menghindari investasi bodong

Terakhir diperbarui Pada 16 Februari 2024 at 3:26 pm

Sebagai investor pemula yang baru memulai menginvestasikan uangnya, mungkin Anda akan menemukan banyak tawaran berinvestasi. Dengan banyaknya tawaran investasi, di mana beberapa di antaranya menjanjikan hasil keuntungan yang fantastis, terkadang membuat emosi Anda bergejolak. Berikut adalah tips menghindari investasi bodong.

Antara ragu atau tergiur dengan beberapa tawaran investasi tersebut, kali ini kita akan mencoba membahas bagaimana cara mencermati sebuah tawaran investasi, apakah kosong atau sungguhan..

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Maraknya Investasi Bodong

Beberapa waktu ini cukup banyak investasi bodong yang bermunculan dan terkuak oleh OJK. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menjadi korban dari investasi bodong.

Salah satu daya jual investasi bodong adalah iming-iming keuntungan yang besar. Tingkat literasi keuangan yang masih rendah di Indonesia pun tentunya masih menjadi penyebab maraknya terjadi berbagai kegiatan investasi bodong di tengah masyarakat.

Sebetulnya, di tahun 2016 sendiri tingkat literasi keuangan telah meningkat menjadi sebesar 29,66% dan indeks inklusi keuangan sebesar 67,82%. Angka ini pun telah naik dari yang sebelumnya di tahun 2013, tingkat literasi keuangan hanya sebesar 21,84% dan indeks inklusi keuangan 59,74%.

Data ini diambil dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dirilis oleh OJK. Biarpun demikian, angka sebesar 29,66% sendiri pun tidak terlalu tinggi.

 

Aneh! Literasi Keuangan Meningkat Tapi kok Korban Investasi Bodong juga Meningkat. Apa yang Salah - Finansialku

 

Permasalahannya, dengan kurangnya tingkat literasi keuangan, bagaimana kita dapat menghindari risiko tawaran investasi bodong yang ada di sekitar kita? Investasi bodong memiliki berbagai ciri-ciri khas yang membedakannya dengan investasi yang sehat. Anda bisa mencermati sebuah tawaran investasi, apakah itu adalah sebuah investasi kosong, atau investasi sungguhan dari beberapa hal yang akan dibahas berikut.

 

Menghindari Investasi Bodong: Apakah Terdaftar di OJK?

Salah satu tolak ukur melihat sebuah perusahaan investasi menawarkan investasi bodong adalah dengan mengecek apakah perusahaan tersebut terdaftar di OJK atau tidak.

OJK atau kepanjangannya adalah Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga yang bertugas mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan dalam sektor keuangan, termasuk mengawasi bank, investasi pasar modal, asuransi, dana pensiun, bisnis pembiayaan, dan lain-lainnya, sehingga OJK punya wewenang untuk mengawasi segala jenis investasi di Indonesia.

Bila Anda mendapat sebuah tawaran investasi dan masih ragu-ragu akan legalitasnya, Anda bisa mengecek dan menanyakannya ke OJK. Jika ada perusahaan yang memberi Anda tawaran investasi, mengklaim sebagai pengelola dana masyarakat, tetapi tidak memiliki izin manajer investasi, maka Anda patut curiga dan berhati-hati.

 

7 Investasi Bodong Terbaru dari OJK dan Cara Menghindari Investasi Bodong 1 - Finansialku

 

Namun demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan yang telah mengantongi izin dari OJK tidak akan melakukan pelanggaran hukum. Pada November tahun 2014 pun OJK telah menemukan 262 penawaran investasi yang bermasalah, 218 di antaranya tidak memiliki izin OJK, dan sisanya telah berada di bawah izin OJK. Karenanya Anda pun masih perlu berhati-hati sekalipun sebuah perusahaan investasi telah memiliki izin dari OJK.

Tentunya Anda tak ingin menempatkan uang Anda di perusahaan investasi yang tidak jelas entitasnya. Jika Anda tidak yakin, Anda perlu menyelidikinya. Tak ada salahnya bersikap waspada.

 

Waspadai Investasi yang Menjanjikan Hasil Tidak Masuk Akal

Beberapa tahun silam, dunia investasi sempat dihebohkan dengan terkuaknya salah satu praktik investasi bodong yang dilakukan oleh Koperasi Langit Biru (KLB).

Koperasi ini menawarkan hasil investasi yang sangat tinggi, salah satunya adalah paket investasi besar senilai Rp 9,2 juta. Dalam paket investasinya investor dijanjikan bonus sebesar Rp1,7 juta selama 9 bulan. Rp12 juta pada bulan kesepuluh ke atas, dan Rp31,2 juta pada bulan ke-24.

Penawaran yang ditawarkan koperasi ini pasti sangat menggiurkan di mata masyarakat awam. KLB pun berhasil menghimpun lebih dari 125 ribu anggota. Baru setelah belakangan diketahui bahwa investasi itu kosong dan hanya money game belaka. Pemilik koperasi tersebut melakukan penipuan hanya dengan gali lubang tutup lubang.

Modus penipuan yang dilakukan oleh KLB ini sebetulnya sangat mudah diketahui, yaitu dengan iming-iming hasil investasi yang tidak masuk akal. Jika investasi nyata hanya menawarkan keuntungan 10-30% per tahun, KLB berani menjanjikan sebesar 40-60% per tahun.

Sebetulnya, tidak semua investasi dengan hasil besar adalah investasi bodong. Asalkan Anda mengetahui instrumen investasi yang Anda pergunakan, hasil investasi sebesar 40-60% bukanlah sesuatu yang mustahil.

Kegiatan investasi bodong seperti yang dilakukan oleh KLB biasanya menyasar calon investor yang tidak memiliki pengetahuan investasi yang memadai.

Banyaknya korban yang terjebak dalam skema investasi bodongnya pun menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memang tidak memiliki pengetahuan investasi yang cukup, dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya ketika menghadapi tawaran investasi bodong.

Sebagai investor yang memahami dunia investasi, Anda seharusnya tak akan terjebak dengan investasi bodong yang menawarkan hasil keuntungan semu yang menggiurkan. Bila tawaran investasi tersebut tidak masuk akal, Anda tentunya tidak memutuskan untuk merisikokan uang Anda di situ.

 

Cermati Produk dan Produktivitasnya

Salah satu ciri umum investasi bodong adalah tidak mempunyai produk dan produktivitas yang jelas. Tawaran investasi ini hanya bisa menawarkan imbal hasil tinggi tanpa kejelasan apa yang dijualnya. Perusahaan investasi ini sangat senang bila menerima calon investor yang hanya mau terima jadi.

Bila kita bandingkan produk investasi bodong dengan investasi lainnya. Misalnya saham, mempunyai produktivitas yang jelas, yaitu aktivitas emiten. Produknya pun jelas, yaitu kinerja emiten yang bisa kita pantau kinerjanya di Laporan Keuangannya. Begitu pula dengan properti, bentuk produknya bisa dibuktikan keberadaannya. Begitu pula produk investasi lain seperti emas batangan, reksa dana, dan obligasi.

 

Mencermati Investasi Bodong

 

Kontras sekali dengan investasi bodong yang tidak mempunyai kejelasan produk dan produktivitas. Investasi bodong tidak menghasilkan aktivitas dan prosesnya.

Aktivitas yang dilakukan hanya berupa money game, yaitu menggunakan uang nasabah setelah Anda untuk membayar hasil investasi Anda. Skemanya akan terus seperti itu hingga tidak bisa mendapatkan investor lagi dan setoran keuntungannya pun macet.

Salah satu tips untuk menghindarinya, adalah dengan menanyakan secara jelas apa yang Anda dapatkan dengan menyetor uang Anda. Investasi secara umum hanya terbagi 2, yaitu real asset dan paper assetReal asset sendiri adalah bentuk investasi yang nyata, yang bisa dipantau keberadaannya, sementara paper asset berupa surat yang nilainya bisa Anda pantau secara transparan.

Hal ini adalah hal yang penting. Bila sebuah tawaran investasi tidak bisa meyakinkan Anda akan hal ini, maka patut Anda curigai sebagai investasi bodong.

 

Awasi Penggunaan Skema Ponzi

Investasi yang cepat mendatangkan uang biasanya menggiurkan. Skema yang digunakan pun bisa berupa arisan atau money game. Sebetulnya, skema-skema investasi bodong tersebut merupakan turunan dari skema Ponzi.

Di Indonesia telah banyak terjadi penipuan investasi yang tergolong sebagai skema Ponzi. Biasanya keuntungan yang dijanjikan cukup fantastis, dibandingkan jumlah setoran yang diminta. Nasabah pun diminta memberikan setoran awal sekian juta, dan nantinya ia akan mendapatkan penghasilan pasif yang cukup besar.

 

Mencermati Investasi Bodong Skema Ponzi

 

Masalahnya, bisa saja pada awalnya Anda mendapatkan persentase keuntungan yang dijanjikan, namun ketika nasabah sudah tidak lagi bertambah, maka uang akan macet. Sebab skema Ponzi ini memanfaatkan persentase dari dana investor yang menyetor belakangan. Karena itulah skema ini disebut skema piramida, di mana investor di atasnya akan diuntungkan terus oleh setoran investor di bawahnya.

Ketika uang sudah mulai macet, maka perusahaan bodong tersebut pun akan melarikan diri dan uang nasabah akan hilang seketika. Inilah bahayanya skema Ponzi.

 

Mencermati Tawaran MLM

MLM atau juga dikenal Multi Level Marketing, adalah jenis pemasaran berjenjang. Memang tidak semua MLM jelek, namun modus-modus investasi bodong berbasis operasional MLM semakin banyak.

Hampir mirip dengan skema piramida, MLM yang jelek juga biasanya memiliki ciri-ciri berikut:

  • Usaha tersebut tidak memiliki produk yang sungguh-sungguh menarik.
  • Usaha ini tidak memfokuskan pada produk, melainkan pada perekrutan dan pengutipan komisi anggota yang direkrut belakangan, tentunya dengan iming-iming penghasilan pasif.

MLM pada dasarnya adalah sistem pendistribusian barang dari produsen ke konsumen dengan memanfaatkan jenjang bertingkat. Untuk jenis MLM yang legal, pemerintah melakukan supervisi yang ketat. Biasanya yang ilegal akan menggunakan kedok produk yang bombastis demi mendapatkan dana dari anggota sales mereka.

Ketika seseorang masuk ke bisnis MLM yang buruk, biasanya akan mengalami kebingungan, karena orang tersebut akan diminta bekerja bukan untuk memasarkan produk, tapi justru merekrut anggota. Tinggal tunggu waktu ketika tak ada lagi angota yang mau bergabung, dan bisnis ini akan runtuh dengan sendirinya.

 

Investor Cerdas Tak Terhasut Investasi Bodong

Seperti yang Anda sudah ketahui investasi bodong di Indonesia sudah memakan korban mencapai lebih dari Rp40 triliun rupiah. Jumlah ini akan terus bertambah bila tidak adanya kesadaran dalam membedakan investasi bodong. Namun bagaimana cara kita mengenali investasi bodong.

OJK, selaku pengawas berbagai kegiatan keuangan, dalam website resminya pun memberikan informasi 5 poin yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi:

  1. Cari tahu informasi mengenai perusahaan investasi, beserta karyawan, dan produknya.
  2. Minta salinan tertulis rencana pemasaran dan penjualan dari perusahaan.
  3. Semakin besar keuntungan yang ditawarkan, semakin besar risiko kerugian yang akan Anda alami.
  4. Hindari perusahaan investasi yang tidak dapat menjelaskan rencana bisnis perusahaan.
  5. Cari tahu apakah ada permintaan produk sejenis di pasaran

 

Perhatikan Tiga Hal Fatal Ini…

Selain 5 poin di atas, ada juga beberapa poin penting yang patut Anda ketahui sebelum merisikokan uang Anda pada sebuah tawaran investasi:

  • Tanyakan izin usaha perusahaan tersebut.

Di Indonesia hanya manajer investasi yang boleh mengelola dana masyarakat. Perusahaan yang hanya berbekal badan hukum PT, CV tidak boleh mengumpulkan dana masyarakat.

  • Lihat skema penawaran.

Apakah termasuk jenis Ponzi atau skema Money Game Jika iya, maka itu sudah termasuk jenis investasi bodong.

  • Jangan Serakah.

Ketika menganalisis investasi, jangan pernah menggunakan rasa serakah. Apalagi berasumsi semuanya akan berjalan baik. Contohnya bila ada tawaran investasi yang menjanjikan 30% per tahun. Maka kita patut curiga, misalnya “Mengapa penjual tersebut tidak berutang kredit bank saja untuk berinvestasi, asumsinya bisa dapat bunga paling mahal 20% per tahun”.

Semoga bermanfaat..

 

###

 

Sumber Referensi :

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *