Rumor-IPO-Vidio

Dalam beberapa waktu terakhir, rencana IPO Vidio terus bergulir, bahkan diprediksikan mampu mendongkrak valuasi saham PT Surya Citra Media Tbk (Sticker code: SCMA). Diketahui porsi kepemilikan SCMA di Vidio mencapai 79.37% atau setara Rp11.9 triliun, yang menunjukkan kontribusi besar Vidio atas valuasi SCMA. Lantas akankah rencana IPO Vidio ini benar-benar akan menjadi katalis positif bagi saham SCMA?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Saham-Rakyat

Sekilas tentang SCMA

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) adalah perusahaan yang fokus pada layanan multimedia. Sejak memulai operasi komersialnya pada tahun 2002, SCMA telah berkembang pesat. Pada 16 Juli 2002, perusahaan ini melakukan penawaran saham perdana (IPO) dengan harga Rp1.100 per saham, sehingga berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp412.5 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan SCMA 3Q24, setidaknya terdapat klasifikasi segmen bisnis SCMA yakni Televisi dan platform multimedia, bisnis digital, dan pembuatan konten dan talent.

Gambaran umum segmen bisnis SCMA. Source: Pubex SCMA 2021

Berdasarkan laporan registrasi pemegang efek, komposisi kepemilikan atas SCMA, sampai dengan 10 Februari 2024, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) tercatat sebagai pemegang saham pengendali pada SCMA dengan kepemilikan tertinggi sebesar 61.84%.

Komposisi shareholder SCMA per Februari 2025. Source: Laporan Registrasi Pemegang Efek

Selain sebagai pengendali yang mendominasi kepemilikan, EMTK juga cukup aktif melakukan aksi pembelian saham SCMA atau melakukan peningkatan jumlah kepemilikan saham atas SCMA. Sehingga jika mengacu pada laporan bulanan kepemilikan saham, total kepemilikan pengendali yakni EMTK bertambah 0.865% atau dari 60.975% menjadi 61.84%.

Komposisi shareholder SCMA per Februari 2025. Source: Laporan Registrasi Pemegang Efek

Salah satu berita di media. Source: investing.com

 

Sekilas Kinerja Keuangan SCMA Periode 3Q2024

Dari sisi kinerja keuangan, SCMA  menunjukkan performa yang solid dengan mencatatkan pertumbuhan yang impresif sepanjang Januari–September 2024. Berdasarkan laporan keuangan per akhir September 2024, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SCMA berhasil menembus angka Rp 509.34 miliar.

Pencapaian tersebut mencerminkan lonjakan signifikan sebesar 115.28% secara tahunan (YoY). Menandakan efektivitas strategi bisnis perusahaan dalam mengoptimalkan pendapatan dan efisiensi operasional di tengah dinamika industri media.

Laba Bersih SCMA. Source: Laporan Keuangan SCMA 3Q2024

Pertumbuhan laba SCMA didorong oleh peningkatan pendapatan yang stabil. Hingga akhir kuartal III-2024, perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,14 triliun, mencatatkan kenaikan sebesar 7,37% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini mencerminkan daya saing SCMA dalam industri media.

Pendapatan SCMA. Source: Laporan Keuangan SCMA 3Q2024

Dari total pendapatan yang dibukukan, sektor periklanan masih menjadi sumber pendapatan utama bagi SCMA dengan kontribusi terbesar, mencapai Rp4.89 triliun. Menariknya, pendapatan dari sumber lain juga mencatatkan angka yang sama, menunjukkan diversifikasi pendapatan yang seimbang.

Sementara itu, SCMA berhasil meningkatkan efisiensi dengan menekan potongan penjualan, yang turun 1.67% YoY menjadi Rp878.39 miliar. Penurunan ini mencerminkan strategi pengelolaan biaya yang lebih optimal, sehingga semakin memperkuat profitabilitas perseroan.

Segmen Bisnis SCMA. Source: Laporan Keuangan SCMA 3Q2024

 

Kinerja Harga SCMA 6M

Selain mencatatkan kinerja keuangan yang solid, SCMA juga menunjukkan performa harga yang sangat positif. Dalam satu bulan terakhir, harga saham SCMA mengalami tren bullish dengan kenaikan impresif sebesar 32.05%. Lonjakan ini didorong oleh berbagai sentimen positif, mulai dari aksi akumulasi saham oleh pemegang kendali, pertumbuhan dari sisi kinerja keuangan yang signifikan, hingga spekulasi terkait rencana IPO anak usahanya, yakni Vidio. Kombinasi faktor-faktor ini semakin meningkatkan optimisme investor terhadap prospek SCMA ke depan.

 

Vidio.com-Dongkrak-Kinerja-SCMA-new

[Baca lagi: Vido.com Dongkrak Kinerja SCMA Kuartal III-2023?]

 

Rumor IPO Vidio

Secara historis, rumor mengenai IPO Vidio telah beredar sejak tahun 2022. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai jadwal pasti pelaksanaannya.

Kabar yang diterima KONTAN menyebutkan bahwa aksi akumulasi saham SCMA belakangan ini turut dipengaruhi oleh rencana penawaran saham perdana (IPO) Vidio, anak usaha SCMA. Menurut sumber yang mengetahui informasi tersebut, Vidio diperkirakan akan melantai di bursa sekitar Agustus 2022 lalu. Namun sampai saat ini rumor IPO vidio masih tetap beredar.

Salah satu berita di media. Source: kontan.com

Dalam beberapa minggu terakhir, kabar mengenai rencana IPO Vidio kembali menjadi perhatian utama bagi para investor. Meskipun begitu, (dikutip dari Bisnis.com) CEO Vidio, Sutanto Hartono, menyampaikan bahwa IPO Vidio merupakan salah satu langkah korporasi yang sedang dipersiapkan. Namun, Vidio akan menunggu momentum yang tepat untuk memastikan bahwa hasil dari aksi korporasi ini bisa maksimal.

Salah satu berita di media. Source: bisnis.com

Jadi, perlu investor ketahui, sampai saat ini belum da informasi yang detail mengenai waktu pelaksanaan IPO vidio. Namun bagaimana pun investor dapat menjadikan rumor tersebut pertimbangan untuk memperhatikan saham SCMA.

 

 

Dampak ke SCMA jika Vidio IPO

Rencana IPO Vidio jika terealisasi, maka diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap valuasi SCMA ke depan. Hal ini mengingat bahwa saat ini, nilai valuasi pasar Vidio sudah lebih tinggi dibandingkan dengan kapitalisasi pasar SCMA. Valuasi Vidio yang tercatat sebesar USD 945 juta atau sekitar Rp14.96 triliun, jauh melampaui kapitalisasi pasar SCMA yang mencapai Rp10.2 triliun.

Salah satu berita di media. Source: tempo.co

SCMA sendiri memiliki 79.37% saham di Vidio, yang berkontribusi sekitar Rp11.9 triliun terhadap valuasi keseluruhan SCMA. Angka ini menggambarkan betapa besar kontribusi Vidio terhadap pertumbuhan dan potensi valuasi SCMA. Jika Vidio berhasil melaksanakan IPO dengan sukses, hal ini tidak hanya akan meningkatkan nilai pasar Vidio secara mandiri. Tetapi juga membawa dampak positif terhadap SCMA sebagai pemegang saham mayoritas.

Pertumbuhan sektor over-the-top (OTT) yang pesat di Indonesia, dengan Vidio sebagai salah satu pemain lokal dominan dengan menempati posisi 1 nasional, memperkuat potensi SCMA dalam memanfaatkan peluang digital ini. Dengan adanya pertumbuhan pendapatan digital Vidio yang kuat, tercermin dalam peningkatan signifikan sebesar 83.6% YoY pada kuartal III-2024, maka nilai SCMA pun berpotensi untuk terus tumbuh.

Salah satu berita di media. Source: liputan6.com

Dengan kata lain, rumor IPO Vidio saat ini dapat menjadi katalis penting yang mendongkrak nilai saham SCMA. Di mana ini berpotensi membuka jalan bagi potensi pertumbuhan yang lebih besar. Sekaligus sebagai potensi yang juga semakin matang dalam sektor digital dan OTT di Indonesia.

 

Kesimpulan

Dengan pendapatan yang tumbuh stabil dan laba yang mencatatkan lonjakan signifikan. SCMA berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri media Indonesia. Sektor periklanan tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan, sementara upaya diversifikasi juga memberikan hasil yang menggembirakan.

Selain itu, kabar terkait rencana IPO Vidio, anak usaha SCMA, menjadi salah satu faktor yang meningkatkan optimisme pasar terhadap prospek SCMA ke depan. Meskipun belum ada kepastian mengenai jadwal pelaksanaan IPO, rumor tersebut berpotensi memberikan dampak positif bagi valuasi SCMA, mengingat kontribusi besar Vidio terhadap kapitalisasi pasar SCMA.

Jika IPO Vidio terealisasi, tentu hal ini dapat meningkatkan valuasi SCMA secara signifikan. Termasuk dapat memberikan peluang pertumbuhan yang lebih besar di sektor digital dan OTT yang tengah berkembang pesat di Indonesia sekarang ini.

Secara keseluruhan, SCMA memiliki fundamental yang kuat dan prospek bisnis yang cerah. Dengan peluang tambahan yang datang dari IPO Vidio yang dapat menjadi katalis positif bagi kinerja saham SCMA ke depan.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *