MIDI-Giat-Ekspansi-Lawson

Terakhir diperbarui Pada 22 September 2023 at 12:44 pm

MIDI giat ekspansi Lawson di sepanjang tahun 2023 berjalan. Per Juni 2023, MIDI berhasil memperbanyak gerai Lawson sebanyak 250 unit dan rencananya masih akan terus ditambah. Bahkan  di semester I-2023 MIDI berhasil membukukan kenaikan laba bersih sekitar 33.95% YoY. Lantas apakah prospek MIDI di masa depan makin menarik?

 

Review Kinerja Keuangan Saham MIDI Semester I-2023

Profitabilitas MIDI

PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) kian sukses menunjukkan taring bisnis jaringan ritel nya. Terlebih di semester I-2023, MIDI kembali mencetak pertumbuhan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk yang melonjak 33.95% YoY menjadi sebesar Rp259.2 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dari laba bersih di periode semester I-2022 yakni Rp193.5 miliar.

Naiknya laba bersih tersebut, tidak lepas dari kenaikan pendapatan neto MIDI di semester I-2023 sekitar 12.94% YoY menjadi sebesar Rp8.64 triliun, dibandingkan periode semester I-2023 yang sebesar Rp7.65 triliun. Kenaikan pendapatan MIDI didorong oleh lonjakan penjualan, baik di segmentasi makanan dan juga non-makanan, seperti berikut ini…

Pos pendapatan MIDI per segmentasi. Source: Laporan Keuangan MIDI Kuartal II-2023

Secara rinci dari masing-masing segmen penjualan mencatatkan persentase kenaikan sebesar:

  • Segmen makanan naik sekitar 17.16% YoY
  • Segmen makanan segar naik sekitar 15.45% YoY
  • Segmen non makanan naik sekitar 2.49% YoY

Jelas hal ini menjadi pencapaian MIDI yang positif karena berhasil mencatatkan kenaikan penjualan. Meski di waktu yang sama, MIDI juga harus mencatatkan beban pokok pendapatan yang naik 11.69% YoY menjadi Rp6.40 triliun di semester I-2023, dari sebelumnya Rp5.73 triliun. Namun kenaikan beban pokok pendapatan MIDI masih bisa dikatakan wajar, karena masih terkendali yang membuatnya mampu mencatatkan kenaikan laba kotor.

Ya, laba kotor MIDI mengalami kenaikan sekitar 16.67% YoY menjadi sebesar Rp2.24 triliun di semester I-2023, dibandingkan Rp1.92 triliun di semester I-2022.

Selain itu, MIDI juga mampu mencatatkan kenaikan pendapatan lain sekitar 35.35% YoY menjadi sebesar Rp134.65 miliar di semester I-2023, lebih tinggi dari Rp99.48 miliar di semester I-2022.

Dengannya, MIDI berhasil mencatatkan laba usaha sekitar 25.05% YoY menjadi sebesar Rp391.92 miliar di semester I-2023, sedikit lebih tinggi dari Rp313.40 miliar di semester I-2022.

Pencapaian baik lainnya, MIDI di semester I-2023 mampu menekan biaya keuangan sekitar 2.67% YoY dari sebelumnya biaya keuangan bengkak –Rp68.24 miliar, turun menjadi –Rp66.42 miliar.

Pos pendapatan MIDI. Source: Laporan Keuangan MIDI Kuartal II-2023

 

 

 

Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI. Maka untuk mempermudah pemantauan kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, bisa memanfaatkan Cheat Sheet.

Cheat-Sheet

 

 

 

Neraca Keuangan MIDI

Berdasarkan laporan keuangan MIDI, tercatat total liabilitas perusahaan sebesar Rp4.87 triliun di akhir Juni 2023, dibandingkan dengan total ekuitas MIDI sebesar Rp2.24 triliun. Maka kita mendapati rasio utang terhadap ekuitas (DER) MIDI sebesar 2.17x. Hal ini menjadi signal buruk bagi kemampuan MIDI dalam membayar kewajibannya, jika hanya mengandalkan modal yang nilainya jauh lebih kecil dari utang nya.

Sementara dalam jangka pendek, asset lancar MIDI tercatat sebesar Rp2.89 triliun, jauh lebih kecil dibandingkan liabilitas jangka pendek Rp4.26 triliun. Hal itu mencerminkan Liquidity Ratio MIDI di level 0.67x yang menandakan keterbatasan MIDI untuk memenuhi liabilitas jangka pendek nya. Karena nilai asset lancar yang rendah.

Dari kedua rasio di atas, kita dapat mengatakan bahwa posisi keuangan MIDI sedang tidak sehat, terutama masalah utang perusahaan yang jauh lebih besar, dibandingkan kemampuan perusahaan. Situasi ini berpotensi membuat MIDI tertekan karena besarnya utang yang dimiliki.

 

Arus Kas MIDI

Dari sisi arus kas, MIDI mencatatkan kas operasi positif sebesar Rp739.89 miliar menunjukkan arus kas masuk jauh lebih besar dari kas keluar. Arus kas masuk yang dicatatkan MIDI terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp8.42 triliun dan kas yang dihasilkan dari operasi sebesar Rp716.50 miliar.

Berikutnya, kas investasi yang tercatat negatif –Rp448.46 miliar menandakan MIDI tengah banyak melakukan investasi pengembangan bisnis.

Berikutnya, kas pendanaan MIDI tercatat negatif –Rp386.81 miliar yang mengindikasikan bahwa MIDI sedang berupaya membayar utang perusahaan.

Arus kas pendanaan MIDI. Source: Laporan Keuangan MIDI Kuartal II-2023

Kendati berupaya membayar utang, namun perlu diperhatikan kembali kemampuan MIDI dalam mengatasi utang perusahaan yang terbilang besar.

 

MIDI Giat Ekspansi Lawson

Dari review kinerja MIDI di atas, terdapat indikasi bahwa perusahaan tengah banyak melakukan investasi. Salah satu yang belakangan banyak menyedot perhatian adalah fokus MIDI yang tengah giat melakukan ekspansi gerai Lawson di sepanjang 2023 berjalan ini.

Dalam ekspansi ini, perlu digaris bawahi kembali bahwa untuk penanganan tata kelola gerai Lawson ini, tidak secara langsung ditangani oleh MIDI. Melainkan melalui sinerginya dengan salah satu entitas anak usaha, yakni PT Lancar Wiguna Sejahtera yang fokus mengembangkan format gerai Lawson store-in-store dalam gerai Alfamidi.

Jadi, strategi yang dilakukan MIDI di tengah ekspansi gerai Lawson, adalah juga melakukan penambahan gerai Alfamidi Group yang akan mendukung pengembangan format Lawson dalam gerai Alfamidi.

MIDI optimis, perusahaan mampu mencapai target ekspansi gerai Lawson mencapai 500 gerai sampai akhir tahun ini.

Adapun sampai dengan Juni 2023, MIDI sudah merealisasikan penambahan gerai Alfamidi sebanyak 27 gerai. Sedangkan untuk gerai Lawson sudah mencapai 250 gerai.

Catatan kaki 1. Umum. Source: Laporan Keuangan MIDI Kuartal II-2023

Secara keseluruhan, MIDI tahun ini tengah mengupayakan penguatan posisi perusahaan sebagai perusahaan ritel multi format yang meliputi: Alfamidi, Alfamidi Super, Midi Fresh, dan Lawson.

Termasuk dengan memperkuat dan mengoptimalkan layanan digital, untuk pelanggan bisa berbelanja secara online melalui aplikasi Midi Kriing dan channel online lainnya.

 

Prospek Saham MIDI Menarik?

Strategi penambahan gerai, baik itu Alfamidi maupun Lawson, menjadi salah satu cara yang dinilai efektif dalam mempertahankan tren penjualan yang positif.

Di mana langkah MIDI terbilang on track dengan katalis positif yang sekarang ini ada, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang positif per kuartal II-2023 di level 5.17% YoY…

Tingkat Pertumbuhan Tahunan PDB. Source: tradingeconomics.com

Pertumbuhan ekonomi tersebut, didukung oleh meningkatnya permintaan domestik, terutamanya konsumsi rumah tangga yang tumbuh mencapai 5.23% YoY.

Bahkan untuk Survei Konsumen Agustus 2023 juga memberi signal meningkatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi. Hal itu tercermin dari level Indeks Keyakinan Konsumen (KIK) bulan Agustus 2023 yang tumbuh sebesar 125.2, sudah lebih tinggi dari KIK bulan Juli 2023 yang sebesar 123.5.

Dengan itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa bisnis jaringan ritel MIDI memang memiliki prospek menarik sejalan dengan meningkatnya Keyakinan Konsumen (KK).

Berkat katalis positif terhadap prospek MIDI, tak heran jika harga saham MIDI saat ini berada di kisaran 450 an – 500an. Dan jika dilihat secara historical, harga saham MIDI pun cenderung dalam tren naik…

Harga Saham MIDI per 19 September 2023. Source: RTI Business

 

Valuasi MIDI?

Jika prospeknya bisa dikatakan menarik, lantas bagaimana dengan valuasi MIDI saat ini?

Berdasarkan harga closing saat artikel ini dibuat (18 September 2023) valuasi MIDI tengah ditransaksikan pada harga PBV 6.5x, PER 28.2x dan PCFR 9.9x (Cheat Sheets). Hal itu membuat MIDI secara valuasi sudah terlalu mahal, bahkan ketika kinerja keuangannya dibebani oleh jumlah utang yang terbilang berisiko karena tidak mampu ditangani oleh aset lancar perusahaan.

Dengan kata lain, secara fundamental MIDI masih kurang baik karena masih tertekan oleh beban utang yang cukup besar, dan menjadi ‘pekerjaan rumah’ bagi MIDI untuk membenahi utang-utang tersisa.

Nah, menurut teman-teman investor sendiri apakah MIDI akan mampu menangani utang perusahaan tanpa perlu menambah pinjaman pihak lain? ***

 

DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

 

###

 

Info:

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *