Cara-Membaca-Candlestick-Saham

Terakhir diperbarui Pada 7 Desember 2023 at 6:31 pm

Dalam pasar saham, ada banyak cara membaca saham, bisa dengan grafik berbentuk model bar dan garis, ada juga yang disebut dengan candlestick karena bentuknya seperti lilin. Lebih lanjut, mari mempelajari cara membaca candlestick saham yuk!

 

Sejarah dan Asal Usul Candlestick

Candlestick, atau pola lilin, merupakan salah satu alat analisis teknis yang populer dalam perdagangan saham dan pasar keuangan.

Sejarah candlestick berasal dari Jepang abad ke-18, di mana para pedagang berasal dari pasar beras mulai menggunakan pola lilin untuk menganalisis harga dan tren pasar. Metode ini dikembangkan oleh seorang pedagang bernama Munehisa Homma yang terkenal dengan kesuksesannya dalam perdagangan beras pada masanya.

Pola lilin Jepang ini kemudian diperkenalkan ke dunia barat oleh Steve Nison pada tahun 1980-an, yang mengembangkan dan mempopulerkan penggunaan candlestick dalam analisis teknikal.

Sejak itu, candlestick menjadi alat yang sangat penting dalam menganalisis pergerakan harga, mengidentifikasi pola, dan memberikan petunjuk tentang arah pasar.

Dengan berbagai macam pola dan formasi yang dapat dikenali, candlestick memberikan wawasan berharga bagi para trader dalam pengambilan keputusan perdagangan.

 

Komponen-komponen Candlestick

Sebelum masuk pada cara membaca candlestick saham, ada baiknya untuk terlebih dulu mengenal apa saja komponen-komponen candlestick.

Candlestick terdiri dari beberapa komponen penting yang memberikan informasi tentang pergerakan harga saham dalam analisis teknis.

  • Pertama, body (badan) lilin yang mewakili kisaran antara harga pembukaan dan penutupan dalam suatu periode waktu tertentu. Jika body lilin berwarna putih atau hijau, artinya harga penutupan lebih tinggi dibanding harga pembukaan.

Lalu sebaliknya, jika warna hitam atau merah muncul pada body lilin, ini memiliki arti harga penutupan lebih rendah dibanding harga pembukaan.

  • Kedua, shadow (bayangan) mewakili rentang antara harga tertinggi dan terendah dalam periode waktu tersebut. Bayangan atas menunjukkan harga tertinggi, dan bayangan bawah menunjukkan harga terendah.

Pola dan panjang dari body dan shadow candlestick dapat memberikan petunjuk tentang sentimen pasar, kekuatan tren, dan potensi pembalikan harga.

Source: sikapiuangmu.ojk.go.id

Dengan memahami komponen candlestick di atas, maka setidaknya kalian yang tertarik mencoba belajar cara membaca candlestick saham bisa lebih mudah menggunakannya dan analisa teknikal jadi lebih efektif. Terutama dalam menganalisis pergerakan harga saham.

 

Langkah-langkah dalam Cara Membaca Candlestick Saham

Untuk lebih fasih dalam cara membaca candlestick saham, kita perlu melibatkan beberapa langkah penting untuk memahami pergerakan harga saham dan pola dalam analisis teknikal.

  • Pertama, perhatikan bentuk body dan warna candlestick. Jika body candlestick berwarna hijau atau putih, ini menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, menandakan sentimen positif dan tekanan beli.

Sebaliknya, jika body candlestick berwarna hitam atau merah, ini menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, menunjukkan sentimen negatif dan tekanan jual.

  • Kedua, perhatikan panjang shadow candlestick. Bayangan atas menunjukkan kisaran harga tertinggi yang dicapai, sementara bayangan bawah menunjukkan kisaran harga terendah. Semakin panjang shadow, semakin tinggi volatilitas harga.
  • Ketiga, identifikasi pola dan formasi candlestick seperti doji, hammer, shooting star, atau engulfing pattern. Pola ini memberikan indikasi tentang pembalikan harga atau kelanjutan tren.
  • Keempat, lakukan perbandingan candlestick saat ini dengan candlestick sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk bisa melihat tren pergerakan harga saham yang terbentuk.

Source: sikapiuangmu.ojk.go.id

Nah, dengan memahami langkah-langkah di atas, sekarang kalian sudah lebih bisa menginterpretasikan candlestick saham dan mengambil keputusan transaksi lebih baik.

[Baca juga: Cara Membaca Grafik Saham untuk Pemula, Mudah dan Efektif!]

 

Strategi Trading Menggunakan Candlestick Saham

Strategi trading menggunakan candlestick saham, efektif membantu trader dalam mengidentifikasi peluang perdagangan saham dan keputusan bertransaksi.

Salah satu strategi yang umum digunakan adalah pola pembalikan harga.

Source: www.inbizia.com

Jadi, misalnya pola hammer yang terbentuk dengan body kecil dan bayangan bawah yang panjang dapat mengindikasikan potensi pembalikan dari tren turun menjadi tren naik.

Di sisi lain, pola shooting star dengan body kecil dan bayangan atas yang panjang dapat menunjukkan potensi pembalikan dari tren naik menjadi tren turun.

Source: www.inbizia.com

Selain itu, pola engulfing pattern juga sering digunakan. Nantinya candlestick yang mengikuti menelan atau “engulf” candlestick sebelumnya, menunjukkan perubahan arah harga yang mungkin terjadi.

Selain pola pembalikan, strategi trading juga mencakup penggunaan indikator teknikal lainnya seperti moving averages, MACD, atau RSI untuk mengkonfirmasi sinyal dari candlestick.

Itu mengapa, sangat penting untuk menguasai dan memahami cara membaca candlestick saham yang baik. Karena ada berbagai pola dan formasi candlestick, dan kita juga harus menggabungkannya dengan analisis teknikal yang komprehensif untuk mengoptimalkan hasil trading.

 

Faktor-faktor yang Memengaruhi Candlestick Saham

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi candlestick saham dalam analisis teknis, mari kita telaah satu per satu yuk!

  1. Faktor sentimen pasar

Sentimen yang seringkali berkembang di pasar, sangat rentan memengaruhi pergerakan harga, terlepas itu sentimen positif maupun negatif.

Ketika pasar dalam tren bullish atau optimis, maka harga akan cenderung naik dan candlestick akan bergerak lebih tinggi lagi.

Sebaliknya ketika pasar dalam tren bearish atau pesimis, maka harga akan cenderung turun dan candlestick akan bergerak lebih rendah.

 

  1. Faktor global

Candlestick bukan hanya mudah dipengaruhi oleh sentimen pasar dalam negeri, tetapi juga oleh berita-berita global. Seperti halnya kebijakan-kebijakan moneter bank sentral, hingga berbagai peristiwa geopolitik yang begitu signifikan memengaruhi pergerakan harga.

Jadi ketika berita global itu positif, maka harga cenderung bergerak naik, dan candlestick juga bergerak tinggi.

Tapi ketika berita global itu negatif, maka harga akan cenderung turun, dan candlestick pun bergerak lebih rendah.

 

  1. Supply dan Demand

Pada dasarnya prinsip pasar modal adalah adanya penawaran dan permintaan. Di mana ketika permintaan lebih tinggi dari penawaran, maka spot price akan bergerak naik, dan candlestick akan bergerak lebih tinggi.

Begitu juga ketika penawaran lebih tinggi dari permintaan, harga akan cenderung turun dan candlestick bergerak turun.

 

  1. Profil investor/trader

Sikap dan perilaku investor/trader juga menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh besar terhadap pergerakan harga. Jadi ketika ada banyak investor/trader yang membeli, sudah tentu harga akan bergerak naik dan candlestick menujukkan pergerakan lebih tinggi.

Sebaliknya, ketika investor/trader banyak melakukan penjualan, maka harga akan bergerak turun dan candlestick juga menuju ke titik lebih rendah.

Faktor-faktor di atas sangat berkaitan satu sama lain dan pengaruhnya pun relatif kompleks terhadap pergerakan harga dan juga candlestick pada grafik harga. Namun, dengan memberi perhatian lebih kepada faktor-faktor tersebut, maka akan sangat mudah untuk kita tahu cara membaca candlestick saham, dan memahami konteks di balik pola candlestick saham yang terbentuk, serta memudahkan dalam mengambil keputusan transaksi yang lebih terinformasi.

 

Pentingnya Pemahaman Candlestick Saham

Pemahaman yang baik terhadap cara membaca candlestick saham sangat penting bagi para trader maupun investor untuk memaksimalkan analisis teknikal. Beberapa kepentingan yang dapat dipenuhi ketika, investor/trader mampu membaca candlestick saham:

  • Candlestick memberikan gambaran visual yang jelas tentang pergerakan harga dan sentimen pasar. Dengan melihat pola, bentuk, dan warna candlestick, maka kita bisa dengan cepat memperoleh informasi tentang apakah tekanan beli atau jual yang dominan, apakah harga cenderung naik atau turun, dan apakah ada potensi pembalikan harga.
  • Candlestick membantu memudahkan investor/trader dalam membaca sentimen pasar dan psikologi kolektif investor. Hal itu didorong oleh pola candlestick yang mencerminkan perubahan emosi dan persepsi pasar yang dapat memengaruhi pergerakan harga. Dengan memahami pola-pola tersebut, kita bisa mengidentifikasi potensi pembalikan tren, konsolidasi, atau kelanjutan tren yang sedang terjadi. Di waktuyang sama, hal ini juga membantu menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan pergerakan harga, seperti salah mengartikan sinyal pembalikan atau kelanjutan.
  • Paham cara membaca candlestick saham juga meningkatkan keunggulan kompetitif diri sebagai investor/trader dalam mengambil keputusan yang terukur dan tepat. Bahkan mampu meningkatkan akurasi analisis, dan mengoptimalkan hasil perdagangan.

 

Kesimpulan

Menarik bukan mempelajari cara membaca candlestick saham? Bahkan tidak ada salahnya ketika kita memutuskan menjadi investor jangka panjang, namun juga mempelajari mengenai candlestick. Mengingat dalam melakukan analisa fundamental, kita juga membutuhkan analisa teknikal untuk dapat mengukur dan memperhitungkan pergerakan saham suatu perusahaan dalam periode tertentu.

Namun, perlu diingat kembali bahwa candlestick saham juga bisa dipengaruhi oleh faktor teknis. Seperti halnya penggunaan alat analisis teknis seperti moving averages, indikator oscillator, atau level support dan resistance yang dapat memberi konfirmasi dan penafsiran lebih tepat terhadap pola candlestick.

Untuk itu, kombinasi antara faktor fundamental, eksternal, psikologis, dan teknis membentuk dinamika kompleks yang pada akhirnya mampu menggerakkan harga saham dan membentuk pola candlestick.

Dan untuk kalian yang ingin menggunakan candlestick saham sebagai alat analisis teknikal. Penting untuk memperhatikan dan menganalisis berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti faktor sentimen pasar, global, supply & demand, hingga profil masing-masing investor/trader. Jelas tujuannya agar mampu mengambil keputusan transaksi saham lebih akurat dan efektif.

Gimana, sudah siap berinvestasi yang lebih cuan?***

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *