Mengenal Model Bisnis

Terakhir diperbarui Pada 26 Februari 2019 at 11:15 am

Bagaimana sih cara mengenal model bisnis untuk investasi saham? Memang banyak yang ragu dengan instrumen investasi yang satu ini.

Tapi Anda tidak perlu khawatir, Anda bisa mempelajarinya sebelum mulai berinvestasi. Yuk kita kenali dahulu cara mengenal model bisnis untuk investasi saham.

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

 

Model Bisnis: Faktor Utama Untuk Dapat Memimpin Pasar

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan investasi saham. Ya, investasi yang satu ini merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki rata-rata hasil investasi yang besar.

Sampai saat ini pun, saham masih menjadi instrumen investasi yang menawarkan hasil yang relatif paling tinggi di antara instrumen investasi yang lainnya.

Terbukti dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus naik selama 14 tahun terakhir ini. Rata-rata kenaikannya pun tak tanggung-tanggung, yakni sekitar 89% per tahun.

Sayangnya, di Indonesia pelaku investasi saham masih minim. Tercatat baru sekitar 600 ribu masyarakat Indonesia yang telah menginvestasikan uangnya di bursa saham.

Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan masyarakat akan saham, dan anggapan bahwa investasi saham memiliki risiko tinggi.

Mengenal Model Bisnis Saham 02 Saham - Finansialku

Ya, masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang paham akan investasi saham. Mereka bahkan tidak memiliki model bisnis untuk berinvestasi di dalamnya.

Padahal, model bisnis merupakan salah satu faktor utama investor saham supaya bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam investasinya.

Jadi bagaimana caranya memilih perusahaan yang memiliki model bisnis yang baik?

Apabila Anda juga merupakan salah satu yang berminat untuk memasuki dunia investasi saham, jangan takut dan khawatir.

 

Berikut adalah 6 ciri model bisnis perusahaan yang memimpin pasar (Market Leader) :

#1 Bisnisnya Sederhana

Sebuah bisnis sederhana akan mudah untuk dipahami dan dievaluasi, dengan demikian Anda sebagai investor juga akan mampu memahaminya dengan baik.

Anda bisa memahami bagaimana cara perusahaan menghasilkan uang dan dari mana asal laba perusahaan tersebut.

Beberapa contoh perusahaan dengan bisnis yang sederhana dari beberapa negara di Asia, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Malaysia: Hartalega Sdn Bhd: menjual sarung tangan untuk pemeriksaan.
  2. Dutch Lady Milk Industries Bhd: menjual susu.
  3. Singapura: Singapore Press Holdings (SPH) Ltd: menjual Koran dan majalah.
  4. VICOM Ltd: jasa perbaikan mobil.
  5. Super Group Ltd: menjual kopi instan.
  6. Indonesia: PT Multi Bintang Indonesia Tbk: menjual beer.
  7. PT Ace Hardware Indonesia Tbk: menjual perangkat keras.
  8. Hong Kong: Want Want China Holdings Ltd: menjual makanan ringan.

 

Maka, munculah pertanyaan,

“Bukannya bisnis yang sederhana belum tentu berjalan dengan baik dan menguntungkan?”

 

Tenang saja para investor, semua perusahaan selalu mengalami fase naik dan turun.

Namun, perusahaan yang sederhana akan jauh lebih mudah dipahami dibandingkan dengan perusahaan bisnis lepas pantai ataupun perusahaan logistik.

Bisnis yang sederhana juga diestimasi tidak akan mengalami perubahan besar hingga 10 atau 20 tahun ke depan. Sehingga tentunya lebih mudah diprediksi.

 

#2 Mampu Mengevaluasi Lingkaran Kompetensi

“Anda tidak harus menjadi seorang ahli dalam setiap perusahaan ataupun banyak perusahaan, yang terpenting adalah anda bisa mengevaluasi perusahaan dalam lingkaran kompetensi”.

Pernahkah Anda mendengar pepatah bijak dari Warren Buffett tersebut?

Intinya, beliau menekankan bahwa Anda harus terus mengembangkan pengetahuan bahkan di luar lingkaran kompetensinya, sehingga Anda bisa mengevaluasi dalam lingkaran kompetensinya.

Sebagai contoh, sebagai seorang insinyur Anda akan memiliki keahlian dalam investasi dalam industri engineering.

Dalam hal ini, Anda mengenali perusahaan lebih baik dibandingkan orang lain. Selain itu juga, Anda memiliki akses untuk mengetahui informasi dari dalam perusahaan.

Mengenal Model Bisnis Saham 03 Mengevaluasi - Finansialku

Sebagai seorang value-growth investor yang sukses, Anda memang harus terus belajar dan mengembangkan pengetahuan.

Namun, sebelum anda melebarkan lingkaran anda hingga terlalu lebar pastikan terlebih dahulu lingkaran kompetensi Anda sudah benar-benar dipahami.

Apakah lingkaran kompetensi yang anda miliki saat ini?

 

#3 Memahami Keunggulan Kompetitor

Jika Anda adalah anak generasi 80 hingga 90 an, tentunya Anda juga menjadi salah satu pelanggan yang sabar menunggu hanya untuk membeli segelas bubble tea Quickly.

Bubble tea shop ini baru saja dibuka, dan semua orang sangat menyukainya. Meskipun segelas bubble tea dibanderol SG$3 hingga SG$5, masyarakat Singapura rela membayarnya.

Bahkan, melihat tingginya minat terhadap bubble tea, banyak pesaing mulai mencoba masuk bahkan hingga kini toko bubble tea tersebar di seantero Singapura.

Quickly adalah toko minuman bubble tea pertama yang berhasil merintis trend minuman yang satu ini.

Namun sayangnya hal ini menunjukkan bisnis Quickly tidak memiliki keunggulan kompetitif, terbukti dengan mudahnya para kompetitor masuk ke pasar dan pangsa pasar terbagi. Artinya, bisnis bubble tea adalah sebuah contoh bisnis yang tidak memiliki keunggulan kompetitif.

Oleh karena itu, untuk benar-benar memahami keunggulan kompetitif kita harus memahami siapa kompetitornya. Dengan membaca laporan keuangan tahunan kita dapat melihat seberapa baik perusahaan berkompetisi dengan kompetitornya.

Mengenal Model Bisnis Saham 04 Memahami Kompetitor - Finansialku

 

#4 Berpikir Layaknya Seorang Pelanggan

Pelanggan merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis. Apa itu pelanggan?

Secara umum, pelanggan diartikan sebagai perseorangan atau kelompok yang mencari pemenuhan keperluan primer, sekunder, atau tersier dengan cara menggunakan produk atau jasa yang disediakan oleh perseorangan atau kelompok lain melalui kegiatan transaksi jual-beli.

Tanpa pelanggan, bisnis Anda tidak mungkin memperoleh kesuksesan. Oleh karena itu, penting untuk membangun hubungan baik secara dua arah.

Tujuannya adalah untuk memperoleh kepuasan pelanggan dengan menggunakan pendekatan yang tepat.

Tetapi bagaimana caranya ya?

Tentunya dengan berpikir layaknya seorang pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan seperti McDonalds dapat mengambil hati pelanggan mereka melalui pelayanan berkualitas tinggi.

Anda tidak bisa menilai kualitas yang diberikan oleh McDonalds dengan membaca Laporan Keuangan Tahunan-nya, melainkan Anda harus pergi langsung dan merasakan produk dan jasa yang diberikan.

Untuk mengetahui arah perusahaan di masa mendatang, Anda harus mengidentifikasi apa saja hal-hal yang dapat mendorong perusahaan tetap menghasilkan pertumbuhan penjualan.

 

#5 Memahami Faktor Pendorong Pertumbuhan

Secara umum, faktor pendorong yang potensial dapat diidentifikasi melalui laporan tahunan.

Disini, Anda dapat melihat gambaran besar bisnis inti perusahaan, memahami cara perusahaan mendapatkan uang dan faktor pendorong pertumbuhan bisnis beberapa tahun belakangan.

Selain itu, penting untuk memahami sejarah perusahaan. Karena hal ini bisa menjadi dasar dalam strategi pertumbuhan perusahaan serta konsistensi keberhasilan perusahaan.

Mengenal Model Bisnis Saham 05 Memahami Pertumbuhan Saham - Finansialku

Nah, kini saatnya untuk mulai memperhatikan rencana ekspansi perusahaan dan melihat apakah membuat perusahaan bertumbuh atau melambat.

Dengan melihat faktor-faktor pendorong pertumbuhan kita dapat mengestimasi seberapa baik perusahaan di masa depan.

#6 Memahami Risiko

Salah satu penyebab rendahnya jumlah masyarakat Indonesia yang bermain saham adalah karena anggapan bahwa instrumen investasi ini seperti judi.

Padahal, tidak bisa dibilang judi apabila Anda mempelajari dan memahami pergerakan dan risikonya.

Menurut saya, tidak baik seorang investor tidak berani mengambil risiko. Namun Anda harus memahami risikonya dan menghindari sikap terlalu percaya diri dalam berinvestasi.

Intinya, Anda tetap harus mengevaluasi risiko saat perusahaan dalam fase pertumbuhan yang sangat cepat, karena umumnya muncul beberapa masalah berikut:

  • Kualitas produk buruk
  • Batas waktu terlewat
  • Kepuasan pelanggan rendah
  • Ketidakmampuan manajemen untuk mengatasi pertumbuhan yang kuat
  • Persaingan yang ketat dalam pasar

Untuk dapat mengetahui risiko dalam perusahaan yang Anda investasikan, cobalah lihat kembali prospektus perusahaan yang dibagikan kepada para calon pemegang saham ketika perusahaan tersebut akan terdaftar di Bursa Efek.

 

Perusahaan dengan Model Bisnis Potensial

Setelah cara mengenal model bisnis dan melihat ciri perusahaan dengan model bisnis yang memimpin pasar, mari kini melihat contoh perusahaan terbaik dengan ciri-ciri tersebut:

 

PT ACE Hardware Tbk (ACES)

Sejarah PT ACE Hardware tbk dimulai pada tahun 1924 di Amerika, dimana Richard Hesse, E. Gunnard Lindquist, Franke Burke dan Oscar Fisher bekerja sama untuk membeli barang secara grosir untuk memaksimalisasi profit dan membentuk toko yang besar.

Visi Perusahaan

Kami berusaha menjadi pusat ritel perlengkapan rumah dan gaya hidup yang terdepan di Indonesia.

Misi Perusahaan

Kami bertujuan memberikan pilihan lengkap untuk produk berkualitas tinggi dengan harga kompetitif, ditunjang pelayanan pelanggan oleh tim profesional.

Budaya Perusahaan

Dibangun berlandaskan kesuksesan panjang dalam bidang ritel, ACE Hardware Indonesia (dikenal juga dengan sebutan AHI) telah menciptakan budaya yang disesuaikan dengan kebutuhan para personil perusahaan, produk dan area kerja, serta filosofi layanan profesional yang ada.

Itu adalah empat intisari ACE yang telah membentuk pondasi untuk kami tumbuh dan berkembang pesat.

Mengenal Model Bisnis Saham 06 ACE Hardware - Finansialku

Ace Hardware Indonesia kemudian mulai berdiri pada tahun 1995 sebagai anak perusahaan dari PT Kawan Lama Sejahtera, pusat perlengkapan teknik dan industri nomor 1 di Indonesia.

PT Ace Hardware Indonesia, Tbk menjadi pemegang lisensi tunggal ACE Hardware di Indonesia, ditunjuk secara langsung oleh ACE Hardware Corporation, Amerika.

PT Ace Hardware Indonesia memiliki kecenderungan pertumbuhan yang signifikan dari penjualan dan laba perusahaan. Hal ini juga tercermin dari harga saham ACES yang selalu dalam tren naik.

Mengapa ACES menarik di mata para investor? Bagaimana Prospek ACES ke depannya?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ciri perusahaan dengan model bisnis yang baik adalah bisnisnya yang sederhana. ACES merupakan suatu bisnis yang sederhana dan sangat mudah untuk dipahami.

ACES menghasilkan uang dengan cara yang sangat sederhana, yakni dengan menjual perangkat keras atau peralatan rumah sehari-hari.

Kedua, hingga saat ini secara konsisten terus melakukan ekspansi dengan membuka gerai-gerai baru tak hanya di dalam kota bahkan hingga di luar pulau jawa.

Ekspansinya pun hampir semuanya berhasil, terbukti melalui Annual Report 2017, yang menunjukkan bahwa penjualan di luar pulau Jawa mendorong pertumbuhan penjualan ACES.

Ketiga, Anda jika ditempatkan sebagai seorang pelanggan tentu memiliki pengalaman yang baik bila berkunjung ke gerai-gerai ACES.

Hal ini didukung oleh kualitas produk yang dijual maupun pelayanan yang prima. Artinya, mereka berhasil menempatkan diri layaknya pelanggan.

Dengan sistem distribusi modern yang terintegrasi, beserta para staf profesional yang kemampuannya senantiasa ditingkatkan via berbagai training, seminar, dan sistem peningkatan keterampilan yang lain, mereka berhasil memberikan kepuasan pelanggan secara maksimal.

Hal ini juga semakin terbukti dengan penghargaan Quality Management System ISO 9001-2000 Certificate dimana Ace Hardware adalah toko perlengkapan rumah tangga pertama yang memperolehnya di Indonesia.

Tak hanya dari keberhasilan ekspansi namun mereka juga senantiasa melakukan diversifikasi bisnis.

Nah, begitulah kisah ACES, sebuah contoh perusahaan yang sederhana dan memiliki model bisnis yang baik.

Mengenal Model Bisnis Saham 07 ACE Hardware02 - Finansialku

 

Sumber Referensi:

Info:

  • Monthly Investing Plan September 2018 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Cheat Sheet LK Q2 2018 telah terbit, Anda dapat memperolehnya di sini
  • E-Book Quarter Outlook LK Q2 2018 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
  • Jadwal Workshop Value Investing (Jakarta, 8 September 2018), (Bali, 22 September 2018), dan (Medan. 6 Oktober 2018) dapat dilihat di sini. Info lebih lanjut WA ke 0896-3045-2810 (Johan)

 

Tags : Mengenal Model Bisnis | Mengenal Model Bisnis | Mengenal Model Bisnis | Mengenal Model Bisnis | Mengenal Model Bisnis | Mengenal Model Bisnis |

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *