Terakhir diperbarui Pada 27 Mei 2024 at 3:51 pm
Warga Cuan yang sudah lama menggeluti dunia trading atau investasi mungkin pernah mendengar istilah divergence. Nah… artikel kali ini akan bahas indikator momentum yang terdapat sinyal-sinyal divergence dan memanfaatkan sinyal tersebut untuk meraup cuan yang buuuaaaanyaaaakkkk!
Artikel ini dipersembahkan oleh :
Daftar Isi
Mengenal Sinyal Divergence
Sebelum kita manfaatkan sinyal divergence, ada baiknya kita tau dulu apa pengertian divergence serta jenis-jenisnya.
Pengertian divergence adalah sinyal pada suatu saham yang memanfaatkan acuan perbedaan gerak harga pada grafik dengan gerak harga pada indikator. Intinya ya Warga Cuan, sinyal divergence ini merupakan kondisi yang saling bertentangan atau menyimpang antara harga dan indikator.
Dalam indikator yang sifatnya momentum bisa banget nih terjadi kondisi dimana harga suatu saham lagi turun tapi indikatornya malah justru bergerak naik, atau sebaliknya Warga Cuan: kondisi harga lagi naik tapi indikatornya malah turun. Nah, kondisi-kondisi seperti itu yang bisa Warga Cuan manfaatkan, tentunya dengan trading plan yang matang yaaaa….
Nah, sinyal divergence tersebut bisa Warga Cuan temui di beberapa indikator nih, seperti: indikator pada MACD, RSI, dan Stochastic Oscillator.
Untuk Warga Cuan ketahui, divergence ini bisa terjadi pada kondisi pergerakan saham yang sedang bullish maupun bearish. Selain itu yang paling penting Warga Cuan ketahui adalah masing-masing tren terbagi lagi menjadi dua yaitu Reguler dan Hidden. Mari kita bahas satu per satu.
Regular Bullish Divergence
Sinyal reguler bullish divergence ini bisa ditandai saat pergerakan harga saham membentuk Lower Low (LL), sedangkan indikatornya membentuk Lower High (LH). Contohnya seperti gambar dibawah ini Warga Cuan.
Dari tampilan chart di atas, teman-teman investor dapat melihat pergerakan harga di posisi atas, sementara 2 di bawah adalah indikatornya. Nah, saat harga saham membentuk lower low (LL), tapi pada indikatornya (MACD dan RSI) yang membentuk lower high (LH). Ini adalah sinyal telah terjadinya penyimpangan (divergence) antara harga dan indikator. Warga Cuan bisa melihat, setelah harga saham menunjukkan LL, kemudian terjadi kenaikan harga saham. Sinyal Regular Bullish Divergence ini biasanya menunjukan pola bullish reversal, pembalikan arah dari downtrend menjadi uptrend.
Hidden Bullish Divergence
Kalau sinyal hidden bullish divergence, Warga Cuan bisa melihat sinyal ketika harga saham membentuk Lower High (LH), sedangkan indikator menunjukkan Lower Low (LL). Contohnya seperti gambar dibawah ini Warga Cuan.
Dari tampilan chart di atas, Warga Cuan bisa melihat pergerakan harga di posisi atas, sementara di bawah adalah indikator RSI. Nah… ketika harga saham membentuk Lower High (LH), tapi indikatornya (RSI) membentuk Lower Low (LL), hal ini berarti sudah terjadi penyimpangan (divergence) antara harga dan indikator. Warga Cuan bisa melihat, setelah harga saham membentuk LH, kemudian terjadi kenaikan harga saham. Sinyal Hidden Bullish Divergence ini biasanya menunjukan pola kenaikan harga saham yang berlanjut.
Regular Bearish Divergence
Kalau sinyal hidden bullish divergence, teman-teman investor bisa melihat sinyal ketika harga saham membentuk Higher High (HH), sedangkan indikator menunjukkan Higher Low (HL). Contohnya seperti gambar dibawah ini teman-teman investor.
Dari tampilan chart di atas, teman-teman investor dapat melihat pergerakan harga di posisi atas, sementara di bawah adalah indikator RSI. Nah… ketika harga saham membentuk Higher High (HH), tapi indikatornya (RSI) membentuk Higher Low (HL), hal ini berarti sudah terjadi penyimpangan (divergence) antara harga dan indikator. Teman-teman investor dapat melihat, setelah harga saham membentuk HH, kemudian terjadi penurunan harga saham. Sinyal Hidden Bullish Divergence ini biasanya menunjukan pola bearish reversal atau pembalikan arah dari uptrend menjadi downtrend.
Hidden Bearish Divergence
Pola reguler bearish divergence ini bisa ditandai saat pergerakan harga saham membentuk Higher Low (HL), sedangkan indikatornya menunjukkan pergerakan harga yang membentuk Higher High (HH). Contohnya seperti gambar di bawah ini teman-teman investor…
Ketika harga saham membentuk Higher Low (HL), tapi indikatornya (RSI) membentuk Higher High (HH), adalah sebagai sinyal terjadi penyimpangan (divergence) antara harga dan indikator. Teman-teman investor dapat melihat, setelah harga saham membentuk HL, kemudian terjadi penurunan harga saham. Sinyal Hidden Bearish Divergence ini biasanya menunjukan pola penurunan harga saham yang berlanjut.
Memanfaatkan Sinyal Divergence
Dari jenis-jenis divergence di atas, teman-teman investor dapat meraup cuan dengan memanfaatkan sinyal-sinyal Reguler Bullish Divergence dan Hidden Bullish Divergence sebagai pertimbangan untuk melakukan aksi beli. Serta menghindari saham-saham dengan sinyal-sinyal seperti Reguler Bearish Divergence dan Hidden Bearish Divergence.
Tetapi hal yang paling penting yang teman-teman investor harus perhatikan pada sinyal Reguler Bullish Divergence dan Hidden Bullish Divergence adalah dengan memastikan bahwa sinyal-sinyal tersebut telah terkonfirmasi (telah terbentuk). Dan sesaat setelah terbentuk, maka teman-teman investor baru dapat memutuskan untuk melakukan aksi pembelian atau tidak.***
###
DISCLAIMER ON:
Segala tulisan di luar konteks tentang Value Investing pada web/blog/situs ini tidak dimaksudkan sebagai suatu rekomendasi metode/cara/langkah/strategi investasi yang dianjurkan. Melainkan hanya berupa informasi mengenai ilmu dalam pasar saham. Penulis web/blog/situs ini tidak bertanggung jawab apabila ada kerugian yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang timbul atas tindakan pembaca.
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.