Profil-Risiko

Profil risiko adalah salah satu kunci yang wajib diketahui setiap investor sebelum terjun ke dalam pasar modal. Tanpa mengetahui profil risiko, teman-teman investor akan cukup sulit dalam menentukan jenis instrument investasi yang tepat sesuai dengan kemampuan diri. Pada gilirannya, akan menjerumuskan kalian ke dalam jebakan investasi bodong. Untuk itu, mari kita ketahui lebih dalam tentang profil risiko.

 

Ilustrasi potensi risiko. Source: riskcom.com

 

Pengertian Profil Risiko

Profil risiko merujuk pada gambaran atau analisis tentang tingkat risiko yang siap ditanggung oleh seorang investor atau entitas keuangan, ketika melakukan investasi atau mengambil keputusan keuangan.

Seperti kita ketahui, bahwa risiko ini adalah sebuah ketidakpastian yang berpotensi menimbulkan terjadinya suatu kerugian. Adapun dalam investasi saham, kerugian ini lebih dikenal sebagai loss – hal yang sangat dihindari oleh seorang investor.

Dalam investasi saham sendiri, selain dikenal dapat memberikan keuntungan yang besar. Namun di lain sisi, investasi saham memiliki potensi risiko yang juga besar. Tak heran jika investasi lebih dikenal sebagai instrument investasi yang ‘high risk, high return’. Di mana ketika kita mengharapkan keuntungan yang besar, maka akan potensi kerugiannya juga akan semakin tinggi.

Itu mengapa, mengenali profil risiko diri menjadi kunci utama agar dapat berinvestasi dengan tenang dan berpeluang mendapatkan keuntungan optimal.

 

Kenali Jenis Risiko dalam Berinvestasi

[Baca lagi: Kenali Jenis Risiko dalam Berinvestasi, Agar Mudah Menemukan Investasi yang Low Risk High Return]

 

Aspek-aspek dalam Profil Risiko

Secara umum, profil risiko mencakup beberapa aspek yang saling berkaitan, antara lain:

  1. Preferensi Risiko

Preferensi risiko ini akan mengacu pada tingkat kenyamanan atau ketidaknyamanan seseorang terhadap risiko ketika berinvestasi. Dalam realisasinya, tingkat kenyamanan ini akan sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Sehingga tidak dapat disamaratakan.

  1. Tujuan Investasi

Tujuan investasi ini biasanya mencakup target keuangan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai oleh investor melalui investasi mereka. Tujuan investasi ini akan memengaruhi keputusan, tindakan dan strategi dalam berinvestasi.

  1. Toleransi Risiko

Toleransi risiko akan menggambarkan sejauh mana seorang investor bersedia menanggung kerugian potensial dalam portofolio investasinya. Toleransi risiko ini secara tidak langsung memberi gambaran seberapa besar kesanggupan seorang investor dalam menanggung kerugian.

  1. Kemampuan Keuangan

Dalam hal kemampuan keuangan ini sifatnya lebih pada aktual dari investor untuk bersedia menanggung risiko investasi. Didalamnya juga termasuk pada kemampuan untuk memperbaiki kerugian yang mungkin terjadi.

 

Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!BANNER-ARTIKEL-CHEATSHEET-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.

 

 

Jenis Profil Risiko

Adapun jenis profil risiko terbagi menjadi:

  • Sangat Konservatif – Investor Pemula

Jenis profil risiko ini cenderung lebih banyak ditemukan pada kelompok investor pemula alias newbie, yang benar-benar baru mulai berinvestasi. Investor yang sangat konservatif ini biasanya sangat berhati-hati dan lebih memperhitungkan setiap detail langkah investasi. Investor yang sangat konservatif ini cenderung lebih memiliki instrument investasi yang stabil, dengan time frame investasi yang pendek dalam kurun waktu 1 tahun.

Investor dengan profil risiko sangat konservatif ini umumnya akan lebih cocok berinvestasi pada produk yang minim risiko. Contohnya Reksa Dana, yang dikenal harganya jarang berfluktuasi, dengan begitu akan sangat minim risiko.

  • Konservatif – Investor Pemula sudah 1 – 3 tahun

Investor dengan profil risiko konservatif cenderung masih memiliki sikap kehati-hatian. Namun dengan perhitungan yang cukup baik, maka investor konservatif ini sudah memiliki keberanian untuk memilih instrument investasi dengan potensi keuntungan yang besar. Hal ini membuat investor konservatif banyak memilih time frame investasi sekitar waktu 1 – 3 tahun, dengan jenis investasi yang relatif stabil. Contohnya seperti Reksa Dana Obligasi atau Reksa Dana Pendapatan Tetap.

Jadi investor konservatif ini tetap menghindari risiko besar dan lebih memilih untuk melindungi modal yang dimiliki. Meski potensi keuntungan yang didapatkan tidak terlalu besar. Moderat: Profil risiko moderat menunjukkan tingkat keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan. Investor dalam kategori ini bersedia mengambil beberapa risiko untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi, namun masih memperhatikan untuk mempertahankan sebagian besar modal mereka.

  • Agresif – Risiko lebih tinggi

Investor dengan profil risiko agresif lebih bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi, dalam upaya untuk memperoleh hasil yang juga lebih tinggi. Investor agresif ini tergolong kelompok yang menyukai tantangan. Tidak heran jika investor agresif ini disebut sebagai risk taker yang siap menghadapi fluktuasi pasar dalam instrument keuangan. Bahkan time frame investasi yang diambil adalah jangka panjang lebih dari 5 tahun.

Investor agresif ini masuk pada kelompok ‘advance’, di mana mereka sudah jeli dalam menganalisis pergerakan pasar. Umumnya mereka sanggup menoleransi risiko turunnya nilai investasi dengan jumlah besar. Salah satu instrument yang mereka gunakan seperti investasi saham, reksa dana saham, atau bahkan fintech peer to peer lending.

  • Moderat – Tetap menjaga keseimbangan portfolio

Investor dengan profil risiko moderat merupakan kelompok yang mampu menoleransi turunnya nilai investasi, bahkan turun pada tingkat tertentu. Investor moderat juga dikenal berani mengambil risiko, namun juga sangat berhati-hati ketika memilih instrument investasi. Sebagai strateginya investor moderat ini cenderung memilih untuk menjaga keseimbangan porsi keuntungan dan juga risiko, yang pada gilirannya dapat memberi keuntungan optimal. Adapun untuk time frame investasi yang dilakukan oleh investor moderat ini ialah sekitar 3 – 5 tahun.

 

Ilustrasi keseimbangan antara risiko dan reward. Source: economictimes.indiatimes.com

 

Cara Mengetahui Profil Risiko

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengetahui profil risiko seseorang dalam investasi. Antara lain:

  • Perhatikan Usia

Langkah pertama yang dapat dilihat adalah dari sisi usia. Investor dengan usia matang dan masih ada di fase produktif, akan cenderung memilih investasi dalam time frame jangka panjang. Sejalan dengan masih tingginya toleransi risiko

Berbeda halnya dengan investor yang memasuki usia pensiun, yang akan memilih investasi dengan time frame lebih pendek dan minim risiko.

  • Paham situasi keuangan

Selanjutnya, pastikan bahwa kita telah paham situasi keuangan yang dimiliki. Misalnya dengan pendapatan yang besar dan stabil setiap bulannya, maka dapat dicoba untuk terjun pada instrument investasi saham. Pendapatan yang besar ini juga akan memicu toleransi risiko yang lebih tinggi.

Sebaliknya jika pendapatan masih minim, maka sebaiknya pilih instrument investasi yang minim risiko, seperti deposito maupun obligasi. Investor dengan pendapatan yang minim ini, biasanya akan menghindari instrument investasi berisiko tinggi.

  • Jumlah Keluarga yang Ditanggung

Faktor tanggungan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan keuangan. Bagi seorang investor yang tidak mempunyai tanggunan, mereka cenderung lebih berani mengambil risiko tinggi, misalnya investasi saham. Namun tidak demikian dengan investor yang sudah mempunyai tanggungan, mereka akan lebih memilih investasi minim risiko.

  • Wawasan mengenai investasi

Wawasan dan pemahaman yang baik akan ilmu investasi, mulai dari bagaimana membuat uang bekerja, bagaimana cara menanamkan modal, apa saja jenis instrument investasi, hingga bagaimana keuntungan dan kerugiannya. Tentu akan lebih memudahkan kita dalam mengenali profil risiko yang dimiliki, serta sangat membantu dalam memutuskan instrument investasi mana yang akan dipilih.

  • Target waktu investasi

Pahami juga investasi yang dilakukan adalah untuk jangka pendek atau jangka panjang. Target waktu ini akan mempengaruhi situasi keuangan dan juga tingkat risiko yang mungkin terjadi, selama investasi masih berlangsung. Pastikan juga, bahwa target waktu ini tidak akan terganggu oleh situasi mendesak lainnya.

 

Tujuan Mengetahui Profil Risiko

Mengetahui profil risiko menjadi salah satu strategi penting dalam dunia investasi, dengan beberapa alasan utamanya, yaitu:

  • Mencocokkan strategi dengan toleransi yang dimiliki

Profil risiko membantu Anda memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan mental dan keuangan untuk menghadapi fluktuasi pasar. Investor agresif mungkin nyaman dengan saham berisiko tinggi. Sementara investor konservatif mungkin lebih cocok dengan obligasi yang stabil.

  • Mengelola ekspektasi realistis

Dengan mengetahui toleransi risiko, maka akan sangat membantu dalam menetapkan target keuntungan yang realistis. Jangan tergiur iming-iming keuntungan besar tanpa memahami risikonya. Profil risiko membantu Anda berinvestasi dengan harapan realistis, mengurangi kekecewaan, dan menghindari keputusan impulsif.

  • Meminimalisir kerugian

Dengan memahami batas toleransi, jelas Anda bisa membatasi risiko. Ini berarti Anda dapat menggunakan stop-loss dan strategi pengelolaan risiko lainnya untuk mencegah kerugian melebihi kemampuan finansial yang ada.

  • Menjaga kesehatan mental

Investasi dengan strategi yang sesuai profil risiko Anda, jauh akan lebih sehat dan efektif. Lantaran dapat mengurangi stres dan kecemasan. Bahkan Anda tidak akan mudah panik, saat harga berfluktuasi, karena Anda yakin hal itu sesuai dengan ekspektasi dan toleransi Anda.

  • Meningkatkan percaya diri

Ketika Anda berinvestasi sesuai profil risiko, maka Anda akan membuat keputusan yang tepat berdasarkan pemahaman diri. Ini efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri dalam berinvestasi dan mendorong Anda untuk terus belajar. Serta untuk dapat mengambil langkah selanjutnya.

 

Ilustrasi memahami profil risiko. Source: id.pinterest.com

 

Faktor yang Mempengaruhi Profil Risiko

Beberapa faktor yang mempengaruhi profil risiko dalam investasi adalah sebagai berikut:

  • Toleransi Risiko Personal

Tingkat kenyamanan seseorang terhadap risiko merupakan faktor kunci dalam menentukan profil risiko. Individu yang lebih toleransi terhadap risiko, cenderung memiliki profil risiko yang lebih agresif. Sementara mereka yang lebih konservatif akan memiliki profil risiko yang lebih rendah.

  • Tujuan Investasi

Tujuan investasi juga mempengaruhi profil risiko seseorang. Jika tujuan investasi adalah untuk meraih keuntungan jangka panjang, maka profil risiko bisa lebih agresif. Namun, jika tujuan investasi adalah untuk melindungi modal atau mendapatkan pendapatan tetap, maka profil risiko akan lebih konservatif.

  • Waktu Investasi

Lama waktu yang dimiliki investor untuk mencapai tujuan investasi juga merupakan faktor penting. Semakin panjang waktu investasi, maka akan semakin besar toleransi risiko yang dapat diterima. Hal itu terjadi karena ada lebih banyak waktu untuk pulih dari kerugian potensial.

  • Kondisi Pasar

Kondisi ekonomi dan pasar juga berkontribusi terhadap profil risiko. Saat pasar sedang tidak stabil atau resesi, maka risiko investasi cenderung meningkat. Sebaliknya, saat kondisi pasar stabil, tentu risiko investasi dapat lebih terkendali.

  • Diversifikasi Portofolio

Tingkat diversifikasi portofolio juga mempengaruhi profil risiko. Portofolio yang lebih terdiversifikasi cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan portofolio yang tidak terdiversifikasi dengan baik.

  • Pengalaman dan Pengetahuan

Tingkat pengalaman dan pengetahuan investor tentang pasar keuangan juga mempengaruhi profil risiko. Investor yang lebih berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang luas cenderung dapat mengelola risiko dengan lebih baik. Beda halnya dengan investor yang berinvestasi tanpa pengetahuan dan pengalaman, mereka akan sangat mudah digiring oleh berbagai spekulasi pasar. Yang pada gilirannya dapat menjebak mereka pada kerugian besar.

 

 

Kesimpulan

Profil risiko merujuk pada tingkat risiko yang siap ditanggung oleh seorang investor atau entitas keuangan, ketika melakukan investasi atau mengambil keputusan keuangan.

Dengan memahami profil risiko, maka teman-teman investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terukur dan cermat. Sehingga hasilnya dapat sesuai dengan tujuan. Profil risiko ini penting untuk diketahui, mengingat tidak semua investor memiliki kesanggupan yang besar dalam menanggung kerugian. Padahal ketika memutuskan berinvestasi di pasar modal, itu artinya bukan hanya siap mendapatkan keuntungan. Namun juga siap menghadapi berbagai risiko kerugian.

Pemahaman profil risiko yang baik, setidaknya dapat melindungi keuangan yang ada. Bahkan dapat menjaga ketenangan pikiran selama menjalankan investasi, sekaligus memperbesar peluang mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Jadi, sebelum berlayar di lautan investasi, pastikan teman-teman investor sudah dilengkapi dengan kompas yang tepat, yaitu profil risiko Anda. Selamat berinvestasi!***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *