Terakhir diperbarui Pada 21 Oktober 2024 at 3:21 pm
Sekarang ini sudah semakin banyak orang ingin mengetahui cara nabung saham yang benar. Semata-mata agar dana yang diinvestasikan bisa berkembang dengan efektif dan menguntungkan. Keinginan seperti ini, jika tidak diimbangi oleh keputusan matang dan kehati-hatian, bisa berdampak pada kerugian besar, apalagi saat dihadapkan pada tawaran manis investasi bodong. Maka dari itu, sebaiknya bekali diri dengan menambah pengetahuan tentang saham secara lebih deep. Yuk kupas tuntas di sini!
Daftar Isi
Definisi Menabung Saham
Sejak kecil kita sudah sangat familar dengan kata ‘menabung’. Tapi, bagaimana kalau dengan ‘menabung saham’? Jelas akan sedikit berbeda ya atau bahkan apa sih saham itu?
Jawabannya, jelas berbeda ya antara menabung dan ‘menabung saham’, karena memang cara nabung saham ini berupa pembelian atas sebagian kepemilikan penyertaan modal terhadap sebuah perusahaan.
Sebagai orang yang menabung saham, teman-teman akan disebut sebagai ‘investor’ karena kegiatannya adalah investasi.
Jadi ketika berinvestasi pada produk saham di perusahaan tertentu, posisi teman-teman sebagai pemegang saham tentu berhak memiliki sebagian persentase atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan itu.
Keuntungan Menabung Saham
Sebagai investor ada beberapa keuntungan didapat, salah satunya yang paling diminati adalah mendapatkan imbal hasil yang disebut ‘dividen’ dalam kurun waktu tertentu.
Pembagian dividen ada yang satu kali dalam setahun, namun bisa juga lebih misalnya dua kali dalam setahun. Periode pembagian dividen sangat tergantung pada keuntungan dan keputusan para pemegang saham dalam perusahaan tersebut.
Demikian halnya, dengan besaran jumlah dividen yang dibagi akan tergantung dari seberapa banyak persentase kepemilikan jumlah saham yang teman-teman miliki di perusahaan itu.
Selain itu, keuntungan lainnya adalah capital gain sebagai keuntungan yang seiring waktu nilai saham dapat bertumbuh. Contohnya:
Ketika membeli saham perusahaan A di tahun 2023 senilai Rp2.000,- per lembar. Maka bisa saja nilai saham tersebut tumbuh menjadi Rp 3.500,- per lembar di tahun 2030.
Kendati demikian, kita tidak bisa selalu memastikan bahwa semua saham nilainya akan naik. Ada risiko yang perlu ditanggung, apabila nilai saham tidak naik karena perusahaan tidak memberi kinerja baik.
Inilah pentingnya pertimbangan matang sebelum terjun sebagai investor saham, di tambah dengan kemampuan membaca laporan keuangan perusahaan.
Alasan Mengapa Menabung Saham Penting
Sekarang ini menabung saham menjadi satu hal penting, apalagi kalau dilakukan sejak dini. Mengapa? Karena investasi saham adalah cara paling bijak menghadapi lonjakan inflasi.
Setiap tahun, nilai uang akan menurun akibat tertekan lonjakan inflasi sehingga dengan nominal uang yang sama, jasa atau produk yang didapatkan bisa lebih kecil.
Dalam jangka panjang, keuntungan menabung saham jauh lebih besar, dari menabung di bank karena persentase kenaikan nilai saham bisa mencapai berkali lipat.
Apalagi investasi saham sekarang bisa dimulai dari modal awal yang tidak terlalu besar. Tapi jika dilakukan secara konsisten, maka mampu memberi keuntungan lebih besar.
Dengan begitu, hasil dari investasi saham bisa mendukung rencana keuangan teman-teman di masa depan.
Oya, nabung saham juga aman karena dijamin oleh Pemerintah. Jadi jangan ragu untuk mempelajari gimana cara nabung saham ya untuk teman-teman investor pemula…
Langkah-langkah dalam Menabung Saham
Peningkatan jumlah investor saham di Indonesia yang terus meningkat, berdasarkan Single Investor Identification (SID) yang ada dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sampai per Mei 2023 jumlahnya tembus 11 juta atau berjumlah 11.062.050 juta investor.
Jumlah itu naik 7.28% dari akhir tahun 2022 yang baru 10.3 juta investor.
Source: KSEI
Peningkatan yang sama juga terjadi pada instrumen investasi lainnya, seperti Surat Berharga, Reksa Dana, hingga Surat Berharga Negara lainnya.
Peningkatan yang terjadi, tidak lepas dari tren investasi saham di kalangan anak-anak muda. Ditunjang juga oleh kemudahan proses pembukaan rekening saham, yang sudah bisa dilakukan secara online/digital.
Jadi kalau teman-teman investor pemula, ingin praktik langsung cara nabung saham bisa langsung ikuti langkah berikut ya:
- Cari dan pilih sekuritas terpercaya dan diawasi OJK.
- Lakukan pengajuan rekening dana nasabah (RDN) dan isi formulir data yang diminta sekuritas.
- Setelah itu, tunggu permohonan pembukaan RDN diproses perusahaan sekuritas.
- Jika RDN telah siap, segera lakukan pengisian rekening dana investasi sesuai jumlah minimum yang ditentukan sekuritas, sebagai setoran awal.
- Lalu unduh aplikasi online jual-beli saham milik sekuritas tempat teman-teman membuka RDN.
- Aplikasi siap digunakan untuk menabung saham.
Dalam belajar cara nabung saham, baiknya jangan tergesa-gesa, apalagi ikut saran orang lain.
Sebaiknya cara nabung saham yang efektif adalah mempelajari sendiri kinerja keuangan perusahaan dan perkembangan industri dari perusahaan yang akan diinvestasikan.
Tips dan Strategi dalam Menabung Saham
- Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam cara nabung saham adalah tujuan investasi. Menabung saham bisa lebih efektif, ketika teman-teman investor sudah tahu apa tujuan investasi saham. Apakah sebagai dana darurat, dana liburan, dana pernikahan, dana pendidikan anak, atau bahkan sampai dana pensiun.
Penetapan tujuan dimaksudkan untuk meningkatkan fokus teman-teman investor dalam berinvestasi, sehingga mampu mencapai target yang diharapkan.
- Kedua, menyusun strategi dengan menghitung rentang waktu investasi (time frame). Apakah teman-teman investor menginginkan investasi saham jangka pendek, jangka menengah atau untuk jangka panjang. Menentukan seberapa lama investasi saham dilakukan dapat menjaga teman-teman investor dari rasa panik menghadapi fluktuasi pasar.
- Ketiga, alokasikan dana yang akan diinvestasikan tiap bulan. Menentukan jumlah dana yang akan diinvestasi juga penting dilakukan, sehingga aktivitas investasi bisa terukur dengan baik. Penentuan dana ini juga sangat penting untuk dilakukan, agar terhindar dari ambisi berutang untuk investasi. Bagaimana pun investasi yang sehat adalah yang berasal dari pendapatan sendiri, yang dialokasikan untuk investasi. Bukan berasal dari utang karena risikonya cukup besar.
- Hal keempat yang perlu dikenali adalah profil risiko dalam berinvestasi. Kondisi keuangan setiap orang itu berbeda, maka perencanaan keuangan tiap pribadi juga akan berbeda untuk dikalkulasikan. Berdasarkan jenis, profil risiko investor terbagi menjadi tiga, yaitu investor konservatif, moderat, dan agresif.
Dan untuk mengetahui apa jenis profil risiko teman-teman investor, maka itu tergantung dari seberapa besar tolok ukur toleransi keuangan terhadap potensi kenaikan maupun penurunan nilai investasi teman-teman.
Dan kalau toleransi investasi teman-teman investor itu rendah, maka termasuk ke kategori konservatif. Jika menengah maka moderat, dan kalau toleransi risiko tinggi maka masuk ke dalam kategori agresif.
Contoh atau Studi Kasus dalam Menabung Saham
Di bagian ini, kita akan masuk ke dalam studi kasus cara nabung saham.
Oya, tapi di bawah ini bukan rekomendasi emiten ya!
Contoh cara nabung saham dengan membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Cukup dengan ketik sticker code BBCA dalam kolom pencarian aplikasi online saham, lalu akan muncul posisi harga saham. Beserta dengan harga jual beli sesuai waktu saat itu.
Pembelian minimal adalah 1 lot yang berisi 100 lembar saham. Jadi misalnya, untuk harga 1 lembar saham BBCA adalah Rp 9.000,-. Maka untuk pembelian 1 lot, nominalnya perlu dikali 10.
Setelah itu tetapkan berapa jumlah lot yang ingin dibeli, dengan menekan tombol “BUY” atau “BELI”.
Perlu diingat juga bahwa untuk setiap transaksi jual beli saham akan dikenakan biaya, tergantung aplikasi dari sekuritas teman-teman investor.
Risiko yang Perlu Diketahui Saat Menabung Saham
Setiap keputusan investasi ada keuntungan dan kerugian. Begitu halnya ketika menabung saham, tetap ada risiko. Ada tiga jenis risiko dalam berinvestasi saham, antara lain:
Capital Loss
Sebutan capital loss adalah kebalikan dari capital gain. Capital loss terjadi ketika, nilai saham saat ini lebih rendah dibanding nilai saham saat pembelian. Sehingga ada selisih harga yang membuat kerugian.
Jadi, misalnya ketika teman-teman membeli lot saham dalam jumlah banyak. Tapi kemudian nilai sahamnya turun drastis akibat faktor tak terduga. Dan hal ini menyebabkan kerugian.
Suspend
Sedangkan suspend adalah saat emiten saham milik teman-teman diberhentikan perdagangannya secara sementara oleh Bursa Efek. Akibatnya, teman-teman tidak bisa menjual saham tersebut sampai masa suspend dicabut.
Likuidasi
Risiko lainnya adalah perusahaan terbuka tempat teman-teman berinvestasi, dinyatakan bangkrut atau likuidasi. Jika hal ini terjadi, maka saham yang dimiliki menjadi tidak bernilai.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, cara nabung saham sangat mudah untuk dilakukan. Dimulai dari proses pembukaan rekening dana nasabah (RDN) sampai dengan proses transaksi jual beli saham.
Tapi, sebelum praktik secara langsung ada baiknya untuk memperhatikan kembali tips dan strategi cara nabung saham yang meliputi: apa tujuan investasi kalian, bagaimana strategi investasi sesuai dengan time frame yang diinginkan, pengalokasian dana investasi setiap bulan, dan terakhir mengenali profil risiko diri dalam berinvestasi saham.
Tujuannya jelas, agar nabung saham menjadi efektif dan memberikan keuntungan yang optimal di masa mendatang. Termasuk dengan risiko yang dapat diminimalisir, sehingga terjaga dari kerugian besar.
Jadi pastikan lagi bahwa aktivitas menabung saham teman-teman investor sudah dibekali oleh edukasi pasar modal yang matang. Jangan mudah untuk terbawa arus pasar, untuk panic buying atau bahkan berspekulasi terhadap saham tertentu.
Jika informasi tentang cara nabung saham ini membantu teman-teman investor terutama pemula yang baru mulai. Yuk ikuti terus update artikel di blog.rivankurniawan.com ini!***
