Saham Jangka Panjang Tahun 2026

Ketika memutuskan berinvestasi saham jangka panjang, maka fokusnya bukan lagi mencari keuntungan dengan cepat, melainkan tentang membangun kekayaan secara konsisten melalui kepemilikan perusahaan dengan bisnis berkualitas. Menjelang akhir tahun 2025, pasar saham Indonesia diperkirakan masih akan menawarkan peluang menarik, terutamanya bagi investor yang disiplin, sabar dan paham fundamental perusahaan secara mendalam. Berdasarkan data sejarah, investor jangka panjang memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal, dengan risiko lebih terkontrol. Untuk itu, mari pahami lebih dulu saham jangka panjang sebagai strategi cerdas membangun kekayaan di tahun 2026!

 

Rekomendasi Saham Jangka Panjang di Tahun 2026

Sebagai bentuk persiapan memasuki awal tahun 2026, saham jangka panjang menjadi salah satu aset yang layak dipertimbangkan, lantaran pada umumnya saham ini berasal dari perusahaan dengan bisnis berkelanjutan, neraca keuangan yang kuat, dan posisi kompetitif yang solid dalam industrinya. Beberapa sektor saham dengan potensi investasi jangka panjang dan tetap relevan, antara lain:

  • Perbankan

    Sektor Bank dapat dikatakan masih menjadi primadona sebagai investasi jangka panjang. Dengan memperhatikan beberapa faktor berpengaruh, seperti: Kualitas manajemen perusahaan baik dan kredibel; Fundamental kuat, mulai dari laba dan pendapatan yang bertumbuh, hingga arus kas positif; Neraca keuangan sehat, di mana utang terkendali, LDR dan CAR ada pada level ideal; Model bisnis yang solid, tercermin dari NII & Fee Based Income; Prospek industri yang cerah; Pembayaran dividen konsisten; Valuasi wajar.

Perbankan yang mampu memenuhi faktor-faktor tersebut, berpotensi menjadi tulang punggung portofolio saham jangka panjang. Didukung dengan pertumbuhan kredit dan transformasi digitalisasi perbankan yang masih menjadi katalis utama. Beberapa saham perbankan ternama BBCA, BMRI, BBNI, BTPS.

  • Konsumsi

    Perusahaan di sektor konsumsi cenderung mampu memiliki pendapatan yang stabil, bahkan sekalipun di tengah perlambatan ekonomi. Umumnya permintaan konsumen dari sektor ini hampir selalu stabil, lantaran termasuk ke dalam kebutuhan pokok. Beberapa saham di sektor konsumsi ini terdiri dari beberapa bisnis:

    • Saham F&B, seperti INDF, ICBP, ULTJ, MYOR, STTP, GOOD, ROTI
    • Saham restoran, seperti PZZA, ENAK, FAST, MAPB
  • Ritel

Saham di sektor ritel, salah satu industri bisnis yang turut menopang pertumbuhan ekonomi. Terlebih lagi saat ini, sejalan dengan pendapatan kelas menengah yang meningkat dan tren belanja digital yang terus bertumbuh, populasi terus membesar, sehingga mendorong tingkat mobilitas di masyarakat. Setidaknya hingga saat ini, terdapat beberapa saham ritel potensial seperti MAPI, ACES, DNET, AMRT, MIDI dan lainnya.

  • Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur di Indonesia masih akan terus berlanjut, hal ini sesuai dengan ungkapan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang menyatakan berlanjutnya pembangunan infrastruktur sesuai dengan Asta Cita Pak Prabowo – selaku Presiden RI. Adapun fokus infrastruktur tahun 2026 adalah jalan tol, bandara, pelabuhan, hingga transportasi massal. Tentunya hal ini menawarkan potensi yang menarik dari saham-saham sektor infrastruktur seperti: ADHI, PTPP, WEGE, atau bahkan PTPP

  • Energi

    Fokus pemerintah pada pembangunan berkelanjutan dalam transisi energi, sekaligus sebagai prioritas nasional maupun global. Di mana pemerintah menargetkan net zero emission di tahun 2060 mendatang, sehingga mendorong terjadinya investasi secara besar-besaran di sektor energi. Tercatat sejumlah saham gencar melakukan diversifikasi ke bisnis energi bersih ini, antara lain: MEDC, PTBA, ADRO, PGEO, maupun TPIA.

  • Teknologi

Perusahaan dengan basis kecerdasan buatan, terus melakukan percepatan adopsi teknologi digital yang diprediksikan akan berlanjut ke tahun 2026. Didukung oleh semakin meningkatnya permintaan layanan cloud, penyediaan data center, hingga konektivitas 5G yang mampu mendorong pertumbuhan pada perusahaan. Beberapa contoh saham teknologi, WIFI, DCII, MLPT, EMTK.

  • Telekomunikasi

Lanskap bisnis sektor telekomunikasi kian diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat, terutamanya dari pengenaan harga jual dan peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU/Average Revenue Per User). Untuk di tahun 2026 sendiri sektor ini nampak positif, sejalan dengan adanya momentum pulihnya harga hingga monetisasi jaringan, usai konsolidasi operator besar.

Setidaknya tiga pemain besar di sektor telekomunikasi telah berhasil mengambil momentumnya masing-masing untuk tahun 2026: ISAT mulai masuk ke fase price repair, diikuti kenaikan yield secara signifikan pada paket IM3 dan Hutch; EXCL masuk pada fase pasca integrasi jaringan, sehingga kapasitas dan kualitas layanan dapat terus ditingkatkan; TLKM mendapatkan valuasi dari spin off aset fiber dan adanya strategic partner untuk tahun 2026.

Dari sejumlah saham jangka panjang di atas dapat dijadikan referensi saham jangka panjang menjelang tahun 2026. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa tidak seluruh saham di atas cocok untuk semua investor, mengingat setiap investor memiliki profil risiko dan tujuan keuangan yang berbeda.

 

 

Ciri Saham untuk Jangka Panjang

Meski saham menjadi aset alternatif yang cocok disimpan bertahun-tahun lamanya. Namun tidak semua saham layak dijadikan investasi jangka panjang. Adapun ciri-ciri saham jangka panjang, seperti berikut:

  • Model Bisnis yang Mudah Dipahami

    Investor jangka panjang sebaiknya berinvestasi pada perusahaan, dengan role model bisnis yang jelas dan tidak terlalu kompleks, sehingga mudah dipahami. Dengan memiliki pemahaman tentang bagaimana cara perusahaan menghasilkan uang dan memperoleh keuntungn, maka Anda akan dapat bertahan ketika harga saham berfluktuasi.

  • Kinerja Fundamental yang Sehat

    Perusahaan yang layak diinvestasikan untuk jangka panjang, setidaknya memenuhi kriteria berikut: Pendapatan tumbuh stabil, laba meningkat konsisten, arus kas positif, penggunaan utang terkontrol dan jumlah aset mampu menopang keberlanjutan perusahaan. Dengan begitu, perusahaan memiliki daya tahan lebih baik dalam menghadapi berbagai siklus ekonomi.

  • Manajemen Transparan, Berkualitas dan Berintegritas

    Manajemen ibarat seorang “pengemudi” perusahaan kemana akan bergerak. Oleh sebab itu, rekam jejak yang baik, transparansi, integritas dan kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan strategis menjadi faktor yang krusial bagi investor jangka panjang.

  • Perusahaan Memiliki Moat (Keunggulan Kompetitif)

    Moat dalam perusahaan merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis berkelanjutan, begitu juga bagi investor. Moat ini dapat terlihat, baik dari brand yang kuat dan terlindung dari persaingan, jaringan distribusi yang kuat dalam mempertahankan pangsa pasar, skala cakupan ekonomi yang menjaga profitabilitas berkelanjutan dan mampu menahan tekanan ekonomi. Hingga kekuatan regulasi yang memungkinkan perusahaan menetapkan harga tinggi, menjadikannya layak investasi karena memiliki stabilitas dan potensi pertumbuhan yang konsisten. Serta perusahaan mampu mempertahankan kinerja dalam jangka panjang.

 

Cara Memilih Saham Jangka Panjang

Memilih saham jangka panjang yang layak investasi membutuhkan proses. Dalam prosesnya, bukan sekadar mengikuti rekomendasi maupun spekulasi pasar, melainkan melalui beberapa tahap yang mendetail, seperti berikut:

  • Analisis Fundamental Secara Menyeluruh

    Pahamai kinerja laporan keuangan, rasio profitabilitas, struktur permodalan, kesehatan neraca keuangan hingga arus kas perusahaan. Termasuk dengan prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan, dengan meletakkan fokus pada kualitas bisnis. Jadi bukan hanya pada pergerakan harga saham.

  • Perhatikan Valuasi Saham

    Perusahaan yang bagus belum tentu menarik untuk investasi, jika dibeli di harga yang terlalu mahal. Oleh sebab itu penting, bagi Anda memahami valuasi saham agar mendapatkan momentum membeli saham dengan Margin of Safety (MoS) terbaik.

  • Pastikan Perusahaan Dipimpin Manajemen Berintegritas

    Dengan tujuan investasi jangka panjang, maka Anda perlu mengenali lebih baik jajaran manajemen perusahaan, bukan hanya berdasarkan spekulan. Kenali masing-masing manajemen dan pahami track record kepemimpinan, guna meyakinkan bahwa keputusan investasi Anda tidak salah dan Anda nyaman memiliki bisnis di perusahaan tersebut selama 5–10 tahun ke depan.

  • Disiplin dan Konsisten

    Setelah mendapatkan saham berkualitas dan membelinya. Maka langkah berikutnya adalah disiplin berinvestasi sebagai kunci keberhasilan. Belajar mengendalikan diri agar tidak mudah panik saat pasar bergejolak, karena sudah paham betul bahwa kinerja fundamental perusahaan tetap sehat dan terjaga.

 

Saatnya Naik Level Bersama RK Intensive Bootcamp 2026!

BOOTCAMP 2026 BLOG

Memahami saham jangka panjang tidak cukup hanya dari teori. Dibutuhkan bimbingan, studi kasus nyata, dan kerangka berpikir yang benar, agar Anda sebagai investor mampu mengambil keputusan secara rasional dan mandiri.

Melalui RK Intensive Bootcamp 2026, Anda akan belajar langsung dari Rivan Kurniawan, seorang value investor dan Penasihat Investasi, tentang cara memilih saham jangka panjang yang berbasis fundamental, valuasi murah, dan manajemen risiko yang terkelola baik. Program ini dirancang secara intensif dan terstruktur, sehingga cocok bagi investor pemula hingga menengah yang ingin menaikkan kembali level investasinya. Serta membangun portofolio jangka panjang dengan kepercayaan diri.

Jika Anda serius ingin menjadikan saham sebagai kendaraan yang tepat menghantarkan Anda pada kebebasan finansial sebenarnya. Serta membangun kekayaan dalam jangka panjang, maka RK Intensive Bootcamp 2026 dapat menjadi langkah awal yang tepat. Jangan hanya menjadi investor yang ikut spekulasi pasar, tetapi jadilah investor yang paham terhadap apa yang sudah dimiliki.

 

Kesimpulan

Investasi saham jangka panjang merupakan strategi cerdas yang dapat dilakukan investor, terutamanya dalam membangun kekayaan secara konsisten. Meski ada banyak investor yang terjebak pada trading jangka pendek dengan mengejar fluktuasi harga harian. Namun, jika membuka kembali data sejarah tercatat bahwa investor jangka panjang justru memiliki peluang lebih besar dalam mendapatkan imbal hasil optimal, dengan risiko yang lebih terkontrol. Kuncinya bukan sekadar memilih, namun bagaimana cara menemukan saham yang tepat dan paham alasan di balik setiap keputusan investasi.

Untuk dapat mencapai kesuksesan investasi saham jangka panjang, maka Anda perlu fokus pada kualitas bisnis, kekuatan fundamental, dan valuasi yang wajar. Menjelang tahun 2026, berbagai sektor seperti perbankan, konsumsi, infrastruktur, energi, hingga teknologi masih menawarkan peluang menarik.

Meski begitu, tetap perlu menyesuaikan antara investasi dengan profil risiko dan tujuan yang ingin dicapai. Didukung dengan disiplin, pemahaman, dan analisis fundamental yang tepat, maka Anda dapat mengelola risiko, sekaligus memaksimalkan potensi imbal hasil di masa depan. Karenanya, meningkatkan wawasan dan kerangka berpikir melalui program RK Intensive Bootcamp 2026 menjadi langkah strategis yang dapat Anda ambil, jika ingin perjalanan investasi Anda naik level dan portofolio saham jangka panjang dapat terbangun secara berkelanjutan.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *