Terakhir diperbarui Pada 4 September 2024 at 4:47 pm
Breakout saham seringkali digunakan sebagai indikator yang menentukan kapan sebuah saham layak di beli. Nah pertanyaannya, apa yang dimaksud breakout saham? Mengapa banyak investor yang menggunakan indikator saham breakout untuk membeli saham? Apakah efektif mendatangkan cuan? Langsung saja kita bahas..
Daftar Isi
Pengertian Breakout Saham
Breakout saham ialah kondisi teknikal, di mana harga saham melebihi batas atas (resistance area). Atau bahkan ada di batas bawah (support area). Biasanya kedua hal tersebut menjadi indikator untuk beli saham atau jual saham.
Source: snips.stockbit.com
Breakout saham sendiri, sebenarnya lebih banyak dan seringkali digunakan oleh para ‘trader’. Khususnya bagi trader yang menerapkan strategi swing dan follow the trend.
Meski begitu, kita sebagai value investor tetap perlu memahami hal teknis ini. Semata-mata tidak kaku ketika akan menganalisis secara teknikal.
Nah, kembali lagi pada topik kita mengenai breakout saham, para trader biasanya akan menemukan cara dasar untuk menemukan breakout. Salah satunya dengan menarik garis pada support dan resisten.
Bahkan ada beberapa trader yang mengkombinasikan teknik menarik garis breakout dengan volume. Karena biasanya breakout diiringi volume besar. Sehingga akan dapat mengkonfirmasi pergerakan harga saham.
Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi Desember 2023 yang telah terbit…
Penyebab Terjadinya Breakout Saham
Penyebab dari breakout saham adalah supply dan demand, yang berasal dari pergerakan harga saham. Jika saham tidak ada pergerakan supply atau jual saham, atau demand, atau beli saham. Maka peluang saham untuk menembus harga breakout cenderung sulit terjadi.
Lantas apa yang memengaruhinya? Breakout dipengaruhi oleh beberapa hal sebagaimana berikut:
Volume Transaksi
Volume transaksi merupakan komponen yang penting dalam menetukan seberapa cepat harga saham, akan bergerak menuju breakout. Jika tidak ada volume perdagangan yang besar, maka harga saham akan bergerak sideways.
Nah di saat ini, bisa menggunakan analisa volume seperti RSI maupun analisa oscillator lainnya.
Supply dan Demand
Volume sangat erat kaitannya dengan supply dan demand. Jka dalam pergerakan teknikal saham suatu perusahaan volume besar, namun tidak diikuti dengan supply atau demand yang lebih mendominasi. Maka pergerakan harga akan sideways.
Biasanya ketika volume diikuti dengan supply yang besar, maka harga akan bergerak bearish dan melakukan breakout resistance. Sebaliknya, ketika volume diikuti dengan demand yang besar, maka harga akan bergerak bullish.
Sentimen Pasar
Sentimen pasar terhadap suatu informasi tertentu akan mengakibatkan volume yang bergerak dengan cepat, sehingga membentuk volatilitas yang tinggi.
Volatilitas juga menandakan seberapa besar jarak antara naik dan turunnya harga saham. Biasanya para swing trader akan menggunakan analisa sentiment, untuk menentukan kapan saham akan breakout.
Dalam hal breakout saham, dapat menggunakan patokan indikator penyebab breakout saham dan mengkombinasikannya dengan analisis teknikal.
Jenis-Jenis Breakout Saham
Terdapat beberapa jenis breakout saham antara lain:
Consolidation breakout
Breakout yang terjadi saat kondisi pasar sedang sideways. Kemudian membentuk pergerakan breakout secara tidak terduga.
Pergerakan ini banyak terjadi pada saham-saham yang tidak likuid dan tiba-tiba bergerak karena ada trigger di pasar. Seperti laporan keuangan yang tiba-tiba baik. Atau bahkan perusahaan yang jarang membagikan dividen tiba-tiba membagikan dividen.
Consolidate Breakout. Source: tradingwithrayner.com
Dari pergerakan di atas, nampak ketika masih sidewayas dan bisa mendapatkan consolidate apabila beruntung.
Reversal Breakout
Reversal breakout adalah breakout yang terjadi, karena adanya pergerakan saham secara tiba-tiba dengan terbalik dari trend yang ada.
Biasanya reversal breakout terjadi ketika laporan keuangan perusahaan tidak sesuai dengan ekspekasi. Atau adanya aksi korporasi yang mampu membuat saham mejadi likuid seketika.
Berikut ini ilustrasi dari Reversal Breakout
Source: FXStreet.com
Perubahan ini disebabkan dengan adanya perubahan kondisi fundamental yang berbalik arah. Sehingga bisa disebut sebagai pergerakan breakout reversal.
Triangle Breakout
Triangle breakout terjadi ketika pergerakan teknikal mengalami sideways, yang semakin mengecil dan membentuk segitiga.
Triangle breakout dapat di bagi menjadi 3 jenis antara lain Ascending Triangle, Descending Triangle dan Symmetrical Triangle. Berikut ini ilustrasi antara ketiganya:
Source: queensawayacademy.com
Biasanya triangle breakout akan terjadi ketika ada pengumuman penting yang mempengaruhi pergerakan dari suatu saham. Contohnya, pengumuman inflasi atau perubahan suku bunga bank sentral. Di mana ketika menunggu pengumuman tersebut, maka akan membentuk pola sideways. Dan kemudian dikonfirmasi setelah pengumuman dilakukan.
Ciri Breakout Saham
Mengenal ciri-ciri terjadinya breakout saham menjadi hal penting bagi para ‘trader’. Langsung saja di bawah ini adalah beberapa ciri breakout saham:
Volume transaksi tinggi
Perlu dipahami bahwa breakout adalah sebuah sinyal yang menandai adanya perubahan volume permintaan maupun penawaran. Jika volume tinggi, menjadi tanda bahwa ada seorang ‘trader’ atau bahkan institusi yang mendorong perubahan volume. Hal itu dilakukan dengan cara melakukan transaksi jual dan beli terus menerus.
Adapun transaksi yang terjadi berkelanjutan, dikarenakan adanya kebutuhan yang sifatnya mendesak. Tujuannya untuk dapat menyeimbangkan outperformance saham maupun kenaikannya yang melebihi pasar, termasuk dengan masuknya dana baru.
Permintaan dan penawaran yang berubah signifikan
Ciri terjadinya breakout saham juga dapat dilihat dari permintaan dan penawaran yang berubah signifikan. Jika terjadi di batas bawah (support level), biasanya pembeli lebih agresif sehingga berpotensi membeli semua penawaran.
Sebaliknya, jika ada di batas atas (resistance level), pembeli cenderung menahan.
Volatilitas tinggi
Ciri breakout saham yang lain, juga ditandai dengan tingginya volatilitas. Di mana hal ini terjadi ketika, sudah ada hasil eksekusi order, aktivitas jual dan beli saham yang buruk. Yang menandai bahwa banyak ‘trader’ yang bersaing mendapatkan posisi di saham tertentu.
[Baca lagi: Volatility adalah…]
Potensi Keuntungan dan Risiko Breakout Saham
Melakukan breakout saham adalah hal yang sangat berisiko bagi kita sebagai seorang value investor.
Namun, beda halnya jika dengan investor pemula yang masih akan mencoba-coba. Maka memantau posisi breakout secara teknikal saham, beberapa keuntungan dan juga risiko.
Dari sisi keuntungannya terlebih dahulu, ketika membeli saham pada saat breakout atau dikenal dengan buy on breakout (BoB). Maka berpotensi mendapatkan konfirmasi dari trend yang sedang berjalan. Dengan BoB itu, maka saat terjadi trend bullish, bisa mendapatkan peluang untung pada titik start dari breakout tersebut.
Lalu apakah ada risikonya? Tentunya BoB memiliki risiko yakni akan terjadinya false breakout, atau breakout yang salah dan kemudian akan membentuk pola reversal. Hal ini dapat menyebabkan kerugian. Karena jika false breakout dan terjadi pada seorang trader jangka pendek, maka harus mengambil tindakan untuk cut loss saham tersebut.
[Baca lagi: Divergen dan Konvergen dalam Analisis Teknikal]
Tips Menghadapi Breakout Saham
Berikut ini beberapa strategi dalam memperoleh cuan dari breakout saham:
Menggunakan multi time frame analysis
Sebagai seorang investor, maka dapat menggunakan beberapa time frame dalam satu waktu. Sehingga berpotensi mendapatkan gambaran mengenai pergerakan jangka pendek, jangka menengah ataupun jangka panjang.
Dari pergerakan tersebut, secara tidak langsung bisa mendapatkan gambaran lebih baik mengenai trend yang sedang berjalan.
Perhatikan Volume dan Validasi dengan Candlestick
Volume adalah tools untuk mengkonfirmasi apakah breakout yang terjadi telah terkonfirmasi apa tidak. Sehingga volume sangat penting sebagai acuan saham breakout atau tidak.
Kemudian, baiknya menggunakan candlestick karena bar chart maupun line chart akan cukup menyulitkan dalam menentukan titik breakout.
Disiplin dalam Stoploss
Salah satu inti dari breakout analysis adalah harus disiplin dalam stoploss atau cut loss. Karena jika breakout gagal terjadi, maka mau tidak mau harus cepat keluar dari market. Baru kemudian menyusun strategi yang baru.
Kesimpulan
Jadi, breakout saham adalah suatu indikasi yang menandai adanya peluang harga. Untuk bisa memudahkan breakout saham, cukup dengan menetapkan pada batas atas atau resistance. Bahkan bisa juga menetapkan batas bawah atau support.
Dengan breakout yang terjadi pada volume tinggi, maka menandai adanya ketertarikan yang banyak pada saham tertentu. Di mana nantinya harga saham akan bergerak pada arah breakout.
Sebaliknya jika breakout terjadi dengan volume rendah, maka bisa dikatakan tidak ada ketertarikan pada saham tertentu. Yang pada akhirnya berpotensi gagal breakout.
Sekali lagi ya, pembahasan mengenai breakout saham adalah bagian dari pengetahuan kita mengenai analisis teknikal dan sebagai pelaku pasar. Adapun bagi teman-teman newbie dan ingin mencoba, maka lakukan dengan lot yang sedikit dulu. Serta lakukan Analisa teknikal secara bertahap, apakah titik sudah masuk dengan tepat atau belum.***
###
DISCLAIMER ON:
Segala tulisan di luar konteks tentang Value Investing pada web/blog/situs ini tidak dimaksudkan sebagai suatu rekomendasi metode/cara/langkah/strategi investasi yang dianjurkan. Melainkan hanya berupa informasi mengenai ilmu dalam pasar saham. Penulis web/blog/situs ini tidak bertanggung jawab apabila ada kerugian yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang timbul atas tindakan pembaca.