Terakhir diperbarui Pada 21 Februari 2019 at 4:54 pm
Investasi untuk mahasiswa, memangnya ada ? Meskipun masih Mahasiswa, bukan berarti kamu tidak bisa berinvestasi. Ada banyak lho jenis investasi yang cocok untuk Mahasiswa. Yuk kita cek bersama !
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Mahasiswa Juga Perlu Investasi
Saat saya masih menjadi mahasiswa beberapa tahun yang lalu, internet dan smartphone belum ngetren seperti saat ini. Jangankan cari tahu mengenai jenis investasi yang cocok untuk mahasiswa, mencari informasi untuk tugas kuliah dan skripsi juga masih terbatas. Langganan internet pribadi cukup mahal, sehingga perlu antre di warnet. Apalagi saat itu belum banyak cafe yang menyediakan fasilitas wifi. Tetapi, berhubung dari kecil sudah diajarkan mengenai pentingnya menabung oleh orang tua, saya akhirnya memaksakan diri untuk menyisihkan sedikit dari uang jajan saya setiap bulan. Lumayanlah bisa untuk makan makanan yang lebih mewah, beli baju atau sepatu baru.
Semakin berjalannya waktu, saya sadar bahwa menabung saja tidaklah cukup. Harga barang-barang semakin lama semakin mahal. Saya tidak bisa selamanya mengandalkan uang saku dari orang tua. Akhirnya saya mencoba untuk investasi dan magang untuk menambah pemasukan bulanan. Setelah mencoba investasi, saya menemukan bahwa investasi memiliki banyak manfaat dalam hidup saya antara lain:
- Memenuhi tujuan keuangan (misal: beli gadget, baju, atau bahkan lanjut kuliah lagi)
- Hemat dan bijak saat mengeluarkan uang. Jadi mikir 2x kalau mau konsumtif
- Mendapatkan imbal hasil yang lebih besar daripada sekadar menabung
- Mendapatkan pendapatan pasif
Karena kebiasaan saya melakukan investasi sejak mahasiswa, saya menemukan jauh lebih mudah bagi saya untuk menyesuaikan diri ketika sudah mendapatkan penghasilan dari pekerjaan pertama saya. Bahkan pada saat saya dalam keadaan sulit, saya bersyukur karena investasi saya dapat menolong saya untuk bertahan hidup. Keterbatasan keadaan seharusnya tidak menjadi halangan jika kita ingin bersungguh-sungguh investasi.
Sebagai referensi, kembali Anda juga bisa membaca pengalaman nyata Penulis dari RivanKurniawan.com pada Link dibawah ini :
[Baca Lagi : Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Memulai Investasi Sekarang]
Dari pengalaman itulah, maka berikut saya akan bagikan jenis-jenis investasi yang cocok untuk kalian para mahasiswa. Diantaranya :
Capital Gain vs Cash Flow
Imbal hasil investasi dibagi menjadi dua jenis yaitu Capital Gain dan Cash Flow.
Capital Gain artinya kamu mendapatkan sejumlah imbal hasil yang didapatkan dari selisih antara pembelian dan penjualan investasi. Imbal hasil atau keuntungan tersebut digunakan kembali untuk menambah modal investasi dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil atau keuntungan yang lebih besar, sehingga biasa disebut sebagai Capital Gain.
Sedangkan, Cash Flow sendiri artinya kamu mendapatkan imbal hasil yang rutin diterima secara berkala selama periode waktu tertentu. Imbal hasil tersebut dapat menambah pendapatanmu setiap bulannya, sehingga biasa disebut sebagai Cash Flow.
Jadi mana jenis investasi yang cocok untuk mahasiswa? Investasi dengan jenis Capital Gain atau Cash Flow? Untuk mahasiswa, sebenarnya lebih cocok jika kamu investasi untuk mengejar Capital Gain terlebih dahulu baru kemudian Cash Flow. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan modal investasimu. Kalau modal investasimu sudah semakin besar, selanjutnya bisa mencoba untuk investasi atau beli aset yang dapat memberikan cash flow.
Lalu, investasi mana sih yang memberi keuntungan jenis capital gain dan cash flow? Berikut ini pemaparannya:
Capital Gain 1: Reksa Dana
Reksa dana adalah alat investasi yang bekerja dengan cara menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam produk keuangan atau portofolio efek oleh perusahaan Manajer Investasi (MI).
Saya sering menggunakan analogi reks adana seperti sebuah parcel/hampers. Kamu bisa menemukan parcel/hampers yang memiliki banyak kombinasi produk (sejenis maupun tidak sejenis) di suatu supermarket terutama menjelang hari raya. Daripada memilih dan membeli produk tersebut satu per satu, lalu menggabungkannya ke dalam keranjangmu, kamu bisa membeli parcel/hampers yang sudah ada dengan mudah. Parcel tersebut telah ditata dan dikemas dengan baik oleh ahlinya di supermarket. Kadangkala harganya bahkan jauh lebih menguntungkan daripada kamu membeli produknya secara terpisah.
Begitupun dengan reksa dana. Kamu bisa menemukan berbagai reksa dana dengan berbagai kombinasi produk keuangan atau portofolio efek. Secara umum, reksa dana terdiri dari berbagai jenis yaitu reksa dana saham, campuran, tetap, dan pasar uang. Agen penjual reksa dana ibarat seperti supermarket tempat kamu membeli berbagaiparcel (reksa dana), sedangkan manajer investasi ibarat seperti ahli penyusun parcel di supermarket.
Manajer investasi telah melalui pelatihan dan sertifikasi tertentu sehingga diperbolehkan untuk mengelola dana kolektif dari investor. Kamu bisa sesuaikan reksa dana yang kamu ambil dengan jangka waktu tujuan keuangan dan profil risikomu. Setiap jenis reksa dana tersebut tentu memiliki karakteristik profit and return yang berbeda-beda. High risk high return, low risk low return.
Grafik imbal hasil dan tingkat risiko investasi dari Finansialku
Untuk itu, penting bagi kamu mempelajari prospektus dan fund fact sheet produk reksa dana sebelum mulai berinvestasi.
Capital gain suatu reksa dana dihitung dari perbedaan antara NAB (Nilai Aktiva Bersih) pada saat pembelian dan penjualan. Jadi semakin meningkatnya NAB reksa dana yang kamu miliki, maka potensi capital gain reksa dana kamu juga akan meningkat. Sebaliknya, jika NAB terus menurun, maka ada potensi capital loss.
Capital Gain 2: Saham
Kelemahan investasi reksa dana adalah imbal hasil yang kamu dapatkan akan bergantung pada seberapa ahli manajer investasi tersebut dalam mengelola reksa dana yang kamu miliki. Jika kamu ingin memiliki kuasa/kontrol secara langsung atas portofolio investasimu, maka kamu bisa belajar untuk investasi saham.
Saham Pilihan Sebagai Capital Gain
Banyak yang berpikir bahwa saham adalah sesuatu yang berbahaya atau menyeramkan. Bahkan saham disebut main judi dan sebagainya. Tetapi sebenarnya, investasi apapun memiliki risiko. Sama seperti pisau, dapat berguna untuk melukai orang ataupun memotong sayur. Semua itu tergantung pada kontrol yang menggunakannya.
Dalam investasi saham, kamu punya kontrol untuk memiliki saham apa yang sesuai dengan seleramu, berapa lot saham yang kamu investasikan, kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjualnya. Tak kenal, maka tak sayang. Oleh karena itu, diperlukan niat dan usaha untuk belajar jika ingin menguasai investasi saham.
Capital gain suatu investasi saham dihitung dari perbedaan antara harga beli dan harga jual saham. Apabila perbedaan tersebut bersifat negatif (rugi), maka disebut capital loss.
Untuk memulai belajar saham, kamu tidak perlu modal yang besar. Beberapa perusahaan sekuritas mensyaratkan modal investasi saham mulai dari Rp 100.000 saja. Namun tentunya jika ingin membeli saham dengan harga tinggi, kamu perlu modal lebih besar.
Cash Flow: P2P Lending, Deposito atau Membeli Aset
Jika kamu sudah mengumpulkan modal investasi yang lebih besar dari kedua jenis investasi capital gain di atas, maka kamu bisa diversifikasi investasimu ke dalam investasi jenis cash flow. Contohnya P2P lending, deposito, atau membeli aset. Mengapa? Untuk diversifikasi risiko fluktuasi harga pasar dan mencapai kebebasan finansial.
Deposito atau Membeli Aset
Investasi P2P lending memberikan pengembalian pokok + bunga setiap bulannya. Kamu bisa memanfaatkan arus kas yang masuk tersebut untuk kembali digunakan sebagai modal investasi. Dengan demikian modal investasi tersebut akan terus menerus bekerja dan menghasilkan arus kas masuk.
Investasi deposito sifatnya low risk karena ditempatkan di institusi keuangan bank. Namun, imbal hasil (bunga) yang diberikan setiap bulan tentu lebih rendah jika dibandingkan dengan produk keuangan yang lebih tinggi risikonya. Investasi di aset contohnya seperti properti (rumah/ruko/kost), kendaraan untuk sewa atau jasa online, bisnis juga dapat menghasilkan arus kas masuk. Namun tentu diperlukan biaya modal yang besar untuk mendapatkannya.
Kenapa Bukan Investasi Emas?
Harga emas setiap tahun memang mengalami kenaikan (dapat dilihat pada grafik berikut ini)
Namun investasi emas membutuhkan biaya yang cukup mahal
1 gram + serifikat = Rp600.000 s/d Rp700.000
Emas sebenarnya lebih tepat digunakan untuk anti-inflatioary hedging (alat lindung nilai terhadap inflasi), dan bukan sebagai sarana investasi. Meskipun investasi emas dapat menghasilkan capital gain dan hasilnya bisa di atas inflasi, namun jumlah imbal hasilnya cenderung kecil jika dibandingkan dengan jenis investasi lain.
Mulai Investasi Sekarang Juga!
Itulah jenis-jenis investasi yang cocok untuk mahasiswa. Mulailah investasi sedini mungkin, jangan sampai kamu menyesal karena terlambat berinvestasi. Suatu rencana investasi akan menjadi lebih efektif jika kamu mengetahui apa yang menjadi tujuan keuanganmu. Untuk itu, susun rencana keuanganmu sekarang juga!
Susah nggak sih menyusun rencana keuangan? Ya, susah susah gampang sih. Tergantung tools yang kamu gunakan. Supaya menyusun rencana keuangan lebih fun dan simple, gunakan Aplikasi Finansialku! Dengan fiturnya yang beragam, kamu bisa mengelola keuangan dalam waktu yang singkat!
Sumber Referensi:
- Finansialku. 30 Juli 2018. 3 Jeni Investasi yang Cocok untuk Mahasiswa, Khususnya untuk Investor Pemula. https://www.finansialku.com/3-jenis-investasi-yang-cocok-untuk-mahasiswa/
Info:
- Monthly Investing Plan Oktober 2018 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
- Cheat Sheet LK Q3 2018 akan segera terbit, Anda dapat memperolehnya di sini.
- E-Book Quarter Outlook LK Q3 2018 akan segera terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
- Jadwal Workshop :
- Advance Value Investing (Jakarta, 20 Oktober 2018) dapat dilihat di sini.
Tags : investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa, investasi untuk mahasiswa