Terakhir diperbarui Pada 30 Januari 2024 at 8:41 am
Saham adalah instrumen investasi yang pergerakannya tidak pasti. Ada saham yang bisa ARA dan ARB berjilid-jilid. Perlu kita pahami juga, bahwa di bursa saham kita tidak akan menemukan pergerakan yang tetap, baik itu tetap naik maupun tetap turun. Justru kita juga akan menemukan yang namanya rebound saham, yang akan terjadi pada setiap saham. Untuk itu, mari kita kenali apa itu rebound saham?
Daftar Isi
Pengertian Rebound Saham
Rebound saham adalah kondisi pergerakan saham yang berbalik arah atau memantul dari kondisi bearish menuju bullish. Atau bahkan sebaliknya dari kondisi bullish menuju bearish.
Rebound saham dapat terjadi pada beberapa tren, baik itu tren pendek, tren menengah maupun tren Panjang. Hal ini tergantung bagaimana sudut pandang para pelaku pasar. Tren rebound saham dari bullish ke bearish, biasanya terjadi jika ada trigger yang bersifat negative. Begitu juga sebaliknya tren rebound saham dari bearish ke bullish, biasanya terjadi jika ada trigger yang bersifat positif.
Penyebab Terjadinya Rebound Saham
Mengacu pada pengertiannya, rebound saham ini menjadi momentum kenaikan kembali harga saham. Nah kenapa rebound saham ini bisa terjadi?
Ketika harga saham ada di level rendah atau bergerak turun, biasanya para pelaku pasar yang memegang saham tertentu, sebut saja saham ABCD sedang berusaha menjualnya. Proses penjualan saham ini biasanya dilakukan untuk terhindar dari kerugian besar.
Namun di lain sisi, ada banyak pelaku pasar yang sedang antri membeli saham ABCD tersebut. Lantaran mereka menilai saham ABCD dengan harga yang turun adalah peluang yang menarik dan lebih murah. Oleh karena itu, tetap ada banyak pelaku pasar yang mengincar saham ABCD ini. Ditambah lagi dengan kinerja keuangannya yang juga baik, maka semakin banyak pelaku pasar yang mengincarnya.
Hal itu telah menandai adanya pegerakan nilai, di mana harga saham ABCD ini terus bergerak naik. Sehingga berlawanan dari pergerakan sebelumnya yang menurun. Situasi seperti itulah yang dikenal dengan nama rebound saham.
Ikuti Stockademy by RK Team : Mastering The Sectoral Cycle di sini !
Faktor yang Mempengaruhi Rebound Saham
Lalu faktor apa sajakah yang menentukan rebound saham:
Kondisi Saham yang Sideways
Saham dengan kondisi sideways dalam waktu yang cukup lama, biasanya akan membuat saham tersebut bergerak menuju rebound, bisa positif atau bisa negatif. Hal ini terjadi karena market maker, bereaksi lebih cepat ketika ada berita yang terjadi pada emiten yang pergerakannya sideways.
Indeks Saham AS Meningkat atau Menurun
Indikator lainnya adalah meningkatnya indeks saham AS seperti Dowjones maupun NASDAQ. Biasanya mampu menimbulkan efek domino pada bursa saham, di keesokan harinya.
Jadi, terlepas dari sentiment baik maupun buruk yang terjadi di Amerika Serikat, maka akan berdampak ke Indonesia. Ketika ada sentimen baik di AS, maka akan berdampak buruk ke Indonesia. Sebaliknya untuk sentimen buruk di AS, biasanya akan berdampak baik terhadap bursa saham di Indonesia.
Sentimen Positif atau Negatif di Dalam Negeri
Faktor lainnya adalah adanya sentimen positif maupun negatif terhadap kondisi perekonomian dalam negeri, yang juga berdampak langsung terhadap bursa saham di Indonesia.
Contohnya ketika ada penurunan GDP yang cukup signifikan, maka biasanya bursa saham akan rebound dari tren bullish menuju bearish. Sebaliknya saat terjadi peningkatan GDP, maka biasanya bursa saham juga akan rebound dari tren bearish menuju bullish.
Ketiga faktor tersebutlah yang akan menentukan rebound saham, yang terjadi di bursa saham di Indonesia.
Contoh Rebound Saham
Dalam pembahasan rebound saham ini, Penulis akan membahas contoh rebound saham yang dialami oleh saham FREN. Sebelum membahasnya lebih lanjut, berikut ini contoh gambar tren rebound saham FREN:
Pergerakan saham FREN. Source: Refinitiv Workspace
Pada gambar di atas terdapat case study rebound saham FREN yang terjadi pada awal September 2023 lalu. Terlihat saham FREN yang sebelumnya bergerak bearish dan hampir menyentuh level 50 alias gocapan, tiba-tiba rebound.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi rebound saham FREN, selain dari teknikal analisis. Salah satunya adalah saham FREN sudah jenuh di level 50-60. Ditambah ada rumor diakuisisinya FREN oleh EXCL. Akibatnya saham FREN bergerak naik hingga level Rp 68 per lembarnya.
Sayangnya, memang sampai per artikel ini ditulis belum ada kejadian pasti yang menjawab rumor akuisisi tersebut. Namun dapat kita akui, bahwa rumor tersebut, mampu memberi trigger positif yang membuat rebound tren dari bearish ke bullish pada saham FREN.
Adapun yang terbaru ini berkembang ialah rumor peluang masuknya EXCL dalam aksi right issue yang digelar FREN di Januari 2024…
Source: investor.id/
Risiko dan Tantangan Berinvestasi pada Rebound Saham
Dibalik keuntungan kita berinvestasi di rebound saham, tentu ada risiko yang perlu kita waspadai antara lain:
Kondisi Fundamental Tidak Berubah
Seringkali kita mengambil posisi saat rebound saham, ialah dengan menggunakan analisa teknikal dan sentimen berita. Namun ada sesuatu dibalik itu semua yakni fundamental. Seringkali ketika terjadi rebound saham, dampaknya hanya terasa pada jangka pendek. Namun justru tidak ada pengaruh yang signifikan dari fundamental, misalnya saham tersebut tidak turn around pada bottom line.
Revisi Data Ekonomi
Risiko selanjutnya jika kita menggunakan sentimen pasar adalah adanya revisi data ekonomi yang berdampak pada market sentimen. Apakah itu? Hal ini kadang terjadi pada economic released, yang beberapa kali memicu terjadinya revisi pada data ekonomi.
Misal ketika diumumkan data pengangguran meningkat sebesar 10%. Namun beberapa saat, terjadi revisi menjadi meningkat sebesar 5%.
Biasanya hal-hal tersebut akan membuat rebound saham menjadi terbatas, meskipun beritanya sama-sama memberikan dampak negatif.
Bagaimana Mengidentifikasi Peluang Rebound Saham
Rebound saham menawarkan peluang yang sangat menarik, apalagi jika kita sebagai investor yang mampu membaca kapan saham akan turn around. Sehingga kita bisa mengambil Tindakan, baik jual maupun beli saham sebelum hal tersebut terjadi.
Berikut ini beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk mengindentifikasi peluang rebound saham:
Penurunan harga dan Kenaikan harga yang Signifikan
Rebound saham akan hampir dipastikan terjadi, ketika ada suatu saham yang mengalami kenaikan atau penurunan secara signifikan dalam jangka waktu pendek. Penurunan atau kenaikan ini sebenanrya, dapat terjadi karena psikologis pasar yang jenuh ketika berita yang mentrigger kenaikan atau penurunan saham berakhir.
Saham Menyentuh Titik Support dan Resisten
Ketika saham sudah menyentuh titik support maupun resisten pada timeframe yang menengah (1 bulan) maupun panjang (3 bulan – 1 tahun). Maka dapat dipastikan saham akan bergerak rebound, karena psikologis pasar biasanya akan menentukan hal tersebut.
News dan Sentimen Pasar
Ketiga, tentunya saat ada berita maupun sentimen pasar yang dapat menjadikan trigger. Maka dapat dipastikan saham akan mengalami rebound. Sebab itu, kemampuan para pelaku pasar dalam membaca berita dan menganalisa sentimen pasar sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi peluang rebound saham.
Efek Domino dari Bursa Luar Negeri atau Industri
Seperti yang disebutkan pada faktor penentu rebound saham adalah efek domino bursa saham luar. Selain efek domino dari bursa saham luar atau AS, biasanya efek domino di industri juga dapat berpengaruh terhadap rebound saham.
Contohnya, ketika “coal boom” di tahun 2022, di mana saham-saham coal dengan status “market leader” bergerak naik langsung seperti ITMG dan PTBA.
Namun tidak lama, saham coal lainnya akan terkena efek domino seperti saham DEWA maupun BSSR yang merupakan saham second layer dari coal tersebut, sehingga ikut mengalami rebound.
Strategi Mengambil Keputusan dari Rebound Saham
Strategi investasi ketika rebound saham, sebenarnya dapat memberikan potensi keuntungan yang besar. Tentunya jika strategi dilakukan dengan terukur dan bijaksana. Berikut strategi yang dapat diterapkan dalam investasi rebound saham:
Analisis fundamental saham
Analisis fundamental secara menyeluruh perlu dilakukan, guna memastikan bahwa saham yang kita pilih memang layak untuk investasi. Di mana kelayakan ini dapat dipertimbangkan dari kinerja keuangan yang bertumbuh, laporan keuangan yang juga sehat dan transparan, memiliki produk maupun layanan yang inovatif, prospek yang menarik di masa mendatang. Termasuk dengan dasar perusahaan yang kuat untuk bertumbuh.
Lakukan identifikasi rebound saham
Jika analisis fundamental sudah dilakukan, maka strategi berikutnya ialah mengidentifikasi saham-saham yang memiliki penurunan harga signifikan di jangka pendek. Namun pastikan kembali, bahwa saham-saham tersebut memang tidak bermasalah dari sisi fundamental.
Lakukan juga analisis teknikal
Analisis teknikal ini dapat membantu identifikasi saham yang memiliki potensi rebound. Dalam hal ini, kita dapat memperhatikan grafik harga dan juga beberapa indicator teknikal. Sebut saja seperti indicator Moving Average maupun Relative Strength Index (RSI) yang akan membantu identifikasi momen membeli saham.
[Baca lagi: Analisis Teknikal Saham, Cara Membaca Indikator dan Strateginya]
Tentukan titik masuk
Setelah saham-saham dengan potensi rebound sudah ada, maka strategi berikutnya adalah menentukan kapan titik masuk alias ‘buy’. Dalam hal ini, kita memanfaatkan pendekatan ‘buy on the dip’ yakni membeli saham sewaktu harganya sedang turun tajam.
[Baca lagi: 4 Timing Membeli Saham, Kapan Saja Idealnya?]
Tentukan waktu keluar
Tidak hanya menentukan kapan masuk, namun dalam stragegi rebound saham juga perlu menentukan kapan waktu keluar. Hal ini dapat mengukur berapa besar potensi keuntungan, sekaligus membatasi kerugian.
Pantau secara berkala dan lakukan evaluasi
Jika kelima strategi sudah dilakukan, maka lakukan pemantauan secara berkala terhadap pergerakan harga sahamnya. Kemudian lakukan evaluasi, apakah target rebound saham sudah sesuai ekspektasi, atau belum. Jika memang belum, maka bisa putuskan untuk keluar dari saham tersebut.
Kesimpulan
Rebound saham sederhananya adalah pergerakan harga saham yang bergerak turun secara signifikan dalam jangka pendek. Namun kemudian, harga saham kembali bergerak naik dengan signifikan.
Rebound saham bukan hanya sebagai pergerakan harga, namun rebound saham juga dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk meraup keuntungan. Selama investasi rebound saham dilakukan dengan cara yang baik dna bijaksana.***
###