Terakhir diperbarui Pada 14 September 2023 at 12:57 pm
Apa itu saham Repo? Sebuah bentuk investasi yang juga ada dalam pasar saham. Saham repo dinilai menarik, karena menjadi alternatif sumber pendanaan jangka pendek. Hal itu membuat saham repo memiliki peran krusial dalam menjaga likuiditas dan stabilitas pasar. Nah dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu saham Repo, mulai dari cara kerja, jenis, hingga keuntungan, beserta potensi risiko yang mungkin terjadi. Yuk langsung saja kita bahas…
Daftar Isi
Pengertian Saham Repo
Mengacu pada laman website Pendanaan Efek Indonesia atau PEI, repo adalah istilah dari Repurchase Agreement. Di mana repo, adalah transaksi peminjaman dana dengan jaminan agunan saham/surat berharga/efek yang dilakukan oleh dua pihak, yakni pihak pendana dan pihak peminjam.
Jadi proses repo ini berjalan, ketika pihak pertama menjaminkan aset berupa saham/surat berharga/efek milik perusahaan, kepada pihak kedua dengan perjanjian waktu dan harga yang sudah ditentukan lebih dulu.
Saham repo ini adalah aktivitas legal yang membuatnya aman untuk dilakukan perusahaan. Repo sendiri telah diatur dalam POJK Repo No. 9/POJK.04/2015, membuat saham repo memang boleh dilakukan karena sistem transaksi yang jelas.
[Baca lagi: Apakah Saham Repo Aman untuk Berinvestasi Saham?]
Perbedaan Saham Repo dan Saham Biasa
Saham repo ini jelas berbeda dari saham biasa yang umum banyak dilakukan investor, berikut ini perbedaan antara keduanya:
Perbedaan Saham Repo vs Saham Biasa | ||
Indikator | Saham Repo | Saham Biasa |
Jangka Waktu
| Saham repo adalah transaksi jangka pendek. | Saham biasa adalah investasi jangka panjang. |
Tujuan Investasi
| Saham repo digunakan untuk pendanaan jangka pendek. | Saham biasa adalah investasi jangka panjang. |
Risiko | Saham repo berfokus pada risiko gagalnya pihak kedua untuk membeli kembali surat berharga (membayar atau menebus kembali jaminan yang diberikan). | Saham biasa melibatkan risiko fluktuasi harga saham dan kinerja perusahaan.
|
Peran dalam Portfolio | Saham repo umumnya digunakan untuk diversifikasi portofolio jangka pendek, | Saham biasa adalah bagian dari portfolio jangka panjang.
|
Pemahaman Pasar: sementara | Saham repo membutuhkan pemahaman tentang transaksi jangka pendek, | Saham biasa melibatkan analisis fundamental dan pemahaman perusahaan secara mendalam.
|
Cara Kerja Saham Repo
Cara kerja saham repo sangat sederhana, yakni:
Pihak pertama, PT AAAA sebagai pemilik surat berharga.
Pihak kedua, Bank XXXX sebagai pemberi pinjaman dana.
PT AAAA – sebagai pihak yang membutuhkan dana untuk pengembangan bisnis, dengan menawarkan saham/surat berharga/efek yang dimiliki kepada Bank XXXX sebagai jaminan, agar bisa mendapatkan dana pinjaman.
Maka sebagai bentuk imbalan terhadap dana pinjaman yang diberikan, PT AAAA berani menawarkan bunga sekitar 5% per tahun kepada Bank XXXX. Dengan kesepakatan jangka waktu selama 3 tahun, yang menandakan bahwa PT AAAA harus mengembalikan lagi dana pinjaman sebelum waktu jatuh tempo tiba.
Jika, PT AAAA berhasil mengembalikan pinjaman sebelum jatuh tempo, maka saham/surat berharga/efek yang menjadi jaminan akan dikembalikan oleh Bank XXXX. Sebaliknya, jika PT AAAA gagal membayar pinjaman, maka Bank XXXX berhak menyita atau mengambil alih hak saham/surat berharga/efek tersebut.
Bukan itu saja, Bank XXXX juga memiliki kewenangan untuk bisa menjual saham/surat berharga/efek milik PT AAAA kepada publik. Sebagai konsekuensi yang harus ditanggung oleh PT AAAA atas ketidakmampuan mengembalikan pinjaman.
Jenis Saham Repo
Terdapat dua jenis utama saham repo:
Saham Repo Biasa (Classic Repo)
Dalam repo biasa, saham/surat berharga/efek yang dijual oleh pihak pertama akan dibeli kembali pada tanggal jatuh tempo, dengan harga yang telah disepakati sebelumnya. Ini adalah bentuk saham repo yang paling
Saham Repo Invers (Reverse Repo)
Dalam repo invers, peran antara pihak pertama dan pihak kedua dibalik. Di mana pihak pertama membeli surat berharga dari pihak kedua dengan perjanjian untuk menjualnya kembali pada tanggal jatuh tempo. Repo invers sering digunakan oleh lembaga keuangan untuk menempatkan dana yang berlebih
Keuntungan dan Risiko dalam Saham Repo
Keuntungan saham repo:
- Sumber pendanaan murah
Saham repo menawarkan akses ke sumber pendanaan dengan tingkat bunga yang relatif rendah, membuatnya menjadi opsi yang ekonomis bagi perusahaan maupun investor.
- Diversifikasi portfolio
Investor dapat menggunakan saham repo untuk diversifikasi portfolio investasi, dengan memanfaatkan surat berharga yang dimiliki sebagai jaminan. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan fleksibilitas investasi.
- Likuiditas tinggi
Saham repo memberikan tingkat likuiditas yang tinggi, karena surat berharga yang digunakan sebagai jaminan dapat dengan mudah dijual kembali di pasar.
- Investasi jangka pendek
Saham repo bisa menjadi alternatif investasi jangka pendek. Ini karena saham repo tergolong aman untuk menjadi penempatan dana investasi secara sementara, dengan tingkat pengembalian yang kompetitif.
- Pendapatan tambahan
Investor dapat memperoleh pendapatan tambahan melalui bunga atau imbal hasil dari transaksi saham repo. Dengan ini dapat meningkatkan potensi penghasilan dalam portfolio investasi.
Risiko-risiko dalam saham repo meliputi:
- Risiko Kredit
Saham repo menghadapi risiko kredit yang datang dari pihak kedua yang berjanji untuk membeli kembali surat berharga. Di mana pihak kedua ini berpotensi mengalami ketidakmampuan dalam memenuhi kewajibannya, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi pihak pertama.
- Risiko Pasar
Nilai saham/surat berharga/efek yang digunakan sebagai jaminan dalam saham repo dapat mengalami fluktuasi selama periode transaksi. Fluktuasi yang terjadi ini akan memengaruhi besarnya pinjaman yang diberikan, dan memperbesar potensi kerugian.
- Risiko Likuiditas
Meski saham repo cenderung likuid. Namun bukan berarti saham repo terhindar dari risiko likuiditas, terutama ketika pihak pertama kesulitan menemukan pihak ketiga yang bersedia membeli kembali surat berharga yang dijual kembali. Terlebih lagi dalam situasi pasar yang tidak likuid, sehingga tidak mendukung nilai transaksi.
- Risiko Operasional
Kesalahan atau masalah operasional dalam pelaksanaan transaksi saham repo dapat menyebabkan gangguan. Yang pada akhirnya memperbesar potensi kerugian finansial bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi saham repo.
- Risiko Hukum dan Regulasi
Perubahan regulasi dan aturan hukum pasar modal, sudah tentu memengaruhi pelaksanaan dan keabsahan saham repo. Untuk itu penting memperhitungkan lebih dulu potensi risiko ini agar tidak membebani pihak-pihak yang terlibat.
Potensi Keuntungan dalam Saham Repo bagi Investor
Bagi investor, saham repo dapat menjadi alternatif investasi yang menarik. Potensi keuntungannya terletak pada:
- Pendanaan Murah
Saham repo dapat memberikan sumber pendanaan yang lebih murah dibandingkan dengan pinjaman bank. Terutama jika investor memiliki surat berharga yang sangat likuid.
- Diversifikasi Portfolio
Investor dapat menggunakan saham repo untuk diversifikasi portfolio, sehingga investor bisa mendapatkan pendapatan tambahan, atau bahkan mengelola risiko.
- Investasi Jangka Pendek
Saham repo cocok untuk investor yang mencari investasi jangka pendek dengan tingkat keamanan yang relatif tinggi.
Dapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap dan harga spesial hanya untuk member RK. Yuk gabung sekarang juga menjadi Platinum Member !
Peraturan dan Pengawasan untuk Saham Repo
Di Indonesia, saham repo diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Peraturan ini mencakup berbagai aspek, termasuk prosedur pelaporan, persyaratan modal, dan tata cara penyelesaian transaksi. Ini menandakan bahwa saham repo bukan jenis investasi bodong.
Dalam hal keamanan, OJK dan BEI terlibat aktif dalam melakukan pengawasan terhadap investor maupun perusahaan yang terlibat dalam transaksi saham repo. Bahkan untuk perusahaan yang akan melakukan repo, wajib melaporkan diri ke BEI. Guna memastikan bahwa sebagai pelaksana repo, perusahaan telah mematuhi peraturan POJK repo.
Kesimpulan
So, apa itu saham repo? Dalam bahasa yang lebih sederhana, RK Team memandang saham repo ini sebagai bentuk perjanjian peminjaman dana, yang memanfaatkan kepemilikan saham/surat berharga/efek yang ditawarkan sebagai jaminan kepada pihak pemberi pinjaman.
Dalam hal saham repo ini, ketika mengajukan pinjaman dana dengan menjaminkan saham. Umumnya nilai pinjaman yang diberi nilainya setara 50% dari nilai total saham sebenarnya. Lho kenapa begitu Ko Rivan? Jawabannya, karena saham yang dijadikan jaminan itu memiliki nilai yang berfluktuasi.
Oleh karenanya, peminjam dana hanya akan menerima 50% saja dari total nilai saham sebenarnya. Dan ketika nilai saham yang dijaminkan anjlok, setidaknya investor masih mempunyai cadangan nilai sekitar 50% nya.
Hanya saja dalam kasus saham repo ini, RK Team sangat menyoroti kemampuan perusahaan dalam pengembalian dana pinjaman jauh sebelum jatuh tempo tiba.
Sehingga penting bagi investor yang terlibat dalam saham repo, untuk memahami peraturan dan risiko yang mungkin muncul. Serta memastikan bahwa perusahaan yang berurusan sudah terdaftar dan diawasi oleh otoritas berwenang, seperti BEI hingga OJK.
Meski begitu, memang saham repo menawarkan manfaat positif bagi kedua belah pihak. Kita sebagai investor dapat memanfaatkannya untuk mengelola portfolio investasi dan memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek. Sedangkan bagi perusahaan dan/atau lembaga, saham repo akan menjadi sumber pendanaan untuk mengembangkan bisnis.
Banyaknya instrumen investasi dalam pasar modal, hendaknya membuat kita untuk lebih cermat lagi menganalisa peluang investasi, memahami peraturan yang berlaku, dan berhati-hati dalam mengelola risiko. Sehingga bisa dengan mudah, mencapai tujuan finansial yang diinginkan.***