Terakhir diperbarui Pada 20 September 2024 at 1:39 pm
Bermimpi itu mudah dan indah, tapi tanpa perencanaan yang matang akan sulit untuk mencapainya. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda menyusun rencana investasi terlebih dahulu, agar tidak salah sasaran. Nah, pertanyaannya bagaimana cara menyusun rencana investasi yang tepat, agar hasil maksimal ?
Artikel ini dipersembahkan oleh :
Daftar Isi
Susun Rencana Investasi yang Tepat
Menyusun rencana investasi sama mudahnya dengan membuat rencana perjalanan. Analoginya, Anda hanya perlu tahu kemana akan pergi, berangkat dari mana, dengan menggunakan kendaraan apa, melewati jalur mana saja, estimasi waktu perjalanan, estimasi biaya perjalanan, dan hal apa yang harus diperhatikan dalam perjalanan. Hal ini, layaknya ungkapan berikut :
“If you fail to plan, you are planning to fail” – Benjamin Franklin
Menyusun rencana investasi ini menjadi langkah awal yang penting, agar Anda tidak mudah salah langkah dan bisa menekan potensi risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa cara yang perlu Anda lakukan untuk merencanakan investasi :
Tetapkan Tujuan Keuangan
Sebelum masuk ke investasi, kamu perlu mendefinisikan terlebih dahulu tujuan keuanganmu, akan digunakan untuk apakah hasil dari investasi yang nantinya Anda raih. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan dana pensiun, dana untuk menikah, dana untuk melanjutkan studi S2, atau sekedar beli mobil baru. Nah, kalau Anda sudah mengerti apa tujuan yang ingin Anda capai, maka Anda bisa menentukan arah rencana investasi baik yang sifatnya untuk proteksi atas inflasi, pendapatan tambahan, atau pertumbuhan kekayaan.
Berapa Banyak yang Dapat Kamu Alokasikan untuk Investasi ?
Bagaimana kondisi keuangan kamu hari ini? Apakah kamu dapat mengalokasikan dana untuk investasi setiap bulannya? Pertanyaan ini wajar adanya, mengingat ada beberapa jenis produk investasi yang mensyaratkan adanya jumlah minimal untuk investasi. Jadi sebelum menentukan pilihan rencana investasi, pelajari dulu ada berapa banyak jumlah yang secara realistis dapat kamu alokasi kan untuk investasi. Dalam hal ini, perlu ditegaskan kembali, jika niatnya benar untuk investasi. Maka pastikan Anda sudah menyisihkan anggaran untuk investasi,bukan menunggu sisaan dari semua kebutuhan. Hal ini secara tidak langsung, akan menentukan intensitas investasi Anda dalam suatu kali waktu (lump sum) atau secara berkala (misal: bulanan).
Dari dua tahap penyusunan rencana investasi di atas, setidaknya Anda sudah lebih tahu tujuan keuangan yang ingin dicapai. Dengan begitu, maka Anda sudah bisa mengatur jangka waktu investasi, misalnya :
Jangka pendek (0-3 tahun)
Jangka menengah (3-5 tahun)
Jangka panjang (lebih dari 5 tahun)
Contoh, jika kamu berusia 25 tahun, untuk jangka pendek atau menengah kamu mungkin perlu mempersiapkan dana untuk menikah, melanjutkan pendidikan S2, atau beli mobil baru. Sedangkan untuk jangka panjang, Anda bisa mempersiapkan dana untuk pendidikan anak atau dana pensiun.
Manfaat baik jika Anda menyusun rencana investasi, Anda jadi lebih mudah mengatur jangka waktu investasi dan dengan mudah menempatkan dana pada keranjang yang berbeda. Tujuannya, jika satu keranjang dana diambil, maka tidak akan mengganggu rencana investasi kamu pada keranjang lain.
Berapa Besar Risiko yang Dapat Kamu Ambil ?
Tiap orang punya toleransi risiko dan selera risiko yang berbeda-beda. Ada orang yang sengaja mencari risiko karena menyukai tantangan dan mengharapkan hasil yang besar. Namun ada juga orang yang justru menghindari risiko karena menyukai jaminan keamanan walaupun hasil relatif kecil. Toleransi dan selera risiko itulah yang membentuk profil risiko seseorang. Berikut ini beberapa hal yang dapat mempengaruhi profil risiko Anda sebagai investor :
Usia. Semakin bertambah tua usia, orang cenderung akan lebih menghindari risiko.
Status. Seseorang yang masih lajang akan lebih berani mengambil risiko daripada seseorang yang telah menikah.
Jumlah Dana. Biasanya kalau jumlah dana cenderung terbatas, biasanya seseorang akan semakin protektif sehingga memilih risiko yang lebih aman.
Periode Investasi. Semakin panjang jangka waktu investasi, maka risiko pasar akan semakin tinggi.
Pengalaman Investasi. Semakin menguasai produk investasi, biasanya akan semakin berani untuk mengambil risiko.
Punya Rencana Keuangan. Jika Anda sudah mempunyai rencana keuangan yang terarah, maka seseorang akan lebih berani untuk ambil risiko karena telah memperhitungkan kemampuannya.
Risiko akan hampir selalu ada dalam hal apapun yang kita lakukan. Namun ada kalanya, kita harus berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan keuangan. Untuk itu, bisa diingat kembali prinsip dasar investasi :
“High risk high return, low risk lowretur”
Semakin besar risiko maka semakin besar potensi imbal hasil yang bisa Anda dapatkan. Sebaliknya, semakin kecil risiko maka semakin kecil potensi imbal hasil yang bisa kamu dapatkan. Berikut ini adalah ilustrasi grafik tingkat risiko dan imbal hasil investasi atas produk investasi secara umum di Indonesia
Source : Finansialku.com
Pada dasarnya setiap produk investasi memiliki potensi risiko dan potensi pengembalian. Jangan khawatir dengan potensi risiko, ada cara untuk mengelola risiko sehingga potensi kerugian atau kemungkinan realisasi risiko dapat diminimalisasi. Anda sebagai investor, bisa meminimalisasi risiko investasi dengan cara diversifikasi portofolio investasi. Seperti yang telah dijelaskan pada poin nomor 3 di atas, yaitu tempatkan rencana investasi kamu pada keranjang yang berbeda. Misalnya ada keranjang untuk investasi jangka panjang dengan risiko tinggi, dan ada keranjang untuk investasi jangka pendek dengan risiko rendah.
Kamu Sebaiknya Investasi di Mana?
Banyak orang melakukan investasi langsung pada produk yang ditawarkan. Padahal di era informasi saat ini, Anda bisa dengan mudah melakukan perbandingan terlebih dahulu sebelum mulai investasi. Jadi, sebaiknya Anda bisa mencari beberapa perbandingan dengan produk investasi sejenis. Lalu pelajari dan kuasai
Pelajari apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perbandingan produk investasi:
Berapa imbal hasil yang ditawarkan?
Kapan kamu akan menerima imbal hasil tersebut?
Berapa dana minimal untuk investasi awal atau top-up?
Apakah saja biaya yang harus kamu keluarkan untuk investasi tersebut?
Perhatikan juga apakah ada biaya tersembunyi, pinalti, atau pajak atas investasi tersebut?
Bagaimana kemudahan untuk melakukan investasi awal atau top-up ?
Bagaimana kemudahan untuk melakukan pencairan dana investasi atau menjual produk investasi?
Bagaimana kemudahan untuk monitor perkembangan investasi kamu?
Bagaimana keamanan investasi kamu? Siapakah lembaga keuangan yang mengawasi dan menjamin investasi?
Setelah kamu yakin, barulah kamu tempatkan danamu pada produk investasi tersebut.
Evaluasi Rencana Investasi Secara Berkala
“Experience isn’t the best teacher, evaluated experience is.” – John C. Maxwell
Pengalaman yang kamu evaluasi merupakan guru yang berharga. Telusuri rencana investasi kamu secara berkala agar kamu bisa tahu seberapa dekat kamu dengan tujuan keuanganmu. Dengan melakukan evaluasi ini, setidaknya kamu bisa membuat beberapa rencana investasi, mencatat anggaran & aset, menggunakan kalkulator investasi, dan melakukan financial health check up.
Nah sudah tahu kan bagaimana cara membuat rencana investasi agar hasil maksimal? Tunggu apalagi, buatlah rencana investasi sekarang juga!
Sumber Referensi:
Shierly, S.E., M.B.A., CFP. 15 Maret 2020. Bagaimana Cara Membuat Rencana Investasi Agar Hasil Maksimal?. https://www.finansialku.com/cara-membuat-rencana-investasi/
Nah, untuk Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan Anda, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi Januari 2021 yang telah terbit…
###
Info:
Monthly Investing Plan Januari 2021 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
Cheat Sheet LK Q3 2020 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
E-Book Quarter Outlook LK Q3 2020 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
Jadwal Market Outlook 2021 :
Economic Revival 2021 (16 Januari 2021, 09.00 – 16.00 WIB), dapat dilihat di sini.