Hindari Sektor Ini di Tahun 2025

Terakhir diperbarui Pada 13 Februari 2025 at 4:40 pm

Di awal tahun 2025 ini saya sudah melihat dan ada beberapa sektor, yang menurut saya harus dihindari. Nah sektor apa aja itu? Jika kalian penasaran stay tune terus di video ini..

 

Saham Apa yang Saya Hindari di Tahun 2025?

Awal tahun 2025 sudah berjalan, di mana saya sendiri di awal tahun biasanya mencari sektor yang favorable dan juga unfavorable, untuk diberikan kepada teman-teman di RK Platinum Member.

Nah, kali ini saya membahas yang unfavorablenya, agar teman-temen yang nonton video ini setidaknya bisa menjauh dari list investasi kalian. Oiya sektor yang saya sebutkan ini bukan rekomendasi ataupun tidak semerta-merta menyuruh untuk kalian menjauhi sektor ini secara blak-blakan ya tetap perlu analisa secara pribadi. Saya sendiri lebih ke sharing pendapat saya mengenai unfavorable sektor ini.

 

Unfavorable Sector

Nah apa aja sektor nya unfavorable, gapake lama langsung aja yang pertama yaitu Konstruksi

  1. Construction Sector

Seperti yang kita tahu yaa sektor konstruksi ini sedang banyak permasalahan khususnya untuk emiten konstruksi BUMN. Di mana para pelaku pasar seringkali trust issue dengan BUMN. Pak Prabowo sendiri belum lama ini bilang, kalau sektor infrastruktur ini juga akan diserahkan ke pihak Swasta, agar bisa lebih efisien, dan professional dalam pengerjaanya.

Apalagi, kalau kita lihat anggaran infrastruktur di tahun 2025 juga berkurang. Dengan Pak Prabowo yang menunjuk infrastruktur diberikan kepada swasta juga. Itu berarti kue yang didapatkan akan semakin sedikit, karena akan dipotong lebih banyak pihak. Seperti yang kita tahu emiten konstruksi terutama BUMN sangat mengandalkan kontrak baru.

Nah sektor selanjutnya yang sebaiknya termasuk unfavorable yaitu sektor cement

  1. Cement Sector

Sektor ini masih berhubungan juga ya dengan sektor konstruksi dimana sektor konstruksi tadi , yang kita bahas tidak menarik di tahun ini. Ditambah kita juga sempat bahas ada penurunan dari segi anggaran infrastruktur di tahun 2025, yang mana ini juga akan menghambat industry semen. Mungkin disini kalian ada yang bertanya, ko kan harga batu bara turun bukannya bagus jadi bahan baku dari industry ini turun?

Sektor unfavorable selanjutnya yaitu sektor rokok

  1. Cigaratte Sector

Nah pada bagian ini, kalian pasti bertanya kenapa sektor rokok? Bukannya di tahun 2025 cukai rokok tidak naik ya?

Iya benar, seperti yang kita tau kalau cukai rokok tidak dinaikkan di tahun 2025 ini, yang mana di tahun-tahun sebelumnya cukai rokok ini membebani emiten-emiten rokok. Oya, fyi, cukai rokok sendiri mampu menyumbang sekitar 70% – 80% dari COGS nya. Imbasnya, ada beberapa emiten dari tier 2 ada yang cuma 50% dari COGS, karena kenaikan cukai tidak sebesar tier 1 seperti WIIM. Nah yang menjadi pertanyaan, apakah ada room of growth dengan menaikkan harga dari rokok, apalagi cukai tidak dinaikkan? Menurut saya, ini bisa hanya saja akan lebih susah.

Nah sektor selanjutnya yang saya nilai tidak menarik yaitu sektor Multifinance.

  1. Multifinance Sector

Sektor Multifinance ini masuk kedalam unfavorble di tahun ini kenapa? Karena beberapa hal misalnya penjualan mobil yang turun.

Seperti kita ketahui, sektor multifinance ini erat kaitannya dengan kredit mobil maupun motor. Jika penjualan mobil mengalami penurunan, maka kredit yang diberikan juga akan terjadi pelemahan.

Bukan hanya itu saja, pertimbangan lainnya adalah sektor pembiayaan kendaraan ini seringkali mengandalkan utang berbunga sebagai modal kerja. Artinya dengan tingginya angka tingkat suku bunga, maka akan mempengaruhi sisi daya beli.

Nah gimana penjelasan lebih detailnya? Yuk langsung simak, karena ada dalam video ini…

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Video ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada video adalah bersifat informasi yang mengedukasi teman-teman investor, berdasarkan sudut pandang Rivan Kurniawan dan Team. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News. 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *