Cyclical-adalah-Saham

Dalam karakteristik saham terdapat ada dua jenis saham yakni “saham cyclical” dan “saham non cyclical”. Di mana untuk cyclical adalah saham perusahaan yang mudah terpengaruh kondisi ekonomi. Pertanyaannya, apakah itu saham cyclical? Bagaimana strategi berinvestasi pada saham cyclical?

 

Mengenal Apa Itu Cyclical Stocks atau Saham Siklikal

Saham siklikal atau Cyclical adalah saham perusahaan yang mudah terpengaruh kondisi ekonomi dan memiliki karakteristik mengikuti siklus ekonomi.

Cyclical saham adalah kategori saham yang sangat tergantung dengan kondisi-kondisi ekonomi seperti naik/turunnya GDP, naik/turunnya harga valuta asing atau naik/turunnya harga komoditas.

  • Jika kondisi makro ekonomi atau kondisi harga suatu komoditas membaik, maka saham sektor siklikal ini akan ikut naik.
  • Sebaliknya jika kondisi makro ekonomi dan harga komoditas mengalami penurunan, maka harga sahamnya ikut turun.

Cyclical adalah saham yang memiliki kelebihan dari sisi penguatan harga yang akan maksimal, ketika harga komoditas yang mendasari mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan harganya dapat berlipat ganda.

Namun dari sisi kelemahan, cyclical adalah saham yang mudah sekali terdampak resesi ekonomi. Sehingga jika kondisi makro ekonomi ataupun harga komoditas yang mendasari sedang tidak baik, maka saham-saham cyclical akan mengalami penurunan yang sangat tajam.

 

Ilustrasi Sektor Saham. Source: snips.stockbit.com 

 

Karakteristik Cyclical Stock

Cyclical adalah saham perusahaan yang memiliki karakteristik seperti berikut:

  1. Volatilitas yang cukup tinggi

Saham-saham siklikal sangat tergantung pada siklus ekonomi, sehingga volatilitasnya relatif tinggi. Contohnya volatilitas saham-saham batubara yang sangat erat sekali dengan harga coal, ketika harga coal naik, maka saham-saham Batubara juga akan sangat cepat merespon dengan kenaikan harga sahamnya.

Sebaliknya ketika harga coal mengalami penuruan, maka saham-saham batubara akan mengalami penurunan yang juga cukup dalam, seperti ketika pandemic Covid19 yang lalu.

  1. Potensi Pertumbuhan Saham yang Baik Ketika Kondisi Makro Ekonomi Membaik

Saham-saham siklikal sangat erat kaitannya dengan kondisi dari makro ekonomi. Ketika kondisi ekonomi mengalami pemulihan atau membaik, tentu ini akan meningkatkan kinerja dari saham siklikal dan direspon dengan harganya yang “melesat”.

Contohnya hampir semua sektor saham siklikal mengalami kenaikan yang lebih tinggi, dibandingkan saham non siklikal ketika pandemic Covid19 berakhir.

Banyak para investor yang berhasil mendapatkan return investasi berlipat-lipat dari saham siklikal atau bahkan return yang “multibagger”. Namun pastikan bahwa teman-teman investor betul-betul memahami sektor bisnis yang dijalankan oleh saham siklikal ini.

  1. Siklus Siklikal yang Cepat

Bagi teman-teman investor yang mempertimbangkan saham-saham siklikal untuk investasi jangka panjang, maka sebaiknya hindari keputusan tersebut. Alasannya, karena saham siklikal memiliki siklus yang sangat cepat, bahkan bisa kurang dari enam bulan.

Hal ini terjadi karena momentum harga komoditas yang mendasari saham-saham siklikal tersebut memang sulit untuk diprediksi. Oleh sebab itu, saham-saham siklikal ini cocok untuk teman-teman investor yang memiliki timeframe investasi jangka pendek maupun menengah.

  1. Membagikan Dividend yang Besar, Namun Belum Tentu Rutin

Karakteristik lainnya dari saham-saham siklikal adalah biasanya saham-saham ini membagikan dividend yang cukup besar, bahkan memiliki dividend payout ratio di atas 50%, menggiurkan bukan? Hanya saja teman-teman investor perlu mewaspadai risiko dari saham-saham siklikal yang cenderung tidak rutin dalam membagikan dividend.

Hal ini membuat beberapa saham-saham siklikal dianggap sebagai value trap, bagi para investor yang hanya mengincar dividend.

  1. Jumlah Saham Siklikal Tidak Banyak

Jumlah emiten saham siklikal di Bursa Efek Indonesia tergolong tidak mendominasi, seperti halnya saham-saham non-siklikal. Meski begitu, saham siklikal ini cukup ramai diperdagangkan, yang pada gilirannya membuat volume perdagangannya relatif tinggi. Bahkan saham siklikal ini cenderung menawarkan keuntungan yang juga besar.

 

 

Jenis Perusahaan Cyclical Stock

Sebagai sektor yang paling mudah dipengaruhi oleh siklus ekonomi. Tentu berarti kinerja pendapatan dan juga keuntungan yang diperoleh perusahaan akan sangat volatile, sejalan dengan berubahnya kondisi ekonomi secara menyeluruh. Nah untuk memiliki gambaran jenis perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor siklikal, maka berikut ini adalah jenis-jenisnya:

  • Industri Otomotif

Industry menjadi salah satu jenis perusahaan yang paling terdampak oleh perubahan siklus ekonomi. Lantaran volume permintaan kendaraan, baik itu motor, mobil, maupun truk bisa mengalami pertumbuhan selama siklus ekonomi berada dalam kondisi positif. Biasanya ditandai oleh tingkat konsumsi yang tinggi.

Namun volume permintaan kendaraan bisa saja melemah, yang dipengaruhi oleh lemahnya pertumbuhan ekonomi dan menurunnya tingkat konsumsi di Masyarakat.

  • Industry Manufaktur

Jenis perusahaan siklikal lainnya yang juga dipengaruhi oleh siklus ekonomi adalah yang berada di sektor industry manufaktur – yang banyak memproduksi berbagai macam barang konsumsi yang sifatnya tahan lama. Misalnya alat-alat rumah tangga, mesin dan sparepart kendaraan, produk-produk elektronik.

  • Industry Penerbangan

Maskapai penerbangan juga termasuk ke dalam jenis perusahaan siklikal yan sangat rentan dipengaruhi siklus ekonomi. Hal ini sangat berkaitan erat, dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif, maka akan semakin tinggi mobilitas Masyarakat untuk melakukan perjalanan, baik itu domestic maupun luar negeri dengan kepentingan bisnis dan/atau rekreasi. Dengan tingginya permintaan perjalanan menggunakan maskapai, harga jual tiket juga cenderung tinggi.

Sebaliknya, ketika pertumbuhan ekonomi melemah maka tingkat mobilitas Masyarakat juga akan mengalami penurunan. Bahkan harga jual tiket maskapai juga cenderung lebih murah, dengan harapan dapat mendongkrak minat Masyarakat menggunakan layanan penerbangan.

  • Industry Hotel dan Pariwisata

Sama seperti sektor markapai penerbangan, industry hotel dan pariwisata juga sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi. Jika ekonomi tumbuh positif, maka akan lebih banyak Masyarakat yang memutuskan melakukan perjalanan rekreasi.

Akan tetapi ketika ekonomi melemah, aktivitas rekreasi juga akan terimbas dengan menurunnya volume kunjungan wisata. Hal ini tentu akan sangat memengaruhi omset pendapatan hotel dan juga tempat-tempat wisata.

  • Industry Konstruksi dan juga Properti

Dua jenis perusahaan dari sektor Konstruksi dan juga Properti ini sama-sama memiliki sensitivitas yang relatif tinggi terhadap siklus ekonomi. Hal tersebut menyangkut aliran investasi yang masuk ke dalam industry Konstruksi dan juga Properti.

Jika ekonomi tumbuh positif, biasanya aliran investasi yang masuk akan meningkat. Sebaliknya ketika ekonomi melemah, maka aliran investasi yang masuk juga turun – justru biasanya di siklus ekonomi yang lemah ini akan banyak investor yang memutuskan menarik investasinya (keluar atau capital outflow).

  • Industry Teknologi

Jenis perusahaan siklikal yang bergerak di sektor teknologi juga termasuk pada yang rentan terhadap siklus ekonomi. Perusahaan Teknologi ini merupakan produsen perangkat-perangkat teknologi, seperti computer, laptop, smartphone dan berbagai perangkat elektronik lain.

Pasalnya ketika ekonomi tumbuh positif, maka permintaan akan perangkat teknologi ini juga akan ikut meningkat. Namun ketika ekonomi melemah maka minat Masyarakat untuk membeli perangkat teknologi ini cenderung tertahan.

  • Industry Bahan Baku Mentah dan Pertambangan

Jenis perusahaan yang bergerak pada industry bahan baku mentah dan pertambangan ini seringkali menggunakan komoditas seperti halnya minyak mentah, logam hingga bahan baku lain. Di mana komoditas tersebut memiliki pergerakan harga jual yang dipengaruhi volume permintaan global yang sangat tergantung pada siklus ekonomi.

Ketika ekonomi tumbuh, tentu permintaan komoditas bahan baku akan meningkat yang diikuti dengan kenaikan harga. Pada gilirannya akan memengaruhi laba perusahaan.

 

Contoh Saham Cyclical Stock

Sementara jika dilihat dari sektor-sektor usaha, maka cyclical adalah saham-saham seperti berikut:

  1. Sektor Pertambangan

Beberapa contoh saham siklikal pada sektor ini antara lain PTBA, ITMG, BSSR, INCO, HRUM.

  1. Sektor Perkebunan

Beberapa contoh saham siklikal pada sektor ini antara lain SMAR, DSNG, AALI, SSMS, LSIP.

  1. Sektor Industri Dasar dan Aneka Industri

Beberapa contoh saham siklikal pada sektor ini antara lain INKP, LTLS, TKIM, SMGR, INTP.

  1. Sektor Properti

Beberapa contoh saham siklikal pada sektor ini antara lain BSDE, PWON, SSIA, SMRA, CTRA.

  1. Sektor Pariwisata dan Perhotelan

Beberapa contoh saham siklikal pada sektor ini antara lain EAST, BAYU, PANR, PJAA, HAJJ.

  1. Sektor Otomotif dan Manufaktur

Beberapa contoh saham siklikal pada sektor ini antara lain AUTO, GJTL, ASLC, BOGA, BOLT.

 

Kelebihan dan Kekurangan Cyclical Stock

Dari penjabaran saham cyclical, beserta karakteristiknya sudah dapat terlihat kelebihan dan kekurangan dari saham cyclical, yakni:

Kelebihan Cyclical Stock

Kekurangan Cyclical Stock

Pergerakan harga saham cyclical cenderung naik melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi ketika positif.Penurunan harga saham cyclical dapat anjlok signifikan, ketika ekonomi mengalami penurunan/melemah. Termasuk dengan menurunnya potensi pendapatan dan laba perusahaan.
Saham cyclical memiliki potensi return yang cenderung tinggi, selama ada pada periode pertumbuhan ekonomi yang positif.Cyclical adalah saham yang cenderung tidak dapat diprediksikan, karena pengaruh siklus ekonomi. Hal ini bisa berdampak pada keputusan waktu yang salah untuk membeli saham dan berakibat pada anjloknya harga saham.
Harga saham cyclical umumnya bisa menjadi sangat-sangat murah alias undervalue di masa pelemahan ekonomi, seperti halnya resesi.Saham cyclical tidak memiliki kepastian dalam jangka panjang, di mana bisa saja saham-saham cyclical mengalami fluktuasi pada kinerja keuangannya akibat ekonomi yang negative.
Volatilitas saham cyclical dapat dimanfaatkan oleh para ‘trader’ untuk mendapatkan momentum jangka pendek dari pergerakan harga saham yang cepat.Saham cyclical sangat rentan terhadap faktor-faktor eksternal yang notabenenya sulit diprediksi dan dikendalikan. Contohnya dipengaruhi siklus ekonomi baik itu domestik maupun global, yang memiliki pengaruh besar pada pergerakan harga komoditas maupun kebijakan pemerintah.
Melonjaknya harga saham cyclical dapat menjadi indikator sehat atau tidaknya pertumbuhan ekonomi dalam suatu periode tertentu.

Jadi ketika saham-saham cyclical sedang dihargai tinggi oleh pasar, maka ini menandakan bahwa ekonomi sedang berada di fase ekspansif.

 

Perbedaan Saham Cyclical dan Non-Cyclical

Lantas apa yang menjadi pembeda signifikan antara saham cyclical dengan saham non cyclical? Nah berikut ini adalah beberapa perbedaan yang mencolok antara keduanya:

  • Sensitivitas pada Perubahan Siklus Ekonomi

    • Saham Cyclical

Saham-saham cyclical ini sangat rentan dan sensitif terhadap perubahan siklus ekonomi. Apabila ekonomi tumbuh positif, maka kinerja pendapatan dan laba perusahaan di sektor siklikal akan naik.

Namun ketika, ekonomi melemah atau bahkan resesi, maka perusahaan-perusahaan siklikal ini berisiko menghadapi penurunan pada pendapatan dan juga labanya.

    • Saham Non Cyclical

Beda halnya dengan saham-saham non cyclical yang memiliki pergerakan lebih stabil tanpa dipengaruhi oleh perubahan siklus ekonomi. Umumnya perusahaan non cyclical ini bergerak pada sektor yang produk dan/atau jasanya akan tetap dibutuhkan konsumen, tidak peduli ekonomi sedang baik atau buruk. Perusahaan non cyclical ini akan tetap mendapatkan permintaan yang stabil, bahkan lebih defensif.

 

berinvestasi-pada-saham-defensif-di-tengah-ketidakpastian

[Baca lagi: Berinvestasi pada Saham Defensif di Tengah Ketidakpastian]

 

  • Volatilitas Pergerakan Harga Saham

    • Saham Cyclical

Pergerakan harga saham cyclical cenderung lebih volatile, yang dipicu oleh ketidakstabilan ekonomi (fluktuatif). Sehingga bisa naik maupun turun secara signifikan dalam jangka pendek.

    • Saham Non Cyclical

Saham-saham non cyclical ini cenderung stabil dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi. Lantaran permintaan akan produk dan/atau jasanya akan tetap ada secara berkesinambungan. Hal ini yang membuat saham non cyclical dapat dijadikan investasi jangka panjang.

 

  • Produk yang Dihasilkan

    • Saham Cyclical

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan cyclical ini masuk ke dalam kategori produk yang dapat ditunda penggunaan maupun pembeliannya. Biasanya produknya masuk pada kelompok sekunder yang dianggap sebagai barang sekunder atau mewah.

    • Saham Non Cyclical

Berbeda dengan jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan non cyclical yang memproduksi barang-barang kebutuhan dasar. Sehingga produknya akan selalu dibutuhkan dan dipakai konsumen, sekalipun di tengah pelemahan ekonomi.

 

  • Potensi Dividen yang Dibagikan

    • Saham Cyclical

Memiliki potensi dividen yang cenderung tidak stabil karena dipengaruhi oleh siklus ekonomi. Hal ini yang membuat pembayaran dividen juga tidak konsisten, lantaran akan sangat bergantung pada besarnya pendapatan dan laba yang diraih perusahaan dalam satu periode kerja.

    • Saham Non Cyclical

Sementara pada perusahaan non cyclical biasanya potensi pembagian dividen lebih stabil, yang pada gilirannya membuat perusahaan konsisten dalam mendistribusikan dividen terhadap para investornya. Hal ini dipicu oleh kinerja pendapatan dan laba yang stabil, sekalipun resesi ekonomi terjadi.

 

Strategi Investasi Saham Cyclical Stock

Dari sisi strategi investasi tentu terdapat perbedaan antara saham cyclical dengan saham non cyclical, yang antara lain:

  • Jangan Hold Dalam Waktu Panjang

Terdapat beberapa saham yang mungkin dapat di hold dalam waktu yang lebih panjang, , seperti saham-saham perbankan ataupun saham-saham consumer goods dan beberapa saham sektor non cycliucal lainnya.

Namun pada saham cyclical, teman-teman investor harus dapat membaca momentum dan jangan hold saham terlalu lama.

  • Perhatikan Kondisi Makro Ekonomi dan Komoditas yang Mendasari Harga Saham

Saham-saham cyclical sangat bergantung dengan kondisi makro ekonomi dan harga komoditas yang mendasari. Jika berinvestasi pada saham cyclical, maka sebaiknya lakukan monitoring harga komoditas yang mendasarinya dan perhatikan juga kondisi makro ekonomi.

Contohnya ketika berinvestasi di saham PTBA, maka harus memperhatikan harga Batubara. Begitu juga ketika berinvestasi di saham industri dasar seperti INKP, maka yang harus diperhatikan adalah pergerakan harga kertas. Dan jika berinvestasi pada saham AUTO, maka perhatikan kondisi makro ekonomi domestic dan juga luar negeri, karena sektor otomotif sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi.

  • Jangan Terjebak Dividend

Tercatat beberapa saham siklikal membagikan dividen dengan jumlah yang cukup fantastis. Seperti PTBA yang memiliki dividend payout ratio sebesar 100.28% pada tahun 2022; ITMG yang memiliki dividend payout ratio sebesar 63.11% pada 2022; BSSR yang memiliki dividend payout ratio sebesar 82.11% pada 2022.

Jika dilihat sekilas saham-saham cyclical memang membagikan dividen cukup besar dan loyal terhadap para investor. Namun hal tersebut bisa jadi sangat fluktuatif, karena harga komoditas yang mendasarinya.

Jadi, bukan tidak mungkin saat berinvestasi pada saham cyclical dan mengharapkan dividen, justru akan berpotensi terjebak dividend trap. Lantaran belum tentu saham-saham cyclical akan membagikan dividen dengan jumlah yang sama besar pada tahun-tahun selanjutnya.

 

Subscribe Monthly Investing Plan terbaru dapatkan Portfolio Update, ikuti Meet The Company, dan Live Discussion terdekat pada 11 September 2024! Buruan!

 

Kesimpulan

Cyclical atau saham siklikal adalah saham-saham yang memiliki karakteristik mengikuti siklus ekonomi dan harga suatu komoditas. Saham cyclical sangat tergantung dengan kondisi-kondisi ekonomi seperti naik/turunnya GDP, naik/turunnya harga valuta asing atau naik/turunnya harga komoditas. Oleh karena itu, teman-teman investor yang memutuskan berinvestasi pada saham cyclical, pastikan bahwa kalian merupakan investor yang memiliki profil risiko tinggi dan tahan terhadap volatilitas saham cyclical. Serta teman-teman investor juga memiliki kemampuan dalam menganalisis perubahan siklus ekonomi secara terukur dan baik. Termasuk melakukan riset terhadap tren industry usaha pada satu periode tertentu, guna menangkap peluang investasi yang ditawarkan saham cyclical.

Nah bagaimana? Apakah sekarang tertarik untuk berinvestasi pada saham cyclical? Teman-teman investor dapat menggunakan artikel ini sebagai referensi!***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *