Terakhir diperbarui Pada 15 September 2022 at 1:46 pm
Sepanjang tahun 2022 ini, harga minyak mentah telah naik signifikan sebesar 42% dari harga US$ 74,63 per barel di awal tahun menjadi US$ 106,22 per barel pada tanggal 11 Maret 2022. Disamping dengan meningkatnya demand karena pemulihan ekonomi, konflik Rusia dan Ukraina turut menjadi sebab naiknya harga minyak dunia. Sebagaimana yang kita tahu, Rusia merupakan salah satu produsen minyak terbesar didunia. Sehingga, konsumen khawatir supply akan terhambat.
Dengan naiknya harga minyak ini, tentunya akan menguntungkan beberapa perusahaan minyak, tidak terkecuali dengan perusahaan minyak di Indonesia. Dan yang akan diuntungkan pada situasi ini adalah perusahaan produsen (pengeboran) minyak. Yang mana harga penjualan mereka mengikuti harga acuan dunia. Lalu, bagaimana prospek emiten produsen minyak Indonesia di tahun 2022? Ikuti terus artikel ini hingga akhir.
Daftar Isi
Siapa Emiten Produsen Minyak di BEI?
Selain PT Pertamina yang merupakan produsen minyak milik negara, ada 2 emiten produsen minyak swasta yang melantai di bursa, yaitu PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG). MEDC merupakan perusahaan yang didirikan oleh Alm. Bapak Arifin Panigoro. Pemegang saham utamanya adalah PT Medco Jaya Abadi Lestari sebanyak 51,5%. Sedangkan ENRG, merupakan perusahaan yang dimiliki oleh grup Bakrie dengan kepemilikan 46,4% melalui PT Bakrie Kalila Investment.
Bagaimana Dengan Kinerja Terbaru MEDC?
MEDC sendiri bukanlah nama yang asing di industri hulu migas. MEDC memiliki banyak aset lahan pengeboran migas baik di Indonesia maupun luar negeri. Saat ini, MEDC memiliki total kapasitas produksi minyak sebesar 100 MBOEPD (Thousands Barrels of Oil Equivalents Per Day). Sampai 9M 2021, MEDC telah memproduksi minyak sebesar 35 MBOEPD.
Per Q3 2021, pendapatan MEDC dari bisnis migas sebesar US$ 810,4 Juta, naik 12,6% secara YoY. Sedangkan laba bersih MEDC di segmen ini adalah sebesar US$ 41,9 juta, naik 33% secara YoY. Kenaikan ini didorong dengan naiknya ASP (Average Selling Price) minyak dari MEDC yang berada dikisaran US$ 70 per barrel di Q3 2021. Sedangkan ASP tahunan MEDC di tahun 2020 sebesar US$ 42 per barrel.
Dapatkan hasil terbaik dengan bergabung menjadi Platinum Member. Dengan bergabung menjadi Platinum Member, Anda akan mendapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap. Dapatkan harga special dengan bergabung menjadi Platinum Member sekarang, hanya di sini.
Lalu, Bagaimana Dengan Kinerja ENRG?
ENRG memiliki beberapa area pengeboran minyak dan gas diantaranya adalah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Mozambik (Africa). Hingga semester I 2021, ENRG telah memproduksi minyak sebesar 4,6 MBOEPD.
Pendapatan ENRG sebenarnya lebih didominasi dari penjualan gas, sebanyak 78% dari total pendapatannya. Sedangkan sisanya, merupakan penjualan dari minyak mentah. Per Q3 2021, pendapatan ENRG dari minyak sebesar US$ 66,37 juta, naik sebesar 60,5% secara YoY. Sama seperti yang terjadi di MEDC, kenaikan ASP yang pesat membuat pendapatan dari minyak ENRG ikut naik signifikan.
Namun, sayangnya laba bersih ENRG justru mengalami penurunan sebesar 63,3% secara YoY. Di Q3 2021, laba bersih ENRG adalah sebesar US$ 17,96 juta sedangkan di Q3 2021 sebesar US$ 49,01 juta. Ini dikarenakan adanya kenaikan sebesar 77% pada beban pajak yang harus dibayarkan ENRG.
Apakah Masih Ada Peluang Masuk ke Saham-Saham Ini?
Kenaikan harga minyak ini, membuat kedua saham ikut naik karena antusias investor untuk masuk ke saham minyak. Secara ytd (year to date), harga saham MEDC telah naik 38,4% dan ENRG naik 58,8%. Dengan naiknya harga saham ini membuat valuasi kedua emiten ini menjadi lebih “mahal”. MEDC saat ini ditransaksikan dengan PBV 1,06 kali dan PER 15,1 kali. Sedangkan ENRG ditransaksikan dengan PBV 0,55 kali dan PER 11,15 kali.
Harga saham yang naik signifikan dalam waktu yang relatif singkat, membuat kita harus agak berhati-hati. Karena bisa saja sewaktu-waktu akan ada potensi terjadinya aksi taking profit dari beberapa investor. Jadi, bagaimana menurut Anda? Apakah tertarik masuk ke dua saham ini?
DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.
Info:
- Cheat Sheet LK Q4 2021 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
Isi Pesan
Isi Pesan