Kondisi-Ekonomi-Terhadap-Pasar-Saham

Saham merupakan salah satu instrument investasi yang erat kaitannya dengan kondisi ekonomi suatu negara. Tidak jarang kita melihat di berita mengenai kondisi ekonomi suatu negara, sangat dapat memengaruhi bursa saham di negara tersebut. Bahkan kondisi ekonomi global juga mampu memberikan dampak kepada bursa saham di suatu negara tertentu. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Mari kita bahas dalam artikel ini…

 

Mengenal Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi merupakan suatu keadaan di mana persentase ekonomi suatu subjek tertentu dapat diukur dari penggunaan finansial pada periode tertentu. Subjek tersebut bisa mulai dari skala kecil, seperti kondisi keuangan pribadi atau rumah tangga, bahkan hingga skala besar yakni negara dan suatu regional tertentu.

Kondisi ekonomi tiap negara dapat berbeda-beda, oleh sebab itu ada istilah ekonomi negara maju (developed country) dan negara berkembang (emerging country). Hal tersebut juga erat kaitannya dengan kondisi ekonomi.

Jika kita perkecil skalanya pada level keluarga, maka kita akan mengenal istilah keluarga pra Sejahtera, kelas menengah dan kelas atas.

 

 

Indikator Ekonomi Negara

Kondisi ekonomi dapat diukur dengan beberapa indikator yang dapat memengaruhi secara signifikan. antara lain:

  • Pendapatan

Pendapatan pada skala negara dapat diukur dari beberapa indikator seperti Gross Domestic Product (GDP) dan PDB (Product Domestic Bruto). Kedua indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat yang kuat untuk perhitungan berikut:

    • Menganalisis kesehatan ekonomi suatu negara,
    • Mengidentifikasi tren pertumbuhan ekonomi suatu negara,
    • Mengukur tingkat kemakmuran relatif,
    • Membantu dalam pembuatan kebijakan ekonomi suatu negara.
  • Konsumsi

Apabila konsumsi suatu masyarakat mengalami kenaikan, maka akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jika terjadi penurunan konsumsi Masyarakat, maka akan menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi.

Contoh nyatanya terlihat ketika pandemic Covid19, di mana konsumsi masyarakat terbatas, dikarenakan kegiatan yang juga dibatasi. Akibatnya pada saat itu kondisi ekonomi Indonesia mengalami penurunan dengan tingkat pertumbuhan yang negatif.

Hal ini berbanding terbalik ketika usai pandemic, di mana banyak masyarakat yang mulai meningkatkan mobilitas sehingga konsumsi ikut meningkat.

  • Sumber Daya

Sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) juga akan dapat mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara. SDA berperan penting dalam meningkatkan kondisi ekonomi suatu negara, karena negara yang kaya SDA akan mampu melakukan ekspor SDA ke negara-negara lain. Hal ini akan berimbas positif pada negara yang melakukan ekspor SDA, di mana dapat membuat negara menerima devisa.

Sementaran SDM adalah individu yang produktif dan berperan sebagai subjek pembangunan. Jika SDM suatu negara memiliki kualitas yang baik, maka akan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Begitu juga sebaliknya, SDM yang buruk akan membuat kondisi ekonomi negara melambat dan sulit berkembang.

  • Capital Inflow

Capiltal inflow atau persentase masuknya modal asing ke suatu negara juga dapat mengindikasikan membaiknya kondisi ekonomi suatu negara. Contohnya:

Ketika suatu negara mengalami perang yang berkepanjangan atau memiliki tingkat korupsi yang tinggi dan kepastian bisnis yang rendah. Maka situasi tersebut akan membuat investor enggan untuk berinvestasi di negara tersebut.

Sebaliknya, jika suatu negara memiliki kemudahan dalam menjalankan bisnis, dengan tingkat korupsi yang rendah, serta situasi negara yang relatif aman. Maka hal ini akan menarik investor untuk menanamkan modalnya di negara tersebut, terlebih lagi para pemodal asing. Efeknya adalah jika semakin banyak capital inflow, tentu akan meningkatkan kondisi ekonomi.

 

Kegiatan-Ekonomi

[Baca lagi: Kegiatan Ekonomi, Begini Tahapan Siklusnya!]

 

Pentingnya Kondisi Ekonomi untuk Pasar Saham

Di bawah ini adalah beberapa pentingnya kondisi ekonomi untuk pasar saham:

  • Pertumbuhan inflasi

Inflasi sebagai indikator yang menunjukkan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok secara keseluruhan yang menyebabkan turunnya daya beli Masyarakat. Memilki peran cukup berpengaruh pada situasi pasar saham. Inflasi mengindikasikan kenaikan harga secara keseluruhan yang terjadi pada kebutuhan pokok dan juga bunga kredit, yang akan menekan daya beli (konsumsi) Masyarakat. Jika hal ini terjadi, maka penjualan perusahaan akan banyak mengalami penurunan, yang pada akhirnya juga akan menekan kinerja harga saham perusahaan untuk terus menurun. Dengan begitu potensi keuntungan/return saham juga akan terpengaruh menjadi lebih rendah.

Jadi lonjakan inflasi bukan hanya menekan daya beli, namun juga akan menurunkan kinerja penjualan perusahaan. Sehingga harga saham dan potensi keuntungan/return saham juga menjadi turun.

  • GDP

GDP yang mengukur tingkat produksi barang dan juga jasa suatu negara secara keseluruhan juga dapat memengaruhi kinerja pasar saham.

GDP yang meningkat akan mendorong kenaikan penjualan perusahaan, dan akan memicu pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal ini dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, yang membuat kinerja harga saham juga terdongkrak naik dan keuntungan/return saham juga melonjak signifikan.

Sebaliknya, ketika GDP menurun maka daya beli Masyarakat juga akan turun yang berimbas pada turunnya penjualan perusahaan. Jika hal ini terjadi maka kinerja harga saham dan Tunganngan/return saham akan merosot. Ditambah lagi dengan menurunnya tingkat investasi di pasar saham, sehingga transaksi perdagangan juga minim.

Itu mengapa pertumbuhan ekonomi suatu negara selalu diupayakan dapat bertumbuh positif, mengingat dampak positifnya bukan hanya untuk perekonomian domestik. Namun juga memiliki efek yang besar terhadap pertumbuhan pasar saham suatu negara.

 

Dampak Kondisi Ekonomi Terhadap Pasar Saham

Lalu bagaimana pengaruh kondisi ekonomi terhadap pasar saham? Berikut ini penjelasan mengenai korelasi kondisi ekonomi dengan pasar saham:

  • Kondisi Ekonomi Membaik

Kondisi Ekonomi membaik salah satunya ditandai dengan pertumbuhan GDP dan PDB yang meningkat positif. Diikuti dengan tingkat kepercayaan konsumen yang membaik, capital inflow yang tinggi dan pendapatan perkapita yang meningkat.

Dengan begitu, maka kondisi ekonomi yang membaik dapat membuat investor saham dari luar negeri tertarik dan percaya terhadap perusahaan dari negara tersebut. Sehingga investor tersebut akan menginvestasikan uanganya ke pasar saham lebih banyak dari sebelumnya. Tentunya sebelum memutuskan berinvestasi di suatu negara, investor tersebut akan melihat negara mana saja yang memiliki kondisi ekonomi yang baik.

Meningkatnya capital inflow dalam bentuk investasi saham pada suatu negara, juga akan menyebabkan indeks harga saham semakin membaik dan meningkatnya harga saham blue chip. Hal ini tentunya akan menguntungkan kita sebagai investor saham

  • Kondisi Ekonomi Memburuk

Kondisi ekonomi memburuk ditandai dengan penurunan GDP dan PDB, tingkat konsumsi masyarakat yang menurun serta capital outflow yang cukup signifikan.

Dampaknya terhadap bursa saham ialah dengan banyaknya investor asing yang keluar dari suatu negara maka akan menyebabkan melemahnya bursa saham suatu negara dan turunya beberapa harga saham-saham blue chip. Hal ini tentunya menjadikan kerugian bagi investor saham.

Itu tadi kedua dampak yang terjadi terhadap pasar saham, ketika kita berinvestasi pada kondisi ekonomi yang sedang baik dan juga kondisi ekonomi yang memburuk.

 

 

Tips untuk Berinvestasi Saham di Masa Kondisi Ekonomi Tertentu

Kondisi ekonomi terhadap pasar saham merupakan sesuatu yang dinamis. Di mana tidak ada negara yang memiliki kondisi ekonomi yang baik selamanya, begitu juga tidak ada satupun negara yang memiliki kondisi ekonomi yang terus memburuk.

Oleh sebab itu kita sebagai investor dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi apapun. Berikut ini beberapa cara berinvestasi pada suatu kondisi ekonomi:

  • Kondisi Ekonomi Buruk

Dalam kondisi ini biasanya akan berdampak dengan pasar saham yang mengalami penurunan. Investasi yang aman pada kondisi ekonomi yang buruk ini antara lain:

    • Mata uang Asing (USD)

Pada kondisi ini akan banyak capital outflow pada saham, yang membuat investor beralih asset pada jenis instrument yang lebih stabil yakni cash.

Terlebih lagi ketika ekonomi memburuk, biasanya mata uang USD menguat? Hal ini dikarenakan mata uang USD yang paling banyak dipakai, sehingga para investor yang keluar dari saham akan menukarkan sahamnya dengan USD atau cash, guna menjaga likuiditas.

    • Emas

Sedangkan emas sebagai suatu instrument safe haven, akan membantu investor terhindar dari lonjakan inflasi. Oleh sebab itu ketika kondisi ekonomi memburuk, emas dapat menjadi alternatif asset yang aman dan melindungi pertumbuhan nilai investasi.

  • Kondisi Ekonomi membaik

Berikut ini beberapa instrument investasi yang cocok diinvestasikan, ketika kondisi ekonomi membaik:

    • Saham

Saham merupakan sebuah investasi yang berupa kepemilikan saham atas sebuah perusahaan. Hal ini akan sangat menguntungkan investor, ketika kondisi ekonomi suatu negara membaik karena akan mendorong kenaikan siklus ekonomi dari suatu perusahaan. Sehingga akan menyebabkan aliran masuk capital inflow yang lebih banyak, ditandai dari tingginya minat investor berinvestasi. Yang pada gilirannya juga akan mendongkrak kinerja harga saham, lantaran telah diapresiasi oleh pasar.

    • Obligasi

Obligasi juga dapat dijadikan instrument pendapatan tetap yang nilainya akan terus bertumbuh, terlebih lagi ketika suatu negara mengalami pembaikan kondisi ekonomi. Keuntungan investasi obligasi berupa kupon yang dibayarkan kepada investor pada periode tertentu, akan menguntungkan investor. Di mana ketika kondisi ekonomi yang membaik, maka obligasi yang diterbitkan perusahaan juga akan meningkat karena proyeksi imbal hasil yang tinggi.

 

Suku-Bunga-Bank

[Baca lagi: Suku Bunga Bank, Dengan Efek yang Sangat Besar. Terhadap Perekonomian Nasional, Mengapa?]

 

Kesimpulan

Dari pembahasan artikel kali ini, dapat ditarik kesimpulan bawah kondisi ekonomi terhadap pasar saham memiliki hubungan dan keterkaitan yang erat satu sama lain. Di mana kondisi ekonomi dari satu negara dengan negara lainnya juga dapat memengaruhi kinerja pasar saham.

Bahkan dalam hubungan yang lebih kompleks, indeks pasar saham sendiri diklaim sebagai indikator baik buruknya ekonomi suatu negara. Oleh sebab itu, kita sebagai investor saham sangat perlu memperhatikan kondisi ekonomi yang terjadi sekarang ini, beserta dengan berbagai perkembangan kebijakan dan juga indikator-indikator yang memengaruhi kondisi ekonomi. Sebut saja seperti kebijakan suku bunga Bank Indonesia atau BI7DRR, pertumbuhan inflasi, pertumbuhan neraca perdagangan dan lain sebagainya.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *