan pengembangan smelter aluminium masih akan menjadi fokus ADMR di tahun 2024 ini. Di mana rencananya di kuartal I-2024 KAI akan melakukan aktivitas penimbunan dan fondasi di woilayah smelter aluminium. Dengan alokasi modal capex sekitar US$175 juta – US$250 juta, yang didalamnya termasuk untuk membiayai investasi di smelter aluminium KAI.

Rencana ADMR di tahun 2024. Source: News Release Kinerja Keuangan Kuartal IV-2023

Nah, bagaimana dengan pandangan teman-teman investor mempertimbangkan prospek pengembangan smelter aluminium milik ADMR?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *