Terakhir diperbarui Pada 23 April 2024 at 1:19 pm
Belakangan ini ada banyak perusahaan emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) justru dikenakan denda dengan nilai yang mencapai Rp 50 juta. Bahkan emiten juga diberikan sanksi berupa peringatan tertulis II dan notasi khusus berupa huruf “L”. Jika demikian, apa sebenarnya yang menyebabkan pengenaan denda dan sanksi terhadap 43 perusahaan emiten tersebut ?
Daftar Isi
Artikel ini dipersembahkan oleh:
43 Emiten Kena Denda dan Sanksi
Baru-baru ini, sebanyak 43 emiten kena denda dan sanksi dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan pengumuman BEI tertanggal 10 Agustus 2020, dari seluruh 799 emiten yang tercatat di BEI, baru ada sekitar ±628 yang sudah menyampaikan Laporan Keuangan interim yang telah berakhir pada 31 Maret 2020, dengan tepat waktu. Adapun 7 emiten yang berbeda tahun bukunya, namun telah menyampaikan Laporan Keuangan sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Dan untuk 117 emiten lainnya, tidak diwajibkan menyampaikan laporan keuangannya.
Sedangkan sisanya, adalah 43 emiten yang belum menyampaikan Laporan Keuangan per 30 Juni 2020, padahal BEI sudah memberikan tenggat waktu hingga tanggal 30 Juli 2020. Sebagai akibatnya, 43 emiten tersebut dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp 50 juta dan juga diberikan sanksi administratif berupa peringatan tertulis II. Bahkan ada yang disertai dengan notasi khusus berupa huruf “L”. Untuk lebih memperjelas Penulis akan sajikan screenshot tabel notasi khusus, beserta ke 43 emiten kena denda dan sanksi berikut…
Notasi Khusus dari BEI. Source : https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/notasi-khusus/
No. | Kode Saham | Nama Emiten | Notasi |
1. | BEKS | PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. | – |
2. | BTEL | PT Bakrie Telecom Tbk. | E, D |
3. | CPRO | PT Central Proteina Prima Tbk. | L |
4. | BTEL | PT Bakrieland Development Tbk. | – |
5. | ETWA | PT Eterindo Wahanatama Tbk. | E, L |
6. | GOLL | PT Golden Plantation Tbk. | B, L |
7. | JGLE | PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. | L |
8. | KBRI | PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. | L, S |
9. | MABA | PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. | D, L |
10. | MEDC | PT Medco Energi Internasional Tbk. | L |
11. | MTRA | PT Mitra Pemuda Tbk. | M, L |
12. | POLI | PT Pollux Investasi Internasional Tbk. | – |
13. | POLL | PT Pollux Properti Indonesia Tbk. | L |
14. | VIVA | PT Visi Media Asia Tbk. | – |
15. | FINN | PT First Indo American Leasing Tbk. | L |
16. | GLOB | PT Global Teleshop Tbk. | E, L |
17. | MAMI | PT Mas Murni Indonesia Tbk. | L |
18. | RIMO | PT Rimo International Lestari Tbk. | L |
19. | SKYB | PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. | L |
20. | SUGI | PT Sugih Energy Tbk. | L |
21. | TELE | PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. | M, L |
22. | TIRA | PT Tira Austenite Tbk. | – |
23. | TRAM | PT Trada Alam Minera Tbk. | L |
24. | TRIO | PT Trikomsel Oke Tbk. | E, D, L |
25. | ARMY | PT Armidian Karyatama Tbk. | M, L |
26. | ARTI | PT Ratu Prabu Energi Tbk. | L |
27. | AYLS | PT Agro Yasa Lestari Tbk. | – |
28. | CMPP | PT AirAsia Indonesia Tbk. | L |
29. | CNKO | PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. | E, L |
30. | COWL | PT Cowell Development Tbk. | B, L |
31. | DEAL | PT Dewata Freight International Tbk. | – |
32. | GREN | PT Evergreen Invesco Tbk. | L |
33. | INAF | PT Indofarma Tbk. | – |
34. | KJEN | PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. | – |
35. | KPAL | PT Steadfast Marine Tbk. | L |
36. | KRAH | PT Grand Kartech Tbk. | M, L |
37. | MYRX | PT Hanson International Tbk. | M, L |
38. | NIPS | PT Nipress Tbk. | M, L |
39. | NUSA | PT Sinergi Megah Internusa Tbk. | L |
40. | SIMA | PT Siwani Makmur Tbk. | E, L |
41. | TOPS | PT Totalindo Ekapersada Tbk. | L |
42. | TRIL | PT Triwira Insanlestari Tbk. | S |
43. | WOWS | PT Ginting Jaya Energi Tbk. | L |
Dari 43 emiten, beberapa emiten tercatat yang dikenai denda keterlambatan tersebut antara lain ialah PT Indofarma Tbk. (INAF), PT Medco Energi International Tbk. (MEDC), PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA), PT Global Teleshop Tbk. (GLOB), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (TELE), First Indo American Leasing Tbk (FINN), Bakrieland Development Tbk (ELTY), Rimo International Lestari Tbk (RIMO), dan Golden Plantation Tbk (GOLL). Emiten-emiten tersebut, nantinya akan mendapatkan notasi khusus di belakang kode sahamnya yakni huruf ‘L’ yang berarti belum menyampaikan Laporan Keuangan.
Selain daripada itu, masih ada satu emiten yang hingga kini belum menyampaikan Laporan Keuangan kuartal I-2020 dan saat ini tengah ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik, serta dikenakan peringatan tertulis I. Termasuk, sebanyak dua emiten lain yang juga belum menyampaikan Laporan Keuangan lantaran sedang diaudit oleh akuntan publik dan memiliki batas waktu hingga 31 Agustus 2020 mendatang.
Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Wah.. cukup banyak ya ternyata emiten yang dikenakan sanksi.. Kalau begitu, sebenarnya kapan tenggat waktu yang ditetapkan oleh BEI ?
Seperti yang kita ketahui, bahwa perusahaan atau emiten yang tercatat di BEI wajib menyampaikan Laporan Keuangan interim selambat-lambatnya satu bulan setelah tanggal laporan yang dimaksud. Namun, berkaitan dengan situasi pandemi yang belakangan terjadi, maka Otoritas BEI pun mengeluarkan kebijaksanaan atas penyampaian Laporan Keuangan, dengan memberikan relaksasi dan memperpanjang batas waktu penyampaian.
Adapun berdasarkan SK Direksi BEI No.Kep-00027/BEI/03-2020 tanggal 20 Maret 2020 perihal Relaksasi Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan, batas akhir penyampaian Laporan Keuangan triwulan I-2020 diperpanjang selama 2 (dua) bulan dari batas waktu penyampaian laporan, yakni hingga 30 Juni 2020.
SK Relaksasi Penyampaian Laporan Keuangan. Source : hidx.co.id
Melansir katadata.co.id, berdasarkan pernyataan dari Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna. Bahwa pengenaan peringatan tertulis I, akan diberikan atas keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak terlewatnya tenggat waktu penyampaian. Sedangkan untuk peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50 juta akan diberikan apabila keterlambatan terhitung hari kalender ke-31 hingga hari kalender ke-60 sejak lewatnya tenggat waktu penyampaian laporan keuangan.
Selain itu, masih ada peringatan tertulis III yang disertai dengan tambahan denda sebesar Rp 150 juta, ketika keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan telah mencapai 61 hari hingga 90 hari kalender sejak lewatnya tenggat waktu penyampaian Laporan Keuangan. Atau bahkan, telah menyampaikan laporan keuangan namun tidak membayar denda. Sementara, jika keterlambatan mencapai lebih dari 90 hari kerja atau sudah melaporkan tapi belum membayar denda, maka BEI akan menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham emiten.
Emiten Tercatat Dikeluarkan dari BEI
Dari sejumlah 43 emiten kena denda di atas, setidaknya hal itu menjadi cerminan untuk kita tahu, bahwa dengan menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI. Maka tentunya, harus mematuhi peraturan Pasar Modal yang berlaku. Dan jika tidak mematuhi aturan yang diberlakukan, besar kemungkinan harus menerima konsekuensi berupa : Peringatan Tertulis, Denda, Penghentian Sementara Perdagangan Efek, dan Pembatalan Pencatatan Efek.
Terkait dengan itu, Penulis sudah pernah membahasnya dalam artikel terpisah, yuk review kembali agar tidak ada ketimpangan informasi yang kita terima..
[Baca lagi : Perusahaan Tercatat Dikeluarkan dari Bursa Efek Indonesia, kok bisa ?]
Sumber Referensi:
- Ari. A. Santosa, S.I.Kom. 12 Agustus 2020. 46 Emiten Kena Denda Lantaran Belum Umumkan Laporan Keuangan. https://www.finansialku.com/46-emiten-belum-umumkan-laporan-keuangan/
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.