Perbedaan-Ekuitas-dan-Saham

Terakhir diperbarui Pada 28 Agustus 2023 at 2:21 pm

Perbedaan ekuitas dan saham perlu dipahami oleh investor. Secara peran memang sama-sama  penting dalam panggung ekonomi Indonesia, mulai dari mendukung modal perusahaan hingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun keduanya memiliki perbedaan dari sisi pemahaman dan juga fungsi. Yuk simak apa saja perbedaan ekuitas dan saham!

 

Mengenal Ekuitas dan Saham

  • Mengenal ekuitas:

Ekuitas dalam konteks keuangan, merujuk pada bagian kepemilikan atau klaim atas aset dan pendapatan suatu entitas, seperti perusahaan atau properti. Istilah ekuitas mencerminkan tingkat partisipasi atau kepemilikan yang dimiliki oleh pemegang saham dan/atau mitra dalam perusahaan.

Dalam artian sederhana, pengertian ekuitas adalah nilai aset bersih dari sebuah perusahaan. Atau juga diartikan sebagai modal entitas bisnis, dihitung dari jumlah aset yang dikurangi dengan liabilitas.

Dari kacamata investasi, ekuitas merupakan modal yang akan dikembalikan kepada para pemegang saham dari suatu perusahaan, sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

Dalam sejarahnya, konsep ekuitas telah berkembang seiring dengan kemajuan sistem ekonomi dan keuangan.

Asal usul konsep ekuitas dapat ditelusuri sejak zaman Romawi Kuno, di mana pemilik perusahaan atau entitas dapat mengumpulkan dana dari berbagai investor, untuk mendukung proyek dan usaha bisnis. Dengan berjalannya waktu, konsep ini terus berkembang dan diperkaya dengan prinsip-prinsip hukum dan praktik bisnis yang menjadi dasar bagi bentuk-bentuk ekuitas yang saat ini ada.

Seperti halnya saham perusahaan dan kepemilikan atas aset-aset produktif.

 

  • Mengenal saham:

Saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang mewakili bagian kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Saham diperdagangkan di pasar saham dan harganya dapat berfluktuasi berdasarkan permintaan dan penawaran, serta kinerja perusahaan.

Para investor yang membeli saham secara tidak langsung, telah menjadi pemegang saham yang memiliki hak untuk mendapatkan bagian dari laba perusahaan (dividen). Serta hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan penting dalam RUPS.

Asal usul saham dapat ditelusuri kembali ke zaman dulu, ketika perusahaan besar atau proyek besar memerlukan dana yang besar untuk didanai. Sebagai solusi, mereka membagi kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham dan menjualnya kepada investor. Praktik ini terlihat pada zaman Romawi Kuno dan lebih berkembang lagi pada Abad Pertengahan di Eropa dengan munculnya perusahaan-perusahaan dagang besar.

Seiring waktu, sistem pasar saham dan mekanisme perdagangan saham, terus berkembang hingga mencapai bentuk yang lebih modern seperti sekarang ini.

 

Perbedaan Ekuitas dan Saham

Saham

Ekuitas

Saham adalah instrumen investasi konkrit, yang mewakili bagian kepemilikan perusahaan.Ekuitas mencakup seluruh klaim atas aset dan pendapatan suatu entitas.
Saham merupakan bagian atau potongan dari ekuitas yang diperdagangkan di pasar saham.Ekuitas merupakan selisih antara total aset dan total kewajiban perusahaan.
Pemegang saham memiliki hak atas dividen dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting perusahaan.Ekuitas menggambarkan tingkat kepemilikan atau partisipasi dalam suatu perusahaan.
Saham memiliki jenis-jenis, seperti saham biasa, saham preferen, hingga waran saham yang menawarkan hak dan keuntungan berbeda.Ekuitas melibatkan bentuk kepemilikan yang lebih luas, seperti saham biasa, preferen, dan/atau hak istimewa lainnya.
Saham lebih spesifik dan terfokus pada bentuk kepemilikan yang dapat diperdagankan di pasar.Ekuitas mempertimbangkan aspek kepemilikan dalam total struktur keuangan entitas.
Saham adalah konsep kepemilikan dalam bentuk investasi di perusahaan.Ekuitas bersifat umum, mencakup hak dan kewajiban yang lebih luas dalam struktur perusahaan.

Penting untuk memahami perbedaan ekuitas dan saham, agar dapat mengelola dan mengambil keputusan finansial yang tepat dalam menjalankan investasi dan memperhitungkan kepemilikan dalam perusahaan.

 

Rumus Perhitungan Ekuitas

Besarnya ekuitas akan memengaruhi potensi keuntungan yang akan didapatkan oleh investor. Akan tetapi, pada umumnya pembagian keuntungan akan ditentukan oleh perjanjian yang sudah dicapai. Di mana kondisi tersebut, tidak lepas dari fungsi ekuitas sebagai modal perusahaan.

Rumus ekuitas adalah:

                Ekuitas= Aktiva (Aset) – Utang

 

Jenis-jenis Ekuitas

Berdasarkan jenis, ekuitas ini terbagi menjadi empat jenis yang sudah umum digunakan dalam akuntansi dan laporan keuangan, yakni:

  1. Ekuitas Pemegang Saham

Merupakan jumlah nilai aset yang dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan, setelah sebelumnya dikurangi dengan pos utang-utang, atau kewajiban perusahaan lainnya.

  1. Ekuitas Pemilik Perusahaan

Merupakan besarnya porsi kepemilikan si pemilik bisnis tertentu. Biasanya ekuitas pemilik ini berlaku untuk bisnis kecil. Penghitungannya adalah jumlah nilai aset yang dibagikan kepara para pemegang saham perusahaan, setelah sebelumnya dikurangi dengan pos utang-utang atau kewajiban perusahaan lain.

  1. Ekuitas Rumah

Ekuitas rumah atau juga nilai rumah, menjadi penting bagi seseorang yang akan membeli rumah. Dengan cara memperhitungkan nilai rumah setelah dikurangi dengan total nilai hipoteknya.

  1. Pembiayaan Ekuitas

Ekuitas ini timbul, karena tidak ada profit yang masuk. Dengan begitu, kepemilikan usaha bisa dialihkan atau dijual kepada pihak lain yang tertarik untuk membeli.

  1. Ekuitas Merek

Ekuitas ini cenderung merujuk kepada brand awareness dari produk suatu perusahaan. Di mana semakin tinggi brand awareness produk, maka akan semakin tinggi juga ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan.

 

Contoh Ekuitas dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain jenis ekuitas di atas, dalam dunia keuangan ekuitas mencakup berbagai bentuk kepemilikan dalam suatu entitas, yang memberikan hak dan manfaat yang berbeda kepada para pemegangnya. Contoh ekuitas dapat ditemukan dalam beberapa situasi yang berbeda, baik dalam konteks bisnis maupun properti. Berikut adalah beberapa contoh ekuitas:

  1. Ekuitas Saham dalam Perusahaan

Misalkan kita memiliki saham dalam sebuah perusahaan teknologi yang sukses. Maka, bagian kepemilikan saham ini mewakili ekuitas kita dalam perusahaan tersebut. Jika nilai perusahaan meningkat, sudah tentu nilai ekuitas kita juga akan meningkat. Selain itu, kita juga memiliki hak untuk mendapatkan bagian dari laba perusahaan sebagai dividen.

  1. Ekuitas Properti

Jika kita memiliki rumah dan telah membayar sejumlah besar hipotek, maka ada perbedaan antara nilai rumah dan sisa saldo hipotek yang harus kita bayarkan untuk mewakili ekuitas kita dalam rumah tersebut. Seiring berjalannya waktu, jika nilai rumah meningkat atau kita ingin membayar lebih banyak hipotek, maka ekuitas dalam rumah akan bertambah.

  1. Ekuitas Kepemilikan Usaha

Jika kita adalah salah satu pemilik dalam bisnis kecil atau usaha patungan, bagian kepemilikan yang kita miliki dalam bisnis tersebut akan mewakili ekuitas dalam usaha tersebut. Namun dalam hal ini, nilai ekuitas kita akan berfluktuasi berdasarkan performa bisnis dan kinerja pasar.

  1. Ekuitas dalam Investasi Lainnya

Ekuitas juga dapat ditemukan dalam bentuk investasi lain, seperti ekuitas dalam dana investasi atau reksa dana. Ketika kita memiliki bagian dari portofolio dana tersebut dan berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai aset dalam portofolio.

  1. Ekuitas dalam Pendidikan

Dalam hal pendidikan, ekuitas dapat merujuk pada nilai atau manfaat yang Anda peroleh dari investasi pendidikan. Misalnya, setelah menyelesaikan gelar sarjana atau magister, maka akan meningkatkan nilai ekuitas kita dalam karier dan meningkatkan potensi pendapatan.

 

Elemen Ekuitas

Selain jenis ekuitas di atas, ekuitas ini memiliki lima elemen yang dapat ditemukan dalam Laporan Keuangan perusahaan, antara lain:

  1. Laba ditahun

Laba ditahan ini merupakan laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham melalui dividen dari tahun sebelumnya. Keputusan laba ditahan ini dapat dilakukan perusahaan, setelah mengantongi persetujuan para pemegang saham dalam RUPS.

Laba ditahan ini menjadi modal yang bisa digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan. Namun, perusahaan diwajibkan memberi laporan yang jelas akan penggunaan laba ditahan.

 

  1. Modal disetor

Jenis ekuitas ini ada dua bagian, lantaran disetorkan oleh para pemilik saham, yakni:

    • Modal saham: ialah jumlah total nilai saham yang beredar.
    • Agio dan disagio saham: ialah modal yang disetor dari pemilik saham, yang dikurangi dengan total nominal saham. Agio saham diperoleh dari selisih di atas nominal saham dan biasanya agio saham ini akan ditambah pada jumlah saham yang beredar. Sedangkan disagio saham, diperoleh dari selisih di bawah nominal saham dan biasanya djadikan uang tunai.

 

  1. Modal sumbangan

Jenis ekuitas berupa modal sumbangan ini adalah aset yang diperoleh perusahaan dari sumbangan perusahaan. Nantinya modal sumbangan ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung kemajuan perusahaan atau ekspansi.

 

  1. Modal penilaian kembali

Ekuitas jenis ini diperoleh dari hasil selisih pada modal di buku lama dan juga modal di buku baru. Hanya saja nantinya akan ditemukan perbedaan nilai karena selisih tadi, dan hal ini wajar terjadi dengan dinamisnya industri bisnis.

 

  1. Modal lain-lainnya

Berikutnya adalah ekuitas yang tidak termasuk dari modal-modal di atas. Di mana ekuitas ini lebih banyak diperoleh dari dana cadangan yang digunakan untuk membayar obligasi dan lain sebagainya.

Jenis-jenis ekuitas yang telah disebutkan di atas, setidaknya telah mencerminkan variasi dalam tingkat kepemilikan, hak, dan manfaat yang diberikan kepada para pemegang saham perusahaan. Sehingga bisa memberikan fleksibilitas dan opsi beragam dalam struktur kepemilikan investasi.

 

Kesimpulan

Singkat kata, dari penjelasan di atas dapat kita rangkum bahwa ekuitas adalah segala bentuk aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang diperoleh dari hasil penjualan produk, aset, maupun saham. Dan akan dikurangi oleh kewajiban seperti pajak dan utang.

Sementara saham adalah bentuk surat berharga yang dirilis oleh suatu perusahaan, untuk bisa mempeoleh dana tambahan .

Adapun hal yang membuat ekuitas dan saham terkesan sama adalah keduanya sama-sama tercatat ke dalam laporan keuangan perusahaan. Di mana fungsi keduanya juga sama yakni menunjukkan seberapa besar nilai perusahaan.

Perbedaan saham dan ekuitas, sebaiknya memang dipelajari lebih seksama, agar jauh lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih ekuitas peusahaan. Mengingat keputusan yang tepat mampu mendatangkan peluang pertumbuhan dan stabilitas, sementara kesalahan dalam pemilihan ekuitas dapat berdampak merugikan. So, tetap semangat membedah laporan keuangan perusahaan dan mari  berinvestasi dengan bijak!***

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *