5 Kesalahan yang Bikin Aset Cepat Terkikis

Terakhir diperbarui Pada 28 September 2025 at 1:04 pm

Ketika kondisi ekonomi sedang lesu, menjaga nilai aset investasi bukanlah perkara mudah. Banyak investor, terutama pemula, yang akhirnya mengalami penurunan nilai kekayaan karena beberapa kesalahan umum saat menghadapi tantangan ekonomi. Mengelola investasi di masa sulit membutuhkan strategi yang lebih matang agar aset tidak cepat terkikis, bahkan bisa tetap berkembang. Berikut ini 5 kesalahan yang bikin aset cepat terkikis saat ekonomi lesu kesalahan! Dan bagaimana jasa penasihat investasi profesional memberi solusi pertumbuhan aset yang berkelanjutan!

 

Mau tahu rahasia menemukan saham murah yang bisa jadi Multibagger? Valuasi adalah kuncinya!

💡 Di Workshop eksklusif RK Team, Anda akan belajar cara menghitung valuasi & nilai intrinsik saham dengan praktis dan terarah. Jangan lewatkan kesempatan ini, temukan saham undervalued dan maksimalkan profit Anda di sini !

Workshop Valuation Class RK Team

 

5 Kesalahan yang Bikin Aset Cepat Terkikis Saat Ekonomi Lesu

  1. Tidak Menerapkan Strategi Diversifikasi Aset

Kesalahan paling mendasar adalah menaruh semua dana investasi pada satu jenis aset atau instrumen saja. Hal tersebut sangat berisiko, karena saat pasar atau sektor itu terkena imbas buruk dari perekonomian yang lesu, maka seluruh portofolio investasi ikut terdampak secara signifikan.

Oleh sebab itu, strategi diversifikasi penting diterapkan investor, sebagai cara untuk mengurangi risiko kerugian. Diversifikasi akan menyebarkan penempatan dana investasi ke berbagai aset dan/atau instrumen, seperti halnya saham, obligasi, emas, dan aset riil lainnya.

  1. Mudah Panik

Sikap panik yang seringkali mudah muncul, ketika pasar bergerak fluktuatif menjadi penyebab utama terjadinya tindakan jual rugi (Cut Loss) yang impulsif pada investasi. Hal ini justru berpotensi mengunci kerugian, bahkan di waktu yang sama investor akan melewatkan kesempatan pulih saat pasar kembali bergerak naik.

Dalam kondisi ekonomi yang lesu, penting untuk investor mampu mengendalikan emosi yang antara lain: Takut kehilangan keuntungan; Rasa cemas yang berlebihan; Merasa hilang kendali atas investasi; Terbawa arus FOMO. Dengan belajar mengendalikan emosi, investor akan lebih mampu bersikap tenang dan fokus pada tujuan investasi jangka panjangnya, dengan begitu portofolio tidak terkikis sia-sia.

  1. Tidak Punya Strategi Investasi dan Evaluasi Berkala

Tanpa strategi investasi yang jelas, maka kedisiplinan investor dalam berinvestasi cenderung mudah tergoda pengambilan keputusan yang gegabah. Rencana investasi yang matang ini dibutuhkan, untuk lebih kuat menghadapi volatilitas pasar, sehingga terhindar dari aksi jual rugi impulsif.

Tidak hanya itu, umumnya investor juga tidak rajin melakukan evaluasi portofolio secara berkala. Padahal evaluasi ini penting, untuk memperbaharui strategi investasi, jika sewaktu-waktu menghadapi pasar yang berubah.
Di situasi ekonomi yang lesu, membutuhkan banyak penyesuaian investasi yang lebih bijak. Agar rencana investasi, tetap berjalan secara relevan dan optimal di tengah banyak risiko. Sekaligus bentuk usaha untuk mengoptimalkan pertumbuhan imbal hasil.

  1. Kurangnya Pemahaman Manajemen Risiko dan Minim Literasi Keuangan

Investor yang tidak memahami manajemen risiko investasi dan minim akan literasi keuangan, cenderung salah langkah dalam membuat keputusan. Misalnya, mereka justru berinvestasi di instrumen yang sebenarnya tidak sesuai dengan profil risikonya, yang berdampak pada percepatan turunnya nilai aset ketika pasar bergerak volatil dan/atau menurun.

Hal tersebut terjadi, karena investor tidak dapat mengenali risiko dengan baik; keputusan investasi tidak rasional; rentan terjerat tawaran investasi bodong; tidak mampu mengelola portofolio; sulit menyusun rencana keuangan yang tepat. FYI, berdasarkan hasil survei dan studi dari berbagai lembaga, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah. Dengan dampaknya rasio menabung dan berinvestasi yang masih rendah, tingkat konsumsi impulsif yang tinggi, serta banyaknya kasus penipuan investasi.

  1. Mengandalkan Informasi yang Tidak Akurat dan Terlalu Ikut Tren

Investor yang terlalu cepat membeli saham atau instrumen investasi, hanya berdasarkan hype pasar tanpa riset secara menyeluruh. Biasanya sering kali mengalami kerugian, ketika ekonomi sudah mulai pulih. Kerugian yang terjadi itu wajar, lantaran informasi yang tidak akurat cenderung menyesatkan investor dalam mengambil keputusan; informasi juga seringkali keliru dan/atau palsu yang hanya memicu kepanikan sesaat; informasi hanya untuk memanipulasi pasar.

Ditambah lagi investor tidak memiliki batasan diri terhadap spekulasi pasar. Sehingga lebih memilih ikut tren tanpa analisa, dan dengan mudah terjebak perilaku kawanan (herding). Jadi aktivitas membeli maupun menjual aset hanya ikut yang dilakukan investor lain, dan mengabaikan pertimbangan fundamental. Bukan tidak mungkin ini akan menimbulkan risiko bubble dan crash yang membuat investor rugi besar.

 

Peran Jasa Penasihat Investasi Profesional Dalam Pengelolaan Aset

Untuk menghindari 5 kesalahan yang bikin aset cepat terkikis saat ekonomi lesu ini, maka dibutuhkan peran Penasihat Investasi yang profesional, sehingga performa aset dapat meningkat kembali. Salah satu, jasa penasihat investasi yang dapat dipercaya ialah Rivan Kurniawan – seorang value investor ternama yang telah berlisensi sebagai Penasihat Investasi dan diawasi Otoritas Jasa Keuanan (OJK).

 

RK Advisory

 

Rivan Kurniawan, menawarkan pendampingan yang berbasis analisa fundamental dan pengalaman nyata. Dengan bimbingan secara personalized, maka investor dapat lebih mudah memahami profil risiko; memilih aset dan/atau instrumen investasi yang tepat; menjalankan diversifikasi yang efektif berdasarkan data pasar terkini.

Penasihat investasi profesional seperti Rivan Kurniawan, mampu memberikan strategi yang personalised, sesuai dengan kondisi pasar dan tujuan finansial klien. Sehingga aset tidak hanya terhindar dari potensi kerugian besar selama ekonomi lesu, melainkan juga diposisikan untuk dapat bertumbuh kembali secara berkelanjutan. Melalui metode yang menuntut investor berdisiplin diri dan edukasi investasi yang berkelanjutan, maka peluang investor mendapatkan pertumbuhan portofolio investasi semakin terbuka lebar. Dengan imbal hasil optimal, tanpa tergoda tren sesaat yang berisiko tinggi.

 

Kesimpulan

Menghadapi ekonomi lesu bukan berarti aset harus cepat terkikis. Kesalahan-kesalahan seperti kurang diversifikasi, panik jual, tidak evaluasi, rendah literasi, dan mengikuti tren tanpa analisa adalah pemicu utama hilangnya nilai investasi. Solusi untuk tetap menjaga dan mengembangkan aset adalah dengan pendekatan yang disiplin, terarah, dan berbasis data.

Di sinilah jasa penasihat investasi profesional seperti yang dijalankan oleh Rivan Kurniawan menjadi sangat berharga. Dengan pengalaman dan keahlian yang telah terbukti, Rivan Kurniawan mampu memberikan panduan personal yang tepat dan strategi investasi yang mengarah pada pertumbuhan aset berkelanjutan dengan imbal hasil tinggi, di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan.

Untuk investor yang ingin menjaga dan mengembangkan portofolionya secara optimal, konsultasi dengan penasihat investasi resmi dan terpercaya seperti Rivan Kurniawan adalah langkah terbaik menuju masa depan finansial yang aman. Jangan biarkan aset terkikis oleh kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari dengan pengelolaan investasi yang profesional dan strategi yang tepat.****

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *