Cara-Konversi-Warran-ke-Saham

Terakhir diperbarui Pada 19 Agustus 2024 at 2:16 pm

Pada artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana cara konversi warran ke saham dan apa saja yang menjadi keuntungan bagi investor ketika melakukan konversi warran ke saham? Mari kita bahas!

Jika sebelumnya kita sudah sempat membahas mengenai cara membeli warran saham, kira-kira apakah teman-teman investor sudah mempraktikkannya di portfolio saham? Atau justru merasa terlalu berisiko untuk membeli warran, karena memiliki price bottom di Rp1? Nah itu semua kembali kepada kamu yah!

 

Cara-Beli-Waran-Saham

[Baca lagi: Cara Beli Waran Saham dan Pertimbangan Untung Ruginya!]

 

Mengapa Konversi Waran ke Saham?

Konversi warran ke saham merupakan sebuah aktivitas transaksi yang dilakukan antara si pemegang warran dan seorang investor atau perusahaan, untuk bisa memperoleh saham ekuitas. Dalam pelaksanaan konversi warran ke saham biasanya akan dilakukan dengan harga yang sudah ditentukan.

Hal yang menarik dari sebuah warran yang belum dikonversi ke dalam saham, adalah posisi investor yang menjadi pemegang warran justru tidak memiliki hak atas dividen atau bahkan terlibat dalam RUPS, selama warran yang dipegang belum dikonversikan menjadi saham.

Itu mengapa, konversi warran ke saham perlu dilakukan bagi para investor yang memegang warran.

Disamping keharusan tersebut, ada value added yang bisa didapatkan oleh investor jika melakukan konversi warran ke saham. Salah satunya ialah kesempatan untuk membeli saham yang baru dengan harga yang jauh lebih murah melalui tebus warran yang dimiliki, tentunya harus sesuai pada harga pelaksanaan. Namun ini bisa terjadi, apabila harga saham lebih tinggi dibandingkan harga pelaksanaan.

 

Cara Konversi Warran ke Saham

Secara teknis konversi warran ke saham biasanya akan berbeda-beda pada setiap perusahaan sekuritas. Hal ini terjadi karena memang cara eksekusi setiap perusahaan sekuritas akan berbeda-beda juga. Namun memang secara garis besar, cara konversi warran ke saham memiliki kesamaan. Berikut ini cara melakukan konversi warran ke saham:

  1. Login pada akun sekuritas teman-teman investor.
  2. Pilih menu ‘Exercise Warran’, perlu diingat pada setiap aplikasi dapat berbeda-beda penamaannya.
  3. Masukan kode warran dan lakukan eksekusi terhadap konversi warran. Pada tahap ini teman-teman investor akan diminta untuk memasukan jumlah warran yang ingin di konversi dan nominalnya.
  4. Tahap berikutnya, warran akan terkonversi menjadi saham. Dalam pelaksanaannya waran baru bisa dikonversi sekitar enam bulan pasca diperoleh.

Dari sisi teknis, warran ini akan lebih menarik investor jika jumlah harga yang telah dikonversi dan harga pasar yang berlaku berada di bawahnya nilai saham induk.

 

 

Istilah-Istilah dalam Warran

Sebelum masuk ke topik utama, mari kita pahami apa itu warrant? Warran merupakan sebuah hak yang dimiliki investor untuk membeli saham perusahaan pada harga saham yang telah ditentukan oleh manajemen selaku penerbit warran. Hal menarik dari pelaksanaan warran adalah ketika teman-teman investor membeli saham IPO, tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan “bonus” warran.

Terdapat beberapa istilah dalam warran, antara lain:

  • Trading Start: Merupakan tanggal di mana warrant dapat diperdagangkan untuk pertama kali.
  • Trading End: Merupakan tanggal warran akan hangus. Apabila ada seorang investor memiliki warran dan belum ditebus, maka risikonya warran akan hilang.
  • Subscription Start: Merupakan tanggal warran dapat di tebus menjadi saham.
  • Subscription End: Merupakan tanggal terakhir warran dapat ditebus menjadi saham.
  • Harga Tebus Warrant: Informasi penebusan harga warran menjadi saham.

Istilah-istilah di atas menjadi hal penting untuk teman-teman invetor ketahui, terutama ketika akan menebus warran menjadi saham, atau mungkin untuk trading warran agar tidak salah strategi.

Tidak hanya istilah, teman-teman investor juga perlu tahu, bahwa warran memiliki ciri ‘-W’ pada code ticker sahamnya. Contohnya seperti saham DEFG, maka warran nya menjadi DEFG-W.

 

Karakteristik Warran 

Warran saham juga memiliki beberapa karakteristik yang dapat dipahami oleh teman-teman investor, antara lain:

  • Warran dapat diterbitkan bersamaan dengan IPO perusahaan maupun right issue. Untuk melihat list saham-saham mana saja yang memiliki warran, maka dapat mengakses website resmi IDX.
  • Warrant merupakan hak – bukanlah kewajiban. Oleh sebab itu, teman-teman investor dapat untuk tidak menebus warran pada harga tertentu, jika dirasa tidak menguntungkan.
  • Perusahaan yang memberikan bonus warran pada saat IPO, biasanya bukan perusahaan dengan market cap besar yang telah dikenal publik.
  • Biasanya warrant dapat ditebus sebelum jatuh tempo. Namun ada beberapa perusahaan yang menerbitkan perpetual warran, yakni warrant yang tidak memiliki jatuh tempo dan dapat ditebus kapan saja.

 

Warrant-dalam-Investasi-Saham

[Baca lagi: Warrant dalam Investasi Saham, Pahami Tujuan dan Bedanya dengan Saham Biasa!]

 

Keuntungan dan Risiko Konversi Warran ke Saham

Melakukan konversi warran ke saham tentunya memiliki risiko dan keuntungan tersendiri yang dapat dipertimbangkan oleh para investor. Berikut ini beberapa keuntungan dan risiko konversi warran ke  saham.

Keuntungan Konversi Warran ke Saham

  • Investor berkesempatan untuk melakukan pembelian saham baru pada harga saham yang lebih murah.
  • Investor dapat memperdagangkan warran dipasar sekunder dan mendapatkan potensi ‘keuntungan’ dari warran.
  • Investor juga dapat melakukan arbitrage dari warrant yang dikonversi.

Risiko Konversi Warran ke saham

  • Total biaya penebusan dan harga warran menjadi lebih tinggi dari harga saham di pasar.
  • Saham yang memberikan warran biasanya saham kecil, dan secara risiko lebih tinggi dibandingkan saham big caps.
  • Fluktuasi warran biasanya cenderung tinggi, ketika menjelang subscription date.

Itu tadi beberapa keuntungan dan risiko konversi warrant.

 

 

Strategi Konversi Warran ke Saham

Berikut ini beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh teman-teman investor ketika akan melakukan konversi warran ke saham:

  1. Warrant yang Didapatkan Saat IPO Berpotensi Memberikan Keuntungan yang Lebih Besar

Jika teman-teman investor mengikuti IPO suatu saham yang memberikan bonus warran. Maka teman-teman berpotensi mendapatkan warran dengan harga Rp0. Sehingga sudah dapat dipastikan, jika teman-teman memutuskan untuk menjual warran, bisa mendapatkan keuntungan.

Lalu bagaimana jika warran di hold? Potensinya juga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar. Ditambah lagi tidak ada biaya untuk membeli warran, biasanya investor hanya akan dikenakan potensi biaya konversi warran.

 

  1. Terdapat Peluang Arbitrage (Case Study)

Konversi warran ke saham juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kejatuhan harga warran, sehingga bisa mendapatkan arbitrage ketika konversi berlangsung. Contohnya:

Saat ini pada tanggal 19 Agustus 2024 saham ABCD memiliki harga tebus warran Rp10 dan market price saham ABCD saat ini Rp200. Serta memiliki rata-rata pergerakan harga dalam 1 bulan terakhir di Rp350 per lembar saham. Tidak hanya itu, saham ABCD juga memiliki  subscription start 1 Agustus 2024 dan Subscription end 10 Agustus 2024 dengan harga tebus Rp100.

Itu artinya, warran dapat dibeli dengan harga Rp10 dan menebusnya di harga Rp100. Sehingga masih memiliki cost senilai Rp110 untuk setiap lembar saham. Pembelian warran dengan mempertimbangkan rata-rata pergerakan saham ABCD di harga Rp350. Maka teman-teman investor akan mendapatkan keuntungan sekitar:

Rp350 – Rp100 = Rp250 per lembar saham, jika melakukan konversi warran ke saham.

Dalam proses konversi warran ke saham ini, perlu untuk memperhatikan volatilitas harga saham yang berlaku. Jangan sampai alih-alih ingin mendapatkan keuntungan, tetapi justru boncos. Terlebih lagi ketika harga saham utama anjlok tepat di hari subscription end.

 

  1. Perhatikan Selalu Risiko Volatilitas

Umumnya saham-saham yang memiliki warran, volatilitasnya akan cenderung meningkat ketika subscription date akan berakhir. Untuk itu penting memperhatikan volatilitas harga saham.

Selain itu, hindari melakukan pembelian warran ketika mendekati subscription date. Lantaran umumnya differensiasi antara harga warran dan harga saham akan menipis ketika subscription date.

 

Nikmati tools Cheat Sheet yang bisa bantu analisa laporan keuangan secara lebih cepat dan lengkap dengan Intrinsic Value Calculator untuk tahu nilai intrinsik dari saham tertentu! Yuk buruan!

 

Kesimpulan

Nah itu tadi pembahasan mengenai konversi warran ke saham. Dalam pelaksanaan konversinya, teman-teman investor dapat mencoba dengan mencari saham-saham yang memiliki warran dan dalam waktu dekat akan memulai subscription date nya. Dalam situasi ini teman-teman investor perlu melakukan analisa! Jika memang berpotensi untuk mendapatkan arbitrage, tidak ada salahnya untuk membeli warran mulai dari sekarang. Happy investing!***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *