Terakhir diperbarui Pada 6 Agustus 2024 at 4:12 pm
Ada begitu banyak sosok inspiratif yang dapat menjadi panutan kita dalam berinvestasi. Salah satunya, dari Low Tuck Kwong. Nah mau tahu seperti apa strategi investasi saham ala Low Tuck Kwong? Yuk, berkenalan dulu dengan sosok investor satu ini…
Low Tuck Kwong. Source: artikel.rumah123.com
Daftar Isi
Kisah dan Profil Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha Indonesia yang lahir di Tiongkok pada tahun 1948. Ia memulai bisnisnya dengan menjual batubara di Kalimantan pada tahun 1970-an. Berkat kerja keras dan kegigihannya, Low Tuck Kwong berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Low Tuck Kwong lahir di Tiongkok pada tahun 1948. Ia berasal dari keluarga yang sederhana. Pada usia 17 tahun, Low Tuck Kwong memutuskan untuk merantau ke Indonesia untuk mencari peruntungan.
Di Indonesia, Low Tuck Kwong memulai bisnisnya dengan menjual batubara di Kalimantan. Ia memulai bisnisnya dengan modal yang sangat kecil, yaitu hanya Rp100.000. Namun, berkat kerja keras dan kegigihannya, Low Tuck Kwong berhasil mengembangkan bisnisnya menjadi salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2002, Low Tuck Kwong mendirikan PT Bayan Resources Tbk, sebuah perusahaan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bayan Resources kini menjadi salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia, dengan produksi batubara tahunan mencapai 40 juta ton.
Kekayaan Low Tuck Kwong diperkirakan mencapai US$12.1 miliar pada tahun 2023, menjadikannya orang terkaya ke-3 di Indonesia.
Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…
Aset dan Kekayaan Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. Dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai US$12,1 miliar pada tahun 2023. Kekayaan Low Tuck Kwong berasal dari bisnis batubara, PT Bayan Resources Tbk, dan sejumlah bisnis lainnya.
Berikut adalah daftar aset dan kekayaan Low Tuck Kwong:
Saham Bayan Resources Tbk:
Low Tuck Kwong memiliki 60.98% saham Bayan Resources Tbk, sebuah perusahaan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bayan Resources adalah salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia, dengan produksi batubara tahunan mencapai 40 juta ton.
Aset properti:
Low Tuck Kwong memiliki sejumlah aset properti di Jakarta, Bali, dan Singapura. Aset properti Low Tuck Kwong meliputi hotel, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
Aset transportasi:
Low Tuck Kwong memiliki sejumlah aset transportasi, seperti kapal laut dan pesawat terbang. Aset transportasi Low Tuck Kwong digunakan untuk mendukung bisnisnya di bidang batubara dan properti.
Investasi lain-lain:
Low Tuck Kwong juga memiliki sejumlah investasi lain-lain, seperti investasi di pasar modal dan investasi di perusahaan rintisan.
Total aset dan kekayaan Low Tuck Kwong diperkirakan mencapai US$12.1 miliar pada tahun 2023. Low Tuck Kwong menempati peringkat ke-3 orang terkaya di Indonesia, menurut Forbes.
Prinsip Investasi Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong dikenal sebagai investor yang agresif. Ia tidak takut untuk mengambil risiko dalam investasinya.
Berikut adalah beberapa prinsip investasi Low Tuck Kwong:
Investasi jangka panjang:
Low Tuck Kwong percaya bahwa investasi jangka panjang adalah cara terbaik untuk mendapatkan keuntungan.
Diversifikasi:
Low Tuck Kwong selalu melakukan diversifikasi investasinya untuk mengurangi risiko.
Belajar dari kesalahan:
Low Tuck Kwong tidak takut untuk belajar dari kesalahannya.
Strategi Investasi ala Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong adalah salah satu investor paling sukses di Indonesia. Ia dikenal dengan strategi investasinya yang agresif dan berani mengambil risiko. Berikut adalah beberapa strategi investasi ala Low Tuck Kwong yang dapat dipelajari oleh investor pemula:
Investasi jangka panjang:
Jangan terburu-buru ingin melihat hasilnya.
Diversifikasi:
Low Tuck Kwong melakukan diversifikasi secara baik, guna mengurangi potensi risiko.
Belajar dari kesalahan:
Ia percaya bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran.
Mulai dari yang kecil:
Tidak perlu memulai investasi dengan modal besar. Investor pemula dapat memulai dengan modal yang kecil dan secara bertahap menambah investasinya seiring waktu.
Investasikan uang nganggur:
Investasikan uang yang tidak kita perlukan dalam waktu dekat. Hal ini akan mengurangi risiko, jika sewaktu-waktu pasar mengalami penurunan.
Jangan terpengaruh oleh emosi:
Pasar keuangan seringkali berfluktuatif. Jangan terpengaruh oleh emosi, ketika akan membuat keputusan investasi.
Re-investasikan keuntungan:
Low Tuck Kwong adalah salah satu tokoh investor yang selalu menginvestasikan kembali keuntungan yang diperoleh. Guna menjaga pertumbuhan investasi.
Selain itu, perhatikan juga tiga strategi lainnya, yaitu:
Investasi pada sektor yang sedang berkembang:
Low Tuck Kwong percaya bahwa sektor-sektor tertentu memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa depan.
Investasi hanya pada perusahaan yang memiliki fundamental sehat dan kuat:
Tidak hanya itu, Low Tuck Kwong juga menganalisis laporan keuangan perusahaan sebelum membuat keputusan investasi.
Investasi pada perusahaan dengan manajemen yang baik:
Bahkan Low Tuck Kwong juga percaya bahwa manajemen yang baik adalah kunci kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Contoh dan Studi Kasus Investasi Low Tuck Kwong
Salah satu contoh dan studi kasus investasi Low Tuck Kwong adalah saat ia Investasi pada saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
Low Tuck Kwong mulai berinvestasi di saham BYAN pada tahun 1990-an. Pada saat itu, BYAN masih merupakan perusahaan batubara kecil. Namun, Low Tuck Kwong melihat potensi pertumbuhan yang besar di BYAN. Sejalan dengan posisi Indonesia yang memiliki cadangan batubara yang melimpah.
Low Tuck Kwong terus berinvestasi di saham BYAN selama beberapa dekade. Ia berhasil mengakumulasi 60.98% saham BYAN, sehingga ia memiliki kontrol penuh atas perusahaan tersebut.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatnya permintaan batubara global. BYAN mengalami pertumbuhan pesat menjadi salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2022, BYAN membukukan laba bersih sebesar Rp 50.5 triliun.
Historical pendapatan BYAN. Source: Cheet Sheat Kuartal III-2023 by RK Team
Dan dengan harga saham BYAN yang juga melonjak hingga 400% pada tahun 2022.
Harga Saham BYAN. Source: RTI Business
Kedua hal itu, membuat Low Tuck Kwong berhasil mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari investasinya di saham BYAN. Bagaimana tidak, keuntungan yang diperoleh Low Tuck Kwong dari investasinya di saham BYAN diperkirakan mencapai triliunan Rupiah. Nilai sangat fantastis bukan?
Studi kasus investasi Low Tuck Kwong di saham BYAN menunjukkan bahwa ia adalah investor yang visioner, berani mengambil risiko, dan memiliki kemampuan analisis yang baik. Low Tuck Kwong mampu melihat potensi pertumbuhan jangka panjang BYAN, meskipun pada saat itu BYAN masih merupakan perusahaan batubara kecil.
Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Low Tuck Kwong
Strategi investasi saham ala Low Tuck Kwong pada saham sektor batubara, tentu dapat kita contoh. Seperti yang kita ketahui, bahwa sektor batubara ini memiliki risiko tinggi, namun Low Tuck Kwong tidak takut untuk berinvestasi di sektor ini
Sebaliknya, Low Tuck Kwong berusaha mengatasinya dengan mengelola risiko dengan baik. Di mana ia melakukan diversifikasi investasinya dan hanya berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental yang kuat, serta sehat.
Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha dan investor yang sukses. Ia berhasil membangun kerajaan bisnis dari awal. Keberhasilan Low Tuck Kwong tidak lepas dari prinsip dan strategi investasinya yang agresif. Ia tidak takut untuk mengambil risiko dalam investasinya, dan selalu mencari peluang di sektor yang sedang berkembang.
Bagi investor yang ingin sukses, dapat belajar dari prinsip dan strategi investasi saham ala Low Tuck Kwong.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.
