Pada bulan Januari 2022, DMMX bersama dengan SiCepat resmi masuk sebagai investor dari PT Dektos Digital Corbuzier yang dimiliki oleh Deddy Corbuzier. Nama Deddy Corbuzier sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Beliau merupakan salah satu youtuber dengan subscriber sebanyak 17 juta dan memiliki 2 acara program yang terkenal di Youtube beliau, yaitu Close The Door dan Somasi. DMMX sendiri berharap dengan masuknya mereka sebagai investor akan semakin memperkaya ekosistem konten digital mereka.
Lalu, apakah dengan masuknya mereka sebagai investor di Close The Door akan meningkatkan kinerja DMMX? Sebelum menjawab itu, kita akan bedah dulu bisnis model dari DMMX.
Daftar Isi
Segmen Bisnis
Di bursa efek Indonesia, DMMX sendiri masuk ke sektor teknologi dan sub sektor software & service. Sebagai perusahaan teknologi, DMMX memiliki 4 segmen usaha, yaitu managed service, infrastructure as a service (IaaS), advertising exchange hub dan trade marketing.
Untuk segmen managed service, DMMX memberikan jasa end-to-end terkait konten marketing. Jadi, DMMX membantu klien mereka untuk mempersiapkan konten marketing, baik dari segi ide konten dan infrastruktur layar digital, sistem operasinya dan perawatan berkala tanpa klien perlu repot-repot lagi mengurusnya sendiri.
Untuk segmen bisnis IaaS, layanan yang diberikan sama dengan segmen manged service. Namun bedanya disini klien hanya perlu menyewa jasa dari DMMX tanpa harus memiliki layar digital sendiri.
Kemudian, segmen advertising hub. Di bisnis ini, DMMX memanfaatkan secara maksimal infrastruktur layar digital yang sudah terpasang di tempat klien mereka, seperti mengiklankan produk-produk lain dari klien atau mengiklankan produk-produk dari perusahaan lain. Sehingga, disini DMMX dan klien bisa sama-sama diuntungkan dengan adanya revenue sharing.
Di segmen trade marketing, DMMX menawarkan program pemasaran perdagangan B2B lengkap, yang meliputi periklanan, promosi pemasaran, perdagangan pasar dan aktivasi penjualan. Promosi pemasaran termasuk penawaran voucher seperti tiket konser atau voucher diskon. Trade marketing juga termasuk kegiatan penjualan pulsa, baik voucher pulsa maupun elektronik dan penjualan kartu perdana telepon seluler.
Hingga saat ini, layar digital DMMX berjumlah 19.991 dan berada di lebih dari 15.962 lokasi. DMMX memiliki beberapa klien yang terkenal seperti, CircleK, Indomaret, Alfamart, Familiy Mart, Lawson, The Body Shop, Phililip Moris, KFC, BCA dll.
Revenue Breakdown
Jika kita melihat pendapatan dari DMMX, maka segmen trade marketing sangat mendominasi sebesar 85%. Disusul kedua terbesar adalah segmen hardware sales sebesar 10%. Kemudian sisanya dari segmen lainnya.
Namun, yang menariknya segmen trade marketing memiliki margin kotor yang sangat tipis, berkisar 1%. Sedangkan, segmen yang memiliki margin kotor yang cukup baik adalah segmen manage services dan IaaS, masing-masing sebesar 81% dan 53%. Sehingga, jika kita lihat kontribusi dari laba kotornya berubah dan kontribusi trade marketing hanya sebesar 13%.
Anda kesulitan mengatur waktu untuk analisa laporan keuangan? Anda bisa menggunakan E-Book Quarter Outlook Q4 2021. Dengan E-Book ini, Anda akan mendapatkan hasil analisa saham-saham potensial dari RK Team. Anda bisa mendapatkannya di sini.
Laba Bersih Naik 105,9%???
Per Q3 2021, pendapatan DMMX sebesar Rp 715.8 Miliar naik 105,9% secara YoY. Yang menarik adalah laba bersihnya yang naik sebesar 812% secara YoY. Padahal, laba usahanya sendiri hanya naik 0,8%.
Namun, jika kita telisik lebih dalam ternyata ada pendapatan diluar operasi bisnis DMMX. Per Q3 2021, DMMX mendapatkan laba dari investasi lainnya sebesar Rp 211.2 Miliar. Dalam catatan kakinya, manajemen mengatakan ini merupakan laba dari investasi saham pihak berelasi yang listing di BEI. Namun, tidak dirincikan saham apa saja yang mereka beli.
Strategi Kedepan
Memasuki tahun 2021 lalu, DMMX mulai memperluas cakupan bisnisnya. DMMX banyak melakukan kerjasama untuk membangun platform digital content & entertainment. Strateginya, untuk menarik sebanyak mungkin pengguna platform tersebut. Kemudian, dengan semakin banyaknya pengguna platform digital tersebut, akan di monetisasi oleh DMMX. Salah satunya adalah melalui pendapatan dari iklan.
Salah satu bentuk kerjasama adalah dengan mendirikan Joint Venture (JV) bersama Bumilangit yang memiliki Intelectual property (IP) superhero Indonesia sebanyak 1.200 karakter. Kerjasama ini diantaranya adalah dengan membentuk sebuah platform yang berisi games dan komik digital. Selain itu, mereka juga bekerjasama dalam pembuatan film Bumilangit Cinematic Universe.
DMMX juga bekerjasama dengan Rans Entertainment milik artis papan atas, Raffi Ahmad. Rans sendiri mengelola 300 ribu talent content creator dan influencer media sosial. Kerjasama ini juga akan membangun sebuah platform digital yang akan membantu dan menghubungkan content creator dan influencer berkolaborasi dengan brand atau perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan nilai komersial konten mereka.
Ditambah lagi, DMMX juga masuk sebagai investor di podcast milik Deddy Corbuzier yang sudah memiliki basis penggemar yang banyak dan luas se-Indonesia. Deddy yang kerap mengundang tokoh-tokoh terkenal seperti, pejabat negara, crazy rich, dan lain-lain sangat digemari oleh banyak penduduk Indonesia. Tentunya, ini yang menjadi daya tarik bagi DMMX untuk masuk sebagai investor.
Dengan melihat potensi dan bisnis tadi, DMMX merupakan salah satu emiten yang menarik dan masih memiliki potensi growth yang sangat tinggi. Saat ini, DMMX sendiri ditransaksikan pada harga 1.710 per lembar saham. PBV tercatat sebesar 14.5 kali dan PER 43.6 kali. Tentunya, valuasinya sudah sangat mahal.
Jadi, apakah tertarik untuk masuk ke saham DMMX? Kira-kira berapa valuasi yang wajar untuk saham ini? Tulis pendapat kalian di kolom komentar.
DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.
Info:
- Cheat Sheet LK Q4 2021 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
