Terakhir diperbarui Pada 6 Agustus 2024 at 10:17 am
Daftar Isi
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team
AKRA merupakan salah satu pemain yang dikenal bergerak di sektor distribusi produk oil & gas dan juga chemical. To some extent, kerja sama AKRA dengan BP dalam membuat pom bensin pun juga meningkatkan eksposur perusahaan ke masyarakat. Di luar dua bisnis tersebut, AKRA juga memiliki growth driver yang baru yakni kawasan industry JIIPE – mari kita bahas prospeknya!
Bisnis Model AKRA
Bisnis model AKRA adalah perdagangan dan distribusi yang ditujukan untuk menyalurkan produk-produk yang berhubungan dengan BBM dan produk kimia. Salah satu keunggulan dari bisnis AKRA sendiri adalah karena AKRA merupakan distributor, sehingga margin keuntungan yang dapat diperoleh oleh AKRA tergolong stabil, mengingat harga jual produk AKRA mengikuti harga produk benchmark dunia + margin keuntungan.
Salah satu keunggulan lain AKRA dibandingkan perusahaan lainnya, adalah AKRA memiliki bisnis proses yang teringrasi secara menyeluruh.
Apabila dapat dilihat pada grafik di atas, semua proses bisnis AKRA terhubung secara menyeluruh dan dengan menggunakan system IoT yang terintegrasi secara nasional. Secara total, AKRA memiliki 43.8ml tank terminal di Indonesia.
Yang menarik juga adalah, bisnis perdangangan dan distribusi merupakan bisnis yang telah didevelop oleh AKRA dalam beberapa decade terakhir – namun ada satu bisnis lagi yang baru didevelop dalam kurang dari 10 tahun terakhir, tapi mampu berkonktribusi sekitar 19% terhadap total laba bruto mlik AKRA. Bisnis tersebut adalah: bisnis kawasan industry di JIIPE.
Secara singkat JIIPE ini merupakan lahan kawasan industry yang memiliki luas kawasan industry sebesar 1.761 ha dan kawasan Pelabuhan sebesar 400 ha. JIIPE sendiri nantinya akan membawa anchor tenant yang besar – yakni Freeport – ke dalam kawasan industrinya. Dalam kata lain, pendapatan yang dapat diperoleh dari JIIPE nantinya akan bersumber dari 2 faktor: 1) recurring income (penjualan listrik, utilities, etc), dan juga 2) penjualan tanah di JIIPE.
Datangnya anchor tenant seperti Freeport akan membawa prestige yang baik bagi AKRA, dan berkemungkinan membawa tenant-tenant lainnya juga yang memiliki bisnis model yang komplementeri dengan bisnis Freeport.
Dari sisi kinerja keuangan sendiri, meskipun di tengah pandemic, AKRA masih mampu mencatatkan peningkatan kinerja keuangan yang positif. Pendapatan bertumbuh 24% YoY, gross profit bertumbuh 7%, sampai dengan laba bersih masih mampu bertumbuh sebesar +20% YoY.
Pencapaian ini, selain dikontribusikan dari adanya pendapatan bisnis utama perdagangan dan distribusi. Juga didapatkan dari adanya peningkatan pendapatan penjualan kawasan industri. Hal ini dapat dilihat pada grafik di atas sebelah kanan bawah, pendapatan kawasan industri milik JIIPE pun sudah mencatatkan peningkatan penjualan tanah. Ke depannya, pendapatan yang dapat diperoleh tidak akan hanya bersumber dari penjualan tanah saja. Tetapi juga recurring income dari penjualan utilities di dalam kawasan industry tersebut.
AKRA sekarang ditransaksikan di harga Rp 800 per lembar saham (post-stock split 1:5). Dan divaluasikan di PER 15x dan PBV 1.8x. Melihat growth drivers yang dimiliki perusahaan dan dengan harga sekarang, apakah teman-teman investor tertarik untuk memasukkan AKRA ke dalam portfolio?***
[adinserter block=”4″]
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.