Terakhir diperbarui Pada 26 Februari 2019 at 3:34 pm
Pernahkah Anda mendengar mengenai investasi pasar modal Syariah? Apa itu pasar modal Syariah? Dalam artikel kali ini kita akan membahas apa itu pasar modal Syariah dan bagaimana tips untuk meraih kesuksesan di pasar modal Syariah.
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Daftar Isi
Mengenal Pasar Modal Syariah
Berinvestasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan. Dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain. Hal ini juga sejalan dengan Al-Quran yang dengan tegas melarang aktivitas penimbunan(iktinaz) harta yang dimiliki.
Salah satu alternatif investasi Syariah yang dapat dilakukan pun ada di pasar modal Syariah.
Pasar modal sendiri didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) sebagai berikut:
Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Sementara pasar modal Syariah, sesuai namanya, adalah kegiatan pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal.
Seluruh mekanisme kegiatannya, terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan, dan mekanisme perdagangannya haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.
Sama seperti pasar modal konvensional, pasar modal Syariah memiliki dua fungsi. Fungsi pertama yaitu sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan untuk pengembangan usahanya melalui penerbitan efek Syariah. Fungsi keduanya adalah sebagai sarana investasi Syariah bagi investor.
Lalu, adakah perbedaan pasar modal Syariah dengan pasar modal konvensional?
Secara umum kegiatan pasar modal Syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun terdapat beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah.
Perbedaan tersebut antara lain:
#1 Landasan Hukum
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya menggunakan Al-Quran dan Hadis sebagai acuan. Kedua sumber hukum tersebut kemudian ditafsirkan oleh para ulama. Penafsiran inilah yang disebut sebagai ilmu fiqih.
Berdasarkan ajaran Islam, kegiatan investasi sendiri dikategorikan sebagai muamalah, yaitu hubungan antara sesama manusia terkait perniagaan. Berdasarkan acuan inilah kegiatan pasar modal Syariah dikembangkan.
Landasan hukum secara undang-undang pun juga telah disahkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah. Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa Efek Syariah adalah:
Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM yang akad, pengelolaan perusahaan maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah.
#2 Indeks Saham
Perbedaan lain mengenai pasar modal konvensional dan pasar modal Syariah adalah indeks yang dipakai. Dalam BEI sendiri berlaku 16 jenis Indeks saham. Selain IHSG, masih ada berbagai jenis indeks lain, termasuk indeks JII (Jakarta Islamic Index) dan ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia).
Perbedaan mendasar antara indeks JII dan ISSI dengan jenis indeks lainnya di BEI adalah indeks konvensional lainnya tidak memilah saham sesuai dengan prinsip syariah. Indeks JII dan ISSI, justru memilah saham berdasarkan prinsip syariah.
Dalam memilah suatu efek ke dalam indeks Syariah, perlu ditarik sebuah garis yang jelas mengenai jenis kegiatan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan. Jenis kegiatan suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah islam, yaitu:
- Usaha perjudian dan permainan yang tertolong judi atau perdagangan yang dilarang
- Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual beli resiko yang mengandung ghorar dan maysir.
- Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyarihannya oleh DSN MUI.
- Memproduksi, Mendistribusikan, memperdagangkan atau menyediakan:
- 1. Barang atau jasa yang haram karena zatnya (Haram li-Dzatihi)
- 2. Atau jasa yang haram bukan karena zatnya (Haram li-Gharihi) yang ditetapkan oleh DSN MUI.
- 3. Barang dan jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.
Prinsip-prinsip tersebut dipakai dalam menentukan sebuah saham layak masuk ke dalam indeks Syariah atau tidak. Tentunya, perusahaan yang sahamnya dimasukkan ke dalam indeks Syariah adalah perusahaan yang:
- Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan diatas.
- Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang atau jasa dan perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu.
- Total Utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitasnya tidak lebih dari ketentuan yang ditetapkan dalam hukum Islam.
- Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih dari 10%.
Indeks Syariah pun akan dikaji ulang setiap 6 bulan sekali. Perubahan pada jenis usaha emiten tentunya akan dipantau secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia.
Perusahaan yang mengubah jenis usahanya menjadi tidak konsisten dengan prinsip Syariah pun akan dikeluarkan dari indeks.
#3 Instrumen yang Diperdagangkan
Di pasar modal konvensional, efek yang diperdagangkan adalah surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen-instrumen turunannya seperti opsi, right issue,warrant dan reksa dana.
Berbeda dengan pasar modal Syariah. Di pasar modal Syariah, instrumen yang diperdagangkan adalah saham Syariah, obligasi Syariah dan reksa dana Syariah. Sedangkan beberapa instrumen lainnya tidak diperdagangkan.
Obligasi Syariah yang diperdagangkan pun harus diterbitkan oleh emiten yang memenuhi kriteria-kriteria Syariah, yaitu menggunakan prinsip mudharabah, musyarakah, ijarah, istisna’, salam dan murabahah.
#4 Mekanisme Transaksi
Mekanisme transaksi dalam pasar modal Syariah, idealnya tidak mengandung transaksi ribawi, transaksi yang meragukan (gharar). Pasar modal Syariah juga seharusnya bebas dari transaksi yang bersifat spekulatif dan manipulatif.
Transaksi perdagangan efek yang memanfaatkan orang dalam perusahaan (insider trading) seharusnya tidak diperbolehkan.
#5 Reksa Dana
Dalam pasar modal Syariah pun terdapat produk turunan yang disebut reksa dana Syariah. Reksa dana Syariah ini sebetulnya sama seperti reksa dana konvensional dalam hal, memakai jasa manajer investasi untuk mengelola dana investasi yang kita gunakan.
Perbedaannya, dalam reksa dana Syariah, investasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Instrumen investasi dan mekanisme transaksi yang digunakan oleh Manajer Investasinya tentu tidak boleh melanggar prinsip-prinsip Syariah.
Dalam reksa dana Syariah, ada akad wakalah antara manajer investasi dengan pemodal. Pembagian keuntungan pun dilakukan berdasarkan proporsi yang ditentukan dalam akad.
Mau tahu lebih lanjut tentang reksa dana? Finansialku telah menyusun sebuah Ebookpanduan investasi reksa dana untuk pemula. Ebook ini telah secara khusus dipersembahkan pada Anda, pembaca setia Finansialku. Yuk segera download Ebook ini agar Anda mendapat manfaatnya.
Meraih Kesuksesan Dengan Berinvestasi Syariah
Dalam dunia investasi, pasar modal merupakan salah satu alternatif terbaik untuk berinvestasi. Dalam hal ini juga termasuk pasar modal Syariah. Dengan berinvestasi secara benar di pasar modal Syariah, Anda pun mendapatkan keuntungan dan berkah.
Namun begitu, berinvestasi di pasar modal Syariah bukannya tanpa risiko. Investor pun harus dapat mengelola risikonya agar dapat menggapai kesuksesan di investasi pasar modal Syariah.
Berikut tips-tips yang bisa Anda jalankan untuk meraih kesuksesan di pasar modal Syariah.
#1 Memiliki Passion
Sebelum berinvestasi di pasar modal, ada satu pertanyaan yang perlu Anda jawab sebagai calon investor. Mengapa Anda memutuskan untuk terjun di investasi di pasar modal?
Bila Anda tertarik untuk berinvestasi di pasar modal karena berawal dari passion, pastinya minat Anda untuk mempelajari jenis investasi ini akan terbentuk. Anda akan mencari tahu apa itu pasar saham, apa karakteristiknya, dan bagaimana cara investasinya.
Passion ini seperti energi yang tak pernah habis. Tanpa passion yang kuat untuk memahami investasi di pasar modal, akan sangat susah bagi seseorang untuk sukses dalam dunia investasi di pasar modal, dan tujuan investasinya pun tidak tercapai.
[Baca Juga: Apakah Berinvestasi Saham Hanya Untuk Orang Jenius?]
#2 Realistis
Seorang investor Syariah haruslah memiliki cara pandang yang realistis dan tidak spekulatif. Investor Syariah yang sukses sadar dan paham bahwa mereka tidak akan kaya secara instan.
Dengan memiliki cara pandang yang realistis akan memberikan pikiran yang lebih jernih dalam pengambilan keputusan atas dana investasi yang dimiliki.
#3 Memiliki Strategi
Seorang investor haruslah mempelajari dan mengembangkan strategi investasinya dari waktu ke waktu. Strategi ini termasuk dalam hal metode, mengelola uang dan mengelola risiko.
Strategi investasi ini, tidaklah harus sama antara satu investor dengan investor lainnya. Bagi sebagian investor, menerapkan diversifikasi portofolio lebih menguntungkan, sementara bagi sebagian lainnya, lebih cocok untuk berfokus pada beberapa efek saja untuk diinvestasikan.
Setiap investor termasuk Anda berhak menentukan strategi investasinya sesuai dengan kepribadiannya. Namun, evaluasilah gaya investasi Anda secara berkala dan perbaharui agar Anda pun bisa mendapatkan hasil investasi yang optimal.
#4 Belajar Dari Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang paling baik. Demikianlah yang sering diucapkan oleh banyak orang. Prinsip ini juga, sebetulnya berlaku dalam investasi di pasar modal Syariah.
Semakin banyak investor membuat kesalahan, semakin banyak pengalamannya, semakin tahu seluk beluknya dunia investasi pasar modal Syariah. Dengan membuat kesalahan, investor tidak perlu berkecil hati dan bisa menggunakan kesalahan itu sebagai pembelajaran.
Keuletan dalam menghadapi berbagai lika-liku dunia pasar modal inilah yang menjadi modal utama investor dalam mengumpulkan dan mempelajari berbagai pengalaman yang ada. Dengan banyaknya pengalaman yang dimiliki, investor pun dapat membuat keputusan yang tepat.
#5 Mengontrol Emosi
Pasar modal, bagaimanapun juga dijalankan oleh manusia, yang notabene memiliki emosi. Di sinilah titik krusial bagi seorang investor pasar modal. Emosi, selain berperan besar dalam pengambilan keputusan, juga sangat berperan dalam menentukan kesuksesan seorang investor pasar modal.
Investor yang sukses cenderung dapat mengontrol emosinya, sementara investor yang gagal tidak dapat mengontrol emosinya. Dengan mengetahui hal ini pun, diharapkan bila seorang investor menginginkan kesuksesan, harus dapat mengontrol emosinya.
#6 Fokus Pada Profit Jangka Panjang
Kegiatan investasi, berbeda dengan trading. Seorang investor, berbeda dengan trader, cenderung lebih mengabaikan fluktuasi harga jangka pendek di pasar modal. Investor yang sukses, mengetahui bahwa kegiatan berinvestasi itu tidak instan, tidak dicapai dalam jangka waktu yang singkat.
Dalam dunia pasar modal, hal yang penting untuk diperhatikan adalah selama laba sebuah perusahaan terus bertumbuh, dan penjualan perusahaan terus mengalami peningkatan, maka harga sahamnya akan mengikutinya.
Investor Syariah yang mengetahui hal ini, cenderung akan membeli saham perusahaan yang berkinerja bagus, lalu mendiamkannya selama tidak ada perubahan fundamental perusahaan yang tidak sesuai strategi investasinya.
#7 Mengelola Risiko
Investor yang baik, mengetahui adanya tiap risiko dalam berbagai instrumen investasi. Dalam hal ini, tidak terkecuali investasi pasar modal. Karena itu sangatlah penting untuk memahami dan mengelola risiko.
Investor yang sukses, tahu pentingnya mengelola risiko. Karena itu, dia tidak akan mengambil sebuah efek tanpa mengetahui dan mempertimbangkan risiko dibandingkan potensi keuntungannya. Investor yang profesional selalu berinvestasi dengan manajemen risiko yang terukur dan terarah.
[Baca Juga: Mengenal Manajemen Risiko Ala Sun Tzu Dalam Berinvestasi Saham]
#8 Sabar dan Disiplin
Seorang Investor haruslah memiliki sifat sabar. Investor yang ahli pastinya telah mengukur potensi keuntungan dari efek yang diinvestasikannya. Keuntungan ini pun bukannya diperoleh dalam waktu singkat, karenanya investor perlu sabar dalam berinvestasi.
Selain memiliki sifat sabar, investor juga harus disiplin dalam berinvestasi. Investor yang sukses, biasanya memiliki prinsip-prinsip investasi yang dianutnya, yang sebisa mungkin tidak akan dilanggarnya. Sikap disiplin inilah yang harus dipegang oleh setiap investor yang berinvestasi di pasar modal Syariah.
Itulah tips-tips yang dapat Anda jalankan saat berinvestasi. Tentunya Dalam berinvestasi Syariah pun, Anda perlu memperhatikan aspek perencanaan keuangan pribadi dan keluarga Anda, apalagi bila Anda telah berusia 30-an.
Sumber Referensi:
- Finansialku. 15 Agustus 2017. Ayo Raih Kesuksesan Anda pada Investasi Pasar Modal Syariah! https://www.finansialku.com/investasi-pasar-modal-syariah/
Info:
- Monthly Investing Plan Agustus 2018 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
- Cheat Sheet LK Q2 2018 telah terbit, Anda dapat memperolehnya di sini
- E-Book Quarter Outlook LK Q2 2018 telah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
- Jadwal Workshop Value Investing (Jakarta, 8 September 2018), (Bali, 22 September 2018), dan (Medan. 6 Oktober 2018) dapat dilihat di sini. Info lebih lanjut silakan WA ke 0896-3045-2810 (Johan)