Seberapa Relevan Deposito

Terakhir diperbarui Pada 11 Juli 2023 at 9:09 pm

Untuk mencapai tujuan keuangan dibutuhkan kendaraan yang bernama investasi, tapi apakah semua investasi termasuk deposito bisa digunakan? Lantas apakah instrumen investasi deposito dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan? 

 

 

Artikel ini dipersembahkan oleh :

 

 

Apa itu Instrumen Investasi Deposito Bank 

Deposito tidak sama seperti tabungan biasa dimana produk ini bekerja dengan menyimpan uang di bank dengan sistem penyetoran yang penarikannya hanya bisa dilakukan setelah melewati waktu tertentu.

Yang membedakan antara produk deposito dengan rekening tabungan adalah bunga yang diberikan pada produk deposito lebih tinggi dari pada rekening tabungan biasa. Namun, sistem penarikannya tidak seperti rekening tabungan biasa yang bisa sewaktu-waktu.

Kita hanya bisa menarik uang simpanan deposito sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang disetujui. Sebaliknya jika kita menarik dana simpanan sebelum tanggal jatuh tempo, maka kita akan mendapatkan potongan atau penalti. Dan itulah yang menjadi salah satu hal mendasar dan penting untuk dimengerti sebelum berinvestasi pada instrumen deposito.

Dalam deposito, nasabah dapat memilih jangka waktu penyimpanan deposito sesuai kebutuhan, antara 1, 3, 6, 12 atau bahkan 24 bulan lamanya. Singkatnya, ketika kita menyetorkan dana dan memilih jangka waktu 24 bulan, maka dana yang kita setorkan berikut dengan bunganya baru bisa dicairkan setelah 24 bulan berlalu. Yakni, tepatnya pada tanggal jatuh tempo, di mana nasabah akan menerima pokok deposito dan bunga yang ditetapkan.

Dan apabila kita ingin memperpanjang masa pencairan deposito kita, juga bisa, di mana kita bisa melakukannya secara otomatis dengan sistem dari fitur ARO atau (Automatic Roll Over). Dengan kata lain, uang kita akan terakumulasi dengan sendirinya. Itulah sebabnya, deposito merupakan pilihan favorit bagi orang-orang yang sedang mencari bahan investasi terutama bagi para investor pemula.

 

Jenis-Jenis Deposito

Saat ini ada tiga jenis deposito yang dikenal di Indonesia, yaitu Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, dan Deposito on call. Yuk kita bahas satu per satu!

  1. Deposito Berjangka

Deposito ini merupakan deposito biasa yang umum dikenal masyarakat. Deposito berjangka adalah jenis tabungan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, hingga 24 bulan sesuai tanggal yang disepakati antara deposan dan bank.

Deposito berjangka diterbitkan bisa dengan atas nama perorangan maupun lembaga. Uang yang disimpan, hanya bisa diambil ketika jatuh tempo oleh pihak yang tertera pada bilyetnya. Dan untuk penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan secara tunai maupun pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.

 

2. Sertifikat Deposito

Deposito jenis ini sama seperti deposito berjangka, memiliki jangka waktu tertentu, seperti 3, 6, atau 12 bulan. Namun yang membedakan dengan deposito berjangka adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Sertifikat tersebut tidak mengacu pada nama seseorang atau lembaga tertentu, sehingga dapat dipindahtangankan dan sangat mungkin untuk diperjualbelikan.

Perbedaan yang lainnya dengan deposito berjangka adalah dalam segi pencairan bunga, sertifikat deposito dapat dilakukan di muka. Demikian pula, ketika pencairan bunga dari sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, tiap bulan, atau tiap jatuh tempo, baik tunai maupun non tunai.

 

3. Deposito On Call

Deposito on call adalah tabungan berjangka dengan waktu singkat, deposito ini dikhususkan dalam jumlah yang besar. Setiap bank berbeda-beda, minimal bisa Rp 50 juta, Rp 70 juta, atau bahkan Rp 100 juta.

Tidak seperti jenis deposito lainnya, jangka waktu deposito ini relatif singkat, minimal 7 hari dan paling lama hanya kurang dari 1 bulan. Keistimewaan deposito ini adalah dalam menentukan besaran jumlah bunganya yang bisa dihitung tergantung negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.

Pencairan bunganya bisa dilakukan pada saat pencairan deposito on call dengan catatan bahwa nasabah sudah memberitahukan sebelumnya bahwa tabungannya akan diambil atau dicairkan.

Mengenal Deposito, Bisakah Jadi Penyimpanan Tujuan Keuangan 1

 

 

Bagi Anda yang memiliki keterbatasan waktu untuk bisa mengumpulkan informasi mengenai kinerja terbaru perusahaan, kini Anda bisa memanfaatkan Cheat Sheet sebagai alternatif yang dapat membantu menghemat waktu Anda untuk mengecek kinerja perusahaan yang saham nya Anda pegang. Yuk, dapatkan segera Cheat Sheet Q2 2021 di sini…

 

 

Keuntungan Deposito

Karena menguntungkan, instrumen investasi deposito memang lebih banyak dijagokan oleh para pemujanya.

Ada banyak keuntungan yang ditawarkan oleh produk deposito, terutama bila dibandingkan dengan tabungan biasa maupun instrumen investasi lainnya, beberapa di antaranya adalah :

  • Suku Bunga Lebih Tinggi Dibandingkan Produk Tabungan Biasa. Melalui deposito, setidaknya kita dapat mengharapkan hasil yang lebih tinggi dari tabungan dengan mendepositokan modal yang kita miliki di instrumen deposito.

 

  • Dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), Dijamin Aman. Apabila bank tempat menyimpan uang mengalami kebangkrutan, maka LPS akan menjamin dana setiap nasabah hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga maksimal 7.5% di setiap bank, dengan catatan bank yang kamu gunakan terdaftar dalam LPS.

 

  • Risiko Kerugian Cenderung Rendah. Nilai pokok dari uang yang diinvestasikan terjaga dan tidak dapat berkurang, dibandingkan dengan obligasi atau saham di mana bentuk investasi tersebut memiliki risiko berkurangnya nilai pokok (Capital Loss).

 

  • Mudah Diakses. Meski nasabah tidak dapat mengakses uang deposito setiap saat, beberapa bank di Indonesia telah memberikan kemudahan untuk mengambil bunga deposito atau mentransfer ke rekening yang diinginkan.

 

  • Dapat Dijadikan Sebagai Jaminan Kredit. Jika nasabah ingin mengajukan kredit maka deposito berjangka dapat menjadi jaminan kredit.

 

  • Persyaratan Relatif Mudah. Cukup dengan memiliki rekening bank dan menyediakan meterai serta kartu identitas maka deposito dapat dibuka. Mudah bukan?

 

Kelemahan Deposito

Selain berbagai keuntungan yang ditawarkan, rupanya deposito ini juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan oleh nasabahnya, beberapa di antaranya :

  • Syarat Dana Awal Deposito Lebih Besar Dari Tabungan. Karena Bunga yang ditawarkan lebih besar dari tabungan, tentunya bank menginginkan simpanan yang disetor lebih banyak untuk keperluan bank.

 

  • Deposito Memiliki Akses Terbatas. Deposito tidak memiliki likuiditas karena uang tidak dapat diganggu gugat, hal ini berdasarkan pada waktu yang telah disepakati. Apabila kita terpaksa mengambil uang tersebut, maka pencairan tersebut akan dikenakan penalti.

 

  • Nilai Deposito Tidak Dapat Ditambah Kapanpun Diinginkan. Hal ini dikarenakan nasabah pemilik deposito tidak terlibat langsung dalam pengelolaanya. Bila ingin menambah, maka nasabah harus membuka deposito baru.

 

  • Hasil Investasi Yang Relatif Rendah. Di lain sisi, deposito sebagai instrumen investasi yang aman. Namun sebenarnya hasil investasi yang ditawarkan oleh deposito ini pun tidak setinggi Obligasi, apalagi Saham.

 

  • Deposito Relatif Lemah Terhadap Inflasi. Terkadang penawaran bunga tidak setara dengan kadar inflasi, terlebih lagi ketika terjadi inflasi yang tinggi. Selain itu hasil investasi deposito pun masih terkena potongan pajak sebesar 20% untuk deposito di atas Rp 7.5 juta.

 

Apakah Deposito Bisa Mencapai Tujuan Keuangan? Ini Faktanya!

Meski di masa pandemi ini bunga deposito tergolong rendah, namun peminat instrumen investasi ini tetap saja tidak menyusut. Masih banyak orang yang berminat untuk memperbesar keuntungan mereka melalui instrumen yang satu ini.

Berdasarkan data Laporan Harian Bank Umum (LHBU) Bank Indonesia, bunga deposito tertinggi per bulan Mei 2021 di perbankan cuma 4,88%.

Untuk bunga deposito tenor 1 bulan, Bank KB Bukopin paling tinggi penawarannya yakni 4,25% yang kemudian diikuti oleh Bank MNC Internasional TBK dengan bunga 4,13%.

Deposito tenor 3 bulan dengan bunga tertinggi sebesar 4,38% dipasang oleh Bank KB Bukopin.  Pada deposito tenor 6 bulan, Bank KB Bukopin menawarkan bunga paling besar sebesar 4,63%.

Kemudian deposito 12 bulan, penawaran tertinggi datang dari Bank KB Bukopin dengan bunga 4,88%.

Berdasarkan sumber dari HaloMoney.co.id, penawaran menarik biasanya diberikan kepada nasabah dengan simpanan di atas Rp 2 miliar.

Sedangkan untuk para nasabah di bawah dana tersebut, cenderung ditawarkan bunga yang lebih rendah atau di bawah bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Mengenal Deposito, Bisakah Jadi Penyimpanan Tujuan Keuangan 2

Tidak heran banyak yang tertarik untuk memilih deposito sebagai instrumen perkembangbiakan dana dikarenakan sifatnya yang aman, mudah dicairkan dan juga likuid.

 

Fakta Deposito yang Perlu Diketahui !

Perencana keuangan kebanyakan menyarankan deposito sebagai tempat parkir dana darurat atau tempat parkir dana hasil investasi sebelum digunakan. Mengapa? Ada alasannya.

Jika deposito dimanfaatkan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan keuangan, ternyata instrumen deposito ini memang tidak direkomendasikan, karena imbal hasil atau bunganya terbilang kecil dibandingkan instrumen investasi lainnya, seperti Saham, Obligasi, atau bahkan Reksa Dana.

 

 

[Baca lagi : Bagaimana Trik Memilih Sekuritas untuk Investasi Saham?]

 

Simak perhitungan jika mengembangkan uang di deposito :

Misalnya saat ini kita memiliki dana tunai senilai Rp 20 juta dan berniat menempatkannya di deposito berimbal hasil 6% per tahun dengan tenor deposito adalah 12 bulan.

Setelah jatuh tempo, dana yang kita miliki pun berkembang menjadi Rp 20.78 juta. Bunga bersih yang kita terima dari penempatan deposito di bank adalah sebesar Rp 78.904.

 

Berbanding terbalik, jika kita berinvestasi :

Lain halnya jika kita menempatkan dana Rp 20 juta itu di instrumen investasi dengan imbal hasil rata-rata 20% per tahun. Maka setelah 12 bulan, dana yang kamu miliki bisa berkembang menjadi Rp 24 juta.

Pertanyaannya sekarang, di mana kita bisa mendapatkan imbal hasil sebesar itu? Tentu saja di produk pasar modal seperti Saham dan Reksa dana.

Nyatanya, bunga deposito baru terasa jika dana yang kamu miliki memang besar, sebaliknya jika dana yang kamu miliki masih minim, kamu disarankan untuk bisa mengembangbiakkan danamu di instrumen investasi pasar modal yang hasilnya akan jauh lebih optimal.

Ingat saja prinsip investasi: High return, high risk dimana potensi imbal hasil yang besar dari produk pasar modal selalu sebanding dengan risikonya.

Jadi sudah tahu faktanya tentang deposito? Pilih instrumen investasi dengan bijak ya!

 

 

Sumber Referensi:

  • Kriswangsa Bagus K.Y.S.Th. 22 September 2021. Mengenal Deposito, Bisakah Jadi Penyimpanan Tujuan Keuangan?. https://www.finansialku.com/mengenal-deposito-bisakah-jadi-penyimpanan-tujuan-keuangan-21092104/

 

###

 

Info:

 

 

Tags : Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito | Seberapa Relevan Deposito

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

1 comment on “Deposito : Seberapa Relevan Deposito untuk Mencapai Tujuan Keuangan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *