Cara-Menghadapi-Resesi-Ekonomi

Terakhir diperbarui Pada 17 Desember 2023 at 9:52 am

Apakah itu resesi ekonomi? Mengapa para ekonom mewanti-wanti untuk mewaspadai resesi ekonomi? Investor saham pemula, perlu tahu mengenai dan cara menghadapi resesi ekonomi. Mengingat hal tersebut perlu di waspadai dan akan berdampak terhadap portfolio saham. Yuk kenali tanda-tandanya..

 

 

Definisi Resesi Ekonomi

Resesi ekonomi adalah kondisi perlemahan ekonomi suatu Negara yang memburuk. Hal ini terlihat dari beberapa indikator seperti gross domestic bruto (GDP) dan produk domestic bruto (PDP) turun selama dua kuartal berturut-turut. Disusul dengan pengangguran yang meningkat, dan daya beli masyarakat juga menurun.

Kondisi resesi ini pernah terjadi ketika pandemi Covid19 berlangsung di Indonesia. Ya, saat Covid19 terjadi cukup memukul para pelaku usaha. Bahkan pada saat itu beberapa kebijakan ekonomi di ambil untuk menyelamatkan resesi. Salah satunya melalui bantuan langsung tunai untuk warga yang terdampak Covid19.

 

 

 

Potensi-Resesi-Ekonomi

[Potensi Resesi Ekonomi di Tahun 2020, Apakah Benar-benar Akan Terjadi?]

 

Penyebab Umum Resesi Ekonomi

Kondisi resesi ekonomi pada dasarnya disebabkan faktor eksternal maupun internal, berikut ini penjabarannya:

Faktor Eksternal

  1. Krisis Keuangan Global

Krisis keuangan global seperti pada tahun 1998 dan 2008 menyebabkan banyak negara terdampak dan mengalami resesi. Sebut saja salah satunya adalah Indonesia. Ketika 1998 terjadi krisis ekonomi di sebagian besar negara Asia dan Indonesia merupakan salah satu yang terparah pada saat itu.

 

  1. Pandemi atau wabah

Kondisi pandemi Covid19 yang terjadi pada tahun 2020-2021 cukup memukul para pelaku ekonomi di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya pandemi atau wabah mengharuskan setiap orang tidak keluar rumah. Akibatnya saat itu juga banyak sektor yang terdampak, bahkan sampai melakukan PHK, sehingga menurunkan daya beli masyarakat.

 

Faktor Internal

  1. Suku Bunga Naik

Kenaikan suku bunga membuat biaya produksi akan semakin tinggi. Di mana hal itu juga akan berdampak kepada daya beli yang menurun, akibat suku bunga tinggi.

Itu mengapa suku bunga yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan inflasi.

 

  1. Perubahan Struktural Ekonomi suatu Negara

Perubahan struktural ekonomi adalah suatu kondisi di mana negara harus shifting pendapatan utama ke pendapatan lain. Karena ada sesuatu hal yang membuat pendapatan utama menurun.

Hal itu bisa dicontohkan ketika ada suatu negara yang mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) tertentu. Namun ketika terjadi kendala, seperti SDA yang tidak dapat dijadikan pendapatan utama. Maka negara harus bisa menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan tersebut.

 

  1. Kondisi Politik dan Sosial

Adanya gejolak politik dan kondisi sosial suatu negara dapat menyebabkan negara tersebut menuju jurang resesi. Contohnya resesi yang terjadi di beberapa negara di Afrika, yang disebabkan oleh gejolak politik dan sosial.

 

 

 

Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi Desember 2023 yang telah terbit…

Dampak Negatif Resesi terhadap Individu dan Perusahaan

Resesi ekonomi memiliki dampak yang sangat besar bagi suatu negara dan juga perusahaan, antara lain:

  1. Meningkatnya kemiskinan dan pengangguran.
  2. Menurunnya investasi, karena investor menginginkan kondisi negara yang stabil dan bertumbuh.
  3. Kondisi sosial yang tidak merata dan menyebabkan adanya ancaman terhadap kesatuan bangsa.
  4. Jatuhnya nilai tukar dari mata uang negara yang mengalami resesi.

Oleh sebab itu, pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan penyelamatan ekonomi, di saat kondisi global mengancam. Serta perlunya menjaga kondusifitas di dalam negeri, agar penyebab-penyebab resesi dari internal bisa dicegah.

 

 

 

Fakta-Resesi-Diberbagai-Negara

[Baca lagi: Fakta Negara-negara yang Masuk ke Dalam Jurang Resesi]

 

 

 

 

Memahami Tanda-tanda dan Indikasi Resesi Ekonomi

Sebagai investor kita perlu memahami kondisi tanda-tanda akan timbul resesi ekonomi. Hal ini penting untuk diketauhi, karena kita berinvestasi di pasar modal saham yang sangat rentan terhadap situasi ekonomi. Berikut ini beberapa tanda indikasi resesi ekonomi:

  1. Turunnya GDP dan PDB secara signifikan dalam waktu yang singkat.
  2. Perlambatan ekonomi, yang ditandai dengan menurunnya daya beli masyarakat.
  3. Penurunan lapangan kerja dan pemberhentian karyawan secara besar-besaran.
  4. Harga asset tetap seperti property mengalami penurunan.
  5. Pemerintah tidak melakukan inisiasi pembangunan, cenderung mengeluarkan kebijakan-kebijakan defensif.

Jika teman-teman investor menemukan kondisi tersebut, maka sebaiknya periksa kembali kinerja fundamental saham perusahaan. Apakah saham yang dipegang adalah saham yang terdampak secara langsung, atau tidak.

Dan sebagai alternatif, bisa juga dengan menabung mata uang USD atau emas, sebagai bentuk safe haven saat resesi.

 

 

Cara Menghadapi Resesi Ekonomi

Berikut ini beberapa cara menghadapi resesi ekonomi dari kacamata kita selaku investor:

  1. Siapkan Lebih Banyak Cash

Selalu menyiapkan cash merupakan cara terbaik untuk menyelamatkan finansial keluarga kita dari resesi. Dalam hal ini teman-teman investor dapat mengalokasikan lebih dari 50% asset, ke deposito yang dijamin oleh LPS.

 

  1. Cari Alternatif Investasi

Tidak semua investasi mengalami penurunan saat resesi. Ada salah satu yang cukup fenomenal yakni emas. Ya, karena emas diyakini dapat dijadikan safe haven pada saat resesi terjadi.

 

  1. Hindari Hutang

Hutang merupakan salah satu yang harus dihindari saat resesi, mengapa? Karena suku bunga biasanya naik dan hutang yang besar dapat membuat kita terjerat dalam masalah finansial yang lebih berat. Oleh karena itu, sebaiknya hutang untuk keperluan konsumtif dapat dihindari saat resesi.

 

  1. Frugal living

Hidup secukupnya dan bijak dalam melakukan konsumsi, merupakan cara untuk menyelamatkan dari resesi.

Dalam hal ini, teman-teman investor dapat melakukan pengeluaran dengan memprioritaskan pengeluaran yang bersifat primer. Sebaliknya menahan pengeluaran yang bersifat tersier.

 

 

 

 

Cara-Hadapi-Resesi-dengan-Investasi

[Cara Hadapi Resesi dengan Paham Investasi]

 

 

 

Peran Pemerintah dalam Mengatasi Resesi

Berikut ini beberapa cara menghadapi resesi ekonomi dari kaca mata pemerintah:

  1. Kebijakan Fiskal yang Defensif

Kebijakan fiskal defensif sebaiknya diterapkan oleh pemerintah, saat negara mengalami resesi ekonomi. Kebijakan defensif antara lain: peningkatan pengeluaran publik dalam bentuk subsidi dengan tepat sasaran dan/atau dengan menurunkan pajak.

 

  1. Menurunkan Suku Bunga

Pemerintah dapat melakukan kebijakan moneter, dengan melakukan penurunan suku bunga. Yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong investasi asing lebih banyak masuk.

 

  1. Pemberian Stimulus bagi Investor Asing

Beberapa stimulus yang menarik investor adalah kemudahan perdagangan internasional, dan juga kemudahan dalam berinvestasi di Indonesia. Dengan banyaknya dana asing yang masuk, maka akan memperkuat kondisi devisa suatu Negara. Sehingga dapat membawa negara keluar dari resesi.

 

  1. Reformasi Ekonomi

Pemerintah baiknya menerapkan dan merevisi kebijakan-kebijakan ekonomi yang tidak berpihak pada warganya. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan para ekonom untuk menentukan formula reformasi ekonomi yang tepat.

Perlu diketahui, bahwa hal ini pernah terjadi di Indonesia, setelah tumbangnya orde baru di tahun 1998.

 

Kesimpulan

Cara menghadapi resesi ekonomi penting untuk kita ketahui. Ya, karena kita sebagai investor banyak menempatkan dana investasi pada perusahaan-perusahaan, yang di mana secara ekonomi sangat dipengaruhi oleh perekonomian negara.

Pada dasarnya, resesi ekonomi sendiri dapat diatasi, melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan warga Negara didalamnya. Resesi ekonomi tidak bisa diselamatkan tanpa campur tangan pemerintah dan juga dukungan masyarakat dalam membangun ekonomi.

Di mana, dari sisi pemerintah harus dapat mengeluarkan kebijakan yang defensive. Sementara dari masyarakat sebaiknya “sedia payung sebelum hujan”. Dengan demikian ketika terjadi resesi, maka kita akan masih dapat survive. Tentunya hal ini juga akan berimbas positif pada keseimbangan dan pertumbuhan portfolio investasi.***

 

###

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *