Perbedaan-Market-Order-vs-Limit-Order

Terakhir diperbarui Pada 7 Mei 2024 at 2:22 pm

Dalam transaksi pembelian saham, investor akan dihadapkan pada beberapa jenis order. Nah dua diantaranya merupakan jenis order yang paling banyak digunakan yakni market order dan limit order. Lantas apa yang menjadi perbedaan market order vs limit order?

Ilustrasi order pembelian saham. source: i.pinimg.com

 

Perbedaan Utama Market Order vs Limit Order

Mengenal Market Order:

  1. Pesanan market adalah jenis pesanan yang dieksekusi segera dengan harga terbaik yang tersedia di pasar saat itu.
  2. Investor yang menggunakan market order ingin membeli atau menjual saham dengan harga pasar saat ini tanpa memperhatikan harga spesifik.
  3. Eksekusi pesanan market order dijamin, tetapi harga yang diperoleh mungkin tidak selalu sama dengan harga yang terlihat di layar.
  4. Pesanan market sering digunakan saat investor ingin melakukan perdagangan cepat dan tidak memiliki preferensi harga tertentu.

 

Mengenal Limit Order:

  1. Pesanan limit adalah jenis pesanan di mana investor menentukan harga maksimum yang mereka bersedia bayar saat membeli atau harga minimum yang mereka ingin terima saat menjual.
  2. Investor menggunakan limit order untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan harga yang sesuai dengan preferensi mereka.
  3. Pesanan limit dapat menghasilkan harga yang lebih baik daripada pesanan market, tetapi eksekusi pesanan tidak selalu dijamin.
  4. Limit order juga memberi investor kontrol lebih besar atas harga yang mereka bayar atau terima dalam perdagangan mereka.

Ilustrasi penggunaan order. Source: creativemarket.com

 

Strategi dan Pertimbangan Penggunaan

Dalam memilih antara market order dan limit order, investor perlu mempertimbangkan strategi investasi mereka dan kondisi pasar saat ini. Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan yang perlu diperhatikan:

Market Order:

  1. Cocok digunakan dalam situasi di mana kecepatan eksekusi menjadi prioritas utama.
  2. Menguntungkan saat terjadi volatilitas tinggi atau pasar sangat likuid.
  3. Memungkinkan eksekusi cepat dan langsung dengan harga pasar saat itu.
  4. Biasanya digunakan untuk membeli atau menjual saham dengan segera tanpa memperhatikan harga spesifik.

 

Limit Order:

  1. Ideal untuk investor yang memiliki target harga spesifik yang ingin mereka capai.
  2. Memberikan kontrol lebih besar kepada investor atas harga yang mereka bayar atau terima dalam perdagangan.
  3. Berguna untuk memaksimalkan potensi keuntungan atau meminimalkan kerugian dengan menetapkan harga pembelian atau penjualan tertentu.
  4. Tidak selalu dieksekusi dengan cepat, terutama dalam kondisi pasar yang tidak likuid atau saat harga bergerak tiba-tiba.

 

Keputusan saat Memilih Antara Market Order dan Limit Order

Saat memilih antara market order dan limit order, investor perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting yang dapat memengaruhi keputusan investasi. Berikut adalah beberapa pertimbangan yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan:

  • Tujuan Investasi:

    1. Jelaskan apakah tujuan investasi Anda lebih condong pada eksekusi cepat atau mencapai harga spesifik.
    2. Jika tujuan utama adalah eksekusi cepat, market order mungkin menjadi pilihan yang lebih baik karena memungkinkan untuk membeli atau menjual saham dengan segera.
    3. Namun, jika Anda memiliki harga target tertentu yang ingin dicapai, limit order akan memberikan kontrol lebih besar atas harga eksekusi.

 

  • Volatilitas Pasar:

    1. Pertimbangkan tingkat volatilitas pasar saat ini.
    2. Market order mungkin lebih disukai dalam pasar yang sangat likuid atau ketika terjadi volatilitas tinggi karena dapat memberikan eksekusi yang cepat dan langsung.
    3. Di sisi lain, dalam pasar yang kurang likuid atau ketika harga bergerak secara tiba-tiba, limit order dapat membantu melindungi dari eksekusi dengan harga yang tidak diinginkan.

 

  • Ketersediaan Likuiditas:

    1. Evaluasi ketersediaan likuiditas dalam saham yang Anda perdagangkan.
    2. Jika saham tersebut sangat likuid dengan banyak pembeli dan penjual, market order dapat menjadi pilihan yang baik.
    3. Namun, jika saham tersebut kurang likuid dan memiliki spread yang besar antara harga penawaran dan permintaan. Maka limit order dapat membantu memastikan eksekusi dengan harga yang lebih menguntungkan.

 

Sekuritas-Saham-Terbaik

[Baca lagi: Sekuritas Saham Terbaik! Begini Cara Memilihnya…]

 

Perbandingan Dengan Jenis Order Lain

Selain memahami perbedaan market order vs limit order, penting untuk kita juga membandingkannya dengan jenis order lain yang tersedia di pasar saham. Berikut adalah perbandingan antara market order, limit order, dan jenis order lainnya:

  • Market Order vs Limit Order:

    1. Market order dieksekusi segera dengan harga pasar saat ini. Sementara limit order hanya akan dieksekusi pada harga yang telah ditetapkan sebelumnya.
    2. Market order memberikan prioritas pada kecepatan eksekusi. Sementara limit order memberikan prioritas pada harga eksekusi.
    3. Market order cocok untuk situasi di mana kecepatan eksekusi lebih penting daripada harga yang tepat. Sementara limit order lebih cocok digunakan jika Anda memiliki harga target tertentu yang ingin dicapai.

 

  • Market Order vs Stop Order:

    1. Market order dieksekusi segera dengan harga pasar saat ini. Sedangkan stop order tidak dieksekusi sampai harga pasar mencapai atau melampaui harga stop yang ditetapkan.
    2. Market order digunakan untuk membeli atau menjual segera. Sementara stop order digunakan untuk memicu order beli atau jual saat harga mencapai tingkat tertentu.
    3. Market order tidak memerlukan harga target yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan stop order memerlukan penentuan harga stop yang telah ditentukan sebelumnya.

 

  • Limit Order vs Stop Order:

    1. Limit order dieksekusi hanya pada harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Sementara stop order dieksekusi hanya setelah harga pasar mencapai atau melampaui harga stop yang ditetapkan.
    2. Limit order memberikan kontrol atas harga eksekusi. Sementara stop order digunakan untuk melindungi dari kerugian atau untuk masuk ke dalam perdagangan saat tren harga berbalik.
    3. Limit order digunakan untuk membeli atau menjual pada harga yang lebih menguntungkan. Sedangkan stop order digunakan untuk memicu order saat harga mencapai level tertentu.

 

Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!

BANNER-ARTIKEL-MIP-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…

 

Contoh Kasus: Kapan Menggunakan Market Order atau Limit Order

Berikut adalah beberapa contoh kasus yang menggambarkan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan market order atau limit order dalam perdagangan saham:

  • Ketika Memiliki Prioritas Kecepatan Eksekusi:

    • Market Order:

Seorang investor ingin segera membeli saham ketika pasar dibuka karena mengharapkan lonjakan harga. Dalam situasi ini, market order akan menjadi pilihan yang tepat karena memberikan prioritas pada kecepatan eksekusi, untuk memastikan investor dapat memperoleh saham secepat mungkin.

    • Limit Order:

Sebaliknya, jika seorang investor memiliki saham yang ingin dijual pada harga tertentu yang lebih tinggi dari harga pasar saat ini, ia dapat menggunakan limit order. Dengan menetapkan harga jual yang lebih tinggi daripada harga pasar, investor dapat menjual sahamnya hanya ketika harga mencapai level yang diinginkan.

 

  • Ketika Menetapkan Harga Eksekusi yang Spesifik:

    • Market Order:

Seorang trader ingin segera keluar dari posisi perdagangan jika harga saham turun di bawah level tertentu untuk membatasi kerugian. Dalam hal ini, market order akan memastikan eksekusi segera tanpa memperhatikan harga yang tepat.

    • Limit Order:

Namun, jika seorang investor memiliki harga beli atau jual yang spesifik. Misalnya, untuk membeli saham pada harga support yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka limit order akan menjadi pilihan yang lebih baik.

 

  • Ketika Pasar Sedang Volatil:

    • Market Order:

Ketika pasar sedang bergejolak atau terjadi peristiwa mendadak yang dapat memengaruhi harga saham secara signifikan. Dalam situasi ini bukan tidak mungkin banyak investor yang lebih memilih market order. Untuk memastikan eksekusi cepat tanpa risiko kegagalan eksekusi.

    • Limit Order:

Namun, dalam situasi volatilitas pasar, limit order juga dapat berguna karena investor dapat menetapkan harga eksekusi yang lebih baik daripada harga pasar saat ini. Dengan cara memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan harga yang lebih baik.

 

Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!

BANNER-ARTIKEL-CHEATSHEET-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.

 

 

Kesimpulan

Perbedaan market order vs limit order, terutama ada pada fungsinya. Di mana untuk market order merupakan fitur instruksi yang kita berikan untuk dapat membeli maupun menjual saham sesuai dengan harga yang sedang berlaku saat itu (langsung eksekusi). Adapun istilah lain yang menggambarkan proses market order ini adalah HAKA.

Market order menjadi fitur yang paling banyak digunakan investor, terlebih lagi ketika saham incaran adalah yang banyak diminati pelaku pasar. Dengan memanfaatkan market order maka investor tidak perlu menunggu lama untuk penawaran yang dilakukan.

Sedangkan untuk limit order, merupakan fitur yang menawar harga saham dan memungkinkan investor dapat memasang harga jual saham yang lebih tinggi dibandingkan harga yang sedang berlaku.

Secara umum baik untuk market order maupun limit order, keduanya sama-sama akan memberikan sinyal penawaran dan mampu memberi keuntungan, selama digunakan pada momen yang tepat.

Kalau teman-teman investor di sini lebih sering menggunakan market order atau limit order?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *